2018-02-25 Laporan Modul 3 Ventam
2018-02-25 Laporan Modul 3 Ventam
Perpindahan Panas
Faqrin Rukyat Fauzi (12115015) / Senin, 15.00-17.00 /
Senin, 19 Februari 2018
Asisten : 1. Christomy (12114072)
Laboratorium Geomekanika dan Peralatan Tambang
2. Raden M. Imam K. W (12114085)
Program Studi Teknik Pertambangan
Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Praktikum Modul 3 – Mempelajari mekanisme perpindahan panas pada tambang bawah tanah dengan simulasi menggunakan
saluran pipa terowongan. Pada pelaksanaannya dilakukan pengukuran kelembapan udara terlebih dahulu sehingga diperoleh
nilai wet bulb temperature dan dry bulb temperature. Dengan menggunakan Psychometric Chart nilai wet bulb dan dry bulb
temperature diplot sehingga diperoleh nilai Relative Humadity. Selanjutnya dilakukan pengukuran kecepatan udara dan
temperature udara dari fan pada saluran pipa terowongan sehingga diperoleh temperature efektif. Terakhir, dilakukan
pengukuran temperature terhadap 4 (empat) titik pada jalur pipa terowongan. Kemudian analisa kalayakan aktivitas
pertambangan bawah tanah dilakukan dengan menggunakan data Relative Humadity, Temperature Efektif, dan Temperature
pada ke 4 (empat titik) pada jalur pipa terowongan serta berdasarkan pada KEPMEN 555.K/26/M.PE/1995 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum
A. Dasar Teori terhadap kualitas udara tambang bawah tanah secara rutin
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 370 ayat 14.
Perpindahan panas didefinisikan sebagai Berikut beberapa alat yang dapat digunakan dalam
berpindahnya energi dari satu tempat ke tempat lainnya pengukuran kualitas udara tambang bawah tanah.
yang disebabkan perbedaan temperatur antara tempat-
tempat tersebut. Bila dalam suatu sistem terdapat gradien 1. Sling Psychometer
temperatur atau bila dua sistem yang temperaturnya berbeda Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban
disinggungkan maka akan terjadi perpindahan energi yang udara (Relative Humadity) dalam ruang terbuka. Sling
disebut panas (heat). Energi ini tidak dapat diukur atau psychrometer terdiri dari dua buah termometer air
diamati secara langsung tetapi arah perpindahan dan raksa, yaitu termometer untuk mengukur temperatur
pengaruhnya dapat diamati dan diukur. Prinsip inilah yang cembung kering (dry bulb) dan cembung basah (wet
kemudian mendasari sistem jaringan ventilasi pada tambang bulb).
bawah tanah
1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
• Nilai Wet Bulb Temperature sebesar 25oC.
Nilai Dry Bulb Temperature sebesar 26oC.
Nilai Relative Humadity sebesar 90%.
• Nilai kecepatan aliran udara fan sebesar 1
m/s. Nilai temperatur udara fan sebesar
26.5oC. Nilai temperature efektif sebesar
24oC.
• Nilai temperature udara pada titik 1, titik 2,
titik 3, dan titik 4 sampai dengan menit ke-5
lebih dari 24oC
F. Lampiran