Anda di halaman 1dari 4

Laporan Modul 3, TA-3121 Ventilasi Tambang

Perpindahan Panas
Faqrin Rukyat Fauzi (12115015) / Senin, 15.00-17.00 /
Senin, 19 Februari 2018
Asisten : 1. Christomy (12114072)
Laboratorium Geomekanika dan Peralatan Tambang
2. Raden M. Imam K. W (12114085)
Program Studi Teknik Pertambangan
Institut Teknologi Bandung

Abstrak

Praktikum Modul 3 – Mempelajari mekanisme perpindahan panas pada tambang bawah tanah dengan simulasi menggunakan
saluran pipa terowongan. Pada pelaksanaannya dilakukan pengukuran kelembapan udara terlebih dahulu sehingga diperoleh
nilai wet bulb temperature dan dry bulb temperature. Dengan menggunakan Psychometric Chart nilai wet bulb dan dry bulb
temperature diplot sehingga diperoleh nilai Relative Humadity. Selanjutnya dilakukan pengukuran kecepatan udara dan
temperature udara dari fan pada saluran pipa terowongan sehingga diperoleh temperature efektif. Terakhir, dilakukan
pengukuran temperature terhadap 4 (empat) titik pada jalur pipa terowongan. Kemudian analisa kalayakan aktivitas
pertambangan bawah tanah dilakukan dengan menggunakan data Relative Humadity, Temperature Efektif, dan Temperature
pada ke 4 (empat titik) pada jalur pipa terowongan serta berdasarkan pada KEPMEN 555.K/26/M.PE/1995 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum

A. Dasar Teori terhadap kualitas udara tambang bawah tanah secara rutin
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 370 ayat 14.
Perpindahan panas didefinisikan sebagai Berikut beberapa alat yang dapat digunakan dalam
berpindahnya energi dari satu tempat ke tempat lainnya pengukuran kualitas udara tambang bawah tanah.
yang disebabkan perbedaan temperatur antara tempat-
tempat tersebut. Bila dalam suatu sistem terdapat gradien 1. Sling Psychometer
temperatur atau bila dua sistem yang temperaturnya berbeda Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban
disinggungkan maka akan terjadi perpindahan energi yang udara (Relative Humadity) dalam ruang terbuka. Sling
disebut panas (heat). Energi ini tidak dapat diukur atau psychrometer terdiri dari dua buah termometer air
diamati secara langsung tetapi arah perpindahan dan raksa, yaitu termometer untuk mengukur temperatur
pengaruhnya dapat diamati dan diukur. Prinsip inilah yang cembung kering (dry bulb) dan cembung basah (wet
kemudian mendasari sistem jaringan ventilasi pada tambang bulb).
bawah tanah

Pada umumnya terdapat tiga proses perpindahan panas


yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Konduksi adalah
proses perpindahan kalor dimana kalor mengalir dari daerah
bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah dalam suatu
medium atau antara medium yang berlainan yang tidak
disertai dengan perpindahan molekul. Konveksi adalah
perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan
partikel- partikel zat tersebut. Radiasi adalah cara
perpindahan energi elektromagnetik yang bersinar melalui Gambar A.1. Komponen pada Sling Psychometer
vakum dan ruang kosong antara atom.
Pada prinsipnya termometer cembung kering
Dalam KEPMEN 555.K/26/M.PE/1995 tentang
mencatat temperatur udara pada udara bebas atau di
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan
atmosfer. Sedangkan termometer cembung basah
Umum telah diatur ketentuan mengenai kualitas udara
mencatat temperatur penguapan, dimana nilainya
ventilasi tambang yang harus dipenuhi untuk mendukung
lebih kecil daripada temperatur pada udara bebas.
aktivitas pertambangan bawah tanah, yaitu pada pasal 370
Selisih antara temperatur cembung kering dan
ayat 1 yang berbunyi “Temperatur udara di dalam tambang
temperatur cembung basah akan menunjukkan kondisi
bawah tanah harus dipertahankan antara 18 derajat celcius
kejenuhan udara.
sampai dengan 24 derajat Celcius dengan kelembaban
Untuk kondisi jenuh, penguapan tidak terjadi dan
relatif maksimum 85 persen.” Untuk memenuhi ketentuan
temperatur cembung basah dan kering akan sama. Bila
tersebut maka perlu dilakukan pengukuran dan kontrol
kondisi tidak jenuh, air akan menguap dari permukaan Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
termometer cembung basah dengan laju tertentu yang Hotwire Anemometer. Data yang diperoleh
sebenarnya berbanding terbalik dengan tekanan uap berupa Kecepatan dan Temperatur udara pada
dari uap air yang berada di udara. fan, kemudian diplot pada Grafik Temperatur
Efektif (terlampir) untuk memperoleh
2. Hotwire Anemometer Temperatur Efektif

Kecepatan Temperatur Temperatur


udara (m/s) Udara (oC) Efektif (oC)
1 26.5 24
Tabel B.2. nilai Kecepatan, Temperatur udara
serta Tempertur Efektif pada fan

3. Pengukuran Perubahan Temperatur Udara Pada


Saluran Pipa Terowongan

Gambar A.2. Komponen pada Hot Wire Anemometer


Pengukuran dilakukan dengan memberikan
Hotwire Anemometer merupakan salah satu jenis panas pada saluran pipa terowongan kemudian di
Anemometer digital yang digunakan untuk mengukur dicatat perubahan temperature pada titik-titik
kecepatan angin. Selain itu data yang ditampilkan yang telah ditentukan dengan sebelumnya telah
berupa Temperatur. Anemometer ini memakai kawat ditentukan temperature aawal.
halus yang dipanaskan. Udara akan mengalir melewati
kawat yang mempunyai efek pendinginan terhadap Detik Temperatur (oC)
kawat. Hot-wire Anemometer mempunyai frekuensi ke - Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4
0 27 27 26.5 27
respon yang amat tinggi serta resolusi spasial yang
30 27 27 28 28.5
baik jika dibandingkan metode pengukuran lainnya. 60 27 27.5 28.25 29.5
90 27 27.5 28.4 30.25
Data kecepatan dan temperature akan digunakan
120 27 27.75 28.6 30.5
bersama dengan data Wet Bulb Temperatur dan Dry 150 27 28 28.8 30.75
Bulb Temperature untuk memperoleh nilai 180 27 28 29 31
temperature efektif melalui grafik temperature efektif 210 27 28 29 31.1
(terlampir) 240 27 28.1 29.1 31.2
270 27 28.1 29.3 31.25
300 27 28.75 29.5 31.3
Tabel B.3. nilai Perubahan Temperatur Udara
B. Data dan Pengolahan Data Pada Saluran Pipa Terowongan

1. Pengukuran Wet Bulb Temperatur, Dry Bulb


Temperature dan Relative Humidity
Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan 32


TEMPERATUR (OC)

Sling Pscychometer. Data yang diperoleh berupa 30


Wet Bulb Temperatur dan Dry Bulb
28
Temperature, kemudian diplot pada
Psychometric Chart (terlampir) untuk 26
memperoleh Relative Humidity 24
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
Wet Bulb Dry Bulb Relative DETIK KE -
Temperature Temperature Humidity
(oC) (oC) (%)
25 26 90 Grafik B.1. Perubahan Temperatur Udara Pada Saluran
Tabel B.1. nilai Wet Bulb Temperatur, Dry Bulb Pipa Terowongan
Temperature dan Relative Humidity
Dari data yang telah diperoleh kemudian
diplot sehingga memperoleh grafik hubungan
2. Pengukuran Temperatur Efektif antara waktu dengan perubahan suhu.
C. Analisis dan Pembahasan • Secara keseluruhan dapat disimpulkan sistem
ventilasi yang terinstalasi pada seluran pipa
Dengan asumsi bahwa saluran pipa terowongan terowongan belum memenuhi kriteria untuk
merupakan sistem tambang bawah tanah yang telah mendukung aktivitas pertambangan bawah
terinstalasi jaringan ventilasi, sementara Wet Bulb tanah.
Temperatur dan Dry Bulb Temperature di dalam dan luar
saluran pipa tidak memiliki perbedaan yang signifikan, 2. Saran
diperoleh nilai Relative Humadity sebesar 90%, yang diplot Adapun saran pada percobaan ini adalah :
berdasarkan nilai Wet Bulb Temperature dan Dry Bulb • Untuk ketelitian yang baik jaga agar jangan
Temperature masing-masing sebesar 25oC dan 26oC. sampai dry bulb terpanasi oleh tangan, sinar-
Sedangkan pada pengukuran temperature efektif diperoleh sinar lainnya, pernapasan atau pun panas
nilai sebesar 24oC dengan kecepatan udara fan 1m/s dan badan.
temperature udara fan 26.5oC.
• Diperlukan ketelitian dalam membaca alat
Pada pengukuran perubahan temperatur pada saluran sehingga tidak terjadi kesalahan paralaks
pipa terowongan, titik 4 mengalami kenaikan temperatur (Kesalahan yang terjadi akibat posisi mata
yang cukup signifikan. Selain dekat dengan sumber panas, pengamat tidak tegak lurus dengan jarum alat
perpindahan panas pada saluran pipa terjadi secara konveksi pengukur)
dan konduksi. Kenaikan temperatur udara pada titik 4 • Jika percobaan ini diaplikasikan pada
mengakibatkan timbulnya arus konveksi sehingga udara tambang bawah tanah yang sebenarnya, maka
yang bertemperatur tinggi akan menuju titik dengan perlu pengontrolan secara rutin untuk
temperature udara yang lebih rendah (titik 3, titik 2, dan titik memperoleh kriteria yang sesuai dengan
1). Sementara perpindahan panas secara konduksi terjadi KEPMEN 555.K/26/M.PE/1995 tentang
akibat kontak udara dengan dinding/permukaan pipa. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan Umum
Berdasarkan KEPMEN 555.K/26/M.PE/1995
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan Umum, temperatur udara di dalam
E. Daftar Pustaka
tambang bawah tanah harus dipertahankan antara 18 oC
sampai dengan 24 oC dengan kelembaban relative (Relative
Hartman, H. L., Mutmansky, J. M., Ramani, R. V., & Wang,
Humadity) maksimum 85% (Pasal 370 ayat 1), begitu pula
Y. J. (1997). Mine ventilation and air conditioning.
untuk temperatur efektif jika melebihi 24°C maka tempat
John Wiley & Sons.
tersebut harus diperiksa setiap minggu (Pasal 370 ayat 14).
Mc Pherson, M. J. (2012). Subsurface ventilation and
Jika dikaitkan dengan hasil percobaan, sistem ventilasi yang
environmental engineering. Springer Science &
terinstalasi masih belum layak untuk mendukung kegiatan
Business Media.
pertambangan bawah tanah, karena nilai Relative Humadity
Shallcross, D. (2012). Handbook of Psychrometric Charts:
lebih dari 85 % dan temperatur udara di dalam saluran pipa
Humidity diagrams for engineers. Springer Science &
melebihi 24 oC, sehingga memerlukan pengontrolan
Business Media.
sebagaimana yang dimaksud dalam KEPMEN
Yohana, B. O., dkk. (2013). Pengukuran Konduktivitas
555.K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan
Termal Bata Merah Pejal. Malang : Universitas
Kesehatan Kerja Pertambangan Umum Pasal 370 ayat
Brawijaya
14.
KEPMEN 555.K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pertambangan Umum

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
• Nilai Wet Bulb Temperature sebesar 25oC.
Nilai Dry Bulb Temperature sebesar 26oC.
Nilai Relative Humadity sebesar 90%.
• Nilai kecepatan aliran udara fan sebesar 1
m/s. Nilai temperatur udara fan sebesar
26.5oC. Nilai temperature efektif sebesar
24oC.
• Nilai temperature udara pada titik 1, titik 2,
titik 3, dan titik 4 sampai dengan menit ke-5
lebih dari 24oC
F. Lampiran

Pengukuran Temperatur Efektif

Pengukuran Wet Bulb Temperatur dan Dry Bulb


Temperature

Pengukuran Perubahan Suhu Pada Saluran Pipa


Terowongan

Pengeplotan Relative Humadity

Anda mungkin juga menyukai