Disusun oleh :
Winilya Septrida (C1103215)
Ranto Jaya (C11040001)
Pembimbing :
Ahmad Adam, dr. SpBS
CASE REPORT
1. KETERANGAN UMUM
Nama : Ny. E
Umur : 42 tahun
Pekerjaan : Petani
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Dusun Gandoang Rt 02/05, Sumedang
Masuk rumah sakit : 22 Juli 2006
Tanggal Pemeriksaan : 02 Agustus 2006
II. ANAMNESA
ada. Keluhan nyeri sekitar mata tidak ada. Keluhan benjolan di tempat lainnya
tidak ada.
Riwayat trauma pada mata sebelumnya tidak ada. Riwayat operasi pada
mata kanan sebelumnya tidak ada. Riwayat tekanan darah tinggi, atau kencing
manis tidak ada. Riwayat kelemahan anggota gerak tidak ada. Penderita sudah
diperiksa ke RS.Cicendo dan dirujuk ke Bagian Bedah Saraf Rumah Sakit Hasan
Sadikin.
A. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 92 X/menit
Respirasi : 20 X/menit
Suhu : afebris
Gizi : Cukup
Turgor : Baik
B. Status interna
Kepala : Normocephal
Mata kiri Conjuctiva : Tidak anemis
Sklera : Tidak ikterik
Tonsil T1-T1 normal, faring tidak hiperemis, massa (-)
Leher : KGB tidak teraba membesar
JVP tidak meningkat
Thoraks : Bentuk dan gerak simetris
Paru-paru : VBS kanan = kiri
Jantung : Batas kanan di LSD, Batas kiri jantung jari
LMCS, Batas atas ICS 3 parasternal kiri
Bunyi jantung murni reguler
4
C. Pemeriksaan Lokalis
a/r orbita dekstra : proptosis (+)
konjungtiva hiperemis
sklera tidak ikterik
D. Pemeriksaan Psikis
- Isi kesadaran
- Hubungan psikologis
- Emosi
- Intelektual
- Pikiran tidak dilakukan
- Isi pikiran
- Kelakuan
E. Status Neurologis
1. Kesadaran
GCS : E4, M6, V5 = 15
2. Rangsang meningen
Kaku kuduk : (-)
Tanda Lasegue : tidak terbatas
Tanda Kernig : tidak terbatas
Tanda Brudzinski I/II/III : (-)
5
4. Motorik
5. Sensorik
Permukaan : rasa raba : normal
rasa nyeri : normal
rasa suhu : normal
Dalam : kesan normal
7
6. Koordinasi
Cara bicara : baik
Tremor : +/-
Tes telunjuk hidung : baik
Tes tumit lutut : baik
Tes Romberg : baik
8. Refleks fisiologis
Anggota badan atas : Biceps : +/+
Triceps : +/+
Radius : +/+
Ulna : +/+
Dinding perut : Epigastrik : +/+
Hipogastrik : +/+
Mesogastrik : +/+
Anggota badan bawah : - Patella : +/+
- Achilles : +/+
Klonus : - Patella : -/-
- Achilles : -/-
Refleks patologis
Hoffman trommer : -/-
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
8
IV. RESUME
Wanita, 42 tahun, datang ke poli Bedah dirujuk dari RS.Cicendo dengan
keluhan mata kanan menonjol. Dari anamnesis diketahui bahwa sejak 2 tahun
SMRS, proptosis okuler dekstra semakin bertambah, disertai keluhan tidak dapat
melihat lagi pada mata tersebut. Keluhan disertai dengan rasa berat di mata kanan,
dan lakrimasi. Proptosis okuler dekstra dirasakan sejak 3 tahun SMRS, disertai
penglihatan yang buram. Namun, os dapat berjalan tanpa menabrak. Sebelum
mata menonjol, os merasa di matanya ada pasir, perih, sehingga menyebabkan
mata os berair terus menerus, sejak 5 tahun SMRS. Nyeri kepala (+), hilang
timbul, terutama saat bangun tidur. Vomitus (-), penurunan kesadaran (-), seizure
(-), parestesi (-), nyeri periorbita (-), Febris (-).
Dari pemeriksaan fisik diketahui bahwa status generalis dalam batas
normal. Status lokalis tampak okuler dekstra proptosis. Dari pemeriksaan Okuler
Dekstra: asimetri, visus 0, campus tidak dapat dinilai, Fundus refleks;Papil; dan
A-V rasio sulit dinilai, eksoftalmus, gerakan bola mata terbatas ke segala arah,
anisokor dengan diameter 2 mm, refleks cahaya negatif. Dari pemeriksaan
koordinasi, tremor pada ektremitas atas dekstra. Pemeriksaan lainnya dalam batas
normal.
9
V. DIAGNOSA BANDING
- SOL suspek supratentorial suspek glioma DD/ meningioma
- Tumor orbita dextra
VIII. PENATALAKSANAAN
Umum: - rawat inap
- edukasi
Khusus: - tumor removal
10
SPACE-OCCUPYING LESIONS
GEJALA KLINIK
Gejala klinik yang ditimbulkan oleh tumor intrakranial dapat sebagai akibat
kompresi langsung dari massa tumor, atau secara tidak langsung, karena
peninggian tekanan intra kranial.
Gejala yang timbul akibat kompresi massa tumor, tergantung pada letak tumor
tersebut. Sedangkan gejala akibat peninggian tekanan intra kranial adalah :
1. Nyeri kepala yang timbul pada pagi hari, gangguan ini cenderung bersifat
tumpul, intermittent, berdenyut dan tidak begitu hebat, berlokasi sekitar
daerah frontal atau oksipital
2. Muntah proyektil
3. Papilloedema, sehingga pada kasus yang berat dapat menyebabkan
gangguan penglihatan.
4. Kejang terjadi bila lokasi khususnya di daerah supratentorial, berupa
kejang umum, psikomotor ataupun kejang fokal.
5. Abnormalitas umum dari fungsi serebrum bervariasi mulai dari gangguan
fungsi intelektuil yang tak begitu hebat sampai dengan koma.
6. Perubahan personalitas atau gangguan mental biasanya menyertai tumor-
tumor yang terletak didaerah frontal, temporal dan hipotalamus.
ANAMNESIS
Nyeri Kepala
Bersifat dalam, terus menerus, tumpul, kadang-kadang hebat sekali. Nyeri
paling hebat pagi hari dan menjadi lebih hebat oleh aktivitas yang
meningkatkan tekanan intra kranial, seperti membungkuk, batuk atau
mengejan.
Nyeri berkurang jika diberi aspirin atau kompres dingin pada tempat yang
sakit.
Nyeri disebabkan oleh traksi dan pergeseran struktur peka nyeri dalam
rongga intrakranial.
Sepertiga nyeri kepala terjadi pada tempat tumor dan dua pertiga lainnya
terjadi disekitar atau diatas tumor.
Muntah
Umumnya muntah bersifat proyektil dan tidak didahului mual, tidak
berhubungan dengan waktu makan, umumnya terjadi sebelum makan pagi.
Terjadi sebagai akibat rangsangan Medula Oblongata, berhubungan
dengan peningkatan tekanan intrakranial disertai pergeseran batang otak.
PEMERIKSAAN FISIK
Adanya kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan:
1. Kesadaran
2. Kaku kuduk
3. Saraf otak
4. Motorik
12
5. Sensorik
6. Vegetatif
7. Refleks fisiologis/patologis
Tumor di Supratentorial
I. Lobus Frontalis
Wajah pada sisi kontralateral, kelemahan pada bahu dan kaki
Disfasia
Perubahan kepribadian
Anti sosial, tidak ada inisiatif, gangguan intelektual
II. Lobus Oksipital
13
Tumor di Infratentorial
I. Batang Otak
Lesi pada saraf kranialis III-XII
Long tract signs (motoris dan sensoris)
14
Medulla
Hemiparese alternans, disarthria, disfagia, fasikulasi otot lidah, muntah.