Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

PEMANFAATAN WEBSITE UNTUK MEMPROMOSIKAN POTENSI DESA DI INDONESIA

(HASMIN ARIES PRATAMA HS)

14917140

PROGRAM STUDI MAGISTER INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dalam bidang pembangunan yang berkaitan dengan bagaimana desa menjadi acuan
penting dami meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada masa sekarang lebih lanjut di masa
modernisai saat ini. Suatu pembangunan desa saat ini tentunya sudah menjadi sorotan utama yang
patut untuk diperhatikan delam mengembangkan potensi yang ada di sebuah negara berkembang
khususnya Indonesia. Hal ini juga tidak kalah pentingnya terhadap bagaimana persoalan petani yang
hingga kini masih menjadi masalah utama dalam proses pertaniannya, sehingga petani sendiri masih
belum mendapatkan kesempatan untuk merubah hidup mereka ke arah yang lebih baik.

Seiring berjalannya waktu kemajuan teknologi yang berkembang pesat di berbagai bidang kehidupan,
memungkinkan masyarkat menikmati berbagai kemudahan yang dihasilkan oleh teknologi. Teknologi
banyak digunakan sebagai sarana promosi dan informasi yang sangat baik. Teknologi khususnya pada
bidang website saat ini sangat berperan dalam penyampaian informasi. Website lebih mudah dan cepat
diakses oleh masyarakat di berbagai daerah.

Website mampu memberikan informasi menjadi lebih mudah dan berkesan. Sebagai contoh website
dapat digunakan untuk media pemasaran, informasi pendidikan, komunikasi, dan promosi. Website juga
merupakan media yang sangat cocok untuk mengenalkan kepada masyarakat luas tentang berbagai
potensi yang dimiliki suatu daerah.

Begitu juga dengan suatu daerah yang memiliki potensi dapat digunakan sebagai bentuk investasi dan
diharapkan untuk menjadi daerah yang lebih dikenal. Adapun potensi yang di tawarkan sebagai salah
satu desa wisata, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner, agrowisata dan home industri.
Dalam hal promosi Desa Hargobinangun masih menggunakan manual seperti informasi mulut ke mulut,
pamflat, dan brosur. Maka dari itu, penulis memberikan alternative dengan membuat website sebagai
media promosi dan informasi pada masyarakat.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis menguraikan rumusan masalah dibawah ini:

1. Bagiamana mengenalkan website pada masayarakat pedesaan?


2. Bagiamana mempromosikan potensi desa pada masyarakaat luas?
3. Berapa banyak desa di Indonesia yang sudah menggunakan website sebagai media promosi?
4. Apa manfaat yang bisa didapatkan dengan promosi menggunakan website?
5. Apa dampak yang didaptkan dengan menggunakan website sebagai media promosi ?
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti ini bertujuan:

1. Mempromosikan potensi desa pada masyarakaat luas.


2. Dapat memperkenalkan pemanfaatan teknologi disetiap desa di indonesia.
3. Mempermudah setiap desa untuk mendapatkan informasi dari desa lainnya.
4. Dapat meningkatkan pendapatan desa dengan promosi yang lebih luas.

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

a. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat terhadap perkembangan
teknologi di setiap desa.

b. Diharapkan dapat meningkatkatkan pendapatan desa dengan pemanfaatan website sebagai media
promosi.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mempermudah promosi desa, maka hasil penelitian ini
depat memberi sumbangsih kepada masyarakaat desa untuk mengetahui tentang proses promosi
potensi desa mengunakan teknologi website.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Desa

Desa menurut Undng-Undang No. 32 Taahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Yaitu suatu kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat-istiadat setempat yang duakui dan
dihormati dalam pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.2 Perkembangan Desa

Dulu desa saya merupakan desa yang tertinggal karena penduduknya bergantung pada pada alam dan
musim. Maklum, mata pencaharian sebagian masyarakatnya sebagai petani.seiring dengan berjalannya
waktu dan mulai dimasuki pengaruh dari luar serta mendapat bantuan pemerintah sebagai perangsang
perkembangan desa.

Desa saya berada di daerah pinggiran Pangkalan Bun tepatnya di Kabupaten Lamandau Kecamatan
Bulik Timur, Kalimantan Tengah, bernama desa Bukit Jaya. Tempatnya memang kurang strategis tetapi
memiliki akses yang cukup baik dengan perkotaan,tetapi berjarak cukup jauh. Dengan adanya akses
tersebut sekarang desa saya bisa dikatakan sebagai desa swasembada (desa maju) karena sudah
memiliki beragam mata pencaharian di bidang perdagangan, perkebunan, dan jasa, serta tingkat
pendidikan yang tinggi.

2.3 Potensi Desa

Desa saya memiliki kekayaan sumber daya alam dan manusia. Oleh karena itu,terdapat beberapa
potensi yang dapat dikembangkan, digali, dan dimanfaatkan. Berikut beberapa potensi yang terdapat di
desa saya:

 Air,kondisi alam yang masih terjaga walaupun ada sedikit eksploitasi lahan akibat dari
pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, tetapi potensi air tanah dan permukaan yang
baik. Air di pedesaan dimanfaatkan penduduk untuk minum, memasak, mencuci, dan untuk
irigasi pertanian. Sungai yang ada pun berpotensi untuk menghidupkan generator sebagai
Pembangkit Listrik Tenaga Air.
 Iklim, berhubung Kalimantan Tengah adalah daerah yang dilewati garis khatulistiwa, sehingga
daerah saya iklimnya cocok bagi pengembangan tanaman dan penggunaan lahan
tertentu,seperti perkebunan, dan pertanian. Terutama pada bidang perkebunan, masyarakat
disana banyak menanam kelapa sawit sebagai modal di masa depan karena tanaman ini
mendapatkan untung yang lumayan dapat merubah perekonomian masyarakat setemat.
Tinjauan pustaka yang telah dilakukan dengan kata kunci pemanfaatan website untuk mempromosikan
potensi desa menunjukkan bahwa:

• Pernah dilakukan penelitian tentang potensi desa namun hanya beda tempat serta budaya.

• Dilihat dari kata kunci pemanfaatan website untuk mempromosikan potensi desa pernah dilakukan
penelitian namun yang diteliti tentang masyarakaat dan sumber daya alam desa tersebut dan juga beda
tempat yaitu di Kabupaten Probolingo.

Penelitian ini menggunakan kerangka teorinya Castell. Dimana wacana yang menghadirkan suatu
kemampuan untuk mendapatkan suatu keberhasilan dalam proses pemasaran suatu komoditas adalah
dengan memperbanyak jaringan baik lokal maupun interlokal yang nantinya akan menjurus terhadap
suatu jaringan ekonomi.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di beberapa desa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Karena mengingat
daerah ini merupakan daerah dengan potensi wisata yang cukup banyak jadi peneliti ingitn
meningkatkan promosi potensi daerah dengan menggunakan media website. Penelitian lebih lanjut
akan dilaksanakan kurang lebih satu minggu sampai data yang diinginkan peneliti dapat terpenuhi
dengan sempurna. Observasi dan wawancara dilakukan selama penyusunan proposal penelitian ini
dilakukan dan diselesaikan sampai titik terpenuhinya data atau informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

Hal serupa yang menjadi pilihan peneliti adalah karena letak Lumajang dengan Jember tidak terlalu jauh
dan rute jalan yang ditempuh juga mudah sehingga peneliti masih juga melaksanakan aktivitas kuliah
seperti biasanya.

3.2 Tipe dan Dasar Penelitian

a) Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penenelitian kualitatif deskriptif, di mana penelitian tersebut
berusaha memberikan gambaran atau uraian yang bersifat deskriptif mengenai suatu kolektifitas objek
yang diteliti secara sistematis dan aktual mengenai fakta-fakta yang ada.

b) Dasar Penelitian

Dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu dilakukan secara intensif
dalam mendetael dan komprehensif terhadap objek penelitian guna menjawab permasalahan yang
diteliti.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengumpulan data dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang sudah dilakukan sejak awal. Proses pengumpulan data meliputi aktor (informan), aktivitas,
latau, atau konteks terjadinya peristiwa. Sebagai “alat pengumpul data” (konsep human instument),
peneliti harus pandai-pandai mengelola waktu yang dimiliki, menampilkan diri, dan bergaul di tengah-
tengah masyarakat yang dijadikan subyek penelitiannya. Dan penelitian kualitatif bukan hanya sekedar
terkait dengan kata-kata, tetapi sesungguhnya yang dimaksud dengan data dalam penelitian kualitatif
adalah segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan diamati.

Adapun proses pengambilan data kualitatif biasanya dilakukan dengan cara partisipant observation
(pangamatan terlibat), yaitu dengan cara peneliti melibatkan diri dalam kegitan masyarakat yang
ditelitinya, sejauh tidak mengganggu aktifitas keseharian masyarakat tersebut. Pengamat terlibat
merupakan jenis pengamatan yang melibatkan peneliti dalam kegiatan orang yang bersangkutan dan
tidak menyembunyikan diri. Harapan dilakukannya proses ini adalah peneliti dapat menemukan makna
dibalik penelitian yang dilaksanakannya, baik tentang prilaku ucapan ataupun simbol-simbol yang ada di
masyarakat (Idrus, 2009: 149).

Pada pengumpulan data primer, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain:

1. Observasi/ pengamatan

Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara
sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) ataupun nonpartisipatif.
Maksudnya, pengamatan terlibat merupakan jenis pengamatan yang melibatkan peneliti dalam kegiatan
orang yang menjadi sasaran penelitian, tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatan atau aktivitas
yang bersangkutan dan tentu saja dalam hal ini peneliti tidak menutupi dirinya selaku peneliti

2. Wawancara

Wawancara yang dapat dilakukan meliputi wawancara tak berencana tak berfokus dan wawancara
sambil lalu. Wawancara tak berfokus adalah pertanyaan yang diajukan secara tidak terstruktur, namun
selalu berpusat pasa satu masalah tententu. Wawancara sambil lalu adalah wawancara yang tertuju
kepada orang-orang terpilih tanpa melalui seleksi terlebih dahulu secara diteliti, tetapi dijumpai secara
kebetulan (Koentjaraningrat, 1986; Danandjaja, 1988).

3.4 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif, di mana data yagn didapat
dilapangan, diolah kemudian disajikan dalam bentuk tulisan, dan tabel frekuensi. Menyangkut analisis
data kualitatif, menganjurkan tahapan-tahapan dalam menganalisis data kualitatif sebagai berikut:

a) Reduksi data, yaitu menyaring data yang diperoleh dilapangan yang masih ditulis dalam bentuk uraian
atau laporan terperinci, laporan tersebut direduksi, dirangkum, dipilih, difokuskan, pada bantuan
program, disusun lebih sistematis, sehingga mudah dipahami.

b) Penyajian data, yaitu usaha untuk menunjukkan sekumpulan data atau informasi, untuk melihat
gambaran keseluruhan atau begian tertentu dari penelitian tersebut.

c) Kesimpulan, merupakan proses untuk menjawab permasalahan dan tujuan sehingga ditentukan saran
dan masukan untuk pemecahan masalah.
DAFTAR PUSTAKA

Dari Buku

Huraerah, abu dan Purwanto. (2006). Dinamika Kelompok: Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika
Aditama.

Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga.

Suharso, Pujo. (2002). Tanah Petani Politik Pedesaan. Solo: Pondok Edukasi.

Dari Website

http://kepuharjo-sleman.info/index.php/first/artikel/46

http://jogja.antaranews.com/berita/324865/praktisi--media-online-alternatif-promosikan-desa-wisata

http://repository.amikom.ac.id/files/Naskah_Publikasi_07.02.6907,07.02.6925.pdf

Anda mungkin juga menyukai