Faktor Fisika
Faktor Fisika
Penerangan yang silau buruk (kurang maupun silau) di lingkungan kerja akan menyebabkan
hal-hal sebagai berikut :
Kelelahan mata yang akan berakibat berkurangnya daya dan efisiensi kerja.
Kelemahan mental
Kerusakan alat penglihatan (mata).
Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas maka dalam mendirikan bangunan tempat kerja
(pabrik, kantor, sekolahan, dan sebagainya) sebaiknya mempertimbangkan ketentuan-ketentuan
antara lain sebagai berikut :
Jarak antara gedung dan bangunan-bangunan lain tidak mengganggu masuknya cahaya matahari
ke tempat kerja, Jendela-jendela dan lubang angin untuk masuknya cahaya matahari harus cukup,
seluruhnya sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas bangunan, Apabila cahaya matahari tidak
mencukupi ruangan tempat kerja, harus diganti dengan penerangan lampu yang cukup, Penerangan
tempat kerja tidak menimbulkan suhu ruangan panas (tidak melebihi 32 derajat celsius), Sumber
penerangan tidak boleh menimbulkan silau dan bayang-bayang yang mengganggu kerja, Sumber
cahaya harus menghasilkan daya penerangan yang tetap dan menyebar serta tidak berkedip-kedip
.Efek pencahayaan yang buruk: mata tidak nyaman, mata lelah, sakit kepala, berkurangnya
kemampuan melihat, dan menyebabkan kecelakaan. Keuntungan pencahayaan yang baik :
meningkatkan semangat kerja, produktivitas, mengurangi kesalahan, meningkatkan housekeeping,
kenyamanan lingkungan kerja, mengurangi kecelakaan kerja.
c) Getaran
Getaran mempunyai parameter yang hampir sama dengan bising seperti: frekuensi,
amplitudo, lama pajanan dan apakah sifat getaran terus menerus atau intermitten. Metode kerja
dan ketrampilan memegang peranan penting dalam memberikan efek yang berbahaya. Pekerjaan
manual menggunakan “powered tool” berasosiasi dengan gejala gangguan peredaran darah yang
dikenal sebagai ” Raynaud’s phenomenon ” atau ” vibration-induced white fingers”(VWF).
Peralatan yang menimbulkan getaran juga dapat memberi efek negatif pada sistem saraf dan sistem
musculo-skeletal dengan mengurangi kekuatan cengkram dan sakit tulang belakang.
Contoh : Loaders, forklift truck, pneumatic tools, chain saws.
Efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh:
a) 3 . 9 Hz : Akan timbul resonansi pada dada dan perut.
b) 6 . 10 Hz : Dengan intensitas 0,6 gram, tekanan darah, denyut jantung, pemakaian O2
dan volume perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1,2 gram terlihat banyak perubahan
sistem peredaran darah.
c) 10 Hz : Leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.
d) 13 . 15 Hz : Tenggorokan akan mengalami resonansi.
e) < 20 Hz : Tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot menjadi lemah, rasa
tidak enak dan kurang ada perhatian