PETROFISIKA
LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL II
NAMA : Praptekto
NIM : 12216042
DOSEN : Prof. Ir. Pudji Permadi M.Sc. , Ph.D.
KELOMPOK : Senin 4
ASISTEN : 1. Ainun Naviz Afzan (12214034)
2. Agatha Firsta (12214095)
1
DAFTAR ISI
2
DAFTAR TABEL
3
BAB I
TUJUAN
Tujuan dari praktikum kali ini adalah :
4
BAB 2
ALAT DAN BAHAN
Alat :
Tabung erlenmeyer yang dilengkapi dengan sumbat karet dan funel diatasnya
Tabung erlenmeyer yang berisi kapur yang dihubungkan dengan pompa
vakum
Pompa vakum dan manometer Hg
Electric Hg picnometer dan bola penjepit
Jangka sorong dan penjepit
Picnometer dan neraca analistis
Bahan :
5
BAB 3
DATA PERCOBAAN
Picnometer
Tabel 1 : data picnometer
Berat kering Picnometer 18,61 gram
Berat Picnometer + air 44,62 gram
Volume Picnometer 25 ml
Hg picnometer
Core sample
Tabel 3 : data core sampel
Kode Core sample Berat Berat Jenuh diameter tinggi
Kering
Core 2 42,96 43,23 gram 2,55 cm 3,96 cm
Core 5 41,51 41,79 gram 2,53 cm 3,94 cm
6
Manometer Hg
Patas = 71,5 cmHg
Pbawah = 7,5 cmHg
7
BAB 4
PENGOLAHAN DATA
4.1 Penentuan Volume Bulk Batuan Dengan Jangka Sorong ( Metode Volumetrik)
8
𝑌−1,02
X= 1,4522
43,23−42,96
Volume Pori ( Vp ) core sampel 2 = = 0,259
1,0404
41,79−41,51
Volume Pori ( Vp ) core sampel 2 = = 0,269
1,0404
Core sampel 2
𝑉𝑝 0,259
∅𝑒𝑓𝑓 − 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑘 = 𝑉𝑏 × 100% = × 100% = 1,2 %
20,224
1
∅𝑒𝑓𝑓 = × ∅𝑒𝑓𝑓 − 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑘
𝑒𝑓𝑓
1
∅𝑒𝑓𝑓 = × 1,2 %
0,158
∅𝑒𝑓𝑓 = 7,59 %
9
Core sampel 5
𝑉𝑝 0,269
Porositas eff = = 𝑉𝑏 × 100% = × 100% = 1,356 %
19,80
1
∅𝑒𝑓𝑓 = × ∅𝑒𝑓𝑓 − 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑘
𝑒𝑓𝑓
1
∅𝑒𝑓𝑓 = × 1,356 %
0,158
∅𝑒𝑓𝑓 = 8,58 %
Core sampel 2
𝑉𝑝 0,259
Porositas eff = = 𝑉𝑏 × 100% = × 100% = 2,8 %
9,201
1
∅𝑒𝑓𝑓 = × ∅𝑒𝑓𝑓 − 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑘
𝑒𝑓𝑓
1
∅𝑒𝑓𝑓 = × 2,8 %
0,158
∅𝑒𝑓𝑓 = 17,72 %
Core sampel 5
𝑉𝑝 0,269
Porositas eff = = 𝑉𝑏 × 100% = × 100% = 2,677 %
10,046
1
∅𝑒𝑓𝑓 = × ∅𝑒𝑓𝑓 − 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑘
𝑒𝑓𝑓
1
∅𝑒𝑓𝑓 = × 2,677 %
0,158
∅𝑒𝑓𝑓 = 16,95 %
10
BAB 5
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.2 Asumsi
Dalam praktikum kali ini asumsi yang digunakan adalah
Core sampel pada awalnya bersih dan kering
Core sampel terjenuhkan 100 persen dengan air
Bola besi berbentuk bulat sempurna, tidak memiliki pori
11
Tidak ada kebocoran pada tabung erlenmeyer
Tidak ada reaksi antara core sampel yang dijenuhkan dengan fluida penjenuh
Volume picnometer sesuai dengan yang tertulis di alat, yaitu 25 ml
Bisa kita lihat bahwa hasil yang kita peroleh pada penentuan volume bulk dengan metode
electric Hg Picnometer dan juga Penentuan volume bulk dengan metode volumetrik memiliki
hasil yang berbeda cukup jauh. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan kondisi
sesungguhnya.berati ada sesuatu yang salah pada pengamatan kali ini.
Menurut pengamatan saya, sesuatu yang salah itu terjadi pada saat pengukuran
simpangan pada saat penggunaan alat electric Hg Picnometer, pada pengukuran ini alat
mengalami kebocoran sehingga air mengenai lampu, lalu setelah itu indikasi lampu menyala
atau tidak sulit teramati. Faktor lain adalah putusnya kabel lampu, masalah ini membuat
lampu tidak menyala secara konsisten karena kabelnya putus.
Disamping hal tadi, kedua metode ini sejatinya memang memiliki perbedaan dalam
hasil. Dikarenakan prinsip pengukuran volume bulk yang berbeda.
12
BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 SIMPULAN
Dari percobaan yang sudah dilakukan , metode liquid saturation pada intinya adalah
melihat seberapa besar volume batuan yang dapat ditempati oleh fluida, dalam hal ini air.
Kita memperoleh porositas batuan yaitu :
Core Penentuan Volume Bulk dengan Penentuan Volume Bulk dengan
sampel metode Volumetrik metode electric Hg Picnometer
2 ∅𝑒𝑓𝑓 = 7,59 % ∅𝑒𝑓𝑓 = 17,72 %
Selain metode liquid saturation , metode pengukuran porositas yang lain adalah
Russel Volumeter dan juga melapisi core sampel dengan parafin.
Russel Volumeter prinsip kerjanya adalah mengukur volume fluida yang
terdisplacement oleh volume core sehingg diketahui volume bulk dari core sample.
Sedangkan melapisi core sampel dengan parafin prinsip kerjanya adalah menghitung
selisih berat kering , berat core yang dilapisi oleh parafin dan berat core yang dilapisi parafin
yang direndam dalam air.
6.2 SARAN
Dalam melakukan praktikum penentuan porosita core sample dengan metode ini
lakukanlah pengambilan data pada kondisi yang memadai. Karena faktor sekecil apapun akan
berdampak besar terhadap hasil, seperti pengukuran simpangan dan lain sebagainya.
13
BAB 7
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Petunjuk Praktikum , Laboratorium Petrofisika, Teknik Perminyakan ITB.
2. Latifa, ZilvaRifanti. Catatan kuliah Petrofisika. Bandung: ITB
14