Anda di halaman 1dari 6

Bab 20 Analisis Keseimbangan

Analisis Keseimbangan adalah makroekonomi tentang terbentuknya harga dan jumlah output
berdasarkan asumsi bahwa pada setiap pasar permintaan telah sama dengan penawaran, sehingga
permintaan agregat telah sama dengan permintaan agregat. Analisis keseimbangan merupakan
langkah awal yang harus dilakukan untuk membangun dasar-dasar kemampuan analisis ekonomi
makro yang baik.

1. Model Keseimbangan Klasik


a. Karakteristik Analisis Keseimbangan Klasik
Karakteristik Analisis Keseimbangan Klasik dapat dilihat dari beberapa aspek berikut
:
- Asumsi-asumsi
Dua Asumsi yang paling penting dari model klasik, adalah; perekonomian
tersusun dari pasar-pasar yang terstruktur persaingan sempurna; uang bersifat
netral.
- Pentingnya fondasi Analisis Keseimbangan Makro
Analisis keseimbangan makro klasik adalah pengembangan lebih lanjut dari
analisis keseimbangan mikro.
- Pentingnya Analisis Sisi Penawaran
Model keseimbangan Klasiklebih memfokuskan perhatian pada analisis sisi
penawaran atau tingkat produktifitas.
- Analisis jangka pendek dan Jangka Panjang
Analisis jangka pendek umumnya berdimensi waktu < 5 tahun. Dalam jangka
panjang semua input bersifat variable. Dilihat dari sisi penawaran, dalam jangka
panjang perekonomian dianggap berada dalam kondisi dimanfaatkan secara
penuh.
b. Fungsi Produksi Agregat
Dalam model klasik, Produksi merupakan fungsi dari jumlah barang modal yang
tersedian (K) dan jumlah tenaga kerja (L).
Y = f(K,L) . . .(20.1)
Dalam jangka pendek stok barang modal dianggap tetap. Oleh karena itu, tigkat
produksi agregat hanya ditentukan oleh jumlah tenaga kerja .
Y=f(L). . . (20.2)
Pada awalnya penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi agregat.], tetapi
karena berlakunya hokum pertambahan hasil yang makin menurun, sampai jumlah
tertentu penambahan tenaga kerja akan menurunkn produksi agregat.
c. Kesempatan Kerja Dalam Keseimbanan
1) Permintaan Tenaga Kerja
Permintaan tenaga kerja dalam keseimbangan adalah jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan perusahaan untuk mencapai laba maksimum. Untuk mencapai laba
maksimum perusahaan harus menyamakan permintaan marjinal dengan biaya
marjinal.
Upah riil akan beribah jika upah nominal dan atau harga berubah. Ketika upah
nominal tetap, maka upah riil akan menjadi lebih rendah bila tingkat harga jual
barang makin tinggi. Tingkat upah riiljuga akan turun jika harga barang tetap,
tetapi tingkat upah nominal turun. Bila upah riil turun, produsen akan bersedia
menambah tenaga kerja yang digunakan. Jika upah riil turun, permintaan
terhadap tenaga kerja meningkat, begitu pula sebaliknya.
2) Penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja adalah jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh individu
pada berbagai tingkat upah, dalam upaya meningkatkan utilitas hidupnya. Jumlah
jam kerja yang ditawarkan konsumen sangat tergantung pada preferensinya
tentang bekerja atau tidak bekerja dan biaya ekonomi dari tidak kerja.
Pertimbangan utama konsumen untuk mengalokasikan jam kerjanya adalah
tingkat upah riil. Jika upah riil tinggi, maka biaya ekonomi dari tidak bekerja akan
semakin mahal. Dengan penghasilan tinggi, konsumen akan mencapai kondisi
keseimbangan di tingkat yang lebih tinggi. Dalam kondisi normal konsumen tidak
ingin menambah jam kerjanya jika upah riil tidak meningkat.
3) Tingkat Output Keseimbangan
Keseimbangan pasar tenaga kerja tercapai ketika permintaan tenaga kerja sama
dengan penawarannya.ketika itu baik produsen maupun tenaga kerja (konsumen)
telah mencapai kondisi optimal. Produsen mencapai keuntungan maksimum,
tenaga kerja mencapai utilitas maksimum.
d. Netralitas Uang
Netralitas uang mempunyai makna bahwa uang tidak mempengaruhi tingkat output.
Uang hanya hanya akan mempengaruhi permintaan agregat. Pandangan ini menjadi
konsentrasi dari dua asumsi teori ekonomi klasik, yaitu fungsi uang hanya sebagai
alat tukar dan pasar akan selalu berada dalam keseimbangan di mana perekonomian
di mana berproduksi pada tingkat full employment.
2. Model Keseimbangan Keynesian
Pembahasan Model Keseimbangan Keynesian diperlukan karena dua alas an :
- Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang perilaku ekonomi makro, memang
sebaiknya kita berangkat dari asumsi bahwa pasar dapat berada dalam
keseimbangan.
- Kita dapat lebih mudah melakukan pembandingan antara analisis Klasik dengan
Keynesian.
a. Pentingnya sisi permintaan
Model keseimbangan Keynesian sangat memperhatikan sisi permintaan agregat.
Pandangan ini dapat dipahami dalam konteks perkembangan perekonomian barat.
1) Komponen-Komponen Permintaan Agregat
- Konsumsi Rumah Tangga
Besarnya konsumsi rumah tangga sangat dipengaruhi oleh pendapatan
disposable saat ini.
- Pengeluaran Investasi
Besarnya pengeluaran investasi sector dunia usaha berhubungan terbalik
dengan tigkat bungan. Makin rendah tingkat bungan permintaan investasi
semakin besar, begitu pula sebaliknya. Besarnya pengeluaran invertasi tidak
ditentukan oleh tingkat bunga.
- Pengeluaran Pemerintah
Besarnya pengeluaran pemeritah ditentukan oleh jumlah penduduk dan
tingkat pendapatan Nasional.
- .Ekspor
Besarnya ekspor menunjukan gambaran tentang besarnya permintaan luar
negeri tehadap produk domestic. Karena itu besarnya ekspor ditentukan oleh
pendapatan nasional Negara tujuan kespor, harga relative dan selera.
- Impor
Factor utama yang menetukan besarnya impor adalah pendapatan nasional,
dimana ada kecenderungan bila pendapatan nasional tinggi, impor juga akan
semakin tinggi.
2) Total Pengeluaran Agregat
3) Pendapatan Nasional Dalam Keseimbangan
Besarnya pendapatan nasional dilihat dari besarnya pengeluaran. Namun tidak
semua pengeluaran dibelanjakan.
Perekonomian berada dalam keadaan seimbang jika pengeluaran agregat sama
dengan pendapatan nasional. Tingkat output yang tercapai pad kondisi
keseimbangan tersebut dikenal sebagai pendapatan nasional dalam
keseimbangan.
b. Model Keseimbangan Perekonomian Tertutup
Perekonmian tertutup adalah perekonomian yang tidak melakukan transaksi
perdagangan internasional. Karena itu pada penghitungan pengeluaran agregat,
ekspor tidak dimasukkan.
1) Model Dua Sektor
Perekonomian dua sector hanya terdiri atas sector : rumah tanga dan dunia usaha.
Karena itu pengeluaran dalam perekonomian hanya terdirir atas konsumsi rumah
tangga dan investasi sector dunia usaha.
Dampak Perubahan Pengeluaran Otonamus
Output keseimbangan dapat berubah jika terjadi perubahan pengeluaran
otonomus, yaitu perubahan konsumsi dan atau investasi otonamus.
Efek Multiplier
Pengeluaran otonamus menyebabkan perubahan output keseimbangan berlipat
ganda. Dalam beberapa kasus setiap perubahan 1 unit pengeluaran otonamus
akan menyebabkan perubahan output keseimbangan sebanyak 5 kali lipat. Efek
ini yang disebut efek multiplier. Perubahan keseimbangan karena perubahan
pengeluaran otonomus selalu bersufat simetris. Maksudnya, jika pengeluaran
otonomus berkurang maka pendapatan nasional dalam keseimbangan juga
berkurang sebesar pengeluaran otonomus dikalikan angka multipler.
Dinamika Proses Pelipat gandaan
Proses Pelipatgandaan tidak terjadi seketika, tetapi berulang-ulang sampai tak
terhingga.
2) Model Tiga Sektor
Model keseimbangan tertutup tiga sector memasukkan sector pemerintahan yang
diwakili pengeluaran pemerintah.
Dampak perubahan Pengeluaran Pemerintah
Pemerintah dapat mempengaruhi tingkat output keseimbangan dengan
menambahkan atau mengurangi pengeluarannya. Besarnya efek pengelaran
pemerintah adalah sama dengan pengaruh invesatasi otonomus atau konsumsi
otonomus. Injeksi pemerintah lewat pengeluarannya dapat menstimulasi
pertumbuhan ekonomi, dilihat dari peningkatan output yang beberapa kali lipat
dari pada penambahan pengeluaran pemerntah.
c. Model Keseimbangan Perekonomian terbuka
Dalam model empat sector, perekonomian dianggap melakukan transaksi dengan
perekonomian dunia melalui ekspor impor barang. Sector ekspor-impor ini disebut
sector luar negeri.
Dampak Surplus Meraca Perdagangan
Dalam telaah ekonomi internasional, nilai ekspor-impor (NX) memberikan
informasi tentang salah satu neraca pembayaran, yaitu neraca perdagangan. Jika
NX > 0 maka ekspor > impor, yang berarti terjadi surplus perdagangan. Jika NX
< 0, yang terjadi adalah sebaliknya, defisit perdagangan.
3. Model Keseimbangan Sintesis Klasik-Keynesia
a. Asumsi-asumsi Pokok
Asumsi yang mendasari model ini merupakan kombinasi asumsi0asumsi model
Klasik dan Keynes. Asumsi Klasik yang digunakan adalah pasar akan senantiasa
berada dalam keseimbangan. Sedangkan asumsi Keynes yang digunakan adalah uang
sebagai alat tukar menukar dan spekulasi.
b. Keseimbangan Pasar Barang-Jasa
Keseimbangan Pasar Barang-Jasa tercapai bila penawaran barang dan jasa telah sama
dengan permintaannya. Tingkat tabungan yang mewakili sisi penawaran agregat
telahama dengan investasi yang mewakili permintan agregat. Kondisi ini
digambarkan pada sebuah kurva yang disebut kurva IS.
Karena tabungan dipengaruhi tingkat pendapatan dan invertasi dipengaruhi tingkat
bunga, maka kita dapat mengkombinasikan tingkat bunga dan pendapatan
keseimbangan.
c. Keseimbangan Pasar Uang-Modal
Keseimbangan Pasar uang modal tercapai bila permintaan uang telah sama dengan
penawaran uang. Secara grafis, kondisi keseimbangan pasar uang dan modal
digambarkan oleh kurva LM.
d. Keseimbangan Perekonomian
Perekonomian dikatakan telah mencapai keseimbangan, bila baik pasar barang-jasa
maupun pasar uang-modal telah berada dalam kondisi keseimbangan. Secara grafis,
keseimbangan tersebut tercapai bila kurva IS berpotongan dengan kurva LM.
e. Perubahan Keseimbangan Perekonomian
Keseimbangan ekonomi dikatakan berubah jika secara grafis titik keseimbangan
berubah. Ada tiga penyebab perubahan keseimbangan perekonomian, yaitu :
1) Kurva LM bergeser, kurva IS tetap
2) Kurva IS bergeser, Kurva LM ttap
3) Kurva IS dan LM bergeser besamaan.

Anda mungkin juga menyukai