TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Lansia
Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65-75
tahun (Potter, 2005). Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya
dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi
tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
Penuaan adalah suatu proses yang alamiah yang tidak dapat dihindari, berjalan
(1999) dalam Maryam (2008), Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir
perkembangan pada daur kehidupan manusia sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3),
(4) UU No.13 Tahun 1998 Tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah
seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam, 2008). Penuaan
adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan dan
terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan
2. Karakteristik Lansia
sebagai berikut:
1) Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 Ayat (2) UU No. 13 tentang
kesehatan).
1
2) Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari
kondisi maladaptif
3. Klasifikasi Lansia
Klasifikasi berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia ((Depkes RI, 2003) :
3) Lansia Resiko Tinggi, Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang
4) Lansia Potensial, Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan
5) Lansia Tidak Potensial, Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga
4. Tipe Lansia
1) Tipe arif bijaksana, Lanjut usia ini kaya dengan hikmah pengalaman, menyesuaikan
diri dengan perubahan zaman, mempunyai diri dengan perubahan zaman, mempunyai
2) Tipe mandiri, Lanjut usia ini senang mengganti kegiatan yang hilang dengan kegiatan
baru, selektif dalam mencari pekerjaan dan teman pergaulan, serta memenuhi
undangan.
2
3) Tipe tidak puas, Lanjut usia yang selalu mengalami konflik lahir batin, menentang
jasmani, kehilangan kekuasaan, status, teman yang disayangi, pemarah, tidak sabar,
4) Tipe pasrah, Lanjut usia yang selalu menerima dan menunggu nasib baik, mempunyai
konsep habis (“habis gelap datang terang”), mengikuti kegiatan beribadat, ringan kaki,
terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada
3
B. KONSEP DASAR HIPERTENSI
1. Definisi
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastoliknya diatas 90 mmHg.(Smeltzer &
Bare, 2012).
Hipertensi pada lansia didefinisikan dengan tekanan sistolik diatas 160 mmHg atau
Menurut Djoko santoso (2010) tekanan darah adalah tekanan dimana darah beredar
dalam pembuluh darah. Tekanan ini terus menerus berada dalam pembuluh darah dan
memungkinkan darah mengalir konstan. Tekanan darah dalam tubuh pada dasarnya
merupakan ukuran tekanan atau gaya didalam arteri yang harus seimbang dengan denyut
jantung, melalui denyut jantung darah akan dipompa melalui pembuluh darah kemudian
dibawa keseluruh bagian tubuh. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas
Menurut tim peneliti dari Universitas Cambridge dan Nottingham Inggris, tekanan
darah dikontrol oleh hormon yang disebut angiotensis (Anna, 2010).Tekanan tertinggi
karena jantung bilik kiri memompa darah ke arteri disebut tekanan sistolik. Tekanan
diastolik adalah tekanan terendah saat jantung beristirahat atau rileks. Tekanan darah
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik. Pada orang
Hipertensi berasal dari dua kata yaitu hiper yang berarti tinggi dan tensi yang
hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif,
sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan (Sani, 2008).
4
Hipertensi dicirikan dengan peningkatan tekanan darah diastolik dan sistolik yang
intermiten atau menetap. Pengukuran tekanan darah serial 150/95 mmHg atau lebih
tinggi pada orang yang berusia diatas 50 tahun memastikan hipertensi. Insiden
usia dibedakan menjadi dua hipertensi dengan peningkatan sistolik dan diastolik
dijumpai pada usia pertengahan hipertensi sistolik pada usia diatas 65 tahun. Tekanan
diastolik meningkat usia sebelum 60 tahun dan menurun sesudah usia 60 tahun tekanan
menjadi faktor utama payah jantung dan penyakit koroner. Lebih dari separuh kematian
diatas usia 60 tahun disebabkan oleh penyakit jantung dan serebrovaskuler. Hipertensi
1. Hipertensi pada tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau
2. Hipertensi sistolik terisolasi tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan
tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg (Nugroho,2008). Dari uraian diatas
2. Etiologi
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan menurut Dr.Iskandar Junaidi, 2010
yaitu :
a. Hipertensi Primer/esensial
5
masyarakat yang memiliki asupan garam cukup tinggi, lebih dari 6,8 gram setiap
hari, serta karena faktor genetik. (terdapat pada kurang lebih 90% dari seluruh
kejadian hipertensi)
b. Hipertensi sekunder
pembuluh darah atau organ tubuh tertentu, seperti ginjal, kelenjar adrenalin, dan
aorta. Penyebab hipertensi sekunder sekitar 5-10% berasal dari penyakit ginjal, dan
sekitar 1-2% karena kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil
KB). Penyebab lain yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar
(noradrenalin).
3. Manifestasi
lain yang dirasakan : sakit kepala, kelelahan, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi
kabur, mata berkunang-kunang, mudah marah, telinga berdengung, sulit tidur, rasa berat
ditengkuk, nyeri di daerah bagian belakang, nyeri di dada, denyut jantung kuat dan cepat,
pusing. Dan akan timbul keluhan lain apabila terjadi komplikasi pada ginjal, otak dan
4. Patofisiologi
terjadinya penurunan elastisitas dan kemampuan meregang pada arteri besar. Tekanan
aorta meningkat sangat tinggi dengan penambahan volume intravaskuler yang sedikit
menunjukan kekakuan pembuluh darah pada lanjut usia. Secara hemodinamik hipertensi
6
sistolik ditandai penurunan kelenturan pembuluh arteri besar resistensi perifer yang
Penurunan volume darah dan output jantung disertai kekakuan arteri besar
menyebabkan penurunan tekanan diastolik. Lanjut usia dengan hipertensi sistolik dan
diastolik output jantung, volume intravaskuler, aliran darah keginjal aktivitas plasma
sehingga berakibat penurunan fungsi relaksasi otot pembuluh darah (Temu Ilmiah
Geriatri , 2008). Lanjut usia mengalami kerusakan struktural dan fungsional pada arteri
besar yang membawa darah dari jantung menyebabkan semakin parahnya pengerasan
7
5. Pathway
Elastisitas , arteriosklerosis
hipertensi
Perubahan struktur
vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
Respon RAA
Gangguan
perfusi Penurunan Fatique
jaringan Rangsang curah jantung
aldosteron
Intoleransi
aktifitas
Retensi Na
8
6. Faktor Terjadinya Hipertensi
Menurut Rusdi (2009) faktor dan penyebab terjadinya hipertensi antara lain :
1. Faktor Keluarga
kardiovaskuler atau diabetes, maka biasanya penyakit itu juga akan menurun kepada
anak-anaknya.
2. Jenis kelamin
dipengaruhi oleh faktor psikologis. Pada perempuan sering kali dipicu oleh perilaku
tidak sehat, seperti merokok dan kelebihan berat badan, depresi, dan rendahnya
status pekerjaan. Akan tetapi, pada laki-laki lebih berhubungan dengan pekerjaan
dan pengangguran.
3. Faktor usia
Faktor usia juga pemicu terjadinya hipertensi. Seseorang yang berusia 60 tahun atau
lebih dari itu, juga sangat berpotensi terkena hipertensi. Tekanan sistolik terus
meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus naik sampai usia 55-60
tahun.
a. Obesitas
obesitas beresiko dua sampai enam kali lebih besar untuk terserang hipertensi
9
dibandingkan dengan orang yang berat badan normal. Efek samping obesitas
Berdasarkan data statistik diketahui bahwa hipertensi jarang diderita oleh suku
bangsa atau penduduk dengan konsumsi garam yang rendah. garam (natrium)
bersifat mengikat air pada saat garam dikonsumsi, maka garam tersebut
mengikat air sehingga air akan terserap masuk ke dalam intravaskuler yang
kerja jantung akan meningkat dan akibatnya tekanan darah juga meningkat.
(natrium) oleh obat diuretik (pelancar kencing) akan menurunkan tekanan darah
lebih lanjut.
c. Merokok
paru-paru dapat memicu kerja ginjal dan jantung menjadi lebih cepat, sehingga
naiknya tensi darah tidak bisa dihindari (Rusdi, 2009). Zat nikotin yang terdapat
fungsi beberapa organ salah satu diantaranya hati. Fungsi hati akan terganggu
10
menyebabkan hipertensi. Alkohol juga dapat merangsang dilepaskannya
e. Stres
Hubungan antara stres dan hipertensi terjadi akibat aktivasi saraf simpatis (saraf
yang bekerja pada saat beraktivitas). Aktivitas saraf simpatis yang bekerja
secara aktif dan meningkat juga memicu terjadinya peningkatan tekanan darah
f. Kurang Olahraga
Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh
Faktor terjadinya hipertensi karena pengaruh obat – obatan pada dasarnya lebih
obat – obat kontrasepsi oral. Konsumsi kontrasepsi oral (pil) dapat beresiko
terjadinya perubahan metabolism lemak (lipid) darah. Efek ini tergantung jenis
dan dosis hormon dalam kontrasepsi oral bila esterogen maka berefek lebih baik
11
7. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi Pada Lansia
Menurut Darmojo (2006), faktor yang mempengaruhi hipertensi pada lanjut usia adalah:
1. Renin
kadar natrium. Ini menyebabkan penurunan fungsi ginjal dengan penurunan perfusi
sistolik.
4. Perubahan ateromatous
pada pembentukan berbagai sitokin dan substansi kimiawi lain yang kemudian
pembuluh darah perifer dan keadaan lain berhubungan dengan kenaikan tekanan
darah.
2. Hipertensi sistolik terisolasi : tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan
12
Tabel 1.1 Menurut Sutanto (2010) klasifikasi Tekanan darah manusia adalah sebagai
berikut:
Tekanan Sistolik
Kategori Tekanan Diastolik (mmHg)
(mmHg)
Tensi optimal < 120 mmhg < 80 mmhg
Tensi normal < 130 mmhg < 85 mmhg
Tensi normal tinggi 130 – 139 mmhg 85 – 89 mmhg
Hipertensi ringan 140 – 159 mmhg 90 – 99 mmhg
Hipertensi sedang 160 – 179 mmhg 100 – 109 mmhg
Hipertensi berat 180 – 209 mmhg 110 – 119 mmhg
Hipertensi maligna >210 mmhg >120 mmhg
9. Komplikasi
1. Non Farmakologi
yang diterapkan pada hipertensi. Dengan cara ini, perubahan tekanan darah
2010) seperti:
13
4. Mengurangi / tidak minum –minuman beralkohol
6. Berhenti merokok
2. Farmakologi
1. Diuretic
Kerja utama :
2. Inhibitor Adrenergik
Kerja utama :
a. Memperlambat denyut
3. Vasodilator
Kerja utama :
14
5. Antagonis Kalsium
Kerja utama :
oksigen ke jantung.
A. Pengkajian Persistem :
1. Sirkulasi
a. Riwayat hipertensi, ateroskleorosis, penyakit jantung koroner atau katup dan
penyakit cerebro vaskuler.
b. Episode palpitasi,perspirasi.
2. Eleminasi : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu seperti infeksi atau obtruksi
atau riwayat penyakit ginjal masa lalu.
3. Neurosensori :
a. Keluhan pusing.
b. Berdenyut, sakit kepala subokspital (terjadi saat bangun dan menghilang
secara spontan setelah beberapa jam).
4. Pernapasan
a. Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja
b. Takipnea, ortopnea, dispnea noroktunal paroksimal.
c. Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum.
d. Riwayat merokok
B. Diagnosa
1) Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular Cerebral
2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
3) Curah Jantung, resiko tinggi terhadap hipertensi berhubungan dengan
peningkatan afterload, vasokontriksi
15
4) Nutrisi , perubahan lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kebutuhan
metabolik
5) Koping individu tidak efektif berhubungan dengan system pendukung yang
tidak adekuat
6) Kurang pengetahuan berhubungnya dengan kurang informasi atau keterbatasan
kognitif.
misalnya kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, tenang,
membungkuk
16
Intervensi:
1) Kaji respon pasien terhadap aktivitas,perhatikan frequency nadi lebih dari
20 kali per menit diatas frequency istirahat : peningkatan tekan darah yang
nyata selama atau sesudah aktivitas ( tekanan sistolik meningkat 40 mmhg
atau tekanan diastolic meningkat 20 mmhg) dispnea atau nyeri dada :
kelemahan dan keletihan yang belebihan : pusing atau pingsan.
Rasional : menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respon
fisiologi terhadap stress, aktivitas bila ada merupakan indikator dari
kelebihan kerja yang berkaitan dengan tingkat aktivitas.
2) Instruksikan pasien tentang teknik penghematan energy, misalnya
menggunakan kursi saat mandi,duduk saat menyisir rambut atau menyikat
gigi,melakukan aktivitas dengan perlahan.
Rasional : teknik memghemat energy mengurangi penggunaan energy,
juga membantu keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Kriteria hasil :
normal.
17
Intervensi :
c. Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan
Kriteria hasil :
Intervensi :
18
d. Monitor keluhan nyeri kepala
f. Berikan makanan kecil (kue bolu, crackers, pudding) sore hari dan / susu
hangat
Kriteria hasil :
Intervensi :
19
e. Dorong pasien untuk mengevaluasi prioritas atau tujuan hidupKaji tingkat
kecemasan klien baik secara verbal maupun non verbal
proses penyakit
Kriteria hasil:
- Intervensi :
dokter
20
f. Diskusikan pentingnya mempertahankan berat badan stabil
21
BAB II
”HIPERTENSI”
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. M
Umur : 45 tahun
Suku : Papua
B. RIWAYAT KELUARGA
HUBUNGAN
NO. NAMA JK PENDIDIKAN PEKERJAAN KETERANGAN
KELUARGA
22
2. Ny. M P Istri SMA Guru Paud Masih Hidup
2. Genogram :
Ny. M
45 Th
hipertensi
Keterangan:
: Laki-laki : Penderita/pasien
23
C. RIWAYAT PEKERJAAN
a. Status pekerjaan saat ini : Guru Paud di kampung Sabiab Besar dan juga Mahasiswi UT
d. Alat transportasi Ny. M ke tempat mengajar tidak ada karena dapat ditempuh dengan
berjalan kaki
f. Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan thd kebutuhan : Dari Gaji honorer sebagai
a. Tipe tempat tinggal Ny. M adalah berukuran 12x20m2 dengan bangunan rumah yang
c. Ny.M tidak memiliki tongkat dikamar karena Ny. M masih dapat beraktivitas sendiri
d. Kondisi tempat tinggal Ny. M cukup baik hanya saja ruang tamu ada 1 ventilasi
meskipun demikian penerangan kedalam rumah sangat kurang karena ventilasi kecil.
Rumah dan lingkungan terlihat kotor, tampak perabotan rumah dan pakaian-pakaian
e. Jumlah orang yang tinggal dalam rumah Ny. M ada 4 orang karena ketiga anaknya
tidak lagi tinggal serumah dengannya, anak pertama dan kedua sudah menikah dan
tinggal dengan suaminya dan anak ketiga tinggal di sentani kost. Laki-laki berjumlah
24
g. Tetangga terdekat dengan rumah Ny. M adalah Tn. P yang merupakan seorang ketua
h. No. hp tetangga terdekat Ny. M tidak ada Karena Tn. P tidak memiliki ponsel.
E. RIWAYAT REKREASI
c. Kegiatan keagamaan : Klien mengikuti kegiatan Gerejawi setiap Hari minggu, dan
jauh dengan alasan Ny. M sangat sibuk Kuliah dan juga mengajar Disekolah PAUD
a. Klien mengatakan apabila sakit biasanya klien sering membeli obat di warung tanpa
resep dokter
b. Di kampung Sabiab besar tempat tinggal Ny. M hanya ada tenaga perawat dan bidan
tidak ada dokter, namun di puskesmas distrik kemtuk sendiri hanya ada 1 tenaga dokter
d. Tidak ada klinik di kampung sabiab besar, hanya ada 1 pustu namun pustu tersebut
f. Makanan yang dihantarkan tidak ada karena Ny. M masih bias beraktifitas secara
mandiri
25
g. Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga tidak ada hanya saja ketika anggota
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Ny. M mengatakan kebiasaan ritual yang dilakukan hanya ibadah di keluarga terdekat
a. Status kesehatan Ny. M setahun yang lalu adalah hipertensi dan belum pernah dirawat
di Rumah sakit
c. Keluhan utama :
Ny. M mengeluh sakit kepala, pusing, kaku dan tegang didaerah leher.
Timming : kadang-kadang
Klien mengatakan jika sakit kepala, pusing, kaku dan tegang di daerah leher biasanya
I. OBAT-OBATAN
26
J. STATUS IMUNISASI
a. Tetanus, difteri : -
b. Influenza : -
c. Pneumothorak : -
K. ALERGI
Ny. M mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan dan makanan dan lingkungan
a. Indeks katz : A
d. Nutrisi : Ny. M menagatakan saat ini nafsu makannya sudah berkurang, biasanya sehari
makan 3x Sehari dengan porsi yang dihabiskan ½ setiap kali makan berupa nasi dengan
e. Eliminasi : BAK sering terutama ketika malam hari biasanya 3 kali, BAB 2x sehari
kampung sabiab besar dan juga Ny. M adalah seorang mahasiswi di UT.
g. Istirahat dan tidur : Ny. M mengatakan setiap hari istirahat siang namun jarang karena
Ny. M biasanya d siang hari ke waena untuk kuliah.frekuensi istirahat sehari biasanya
h. Personal higyene : Ny. M mengatakan biasanya mandi 3x sehari, gosok gigi 2x sehari
i. Seksual : -
27
j. Rekreasi : Ny. M mengatakan tidak pernah melakukan rekreasi ke Luar kota maupun
Dalam kota alasannya karena Ny. M sangat sibuk mengajar di PAUD setiap harinya
dan juga sibuk kuliah sedangkan di hari libur atau hari minggu biasanya Ny. M
mengikuti kegiatan di gereja. Di saat ada waktu senggang Ny. M hanya menghabiskan
k. Psikologis :
Persepsi klien : Ny. M memahami bahwa penyakit yang dideritanya adalah faktor
Konsep diri : Ny. M tidak merasa rendah diri dengan kondisinya sekarang yang
semakin tua, bahkan akan tetap bekerja meskipun hanya sebagai Guru Honorer
Mekanisme pertahanan diri : bila Ny. M mengalami suatu masalah atau pergumulan
o. Tanda-tanda vital :
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 24x/menit
BB :50 kg
28
M. PENGKAJIAN PERSISTEM
a. Sistem kardiovaskuler : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya oedem, kadang
c. Sistem integumen : turgor kulit elastis, belum begitu keriput, tidak ada pigmentasi yang
abnormal
intelektualnya utuh
d. APGAR Keluarga : 10
O. Data Penunjang
1. Laboratorium : -
2. Radiologi : -
29
ANALISA DATA
sakit kepala
nyeri kepala
pusing
leher
DO:
Klien tampak :
Meringis kesakitan
asin
Q : seperti di tusuk-tusuk
S : skala 5 (0-10)
T : setiap 30 menit
TTV :
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 24x/menit
30
2. DS: Kurangnya informasi Kurang pengetahuan
asin
resep dokter
DO:
mengurangi hipertensi
hilang
31
DO :
Ventilasi 1
kotor
makan
DO :
dari biasanya
32
DIAGNOSA PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Nyeri Kepala
2. Kurang Pengetahuan
3. Resiko malaria pada Ny. M
4. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan Tubuh
33
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri kepala berhubungan dengan Setelah dilakukan kunjungan 1. Monitor skala nyeri (skala 5) 1. Untuk memudahkan
peningkatan tekanan vaskuler selama 2x selama 30 menit 2. Monitor TTV perawat melakukan
serebral yang ditandai dengan : diharapkan nyeri kepala Ny. M 3. Ajarkan teknik non- intervensi lanjutan
Klien mengatakan : dapat berkurang atau terkontrol farmakologi untuk 2. Untuk mengetahui
sakit kepala dengan kriteria hasil : mengurangi nyeri (relaksasi perubahan TTV klien
nyeri kepala Klien mengatakan tidak nafas dalam, kompres hangat 3. Mengurangi rasa nyeri
pusing merasa nyeri kepala lagi dan massase) 4. Aktifitas yang berlebihan
kaku dan tegang di daerah Skala nyeri turun menjadi 3 4. Anjurkan pada pasien untuk bisa menyebabkan sakit
DO: Klien tidak tampak aktivitas yang dapat 5. Untuk mengurangi rasa
Klien tampak : meringis kesakitan lagi meningkatkan sakit nyeri dan mempercepat
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : daerah kepala dan tengkuk
S : skala 5 (0-10)
T : setiap 30 menit
34
TTV :
Tekanan darah :110/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu Badan : 36,8oC
2. Setelah dilakukan kunjungan 1. Kontrak waktu dengan klien 1. Untuk memastikan klien
Kurang Pengetahuan Berhubungan
selama 2x selama 30 menit, 2. Kaji pengetahuan klien mempunyai waktu luang
Dengan Kurangnya Informasi
diharapkan klien mengetahui tentang penyakit hipertensi untuk mengetahui kesiapan
Mengenai Penyakit Hipertensi yang
tentang penyakitnya dengan 3. Adakan penyuluhan dengan klien
ditandai dengan :
kriteria hasil : klien dan keluarga mengenai : 2. Identifikasi tingkat
DS:
Menjelaskan pengertian Pengertian hipertensi kemampuan klien serta
Klien mengatakan :
hipertensi secara sederhana Factor penyebab efesiensi pemberian
Sering makan makanan yang
Menyebutkan factor hipertensi pendidikan kesehatan
asin
penyebab Tanda dan gejala 3. Pemberian informasi yang
Jika sakit biasanya klien
Menyebutkan tanda dan Diet hipertnsi adekuat meningkatkan
sering membeli obat di
gejala Cara pencegahan pengetahuan klien tentang
warung tanpa resep dokter
Menyebutkan apa saja yang 4. Pantau respon klien saat penyakitnya
Klien mengatakan tidak
boleh dan tidak boleh pemberian materi 4. Observasi sikap klien
mengetahui obat hipertensi
dimakan 5. Beri kesempatan klien terhadap pemberian materi
DO:
bertanya
35
Sering bertanya mengenai Menjelaskan cara pencegahan 6. Evaluasi kemampuan klien 5. Kesempatan bertanya
makanan apa yang boleh dimakan hipertensi dengan kata- 7. Beri pujian terhadap merupakan peluang untuk
untuk mengurangi hipertensi katanya sendiri kemampuan klien mengeksplore tingkat
Klien bertanya mengenai 8. Anjurkan klien untuk sering kurang pengetahuan pada
pencegahan agar sakit kepalanya control ke petugas kesehatan klien
hilang 6. Identifikasi keefektifan
Klien terlihat bingung dan pemberian materi
menggeleng saat ditanya diit yang 7. Reinforcement terhadap
baik untuk hipertensi serta saat kemampuan klien
ditanya klien tidak bisa mnjawab 8. Deteksi dini terhadap resiko
terjadinya serangan ulang
3. Resiko malaria pada Ny. M, yang Setelah dilakukan kunjungan 1. Kaji lingkungan rumah klien 1. Untuk mengetahui resiko
ditandai dengan selama 2x selama 30 menit 2. Kaji kecukupan ventilasi dan penyebab malaria
DS : diharapkan tidak terjadi malaria penerangan di dalam rumah 2. Untuk mengetahui seberapa
Klien mengatakan tidak pada Ny. M dengan kriteria klien cukup penerangan di dalam
menggunakan kelambu saat hasil : 3. Anjurkan klien menggunakan rumah klien
tidur Ventilasi cukup dan kelambu saat tidur 3. Agar terhindar dari nyamuk
DO : penerangan rumah cukup malaria
36
Ventilasi 1 Rumah dan lingkungannya 4. Anjurkan klien untuk selalu 4. Agar lingkungan rumah
Penerangan rumah sangat 03 februari 2018bersih membersihkan rumah serta bersih dan terhindar dari
kurang karena ventilasi kecil Perabotan rumah dan menata perabotan rumah dan sarang-sarang nyamuk
Rumah dan lingkungan tampak pakaian-pakaian tertata pakaian-pakaian malaria
kotor dengan rapi 5. Anjurkan klien untuk selalu 5. Agar klien terhindar dari
Perabotan rumah dan pakaian- Klien menggunakan menggunakan lengan panjang gigitan nyamuk penyebab
pakaian tidak tertata dengan kelambu saat tidur dan celana panjang apabila malaria
37
dihabiskan ½ porsi setiap kali Klien dapat 5. Kolaborasi dengan ahli gizi 5. Untuk memperbaiki status
makan berupa nasi, sayur, buah- mempertahankan BB dalam dalam menentukan kebutuhan gizi klien
buahan, tempe dan tahu rentang normal sesuai usia kalori dan protein serta
DO : diskusikan dengan dokter
Nafsu makan klien tampak kebutuhan stimulasi nafsu
kurang makan, dan makanan
Klien makan hanya ½ porsi saja pelengkap
dari biasanya
38
EVALUASI KEPERAWATAN HARI PETAMA
DIAGNOSA
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
03 Nyeri kepala 16.00 1. Memonitor skala nyeri (skala 5) S: Ny. M mengatakan masih merasa nyeri di
2018 peningkatan tekanan 3. Mengajarkan teknik non-farmakologi untuk O: klien tampak meringis kesakitan
vaskuler serebral mengurangi nyeri (relaksasi nafas dalam, Skala nyeri (5)
pemberian analgesik
39
03 Kurang Pengetahuan 16.30 1. Mengontrak waktu dengan klien S: Ny. M sudah mampu menyebutkan
Berhubungan Dengan 2. Mengkaji pengetahuan klien tentang penyakit
februari pengertian hipertensi, penyebab, tanda dan
Kurangnya Informasi hipertensi
2018 gejala serta pencegahannya
Mengenai Penyakit 3. Mengadakan penyuluhan dengan klien dan
Hipertensi 16.40 keluarga mengenai : Klien juga mengatakan sudah mengurangi
Pengertian hipertensi makan makanan yang asin
Factor penyebab hipertensi
O: klien tampak merespon dengan positif
Tanda dan gejala
Diet hipertnsi tentang perubahan pola hidupnya
40
03 Resiko malaria pada Ny. 16.50 1. Mengkaji lingkungan rumah klien S = Ny. M mengatakan sudah menggunakan
M 2. Mengkaji kecukupan ventilasi dan penerangan
februari kelambu saat tidur
di dalam rumah klien
2018 17.00 O = Lingkungan Rumah Ny. M sudah terlihat
3. Menganjurkan klien menggunakan kelambu
saat tidur bersih serta perabotan rumah dan pakaian-
4. Menganjurkan klien untuk selalu
17. 10 pakaian telah di tata dengan rapi
membersihkan rumah serta menata perabotan
A = masalah teratasi
rumah dan pakaian-pakaian
17.15 5. Menganjurkan klien untuk selalu P = hentikan intervensi 1, 2, 3, 4, 5 dan 6
menggunakan lengan panjang dan celana
panjang apabila bepergian di malam hari
6. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
penyakit malaria
03 Resiko nutrisi kurang 17.30 1. Mengkaji tentang makanan yang membuat S = Ny. M mengatakan nafsu makannya
dari kebutuhan tubuh klien alergi
februari sudah lebih baik dai sebelumnya
2. Mengkaji makanan kesukaan klien
2018 O = Ny. M menghabiskan makanan yang
3. Menganjurkan klien untuk makan makanan
yang lunak disediakan
4. Menganjurkan klien untuk makan sedikit tapi
A = masalah sudah teratasi
sering namun dalam keadaan hangat
P =hentikan intervensi 1, 2, 3 dan 4
41
5. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi dalam
menentukan kebutuhan kalori dan protein serta
diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi
nafsu makan, dan makanan pelengkap
DIAGNOSA
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
05 Nyeri kepala 16.10 1. Memonitor skala nyeri (skala 5) S: Ny. M mengatakan sudah tidak merasa
februari berhubungan dengan 16.25 2. Memonitor TTV nyeri di kepala dan tengkuk
2018 peningkatan tekanan 3. Mengajarkan teknik non-farmakologi untuk O: klien tidak tampak meringis kesakitan
vaskuler serebral mengurangi nyeri (relaksasi nafas dalam, Skala nyeri (3)
42
4. Menganjurkan pada pasien untuk
menghindari/meminimalkan aktivitas yang
16.40
dapat meningkatkan sakit kepala/nyeri
5. Melakukan kolaborasi dengan tim medis
pemberian analgesik
43