Anda di halaman 1dari 9

TUGAS SENI BUDAYA

Tarian Daerah Bali

Nama:
1.Ni Putu Leidya Aprilita Shanti ( )

Senyum,Ramah,Beretika
Cerdas,Tegas,Berinovas
1.Tari Pendet
Deskripsi:
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat
ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya
dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah
Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasiryang sakral-religius.
Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (? - 1967)

2.Tari Baris Tunggal

Deskripsi
Tari Baris Tunggal mengisahkan seorang pemuda yang gagah berani dengan sifat
keprajuritan dan kepahlawanan. Tarian ini penuh dengan irama gerak yang mantap dan tegas
wujud sikap seorang prajurit. Tari Baris Tunggal Bali ini mengejawantahkan seorang ksatria
muda Bali yang sedang meninjau "daerah kekuasaan" ayahnya yang suatu saat akan
dipimpinnya. Penutup kepala berwarna putih, menandakan nilai kesucian dan keluhuran sebagai
pemimpin.

Tari Baris tunggal, ternyata tari baris pangalembar kadang juga disebut Tari Baris Solo;
disusun koreografinya dan dipentaskan pertama kali sekitar tahun 1932-an;Tujuan disusunnya
tari baris tunggal ini agar tari baris sakral tidak dieksplotasi oleh turis-turis yang mulai
berdatangan ke Bali.

Jadi, di tahun itu masyarakat Bali telah memulai sebenarnya bagaimana caranya melindungi
martabat dan harkat berkesenian dari arus jual-beli yang dimenjiwai tourisme. Waktu itu cara
yang dilakukan agar tari-tari sakral tidak dipertunjukan sembarangan maka diciptakan koreografi
dari inspirasi dari keberadaan Tari Sakral.

3.Tari Kecak

Deskripsi
Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan
alternatif: Ketjak, Ketjack), adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama
menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini
dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar
dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan
kisah Ramayana saat barisan kera membantu Ramamelawan Rahwana. Namun, Kecak berasal
dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar,
melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan
harapan-harapannya kepada masyarakat. Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan
kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada
pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta,
Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa. Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain
itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari
yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.

4.Tari Cendrawasih

Deskripsi
Penampilan Tari Cendrawasih pada masa sekarang berasal dari koreografi oleh N. L. N.
Swasthi Wijaya Bandem, yang diaransemenkan pada penampilan pertamanya pada 1988.Tari
Cendrawasih terinspirasi oleh burung cendrawasih, yang dikenal dalam bahasa Bali
sebagai manuk dewata. Jenis burung tersebut dikenal suka menari dan menyanyi ketika berupaya
untuk melakukan perkawinan. Tari Cendrawasih adalah salah satu dari beberapa tari Bali yang
terinspirasi oleh burung; tarian lainnya meliputi tari Manuk Rawa dan tari Belibis.
Koreografer dari penampilan individual diizinkan untuk menginterpretasikan karya mereka
sendiri. Tari cendrawasih dance sering ditampilkan di luar Indonesia ketika mempromosikan
budaya Indonesia, seperti di Peru pada 2002, di Galeri Seni Freer di Washington, D.C., pada
2008, Jepang pada 2008, dan Belanda pada 2008. Sebuah studi pada 2014 menemukan bahwa
penampilan tunggal tari cendrawasih dapat membakar 40 kalori, atau 5 kalori per menit ketika
menari, dengan detak denyut nadi penari sekitar 157 kali per menit.
5.Tari Legong Keraton
Deskripsi

Tari Legong adalah sebuah tarian klasik Bali yang memiliki perbendaharaan gerak yang
sangat komplek yang diikat oleh struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari
Gambuh. Adakalanya tarian ini ditarikan oleh 2 (dua) orang gadis atau lebih dimana biasanya
salah satu diantaranya ada berperan sebagai Condong,yaitu peran yang pertama kali tampil di
pentas guna memulai tari Legong ini.Adapula tari Legong yang dibawakan oleh satu atau dua
pasang penari tanpa menampilkan tokoh Condong.Diantara ciri khas Legong adalah pemakaian
kipas oleh para penarinya (kecuali Condong).Penarinya tidak memakai dialog verbal,dan
penyajian lakon yang secara episodic atau tidak terlalu naratif. Kata Legong diduga berasal dari
akar kata “leg” yang kemudian dikombinasikan dengan kata “gong” .Leg mengandung arti kata
luwes atau elastis yang kemudian dapat ddiartikan gerakan yang lemah gemulai (tari)
.Selanjutnya Gong berarti gamelan.Leg dan gong digabungkan,sehingga menjadi Legong yang
mengandung arti gerakan yang sangat diikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang
mengiringinya.Sebutan Legong Kraton adalah merupakan perkembangan kemudian,gambelan
yang dipakai mengiringi tari Legong dinamakan gamelan Semar Pagulingan.Lakon yang biasa
dipakai dalam Legong ini kebanyakan bersumber pada cerita Malat khususnya kisah Prabu
Lasem,cerita Kuntir dan Jobog (kisah Bali Sugriwa),Legod Bawa (kisah Brahma Wisnu tatkala
mencari ujung dan pangkal Lingganya Siwa),Kuntul (kisah burung),Sudarsana (semacam
Calonarang),Palayon Candrakanta dan lain sebagainya.Struktur tarinya pada umumnya terdiri
dari Papeson, Pangawak, Pengecet dan Pakaad.

6.Tari Margapati
Deskripsi
Tari Margapati berasal dari kata (mrga = binatang, pati = raja) adalah sebuah tarian yang
melukiskan gerak-gerak seekor raja hutan (singa) yang sedang berkelana di tengah hutan untuk
memburu mangsanya. Tarian ini termasuk Tari Putra Keras .tari margapati diciptakan oleh I
Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tarian ini merupakan Tari Tunggal yang ditarikan oleh satu
orang penari putra. Namun dalam hal ini Tari Margapati bisa di bawakan oleh perempuan.

7.Tari Manukrawa

Deskripsi
Seperti halnya tari Cendrwasih dan Tari Belibis dari Bali. Tarian Manukarawa terinspirasi
dari burung Manukrawa sendiri.Manukrawa diambil dari kata “Manuk” yang artinya burung.
Jadi manukrawa adalah burung yang hidup di rawa. Maka tidak heran jika tari Manukrawa
menyerupai gerakan Manukarawa. Sebelum menjadi sebuah tari lepas, tari Manukrawa
merupakan bagian dari sendratari Mahabharata “Bale Gala-Gala” karya tim Sendratari
Ramayana/Mahabharata Propinsi Bali yang ditampilkan dalam Pesta Kesenian Bali tahun
1980.

8.Tari Trunajaya

Deskripsi
Menurut sejarah Tari Trunajaya berasal dari bali tepatnya dari Buleleng. Buleleng terletak di
Pulau Bali bagian utara. Tari Trunajaya menggambarkan gerak gerik seorang pemuda yang baru
menginjak dewasa. Gerakannya menggambarkan prilaku seorang remaja yang enerjik, penuh
emosional dan ulahnya senantiasa untuk memikat hati seorang gadis. Tari Trunajaya termasuk
tari putra keras yang
biasa ditarikan oleh penari putri. Pencipta tari Trunajaya adalah Pan Wandres dalam bentuk
kebyar Legong dan kemudian disempurnakan oleh I Gede Manik. Tarian ini diciptakan pada
tahun 1915. Kreasi tarian Trunajaya ini diciptakan untuk sebuah tari hiburan yang bisa dinikmati
saat-saat perayaan tertentu.
Tari Trunajaya termasuk dalam kategori tari Balih-balihan atau sebagai tari hiburan. Sebagai
tari hiburan tarian ini dapat dipentaskan dimana saja. Misalnya di halaman pura, di lapangan atau
panggung tertutup/terbuka, dan di tempat- tempat lainnya.

9.Tari Tenun
Deskripsi
Tari tenun merupakan tarian yang menggambarkan perempuan Bali dalam membuat kain tenun
(sejenin kain tradisional Bali Timur). Dan membuat kain tenun mulai dari proses memintal
benang sampai pada menenun dengan perasaan tenang dan gembira. Tarian ini pada umumnya
dibawakan oleh tiga orang penari atau lebih. Tari tenun diciptakan oleh I Nyoman Ridet dan I
Wayan Likes pada tahun 1962.
Tari ini menggambarkan bahwa Bali memiliki kebudayaan dan kegiatan yang unik dalam
bermasyarakat. Dalam tari ini disimbolkan betapa harmonisnya dan giatnya rakyat Bali dalam
kehidupan. Dari sejarah ini terdorong inspirasi bagi pengarang Tari Tenun ini untuk menciptakan
maha karya tari yang sampai sekarang ini masih dilestarikan oleh generasi muda Bali demi tetap
eksisnya kebudayaan di Bali. Dengan ini, dapat mendatangkan ketertarikan para wisatawan
dengan adanya kesenian yang unik contohnya tari tenun.
10.Tari Nelayan

Deskripsi
Berbagai keragaman seni dan budaya di Bali, salah satunya adalah dibidang seni tari,
seperti tari Nelayan yang sering dipestaskan dengan tujuan menghibur, biasanya pada saat ada
acara resepsi pernikahan, ulang tahun dan tujuannya untuk menyemarakkan suasana. Tarian ini
menggambarkan kehidupan seorang Nelayan dalam kehidupan kesehariannya dalam menangkap
ikan, jelas tergambar dalam setiap gerakannya, banyak gerakan yang menggambarkan
aktifitasnya seperti saat mendayung, menebar jala ikan, tertusuk duri ikan, dan berbagai gerakan
seni tubuh dan lemah gemulai tangan penari.
Tari Nelayan ini diciptakan pada tahum 1960 di desa Kedisan, Kabupaten Buleleng oleh I
Ketut Merdana, sampai sekarang masih kita bisa nikmati hasil karya beliau. Tentu setiap gerakan
seperti sebuah pantonim yang menirukan semua gerakan nelayan, sehingga penonton akan sangat
mudah untuk mengerti. Tarian ini ditarikan oleh seorang laki-laki dan 2 orang perempuan dan
bisa dipentaskan secara kelompok dengan iringan gong kebyar.Gerakan lemah lembut penari,
akan sangat menghibur bagi yang menonton, pementasan tarian ini hanya sewaktu-waktu saja,
sesuai kebutuhan atau keinginan yang menyelenggarakan upacara, karena tujuannya murni untuk
menghibur.

Anda mungkin juga menyukai