Anda di halaman 1dari 2

Wahai ADK Prestasimu adalah Dakwah

Tulisan ini saya awali dengan sebuah kisah dari kampus tercinta, sosok kampus
“Namboru” kata orang batak sih gitu.. kampus yang memproduksi pendidik yang siap
menyebarkan ilmunya ke plosok-plosok negeri. Sebuah paradigma dari pengelola DK yang
masih mengesampingkan peran-peran “Prestasi” dalam diri mereka, mereka merelakan diri
untuk berlelah-lelah, begadang, telat makan, bahkan samapai mengorbankan untuk tidak
masuk kuliah demi agenda dakwah yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut, namun
tak sedikit dari mereka yang tidak mau berlelah-lelah untuk kewajiban akademiknya sehingga
hal ini ber-impact pada ketidak tawazunan antara akademik dan dakwah, hal ini tampak masih
banyaknya ADK yang memiliki IPK dibawah 2.75, masih ada ADK yang menyelesaikan
studinya dengan waktu maksimal (7 Tahun) dan bahkan masih terdengar ADK yang Drop Out
alias DO.
Paradigma ini yang harus di ubah oleh setiap aktifis dakwah kampus, karana ADK
adalah prototipe dalam kehidupan kampus, maka seharusnya ADK tidak hanya memberikan
keteladan dalam akhlak dan aktifitas ibadah namun juga keteladanan dalam akademik. Firman
Allah SWT yang diturunkan pertama kali adalah “Iqro” yang memiliki arti “membaca”, kata
itu mengisyaratkan bahwa urgensi dalam menuntut ilmu yaitu membaca, dan Allah tidak
menurunkan firmanNYA yang pertama kali adalah tentang “Ibadah/Sholat” hal ini
mengisyaratkan bahwa sebelum beribadah harus mengetahui ilmu tentang ibadah yang akan
dilaksanakan itu. Inilah salah satu pondasi mengapa bahwa sebagai aktifis dakwah hendaknya
menjadi pembelajar sejati yang memberikan keteladanan.
ADK adalah potret mahasiswa yang ideal, dimana mereka adalah orang yang selalu
berusaha untuk membangun integritas, kecakapan sosial dan kemampuan menganalisis atas
fenomena yang terjadi dalam lingkungan melalui organisasinya dan mereka orang yang selalu
berprestasi dalam bidang akademiknya. ADK adalah meraka kader kader yang KPK
(kompeten, profesional, dan kontributif) dalam bingkai dakwah kampus yang memiliki akhlaq
mulia, kompeten dalam bidang keilmuannya (bahkan bisa menjadi rujukan bagi mahasiswa
lainnya), spesialis dan berwawasan global, profesional dalam kerja-kerja dakwahnya, dan
dengan kapasitas keilmuan yang dimilikinya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat
di sekitarnya.
ADK tidak hanya menjadi aktifis diluar kelas, namun ADK juga mejadi aktifis didalam
kelas, meraka menajadi rujukan ketika ada tugas yang tidak bisa dipecahkan oleh anggota
kelas, meraka yang menajadi asisten dosen, asisten lab, mereka yang memiliki kecakapan yang
tinggi didalam kelas, juara Mawapres, PIMNAS, Juara LKTI. Aktifis dakwah kampus mereka
yang banyak mengelola organisasi dan menjadi penggerak organisasi itu.
ADK adalah meraka yang berprestasi di dalam kelas dan diluar kelas, hidupnya tidak
hanya untuk kepentingan pribadi namun juga kepentingan sosial, mereka selalu menebar
manfaat dimanapun berada.

Medan, 21 Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai