Anda di halaman 1dari 4

Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,

pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan


umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.

Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah
dari sisa tumbuh-tumbuhan.

Pertambangan Batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam


bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.

Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau


batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan
penjualan, serta pascatambang.

Kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara meliputi kegiatan eksplorasi dan
operasi produksi yang dilakukan di kawasan yang diberikan Ijin Usaha Pertambangan
(IUP), Ijin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), Ijin Pertambangan Rakyat (IPR),
atau ijin lainnya yang sejenis. Termasuk kedalam kawasan yang digunakan untuk
usaha pertambangan mineral dan batubara meliputi areal di luar kawasan yang
diberikan ijin tersebut yang terhubung secara fisik dengan areal yang berada di dalam
kawasan yang diberikan ijin.

Jasa Pertambangan adalah jasa penunjang yang berkaitan dengan kegiatan usaha
pertambangan.

Usaha bidang pertambangan dapat diklasifikasikan berdasarkan kepada hasil tambang


dan lokasi penambangannya (Wahyu, 2003: 215). Berdasarkan hasil tambang terbagi
atas 2 (dua) jenis yaitu pertama pertambangan minyak, gas dan panas bumi, dan
kedua pertambangan bukan minyak, gas dan panas bumi yang mengeksploitasi bahan
tambang logam (seperti bijih besi) dan bukan logam (seperti batubara, pasir).
Sedangkan berdasarkan lokasi penambangan, usaha bidang pertambangan terdiri dari
pertama, pertambangan lepas pantai (off shore) dan kedua pertambangan daratan (on
shore).

Batubara

Batubara - bahan bakar fosil - adalah sumber energi terpenting untuk pembangkitan
listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok untuk produksi baja dan semen.
Namun demikian, batubara juga memiliki karakter negatif yaitu disebut sebagai
sumber energi yang paling banyak menimbulkan polusi akibat tingginya kandungan
karbon. Sumber energi penting lain, seperti gas alam, memiliki tingkat polusi yang
lebih sedikit namun lebih rentan terhadap fluktuasi harga di pasar dunia. Dengan
demikian, semakin banyak industri di dunia yang mulai mengalihkan fokus energi
mereka ke batubara.
Pada umumnya suatu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan mempunyai
siklus usaha sebagai berikut :

1. Penyelidikan umum;

2. Eksplorasi;

3. Studi Kelayakan;

4. Konstruksi;

5. Pertambangan/Eksploitasi;

6. Reklamasi

Masing-masing proses tersebut terdapat kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi


oleh perusahaan. Berikut diampaikan kewajiban perpajakan masing-masing siklus:

1. Penyelidikan Umum: Untuk menentukan potensi mineral pada suatu daerah perlu
dilakukan pengujian geologis, untuk itu dibutuhkan jasa dari pihak peneliti geologis
untuk melakukan Penelitian. Atas jasa tersebut terutang PPN dan PPh Pasal 23/26
tergantung siapa yang melaksanakan.

2. Eksplorasi: Adalah rangkaian kegiatan penelitian, pengujian kandungan mineral,


pemetaan wilayah dan kegiatan lainnya yang dibutuhkan untuk mendapatkan
informasi tentang lokasi, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya serta info
lingkungan sosial dan lingkungan hidup. Diperlukan jasa dari pihak ketiga yang akan
terutang PPN dan PPh Pasal 23/26 tergantung pihak yang melaksanakan.

3. Studi Kelayakan: Dilakukan untuk mendapatkan informasi kelayakan ekonomis


dan teknis pertambangan dan proses analisis mengenai dampak lingkungan dan
perencanaan pasca tambang, studi kelayakan tersebut memuat data dan keterangan
mengenai usaha tambang tersebut. Proses ini dilakukan oleh pihak ketiga yang ahli
mengenai hal tersebut. Atas jasa pengujian tersebut terutang PPN dan PPh Ps 23.

4. Konstruksi: Setelah diketahui bahwa proyek pertambangan layak secara ekonomis


teknis dan lingkungan, maka dilakukan pembangunan infrastruktur. Pembangunan
infrastruktur biasanya dilakukan oleh perusahaan konstruksi. Jasa akan terutang PPN
dan PPh Pasal 4 ayat (2) atas jasa konstruksi.

5. Pertambangan/Eksploitasi: Kegiatan ini biasanya meliputi Land clearing (proses


pembukaan lahan), Pengeboran dan penggalian, pengolahan/pemurnian,
pengangkutan dan penjualan. Atas jasa yang dilakukan oleh pihak ketiga terutang PPh
Pasal 23/26 dan PPN.

6. Reklamasi: Adalah proses rehabilitasi lingkungan yang rusak akibat kegiatan


penambangan. Apabila proses reklamasi dilakukan oleh pihak ketiga maka akan
terutang PPh Pasal 23/26 dan PPN.
https://tanyapajak1.wordpress.com/tag/pajak-atas-usaha-pertambangan/
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR : PER - 32/PJ/2012
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/12496-pengenaan-pbb-
pertambangan-mineral-dan-batubara
http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2009/4TAHUN2009UU.HTM
http://pajakbatubara.blogspot.co.id/
http://www.pajakita.net/2015/01/penegasan-perlakuan-tarif-pajak.html
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/batu-bara/item236?

Anda mungkin juga menyukai