Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PKN STUDY KASUS

Nama : Sri Ayu Safarokah


NIM : 17/416614/SV/14352
HUKUMAN MATI BAGI KORUPTOR PRO ATAU KONTRA
Hukuman mati di Indonesia masih di anggap tabu bagi masyarakat. Sebab hukuman mati
bukan hal yang bisasa di dengar di Indonesia sebab banyak kenangan pada zaman dahulu yang
menyebabkan trauma sikis hingga saat ini. Namun banyaknya koruptor di Indonesia yang tak tau malu
yang menghabiskan uang rakyak itulah sebab gagasan hukum ini muncul. Sebab beberapa alasan
hukuman mati sanggat lah perlu untuk sang tikus berdasi. Namun kita lihat kembali hukuman mati ini
pantaskah bagi koruptor. Pro atau kontrakah hukuman mati bagi koruptor. Menurut saya bayak latar
belakang dari gagasan ini muncul karena tak mungkin ada gagasan tanpa ada sebabnya. Banyak sebab
sebab lahirnya gagasan hukuman mati bagi koruptor. Karena koruptor yang tak tau malu walau sudah
memakan uang rakya dan tertangkap tangan masih mengelak akan perbuatanya membuat masyarakat
geram. Selanjutnya mendapatkan fasilitas yang tidak biasa dipenjara, walau sudah dipenjara dapat
menikmati fasilitas layaknya hotel bintang 5 ini jadi faktor kenapa masyarakat tak tahan lagi pada
koruptor. Dan kurang adil dan tegasnya hukum kepada para koruptor yang hanya di penjara di balik
jeruji besi namun sewaktu waktu bisa keluar dengan menyogok para sipir penjara. Pengadilan
Indonesia saat ini belum dapat dikatakan bersih karena masih ada makelar-makelar kasus yang
berkeliaran dari pengadilan yang satu ke pengadilan yang lain. Ini lah sebab yang sangat
mempengaruhi lahirnya hukuman mati untuk koruptor.
Dari beberapa pihak setuju dengan hukuman mati untuk koruptor namun ada juga yang tidak
setuju. Banyak sebab beberapa orang tidak menyetujuinya. Mungkin persentasenya dari 100% hanya
40-30%. Banyak factor yang membuat beberapa orang tidak menyetujui hukuman mati bagi koruptor.
Menurut saya, itu juga jawaban. Ada hukum yang lebih pantas bagi para koruptor selain hukuman
mati. Sebab hukuman mati terlalu kejam dan menghilangkan kesempatan seseorang untuk hidup dan
bertobat. Karena siklus hidup manusia bisa dirubah dengan apa yang mereka alami tidak semua apa
yang di alami setiap orang sama. Jadi kita sebagai rakyat Indonesia yang demokratis harus
mempunyai sikap adil dan toleransi ke pada koruptor sebab koruptor juga manusia. Mereka punya
kesempatan hidup yang sama dengan kita. Punya masa depan yang sama juga dengan kita punya
keluarga Juga seperti kita. Hukuman mati membuat koruptor hanya merasakan sekali sakit saja tapi
merek tak tau rakyat yag menderita di luar sana yang uangnya mereka pakai. Kelaparan kediginan tapi
koruptor di jeruji masih bisa makan enak tidur nyaman. Banyak hukuman yang pantas dan adil untuk
para koruptor selain hukuman mati. Sebab hukuman mati menghentikan satu koruptor saja namun
koruptor koruptor lain akan bermunjulan lagi. Sekarang hukum yang di butuhkan untuk koruptor
adalah hukuman yang membuat pelaku jera dan orang lain tak mau menjadi koruptor
selanjutnya.Memang hukuman mati sangat efektif untuk membuat efek jera namun banyak akibat
yang akan muncul salah satunya sikis dari para keluarga tersangka bahkan masyarakat. Namun cepat
atau lambat pidana mati akan dihapuskan. Selain itu, salah apabila dikatakan pidana mati adalah
pidana yang paling efektif. Pidana mati itu gagal memberikan efek jera, karena berdasarkan kenyataan
kini korupsi masih merajalela dan sulit diberantas meski sudah ada pidana mati. Bahkan presiden kita
juga menegaskan bahwa pidana mati tidak efektif. Selain itu, pidana mati bagi koruptor juga hanya
untuk hal-hal tertentu saja dan sulit dijatuhkan bagi kasus-kasus yang ada. Ini juga dapat menjadi
faktor utama efek jera yang akan membuat orang lain takmau melakukan tindak kejahatan dan mejadi
koruptor.
Banyak solusi yang akan di dapatkan bila saja Indonesia setabil di bidang hukumnya sebab
banyak pun gagasan gagasan yang mencul untuk membuat hukum baru kalau peradilan di Indonesia
masih belum bersih sia sialah sudah gagasan gagasan itu. Seperti kerupuk yang renyah tapi di biarkan
saja di luar sampai melempem. Ya melempem, ide ide tentang hukum baru di Indonesia akan
melempem jika kalau pelaku hukum masih belum transparan. Solusi pertama harus adanya transparan
untuk pelaku peradilan di Indonesia. Selanjutnya membuat suatu hukum yang membuat efek jera
kepada pelaku contohnya seperti memiskinkanya atau mengirimnya mengabdi di pedalaman
Indonesia yang fasilitas yang belum memadai itu lebih baik dari pada hukuman mati yang hanya
selesai sekali dan tanpa merasakan penderitaan rakyat yang uangnya telah mereka pakai. Solusi kedua
memiskinkan para koruptor. Mengirimkan ke pedalaman Indonesia yang masih minin fasilitas yang
layak. Dan memenafaatkan para koruptor. Para koruptor kebanyakan orang orang dengan Pendidikan
tinggi jadi di manfaatkan kemampuanya untuk perkembangan Pendidikan dan perekonomian
Indonesia. Namun dengan syarat mendapatkan gaji rendah dan di tempatkan di desa atau pedalaman
Indonesia. Namun kalau itu masih belum membuat efek jera bisa juga di penjara lagi namun di
isolasikan di pedalaman Indonesia seperti dihilangkan secara teknologi informasi tanpa adanya
komunikasi dari dunia luar agar si pelaku bisa mengintropeksi diri di dalam penjara. Menurut saya
hukuman mati tidak efektif untuk menimbulkan efek jera namun seharusnya koruptor harus
meerasakan bagaimana penderitaan rakyat atas perbuatanya. Dan solusi solusi ini dapat di terapkan di
Indonesia yang demokratis ini sebab pendapata rakya sangat penting untuk masa depan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai