Anda di halaman 1dari 13

Hubungan Keakraban Orangtua Dengan Anak Terhadap Prestasi Belajar

Pada Siswa Siswi Smk Kesehatan Kaltara Tarakan


Achmad Yasin Mustamin1, Budi Pratiti2
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, 2Dosen Pembimbing Bagian Psikiatri Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
INTISARI

Latar Belakang : Keakraban orangtua merupakan suasana psikologis yang

dirasakan dan berpengaruh terhadap pola perilaku individu (anggota keluarga).

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan anatara keakraban orangtua

dengan anak terhdap prestasi belajar siswa siswi SMK kesehatan kaltara tarakan.

Metode Penelitian : Penelitian ini menghubungkan keakraban orangtua dengan

anak terhadap prestasi belajar akademik yang didapatkan oleh siswa siswi SMK

kesehatan kaltara tarakan pada kelas 10, 11, dan 12 dengan sampel sebanyak 100.

Penelitian ini bersifat analitik non-eksperimental dengan pendekatan cross-

sectional. Data didapatkan dengan menggunakan kuisioner, kemudian dilakukan uji

chi-square.

Hasil Penelitian : Hasil analisis uj chi-square menunjukan tidak terdapat pengaruh

yang bermakna pada keakraban orangtua dengan anak terhadap prestasi belajar

pada siswa siswi SMK kesehatan kaltara tarakan dengan nilai p = 0.476 (p>0.005)

Kesimpulan : Pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan yang bermakna pada

keakraban orangtua terhadap prestasi belajar pada siswa siswi SMK kesehatan

kaltara tarakan. (p>0.005)


Kata Kunci : Keakraban orangtua, Prestasi belajar.
Parent-Child Relationship Intimacy On The Learning Achievement In
Students Of SMK Health Kaltara Tarakan

Achmad Yasin Mustamin1, Budi Pratiti2


1
Mahasiswa Faculty Of Medicine And Health Sciences, University Of
Muhammadiyah Yogyakarta. 2Dosen Supervisor Of Psychiatry Faculty Of
Medicine And Health Sciences, University Of Muhammadiyah Yogyakarta

ABSTRACT

Background : the intimacy of parents is a psychological atmosphere that is felt and

affect the behavior patterns of individuals (family members).

Objective : To determine the relationship of parent and child anatara familiarity

terhdap student achievement SMK kaltara tarakan health.

Methods : This study connects familiarity with the child's parents' academic

achievement obtained by students of SMK health kaltara tarakan in grade 10, 11

and 12 with a sample of 100. This study is an analytical non-experimental, cross-

sectional approach. Data were obtained using a questionnaire, then the chi-square

test.

Result : The results of the analysis uj chi -square showed there was no significant

effect on parental familiarity with the child's learning achievement in health

vocational school students kaltara tarakan with p = 0476 ( p > 0.005 )

Conclusion : In this study was not a significant association on familiarity parents

to the student achievement in health vocational school students kaltara Tarakan. (P>

0.005)
Keywords : Familiarity parents, academic achievement.

PENDAHULUAN

Dalam rangka menghadapi tantangan di era globalisasi ini, Indonesia

membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas. Salah satu

upaya antisipasi adalah dengan mempersiapkan sumber daya manusia pada usia

sedini mungkin, yaitu sejak masa anak-anak, mengingat anak merupakan generasi

penerus yang menentukan eksistensi bangsa di masa depan (Wandasari, 2004).

Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam

menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses

belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan

sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai

atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi

belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa (Hamdu,

2011).

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka

perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain:

faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), faktor yang dari luar siswa

(faktor ekstern) dan faktor pendekatan belajar (approach to learning). Faktor intern

siswa dapat digolongkan dalam dua aspek, yakni aspek fisiologis (orang bersifat

jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah), sedangkan faktor ekstern

siswa meliputi lingkungan dan instrument.


Ketika anak mulai beranjak dewasa, anak tumbuh sebagai remaja. Masa

remaja merupakan masa transisi dari status anak-anak untuk memperoleh status

dewasa. Pada masa ini remaja ingin lepas dari ketergantungan dengan orangtuanya

menuju pribadi mandiri (Ayudiyusraa AA dkk, 2013). Selama masa remaja,

tuntutan terhadap kemandirian ini sangat besar dan jika direspon secara cepat dapat

saja menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan bagi perkembangan

psikologis remaja di masa mendatang. Mencermati kenyataan tersebut, peran

orangtua sangatlah besar dalam proses pembentukan kemandirian seorang remaja.

Orangtua diharapkan dapat memberikan kesempatan pada anak mereka agar dapat

mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, belajar mengambil inisiatif,

mengambil keputusan mengenai apa yang ingin dilakukan dan belajar

mempertanggung-jawabkan segala perbuatannya. Dengan demikian anak akan

dapat mengalami perubahan dari keadaan yang sepenuhnya tergantung pada orang

tua.

Atas dasar inilah penulis tertarik untuk mengetahui apakah ada pengaruh

antara keakraban orangtua dengan anak dengan prestasi belajar terlebih pada remaja

karena seperti dijelaskan diatas, remaja merupakan masa transisi sehingga disinilah

kita bisa melihat bagaimana potensi prestasi belajar anak yang dari kecil akrab

dengan orangtuanya dengan anak yang tidak akrab dengan orangtuanya.

BAHAN DAN CARA

Penilitian ini adalah jenis penilitian non-eksperimental, yang menggunakan

rancangan cross-sectional yaitu suatu penilitian untuk mempelajari dinamika

korelasi antara faktor resiko atau variabel bebas dan efek atau variabel terkait yang
diobservasi atau pengumpulan datanya sekaligus pada suatu saat yang sama.

Artinya tiap subyek hanya dilakukan sekali saja diukur suatu waktu, dimana dalam

penilitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara keakrabaan

orang tua dengan anak terhadap prestasi belajar siswa.

Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti jumlahnya, mempunyai

kriteria inklusi dan kriteria eksklusi (Hidayat, 2009). Sampel dalam penelitian ini

adalah siswa siswi SMK Kesehatan Kaltara Tarakan yang berjumlah 6 kelas dengan

pengambilan sampel dilakukan secara Random Sampling.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner Ikatan

Keakraban Remaja Orangtua (IKRO) yang dibuat oleh Makmuri dan Sudiyanto

(2006) dan sudah divalidasi. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini

adalah Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square tes dengan

menggunakan program software computer SPSS 22.0.0.0.

HASIL

1. Analilis Univariat

Analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi dari masing-

masing variabel, dan dilanjutkan dengan analisis bivariat. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan peneliti di SMK Kesehatan Kaltara Tarakan

diperoleh jumlah sampel 100 orang.


Tabel 3. Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa

Prestasi Belajar Frekuensi Persentase (%)

Sangat Baik (>8,0) 63 63

Baik (7,0-7,9) 37 37

Cukup (6,0-6,9) - 0

Kurang (<6,0) - 0

Total 100 100

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat siswa yang mendapatkan nilai rapor

sangat baik berjumlah 63 siswa (63%) dan yang mendapatkan nilai rapor baik

berjumlah 37 siswa (37%).

Tabel 4. Distribusi hubungan keakraban ibu dengan siswa

Hubungan Prestasi Belajar


Total
keakraban Baik Sangat Baik

≤72 4 (4%) 5 (5%) 9 (9%)

≥72 8 (8%) 20 (20%) 28 (28%)


144 25 (25%) 38 (38%) 63 (63%)

Total 37 (37%) 63 (63%) 100 (100%)

Keterangan ≤72 =kurang akrab ≥72 =akrab 144 =sangat akrab

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki skor IKRO

144 dengan ibunya mendapatkan prestasi belajar yang baik sebanyak 25 siswa

(25%) dan sangat baik sebanyak 38 siswa (38%). Siswa yang memiliki skor IKRO

≥72 dengan ibunya mendapatkan prestasi belajar yang baik sebanyak 8 siswa (8%)

dan sangat baik sebanyak 20 siswa (20%). Siswa yang memiliki skor IKRO ≤72

dengan ibunya mendapatkan prestasi belajar yang baik sebanyak 4 siswa (4%) dan

sangat baik sebanyak 5 siswa (5%).

Tabel 5. Distribusi hubungan keakraban ayah dengan siswa

Hubungan Prestasi Belajar


Total
keakraban Baik Sangat Baik

≤72 7 (7%) 8 (8%) 15 (15%)

≥72 20 (20%) 30 (30%) 50 (50%)

144 10 (10%) 25 (25%) 35 (35%)

Total 37 (37%) 63 (63%) 100 (100%)

Keterangan ≤72 =kurang akrab ≥72 =akrab 144 =sangat akrab

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki skor IKRO

144 dengan ayahnya mendapatkan prestasi belajar yang baik sebanyak 10 siswa
(10%) dan sangat baik sebanyak 25 siswa (25%). Siswa yang memiliki skor IKRO

≥72 dengan ayahnya mendapatkan prestasi belajar yang baik sebanyak 20 siswa

(20%) dan sangat baik sebanyak 30 siswa (30%). Siswa yang memiliki skor IKRO

≤72 dengan ayahnya mendapatkan prestasi belajar yang baik sebanyak 7 siswa (7%)

dan sangat baik sebanyak 8 siswa (8%).

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variabel terikat dan

variabel bebas. Uji yang digunakan adalah uji Chi-Square.

Tabel 6. Hasil Uji Chi-Square tests

Keakraban orangtua Prestasi Belajar

P 0.476

N 100

Hasil Uji Chi-Square tests di atas, diperoleh nilai signifikansi 0.476 (p >

0.005) yang menunjukan bahwa korelasi antara keakraban orangtua dengan prestasi

belajar adalah tidak bermakna.


DISKUSI

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data statistik yang menunjukan

bahwa responden perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Perbandingan

gender antara anak laki-laki dengan perempuan sekitar 1:9.

Proses belajar seorang anak untuk mendapatkan prestasi yang baik

dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunyakeluarga. Keluarga adalah koloni

terkecil di dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, dan dari

keluargalah akan tercipta pribadi-pribadi tertentu yang akan membaur dalam

masyarakat. Lingkungan keluarga seringkali disebut dengan lingkungan pendidikan

informal yang mempengaruhi berbagai aspek perkembangan anak, termasuk juga

proses belajar seorang anak.

Kondisi lingkungan keluarga yang harmonis antara ayah dan ibu

memberikan pengaruh yang cukup berarti terhadap prestasi belajar anak.

Keakraban sebagai komponen emosional yang dibangun antara ayah dan ibu

menunjukkan kemampuan satu sama lain untuk saling bekerja sama untuk

mengerti, memahami dan menghargai. Keakraban orangtua yang terlihat di mata

anak akan berimplikasi memberikan motivasi kepada anak untuk lebih giat dan rajin

belajar. Hal tersebut bisa terjadi karena keluarga merupakan tempat bercermin dari

seorang anak, sehingga orangtua yang akrab memberikan atmosfer nyaman untuk

suasana belajar anak.

Pada penelitian ini digunakan uji Chi-Square test dimana jika nilai

probabilitas (p) < 0.005 maka terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel
yang diuji, sebaliknya jika p > 0.05 maka tidak terdapat korelasi yang bermakna

antara dua variabel yang diuji.

Berdasarkan hasil uji Chi-Square test mengenai hubungan keakraban

orangtua dengan anak terhadap prestasi belajar pada siswa siswi SMK Kesehatan

Kaltara Tarakan, didapatkan nilai p = 0,476 (p > 0,005) sehingga dapat diketahui

bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada keakraban orangtua terhadap

prestasi belajar siswa SMK Kesehatan Kaltara. Keakraban orangtua yang tidak

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK Kesehatan Kaltara disebabkan

karena prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor keakraban orangtua.

Prestasi belajar juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, baik faktor internal

maupun eksternal. Prestasi yang dicapai siswa pada umumnya merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor tersebut.

SARAN

1. Perlu adanya hubungan yang akrab antara anak dan orangtua agar tercipta

kondisi belajar yang baik untuk anak.

2. Perlu adanya konsultasi dan bimbingan terhadap orangtua tentang pentingnya

membangun keakraban yang sangat akrab dengan anak agar anak mendapat

lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembangnya.

3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor pendukung belajar

anak dengan orangtua selain keakraban orangtua.


DAFTAR PUSTAKA

Aisyah St. 2010. PengaruhPolaAsuhOrangtuaTerhadap Tingkat AgresivitasAnak.

Jurnal MEDTEK. Volume 2 Nomor 1. Hal 4.

Alaki S, Alotaibi A, Almabadi E, Alanquri E. 2011. Dental Anxiety In Middle

School Children And Their Caregivers: Prevalence and Severity. Journal

of Dentistry and Oral Hygine. Volume 4 Number 1. Hal 9.

AlSarheed M. 2011. Children’s Perception of Their Dentists. European Journal of

Dentistry. Volume 5. Hal 187.

Gunarsa SD danYulia. 2008. PsikologiPerkembanganAnakdanRemaja. PT BPK

GunungMulia. Jakarta. Hal 13.

Hidayat, A. A. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Kulkarni S. 2009. A Relation BetweenDental Anxiety, The Parental Family and

Regularity of Dental Attendance in India. Journal Oral Health Common

Dental. Volume 3 Number 2. Hal 30, 31.

PramawatyNishadanHartati Elis. 2012.

HubunganPolaAsuhOrangtuadenganKonsepDiriAnakUsiasekolah (10-12

tahun). Jurnal Nursing Studies. Volume 1 Nomor 1. Hal 88.

Salem K, Kousha M, Anissian A, Shahabi A. 2012. Dental Fear and Concomitant

Factors in 3-6 Year-old Children. Journal of Dental Research, Dental

Clinics, Dental Prospects. Volume 6 Number 2. Hal 70.


Turner EA, Chandler M, Heffer RW. 2009. The Influence of Parenting Styles,

Achievement Motivation, and Self-efficacy on Academic Performance in

College Students. Journal of College Student Development. Volume 50

Number 3. Hal 337.

Anda mungkin juga menyukai