Anda di halaman 1dari 9

Subject : LK-2 (Kel VI)

Kelompok VI
Afif Ma’ruf Yulfriza (5162210002)
Ahmad Zakaria Lubis (5162210003)
Sahri Ramadhan (5162210014)
Efraim Maranata Sembiring (5163210013)
Ventilasi Alami

 Ventilasi alami (Natural Ventilation) Merupakan suatu bentuk


pertukaran udara secara alamiah tanpa bantuan alat-alat mekanik
seperti kipas. Ventilasi alami masih dapat dimungkinkan
membersihkan udara selama pada saat ventilasi terbuka terjadi
pergantian dengan udara yang segar dan bercampur dengan udara
yang kotor yang ada dalam ruangan.
 Ventilasi alami terjadi karena adanya perbedaan tekanan di luar suatu
bangunan gedung yang disebabkan oleh angina dank arena adanya
perbedaan temperature, sehingga terdapat gas gas panas yang naik
didalam saluran ventilasi. Ventilasi alami yang disediakan harus terdiri
dari bukaan permanen, jendela, pintu atau sarana yang dapat dibuka.
Contoh Ventilasi Alami

 Jendela biasa.
 Jendela boven. Boven biasanya berada di atas kusen, bisa menjadi
satu atau terpisah.
 Jalusi/krepyak. Adalah bilah-bilah kayu yang terpasang permanen di
kusen.
 kaca naco. Kaca naco adalah jendela yang kacanya dibagi menjadi
beberapa segmen dan mempunyai mekanisme yang bisa digerakkan
membuka dan menutup.
 Loster. Loster adalah sebutan untuk ornamen yang mengisi lubang
ventilasi di dinding , Loster memiliki jenis jenis antaralain: loster
kayu, loster beton, loster keramik loster tampa pengisi
Jalusi Jendela

Jendela
Loster Naco
Cara Memperkirakan Kecepatan Angin,
Suhu Udara, Kelembaban Udara
 Kecepatan Angin
Cara memperkirakan kecepatan angin dapat dilakukan dengan menggunakan
anemometer. Angin didefinisikan sebagai gerak udara nisbi terhadap permukaan bumi pada
arah horzontal (Prawirowardoyo, 1996). Gaya penggerak angin terjadi karena adanya
perbedaan tekanan antara dua tempat.

 Suhu Udara
Cara memperkirakan suhu udara dapat menggunakan alat Thermometer.Suhu udara
berhubungan denganTekanan udara . Prinsip tekanan udara secara vertikal yaitu makin ke
atas semakin menurun. Hal ini dipengaruhi oleh Komposisi gas penyusunnya makin ke atas
makin berkurang.Sifat udara yang dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke atas
makin lemah. Adanya variasi suhu secara vertikal di atas troposfer (>32 km) sehingga makin
tinggi tempat suhu makin naik.
 Kelembaban Udara
cara memperkirakan kelembaban udara dapat menggunakan dengan
alat Higrometer. Higrometer mengukur kelembapan mulai dari 0%
(kering) hingga 100% (ketika lebih banyak embun, maka akan muncul
kabut atau hujan.) Kelembapan Relatif (KR) dapat berubah-ubah
sepanjang hari. Udara yang lebih dingin mengandung sedikit embun
sehingga tingkat KR akan lebih tinggi pada malam hari. Inilah alasan
mengapa pendingin ruangan membuat lingkungan cenderung sangat
kering. Dapat juga dilakukan dengan cara mengukur kelembapan
menggunakan psikrometer dan dawheck
Hal yang Harus Dipertimbangkan pada
Ventilasi alami
1. Orientasi Bangunan.
Radiasi matahari adalah penyebab utama tingginya suhu di dalam rumah.
Sebisa mungkin hindari banyak bukaan di arah timur dan barat. Apabila tidak bisa
dihindari, bisa diupayakan adanya barrier terhadap radiasi panas matahari,
terutama matahari sore di arah barat. Barrier bisa berupa tanaman atau
vegetasi, atau elemen bangunan berupa sun shading. Sun shading berupa elemen
vertikal (sirip) atau elemen horizontal (topi-topi/over hang).

2. Perbanyak bukaan.
Bukaan atau ventilasi udara yang dianjurkan adalah paling tidak sebesar 15%
dari luas lantai bangunan.
3. Atur letak bukaan.

Ventilasi udara haruslah berada di kedua sisi bangunan atau ruangan. Tidak akan
banyak manfaatnya apabila bukaan hanya berada di salah satu sisi bangunan. Udara
luar tidak akan bisa masuk ke dalam rumah bila tidak ada lubang yang lain untuk
jalan keluar udara. Jadi, harus dihindari memanfaatkan seluruh kavling hingga ke
belakang. Sisakan sedikit bagian kavling di belakang rumah yang terbuka hingga ke
atas, supaya terjadi ventilasi silang. Dalam satu ruangan pun, sebaiknya,
jendela/bukaan tidak berada pada sisi yang sama. Misalkan suatu bidang dinding
mempunyai jendela di sisi sebelah kiri, sebaiknya bidang dinding yang berseberangan
mempunyai jendela di sisi kanan. Dengan konfigurasi seperti ini, diharapkan seluruh
bagian rumah/ ruangan akan tersentuh oleh aliran udara.
Referensi

 Frick, Heinz, 2008, Ilmu Fisika Bangunan, kanisius, Yogyakarta


 Satwiko, 2004, Prasasto Fisika Bangunan Edisi 1, ANDI, Yogyakarta
 Satwiko, 2004, Prasasto Fisika Bangunan Edisi 2, ANDI, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai