TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia,
yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,rasa, dan raba. Sebagian besar
pengetahuan diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam
membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010). Secara sederhana, pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan
harapan-harapan (Notoatmodjo, 2010).
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh
seseorang. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan
diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang
menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu
yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. (Notoatmodjo, 2010).
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo
(2010) mempunyai 6 tingkat, yakni :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Contoh, dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein
pada anak balita.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.
Contoh, menyimpulkan meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.
Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan
aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan menggunakan
rumus statistik dalam menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah
kesehatan dari kasus pemecahan masalah (problem solving cycle) di dalam pemecahan
masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut,
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata-kata kerja dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Misalnya: dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat
menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah
ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek.evaluasi dilakukan dengan menggunakan
kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada.
3. Kriteria Pengetahuan
Pengetahuan dapat dikategorikan menjadi:
Penilaian-penilaian didasarkan pada suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat membandingkan antara
anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi. Menurut Nursalam 2008
kriteria untuk menilai dari tingkatan pengetahuan menggunakan nilai:
1) Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai 76-100%
2) Tingkat pengetahuan cukup bila skor atau nilai 56-75%
3) Tingkat pengetahuan kurang bila skor atau nilai ≤ 56%
(Nursalam, 2008).
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan
a. Faktor Internal menurut Notoatmodjo (2010) :
1) Keyakinan
Biasanya keyakinan di peroleh secara turun temurun dan tanpa adanya pembuktian
terlebih dahulu. Pengetahuan ini bisa mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik
keyakinan itu positif maupun negatif.
2) Minat
Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu dengan adanya pengetahuan yang tinggi didukung minat yang cukup dari
seseorang sangatlah mungkin seseorang tersebut akan berperilaku sesuai dengan
apa yang diharapkan.
3) Umur
Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup:
a) Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai
dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah
pengetahuannya.
b) Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua
karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan
bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia, khususnya pada
beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan
umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun
cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia (Hardy, M dan Heyer, S.
1995).
b. Faktor External menurut Notoatmodjo (2010), antara lain :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan
di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup (Notoatmodjo, 2003 ).
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi
maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain
maupun dari media massa, semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak
pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. (Mantra, IB.1994).
2) Informasi
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang. Bila seseorang benyak memperoleh informasi maka mereka
cendrung mempunyai pengetahuan yang lebih luas (Notoadmodjo, 2003).
3) Pengalaman
Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan
dan ketrampilan profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi
dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata
dalam bidang keperawatan ( Jones & Beck, 1996).
4) Kebudayaan / Lingkungan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar
terhadap pengetahuan kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk
selalu menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin berpengaruh dalam
pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.
5) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari arinya
makin cocok jenis pekerjaan yang diemban., makin tinggi pula tingkat kepuasan
yang diperoleh (Hurlock,2006).
6) Tempat Tinggal
Tempat tinggal adalah tempat menetap responden sehari-hari. Pengetahuan
seseorang akan lebih baik jika berada di perkotaan dari pada di pedesaan karena di
perkotaan akan meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial
maka wawasan sosial makin kuat, di perkotaan mudah mendapatkan informasi
(Hurlock, 2002).
5. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden
(Notoatmodjo,2010).
6. Cara Memperoleh Pengetahuan
Untuk mendapatkan pengetahuan yang benar pada dasarnya terdapat 2 (dua) cara
pokok yang dapat dilakukan oleh manusia. Pertama adalah mendasarkan diri pada rasio
dan kedua mendasarkan diri pada pengalaman. Sumber pengetahuan selain dapat
diperoleh melalui rasio dan pengalaman juga melalui intuisi dan wahyu. Intuisi adalah
kegiatan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan tanpa melalui proses penalaran
tertentu, contohnya: seseorang yang sedang terpusat pemikirannya pada suatu masalah
tiba-tiba saja menemukan jawaban atas permasalahan tersebut. Wahyu merupakan
pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia. Pengetahuan ini didasarkan
kepada kepercayaan (Notoatmodjo,2010)
B. Tumbuh Kembang
1. Pengertian TumbuhKembang
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan
perkembangan perdefinisi adalah sebagai berikut:
a. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam
arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel
tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel (IDAI, 2002, dikutip oleh
Nursalam2008:32).
b. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur/fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan
sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya
yang terorganisasi (IDAI,2002,dikutipolehNursalam2008:33).
Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda,
namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara bersamaan. Pertambahan
ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan anak (Nursalam,2008).
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Pola tumbuh kembang secara normal antara anak yang satu dengan yang lainnya
pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi banyak factor
(Nursalam, 2008). Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang dapat di kelompokkan menjadi dua,yaitu factor internal dan faktor eksternal.
a. FaktorDalam(Internal)
1) Genetika
Faktor genetik akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan
tulang, alat seksual, serta saraf, sehingga merupakan modal dasar dalam mencapai
hasil akhir proses tumbuh kembang, yaitu:
a) Perbedaan ras,etnis,atau bangsa
b) Keluarga
c) Umur
d) Jenis Kelamin
e) Kelainan Kromosom
2) Pengaruh hormone
Pengaruh hormone sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur 4
bulan. Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh
terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar
pituitary. Selain itu, kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang
berguna untuk metabolism serta maturasi tulang, gigi, dan otak.
b. Faktor eksternal (lingkungan)
Faktor lingkungan yang dapat berpengaruh di kelompokkan menjadi tiga
yaitu pranatal,kelahiran,dan pascanatal.
1) Faktor prenatal (selamakehamilan), meliputi:
a) Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama
trimester akhir kehamilan.
b) Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan
kelainan congenital misalnya club foot.
c) Toksin/zatkimia,radiasi iv. Kelainan endokrin
d) Infeksi TORCH atau penyakit menular seksual
e) Kelainan imunologi
f) Psikologis ibu
2) Faktorkelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat menyebabkan
traum kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
3) Faktor pasca natal
Seperti halnya pada masa prenatal, factor yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak adalah gizi, penyakit kronis/kelainan kongenital, lingkungan fisik
dan kimia, psikologis, endokrin, sosio ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi,
dan obat-obatan.
3. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak Yang Normal
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu:
a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
b. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan,
serta laju tumbuh kembnag yang berlainan diantara organ-organ.
c. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya
berbeda antar anak satu dengan lainnya.
d. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
e. Aktifitas seluruh tubuh diganti response individu yang khas.
f. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
g. Refleks primitive seperti reflex memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunteer tercapai. (Soetjiningsih,1995).
h. Perubahan proporsi tubuh yang saat diamati pada masa bayi dan dewasa.
i. Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru yang ditandai dengan
lepasnya gigi susu dan timbulnya gigi permanen, hilangnya reflex primitive pada
masa bayi, timbulnya tanda seks sekunder dan perubahan lainnya.
j. Kecepatan pertumbuhan tidak teratur yang ditandai dengana danya masa-masa
tertentu, yaitu masa pranatal, bayi, dan adolesensi, dimana terjadi pertumbuhan
cepat dan masa prasekolah dan masa sekolah, dimana pertumbuhan berlangsung
lambat (Soetjiningsih,2002,dikutipolehNursalam2008:32-33)
4. Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Anak
Pada dasarnya manusia dalam kehidupannya mengalami berbagai tahapan
tumbuh kembang dan setiap tahap mempunyai ciri tertentu. Tahapan tumbuh kembang
yang paling memerlukan perhatian adalah pada masa anak-anak (Nursalam,2008).
Menurut Nursalam (2008), ada beberapa tahapan tumbuh kembang pada
masa anak-anak. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Masa Pranatal
Kehidupan bayi pada masa prenatal dikelompokkan menjadi dua periode yaitu:
1) Masa embrio yang dimulai sejak konsepsi sampai kehamilan 8 minggu.
Ovum yang telah dibuahi akan datang dengan cepat menjadi suatu
organisme yang berdeferensiasi secara pesat untuk membentuk berbagai
sistem organ tubuh.
2) Masa fetus yang dimulai sejak kehamilan 9 minggu sampai masa
kelahiran.Masa fetus terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah masa fetus
dini (usia 9 minggu sampai trimester dua), dimana terjadi percepatan
pertumbuhan dan pembentukan manusia sempurna serta alat tubuh mulai
berfungsi. Yang kedua adalah masa fetus lanjut (trimester akhir) yang
ditandai dengan pertumbuhan tetap yang berlangsung cepat disertai dengan
perkembangan fungsi-fungsi.
b. Masa Neonatal
Masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta
mulai berfungsinya organ-organ tubuh. Saat lahir, berat badan normal dari bayi yang
sehat berkisar antara 2500- 4000 gram, panjang badan berkisar 50 cm dan berat otak
sekitar 350 gram. Selama 10 hari pertama biasanya terdapat penurunan berat badan
sekitar 10% dari berat badan lahir, kemudian berat badan bayi akan berangsur-
angsur mengalami kenaikan.
Masa neonatal ini, refleks-refleks primitif yang bersifat fisiologi sakan muncul.
Diantaranya adalah reflex moro, yaitu reflex merangkul, yang akan hilang pada usia
3-5 bulan, refleks menghisap (sucking refleks); refleks menoleh (rooting refleks);
reflex mempertahankan posisi leher/kepala (tonic kneck refleks); reflex memegang
(palmar graps refleks) yangakanmenghilang padausia 6-8tahun.Refleks-refleks
tersebut terjadi secara simetris dan akan menghilang seiring dengan bertambahnya
usia. Fungsi pendengaran dan penglihatan juga mulai berkembang.
Menirugarisvertikaldalambatas30 0
Mengeluarkanmanik-manikdaribotolsendiri
Mengeluarkanmanik-manikdaribotoldengancontoh
Mengikutimembuat+
MengikutimembuatO
Menirujembatan
Membedakangarispanjang(3dari3atau5dari6).
3) Personalsosial
Memakaibaju
Mencucidanmenyekatangandenganlap
Mudah dipisahkandariibu
Bermaindengananaklain
Mengancingbaju
Memakaibajudenganpengawasan
Memakaibajutanpabantuan
Berdasarkanbuku PedomanDeteksi Tumbuh Kembang yang disusun oleh
Departemen Kesehatan RI, tes perkembangan yang dapat dilakukan adalah Kuesioner
Pra Skrining Perkembangan (KPSP), Kuesioner Perilaku Anak Prasekolah (KPAP),
Tes Daya Lihat dan tes kesehatan mata(TDL), serta Tes Daya Dengar anak (TDD)
(DepkesRI,2004).
6. Masalah-Masalah Tumbuh Kembang Anak
Dalam buku Pedoman Pembinaan Perkembangan Anak Di Keluarga yang disusun
oleh Direktorat Bina Kesehatan Keluarga, masalah-masalah/gangguan pada masa kecil
atau kelainan yang dibawa sejak lahir sering mengakibatkan hambatan pada
perkembangan anak (Direktorat Bina Kesehatan Keluarga, 1992). Masalah tumbuh
kembang yang sering timbul:
a. Gangguanpertumbuhanfisik
Untuk mengetahui masalah tumbuh kembang fisik pada anak, perlu pemantauan
yang kontinue. Dengan pemantauan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala,
umur tulang dan pertumbuhan gigi,maka dapat diketahui adanya suatu kelainan
tumbuh kembang fisik seorang anak seperti : obesitas atau kelainanhormonal,
perawakanpendekakibatkelainanendokrin dan kurang gizi, pertumbuhan/erupsi
gigi terlambat yang di sebabkan oleh hipotiroid, hipoparatiroid, keturunan dan
idiopatik serta gangguan pengelihatan dan pendengaran.
b. Gangguan perkembangan motorik
Perkembangan motorik yang lambat dapat di sebabkan oleh :
a) Faktor keturunan
b) Faktor lingkungan
c) Faktor kepribadian
d) Retardasi mental
e) Kelainan tonus otot
f) Obesitas
g) Penyakit neuromuscular
h) Buta
c. Gangguan perkembangan bahasa
Gangguan perkembangan bahasa pada anak dapat diakibatkan berbagai faktor
yaitu adanya faktor genetik, gangguan pendengaran, intelegensi rendah,
kurangnya interaksi anak dengan lingkungan,maturasi yang terlambat, factor
keluarga, kembar, psikosis, gangguan lateralisasi, masalah-masalah yang
berhubungan dengan disleksia dan afasia.
d. Gangguan fungsi vegetatif
a) Gangguan makan
b) Gangguan fungsieliminasi
c) Gangguan tidur
d) Gangguan kebiasaan
e) Kecemasan
Kecemasan pada umumnya merupakan bagian dari
perkembangan.Tetapi bila kecemasan ini berlebihan sehingga mempunyai efek
terhadap interaksi sosial dan perkembangan anak, maka merupakan hal yang
patologis yang memerlukan suatu intervensi.
e. Gangguan suasana hati(mooddisorders)
Gangguan tersebut antara lain adalah major depression yang ditandai dengan
disforia, kehilangan minat, sukar tidur,sukar konsentrasi,dan nafsu makan yang
terganggu.
f. Bunuh diri dan percobaan bunuh diri
Bunuh diri sering merupakan penyelesaian masalah psikologi dan lingkungan
bagi remaja.
g. Gangguan kepribadian yang terpecah (disruptive behaviouraldisorders)
Kelainan ini mungkin sebagai akibat dari frustasi dan kemarahan.
h. Gangguan perilaku seksual
Gangguan perilaku seksual antara lain trans seksualism, transventism, dan
homoseksual.
i. Gangguan perkembangan pervasive dan psikosis pada anak
Meliputi autisme (gangguan komunikasi verbal dan nonverbal, gangguan
perilakudan interaksisosial), Asperger (gangguan interaksi sosial, perilaku yang
terbatas dan diulang-ulang), childhood disintegrative disorder (demensiaheller),
dan kelainan Rett (kelainan x-linked dominan pada anak perempuan).
j. Disfungsineurodevelopmentalpadaanakusiasekolah
Disfungsi susunan saraf pusat sering disertai dengan kemampuan akademik yang
di bawah normal, kelainan perilaku dan masalah dalam interaksi sosial.
k. Kelainan saraf dan psikiatrik akibat dari trauma otak
Trauma otak meningkatkan resiko gangguan intelektual maupun
psikiatris,terutama bila trauma berat.
l. Penyakit psikosomatik
Konflik psikologik yang dapat memberikan gejala somatik disebut
psikosomatik. Contohnya adalah kelainan konversi, hipokondriasis ,sindrom
Munchausenby proxy, reflex sympathetic dystrophy (Soetjiningsihdkk,2002).
7. Stimulasi tumbuh kembang
Stimulasi adalah perangsangan yang datang dari lingkungan di luar individu anak
(seotjiningsih,1995 dikutip oleh Nursalam,2008). Anak yang lebih banyak mendapat
stimulasi cenderung lebih cepat berkembang. Stimulasi juga berfungsi sebagai penguat
(reinforcement) memberikan stimulasi yang berulang dan terus-menerus pada setiap
aspek perkembangan anak berarti telah memberikan kesempatan anak untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal.
Menurut Moersintowarti (2002) dikutip oleh Nursalam (2008:75), srimulasi
adalah perangsangan dan latihan-latihan terhadap kepandaian anak yang dating dari
lingkungan di luar anak. Stimulasi ini dapat di lakukan oleh orang tua,anggota keluarga,
atau orang dewasa lain di sekitar anak.
Adapun cara menstimulasi tumbuh kembang berdasarkan usia adalah :
a. Masa Bayi (0-1 tahun)
Stimulus yang di berikan pada anak seharusnya sudah di mulai sejak dalam
kandungan, misalnya, dengan bisikan, sentuhan pada perut ibu, gizi ibu yang
mencukupi, dan menghindari pemicu stres yang mempengaruhi psikologis ibu
(Nursalam 2005).
Setelah lahir, stimulus langsung di lakukan pada bayi. Pada tahun pertama
kehidupan, stimulus di berikan untuk perkembangan sensori motor, meskipun pada
tahun-tahun berikutnya stimulus ini tetap harus di berikan. Stimulus yang di berikan
melalui aktivitas bermain bertujuan untuk :
1. Melatih dan mengevaluasi reflek-reflek fisiologis.
2. Melatih koordinasi antara mata dan tangan serta mata dan telinga.
3. Melatih untuk mencari objek yang tidak kelihatan.
4. Melatih sumber asal suara
5. Melatih kepekaan perabaan.
Tabel berikut ini menjelaskan mengenai bentuk stimulus yang di perlukan selama
bulan demi bulan pada masa bayi karena pada tahun pertama kehidupan tumbuh
kembang anak berlangsung lebih cepat di bandingkan dengan tahapan-tahapan pada
tabel berikutnya.
Table 2.1 Bentuk – Bentuk Stimulasi
Usia Stimulasi visual Stimulasi Stimulasi Stimulasi
auditif taktik kinetic
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep – konsep yang ingin diamati
atau diukur melalui penelitian – penelitian yang akan dilakukan. (Notoatmodjo, 2010)
Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model sistem yang
terdiri dari unsur-unsur input, proses dan output atau hasil, seperti bagan di bawah ini:
Input
Proses Output
Faktor yang
mempengaruhi mengidentifikasi Kategori
Pengetahuan Ibu Pengetahuan:
Faktor Internal:
tentang
- Baik
--Umur gangguan
Minat - Cukup
--IQ (Intelegency
Keyakinan tumbuh kembang
- Kurang
Quotient)
(Agama). pada balita.
- Keyakinan
(Agama).
Faktor Eksternal:
- Pendidikan Keterangan :
- - Informasi
Pekerjaan
- Informasi
- Sumber Informasi
- Sumber Informasi
- Sosial Budaya
- Sosial Budaya
: Yang diteliti