Anda di halaman 1dari 4

A.

Konsep Cost Volume Profit


Pengertian analisis cost volume profit adalah analisis yang digunakan untuk menentukan
bagaimana perubahan dalam biaya dan volume dapat mempengaruhi pendapatan operasional
(operating income) perusahaan dan pendapatan bersih (net income). Untuk melihat hubungan
antara ketiga variabel itu (biaya, volume, dan laba) diperlukanlah analisis cost volume profit.
Manajemen merencanakan keuangan dan mengambil keputusan dengan melihat hubungan
besarnya biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan dengan besarnya volume penjualan serta laba
yang diperoleh pada suatu periode tertentu. Dalam mengambil keputusan, manajemen juga melihat
lima elemen penting terkait analisis cost volume profit, yaitu:
1. Harga produk yaitu harga yang ditetapkan di dalam suatu periode tertentu secara konstan.
2. Volume atau tingkat aktivitas yaitu besarnya produk yang dihasilkan dan direncanakan akan
dijual di dalam suatu periode tertentu.
3. Biaya variabel per unit yaitu besarnya biaya produk yang dibebankan secara langsung pada
setiap unit barang yang diproduksi.
4. Total biaya tetap yaitu keseluruhan biaya periodik di dalam suatu periode tertentu.
5. Bauran volume produk yang dijual yaitu proporsi volume relatif produk-produk perusahaan
yang akan dijual.
Dalam melihat hubungan diantara kelima elemen tersebut terdapat beberapa asumsi yang harus
digunakan didalam hubungan diantara besarnya biaya dan volume serta laba yang akan
diperoleh, yaitu :
1. Harga jual produk yang konstan dalam cakupan yang relevan. Hal ini berarti harga jual setiap
unit produk tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume penjualan.
2. Biaya bersifat linear dalam rentang cakupan yang relevan dan dapat dibagi secara akurat ke
dalam elemen biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya variabel per unit konstan dan
jumlah biaya tetap total juga harus konstan.
3. Dalam perusahaan mulitiproduk, bauran penjualannya tidak berubah.
4. Jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit yang dijual. Berarti, jumlah persediaan
tidak berubah.
B. Asumsi – asumsi pada Analisis Biaya Volume Laba
Representasi Grafis Dari Hubungan CVP
Perseroan wajib menjelaskan antara lain kebijakan akuntansi untuk:
Untuk memahami hubungan CVP lebih mendalam, dapat dilakukan melalui penggambaran
secara visual. Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer melihat perbedaan antara
biaya variable dan pendapatan.
Dua grafik dasar yang penting, grafik laba volume dan grafik biaya volume laba, yang akan
dijelaskan sebagai berikut :
Grafik Laba Volume
Grafik laba volume (profit volume grafh) menggambarkan hubungan antara laba dan volume
penjualan secara visual.
Grafik Biaya Volume Laba
Grafik biaya volume laba (cost volume profit graph) menggambarkan hubungan antara biaya,
volume dan laba.

Asumsi-asumsi pada analisis biaya volume laba


Grafik laba volume dan biaya volume laba yang baru diilustrasikan mengandalkan beberapa
asumsi penting. Berikut beberapa dari asumsi tersebut :
1. Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linear
2. Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variable per unit dapat
diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang tentang yang relevan
3. Analisis mengasumsikan apa yang diprosuksi dapat dijual
4. Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui
5. Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti.
C. Titik Impas Dalam Unit (Break Even Point)
Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya
atau titik dimana laba sama dengan nol (zero profit). Untuk menentukan titik impas dalam unit
(pendapatan sama dengan total biaya), maka perlu difokuskan pada laba operasi.
Penggunaan Laba Operasi Dalam Analisis Cost Volume Profit
Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk mengorganisasikan biaya-
biaya perusahaan dalam kategori tetap dan variable. Laporan laba rugi dapat dinyatakan sebagai
persamaan berikut.
Laba operasi = Pendapatan penjualan – Beban variable –Beban tetap
Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per unit x jumlah unit
terjual ) – Total biaya tetap

Jalan Pintas Untuk Menghitung Unit Impas


Salah satu cara cepat yang digunakan untuk menghitung titik impas dalam unit yaitu dengan
menggunakan margin kontribusi. Jika margin kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya
variable per unit telah diganti pada persamaan laba operasi dan pada akhinya memperoleh jumlah
unit, maka akan didapatkan persamaan dasar
Jumlah unit BEP = Biaya tetap/Margin kontribusi per unit

Penjualan Dalam Unit Yang Diperlukan untuk Mencapai Target Laba


Meskipun titik impas merupakan informasi yang berguna, sebagian besar perusahaan ingin
memperoleh laba operasi lebih besar daripada nol. Analisis cost volume profit menyediakan
suatu cara menentukan jumlah unityang harus dijual untuk menghasilkan target laba tertentu.
Target laba di sini adalah laba operasi di atas nol (titik impasnya), yang dapat dinyatakan dengan
jumlah dolar atau sebagai persentase dari pendapatan penjualan.
Umumnya, pajak dihitung sebagai persentase dari laba. Laba setelah pajak dihitung dengan
mengurangkan pajak dari laba operasi (atau laba sebelum pajak).
Laba bersih = laba operasi – pajak penghasilan
= laba operasi – (tarif pajak x laba operasi)
= laba operasi (1 – tarif pajak)
Atau
Laba operasi = Laba bersih/(1- Tarif Pajak)

Anda mungkin juga menyukai