BAB I PENDAHULUAN
Muntaber bisa disebabkan oleh kuman, bakteri, atau virus. Muntaber juga dapat
disebabkan oleh adanya infeksi saluran nafas atau radang tenggorokan, infeksi
saluran kemih (kencing) dan penyakit tifus. Akan tetapi, yang paling sering
menyebabkan muntaber adalah bakteri Eschericia coli (E.coli) yang menyerang
usus. Biasanya muntaber terjadi karena seseorang mengkonsumsi makanan yang
sudah tercemar dengan bakteri E.coli dan saat itu daya tahan tubuhnya sedang
turun (tidak fit).
1.2 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :
1) Menjelaskan definisi muntaber
2) Menjelaskan faktor agent dari penyakit muntaber
3) Menjelaskan faktor host dari penyakit muntaber
4) Menjelaskan faktor environment dari penyakit muntaber
5) Menjelaskan port of entryand exit dari penyakit muntaber
6) Menjelaskan transmisi dari penyakit muntaber
7) Menjelaskan bagaimana pencegahan dari penyakit muntaber
8) Menjelaskan bagaimana pemberantasan dari penyakit muntaber
9) Menjelaskan bagaimana pengobatandari penyakit muntaber
Namun pada tahun 1982 terjadi kegemparan di kalangan medis, karena E. coli ini
sudah mengalami mutasi (perubahan sifat) dan menimbulkan letupan kasus diare di
Oregon dan Michigan (AS) dengan 47 orang penderita dewasa dan anak-anak. Dari
hasil pemeriksaan laboratorium awal mulanya petugas kesehatan mengalami
kebingungan karena tidak ditemukan bakteri patogen (yang menyebabkan penyakit)
dan hanya didapatkan bakteri E. coli yang memang dianggap lumrah berada di
saluran cerna.
Selain itu, penyakit muntaber juga dapat disebabkan oleh virus Vibrio
parahaemolyticus yang termasuk jenis vibrio halofilik dan telah diidentifikasi ada 12
grup antigen “O” dan sekitar 60 tipe antigen “K” yang berbeda. Strain patogen pada
umumnya (tetapi tidak selalu) dapat menimbulkan reaksi hemolitik yang khas
(fenomena Kanagawa). Masa inkubasi Vibrio parahaemolyticus biasanya antara 12
– 24 jam, tetapi dapat berkisar antara 4 – 30 jam.
2.6 Transmisi
Muntaber memang sangat mudah menular, Terutama melalui air. Sehingga bila ada
salah satu anggota keluarga yang sakit muntaber atau tetangga yang kena
muntaber usahakan untuk mencegah faktor penularan tersebut.
Aturan minumnya :
Untuk metronidazole diminum sehari 3 kali satu tablet. Sedangkan sanprima
diminum sehari 2 kali. Usahakan diminumnya jangan bersamaan. Bisa diberi rentag
waktu 1-2 jam.
4.1 Kesimpulan
Penyakit Muntaber atau Vibrio Parahaemolyticus Enteritis adalah keadaan di mana
seseorang menderita muntah-muntah disertai buang air besar berkali-kali. Kejadian
itu dapat berulang tiga sampai lebih sepuluh kali dalam sehari. Terjadi perubahan
bentuk dan konsistensi dari tinja, melembek sampai mencair, yang kadang juga
mengandung darah atau lendir.Penularan penyakit muntaber dikarenakan
lingkungan yang kurang bersih dan gaya hidup yang kurang sehat.penyakit
muntaber menyerang siapa saja tak mengenal usia,jenis kelamin,dan ras. muntaber
menyebar melalui air,udara.untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan
cara :
1) Menkonsumsi makanan bergizi seimbang dan dalam jumlah yang cukup,agar bakteri
tidak dapat masuk ke tubuh kita karena tubuh kita sedang dalam keadaan shat
2) Penggunaan air bersih untuk minum,dan yang pastinya air minum yang benar-
benar matang
3) Mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar.
4) Membuang tinja, termasuk tinja bayi pada tempatnya.
5) Menjaga kebersihan jamban keluarga.
6) Menjaga kebersihan rumah, terutama kamar mandi, WC dan dapurdan selokan air.
7) Menjaga kebersihan peralatan makan.
8) Mencuci sayuran, buah, dan bahan makanan sebelum dimasak.
9) Memisahkan perangkat anggota keluarga yang terkena muntaber supaya tidak
menular kepada yang lain.
10) Jika kita mempunyai bayi, maka berikan asi ekslusif sampai dengan 6 bulan dan
melanjutkan pemberian ASI sampai 2 tahun pertama kehidupan serta sebisa
mungkin menghindari susu botol,karena mungkin botol bayi kurang bersih saat
mencucinya sehingga banyak bakteri atau kuman yang bersarang di botol tersebut.
11) Lakukan tindakan lanjutan yaitu bawa ke rumah sakit apabila penyakit tambah parah
4.2 Saran
Untuk menanggulangi penyebaran penyakit muntaber hendaknya masyarakat
mencegah faktor penularannya agar tidak meluas lebih banyak lagi dan apa bila ada
yang terkena muntaber segera di bawa ke rumah sakit agar mendapatkan
pelayanan segera mungkin ditakutkan apabila si penderita mengalami dehidrasi dan
juga infeksi yang semakin parah.
REFERENSI
1) http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=24&id=55
211
2) http://kesehatan.us/2012/06/apa-muntaber-itu-dan-bagaimana-gejalanya/
3) http://tips-sehat-bahagia.blogspot.com/2012/11/gejala-dan-penyebab-penyakit-
muntaber.html
4) Komite Medik RSUP Dr. Sardjito, Standar Pelayanan Medis, Medika, FK UGM
Yogyakarta
5) dr. Karel, SpA, Menjadi Dokter Anak di Rumah, Penerbit Puspa Sehat
6) dr. Avie Andriyani (dimuat di majalah As Sunnah edisi08/XII/1429H/2008M)
vericella zoster
Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen.
Masa inkubasi
Waktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan.
Gejala
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah,
lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih
berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian
timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di
sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding
tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak
sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng
(krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih
gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa
waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk
lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi
bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi
akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa
atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
1. Lebih baik jika perawatan anak dilakukan oleh orang yang sudah pernah terjangkit
cacar. Karena biasanya orang yang sudah pernah terkena penyakit ini akan kebal.
2. Untuk anggota keluarga yang belum terkena cacar, sebaiknya jangan terlalu dekat
dengan anak, agar tidak menghirup nafasnya.
3. Pisahkan barang-barang yang digunakan, seperti baju, handuk, peralatan makan,
dan lain-lain. Bersihkan peralatan tersebut secara terpisah. Tempatkan pula anak
dalam tempat tidur terpisah, dang anti seprai setiap hari.
4. Jaga kualitas dan kuantitas makanan anak. Berikan makanan yang mengandung
banyak zat yang diperlukan tubuh.
5. Istirahat yang cukup. Jangan biarkan anak keluar bermain sementara bintil cacar
masih terus tumbuh.
6. Minta kepada anak untuk tidak menggaruk bintil yang gatal. Potong kukunya atau
pakaikan sarung tangan untuk mengurangi akibat garukan. Cairan yang terdapat di
dalam bintil bersifat menular. Dan jika terjadi infeksi luka maka penyembuhannya
akan lebih sulit, juga meninggalkan bekas (kropeng).
7. Oleskan obat gatal, seperti bedak calamine untuk mengurangi gatal dan
mempercepat proses pengeringan luka.
8. Mandikan anak dengan antiseptik, dan pergunakan baju yang berbeda setiap
harinya.
9. Perhatikan kondisi dan suhu tubuh anak setiap hari. Bila perlu, berikan anak obat
untuk meredakan demam yang dideritanya.
10. Waspada akan keadaan darurat. Segeralah ke dokter bila bintil / vesikel terinfeksi
kuman, misalnya berwarna merah, bengkak, dan bernanah. Dan juga bila anak
menderita demam tinggi, sakit kepala, muntah, gatal yang tidak hilang-hilang, saat
bintil-bintil telah menyebar ke seluruh tubuh dan keadaan anak sudah membaik.
Pencegahan
Menggunkan Imunisasi bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini
dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai
kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin.
Vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi bagi orang yang
belum pernah mendapatkan (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa
diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster.
Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan
Serta tidak melakukan kontak dengan orang yang terkena cacar air agar tidak tertular
virus varisela zoster.
Pengobatan
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan
daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan “Asiklovir” berupa
tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas)
selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di
permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan “PK” sebanyak 1%
yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka
yang ditimbulkan dengan banyak mengkonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal
setelah mengkonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung
dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E
untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun
rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah
benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut
Penanganan
Karena cacar air pada umumnya ringan dan sembuh dengan sendirinya, penanganan
cacar air terutama ditujukan untuk meringankan gejala.1 Yang dapat dilakukan
adalah:1
• Tirah baring secukupnya
• Parasetamol untuk menurunkan demam
• Calamine dan mandi dengan air suam-suam kuku untuk meringankan rasa gatal
• Sarung tangan untuk mencegah anak menggaruk ruam mungkin dibutuhkan pada
anak-anak yang sangat kecil.
• Makanan yang lebih lembut dan menyejukkan jika ada ruam di dalam mulut.5
Sedangkan beberapa penanganan yang tidak dianjurkan adalah:2
• Antihistamin yang bersifat sedatif (membuat tidur) seperti chlorpheniramine. Obat
golongan ini tidak signifikan untuk menangani rasa gatal pada cacar air.2
• Antivirus tidak direkomendasikan penggunaannya pada cacar air tanpa komplikasi.
Bahkan jika mulai diberikan pada hari di mana ruam pertama kali muncul, antivirus
hanya mengurangi satu hari dari lamanya sakit. Penelitian yang dilakukan juga
menunjukkan bahwa acyclovir (salah satu antivirus) tidak bermakna dalam
menurunkan risiko komplikasi pada cacar air. Selain itu penggunaan antivirus secara
teori juga dapat berubahnya respon kekebalan tubuh sehingga virus dapat teraktivasi
kembali lebih cepat dalam bentuk herpes zoster (cacar ular).6 Antivirus dapat
dipertimbangkan untuk digunakan pada cacar air dengan komplikasi yang berat,
cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari, atau pada orang dedngan sistem kekebalan
tubuh yang rendah. Pemberian antivirus ini harus dilakukan dalam jangka waktu 48
jam setelah ruam pertama kali muncul.
• Antibiotik. Antibiotik hanya dibutuhkan jika ada infeksi kulit oleh bakteri.5
Komplikasi
Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada oramg dewasa
maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini berat atau bahkan berakibat
fatal
Peradangan jantung
Peradangan sendi
Peradangan Hati
Scabies
Scabies
Scabies
Scabies
Gudik atau kudis dalam dunis medisnya disebut dengan scabies yaitu salah satu penyakit kulit
yang penyebab nya adalah tungau Sarcoptes scabies, tungau tersebut akan menggali kulit dan
bersarang di dalam kulit, ketika sudah bersarang di dalam kulit maka akan muncul gejala-gejala
gudik / scabies seperti rasa gatal terutama pada malam hari kemudian akan muncul ruam-ruam
pada kulit tersebut.
Masa inkubasi tungau sarcoptes scabies biasanya sekitar 30-60 hari, maksudnya ketika tungau
sarcoptes scabies baru bersarang di dalam kulit biasanya tidak akan langsung menimbulkan
gejala-gejala gudik / scabies baru setelah sekitar 30-60 hari akan muncul gejala-gejala gudik /
scabies seperti rasa gatal dan ruam pada kulit.
Gudik termasuk penyakit kulit yang menular, penularan tersebut terjadi dengan kontak langsung
misal dari heawan liar, ketika bersalaman dengan penderita gudik, dari pakaian yang
terkontaminasi tungau Sarcoptes scabiei, dan sebagainya.
Gudik ( scabies ) bisa menyerang siapa saja baik anak-anak ataupun orang dewasa dan gudik /
scabies bisa terjadi di mana saja di bagian tubuh mulai dari kepala, wajah, leher, badan, dada (
payudara ), siku, tangan, sela-sela jari, paha ( selangkangan ), organ kemaluan sampai kaki.
Penyakit kulit gudik / scabies bukan penyakit yang berbahaya jika dibanding dengan penyakit
dalam misal penyakit ginjal, tetapi gudik / scabies sangat mengganggu kenyamanan hidup
dengan rasa gatal yang ditimbulkannya, bahkan ketika rasa gatal tersebut sudah tidak tertahan
lagi terkadang membuat penderitanya sengsara.
Maka dari itu alangkah baiknya segera obati penyakit gudik / scabies dan jangan biarkan gudik
menjadi parah dan semakin parah .. !!
Tak perlu khawatir jika mengalami penyakit gudik ( scabies ), berikut ini cara mengobati gudik /
scabies secara alami menggunakan bahan-bahan alami, bersumber dari metrotvnews.com :
1# Kunyit
Sifat antiseptik dan anti inflamasi kunyit efektif mengobati gudik atau scabies. Buatlah pasta dari
kunyit dengan menambahkan beberapa tetes lemon. Oleskan campuran ini pada kulit gudik dan
bilas setelahnya.
2# Cuka
Asam cuka membuat perubahan tingkat pH pada kulit. Tungau penyebab gudik / scabies akan
mati karena perubahan ini. Cukup oleskan cuka pada kulit yang terkena gudik menggunakan
kapas. Lakukan dua kali sehari untuk hasil maksimal.
3# Lidah buaya
Lidah buaya memiliki sifat anti mikroba yang dapat mengobati gudik atau scabies, gigitan
serangga dan banyak kondisi kulit lainnya. Terapkan gel lidah buaya pada kulit dan bilas satu
jam kemudian.