Anda di halaman 1dari 3

Komponen Abiotik

Komponen abiotik di Pulau Panjang meliputi suhu, cahaya, gelombang laut, serta
topografi dan fisiografi pantai.
1. Topografi dan Fisiografi
Pulau Panjang terdapat daratan yang berjarak kurang lebih 100 meter dari laut
dengan beragam pohon seperti pinus, randu, dan putri malu untuk menjaga
kelestarian ekosistem pantai. Daratan tersebut memiliki topografi tanah liat
dengan jalan paving di bagian tengah. Di dekat laut, terdapat lahan dengan
topografi berpasir yang dapat digunakan untuk ekosistem mangrove. Beton
pemecah gelombang juga dibangun di dekat laut serta menjadi batas antara
laut dan daratan berpasir di pantai tersebut.

Gambar X. Daratan dengan Beragam Pohon


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2017
Gambar Y. Ekosistem Mangrove dan Beton Pemecah Gelombang
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2017

2. Suhu
Suhu berperan penting dalam proses fisiologi seperti fotosintesis dan respirasi.
Suhu di Pulau Panjang pada siang mencapai 30°C dan suhu tersebut ideal
untuk penanaman mangrove karena mencapai lebih dari 20°C.
3. Cahaya
Paparan cahaya matahari merata di Pulau Panjang, sehingga bagus untuk
proses fotosintesis tanaman di darat maupun untuk kelangsungan organisme
yang ada di laut.
4. Kondisi Laut
Pulau panjang dikelilingi laut dangkal dengan dasar terumbu karang. Pulau
Panjang memiliki kedalaman perairan 10 hingga 20 meter. Pulau tersebut
tidak memiliki air permukaan seperti sungai, danau, dan rawa, akan tetapi
memiliki sumber seperti sumur dengan rasa yang agak payau (Anonim, tanpa
tahun).
Gambar Z. Kondisi Laut di Pulau Panjang
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2017

Daftar Pustaka :
Anonim, tanpa tahun. Pulau Panjang. Jakarta: Direktorat Pendayagunaan
Pulau-Pulau Kecil. http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-
pulau/index.php/public_c/pulau_info/281, diakses tanggal 6 Desember
2017.

Anda mungkin juga menyukai