HAM
HAM
http://www.artikelsiana.com/2015/07/contoh-kasus-pelanggaran-ham-penyelesaian.html#
Coba kita bayangkan betapa kejamnya negara kita dahulu disaat HAM ibarat tulisan dan
nama saja yang tak berfungsi apa-apa. Tentu kita semua tidak ingin berada di masa
tersebut yang terdapat banyak pelanggaran-pelanggaran HAM baik yang ringan maupun
yang berat. Apalagi jika saat ini HAM sama seperti dulu, tentu banyak macam-macam
kasus pelanggaran HAM di sekitar kita, jadi beruntunglah kita sekarang ini HAM (Hak
Asasi Manusia) kini telah hadir, telah kuat, dan dapat menjaga kita semua.
Contoh Kasus
Pelanggaran HAM
(Hak Asasi Manusia)
di Indonesia
1. Contoh Kasus
Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Kasus Tanjung Priok (1984)
Kasus pelanggaran HAM. Bermula dari warga Tanjung Priok, Jakarta Utara
berdemonstrasi yang rusuh antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI yang
mengakibatkan sejumlah warga tewas dan luka-luka. Peristiwa yang terjadi tanggal 12
September 1984. Sejumlah warga dan aparat militer dialidi atas tuduhan pelanggaran Hak
Asasi Manusia. Peristiwa ini dilatar belakang pada masa Orde Baru.
3. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa Aceh
(1990)
Peristiwa Aceh terjadi sejak tahun 1990 yang memakan korban baik di pihak aparat
maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh tersebut diduga dari unsur
politik dimana terdapat pihak-pihak tertentu yang berkeinginan Aceh untuk merdeka.
6. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa Bom
Bali
Peristiwa bom bali terjadi karena aksi terorisme terbesar di Indonesia di tahun 2002. Bom
diledakkan di kawasan Legian Kuta oleh sekelompok jaringan teroris. Peledakan bom
tersebut memakan korban meninggal dunia sebanyak 202 orang baik turis asing hingga
warga lokal yang berada di sekitar lokasi. Akibat dari peristiwa ini, memicu tindakan
terorisme dan membuat panik seluruh warga Indonesia.
9. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa 27 Juli
Peristiwa yang disebabkan dari pendukung Megawati Soekarno Putri yang menyerbu dan
mengambil alih kantor DPP PDI di Jakarta Pusat tanggal 27 Juli 1996. Massa mulai
melempari batu dan bentkrok ditambah lagi kepolisian dan anggota TNI dan ABRI datang
bersama pansernya. Kerusuhan tersebut meluas sampai ke jalan-jalan, massa mulai
merusak bangunan dan rambu-rambu lalu lintas. Dikabarkan bahwa lima orang
meninggal dunia, terdapat puluhan orang baik sipil maupun aparat mengalami luka-luka
dan beberapa ditahan. Berdasarkan KOMNAS HAM peristiwa ini terbukti pelanggaran
HAM.
10. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Pembantaian
Santa Cruz
Kasus yang masuk dalam kasus pelanggaran HAM di Indonesia, yaitu pembantaian oleh
militer atau anggota TNI dengan menembak warga sipil di pemakaman Santa Cruz, Dili,
di Timor-Timur tanggal 12 November 1991. Kebanyakan warga sipil sedang menghadiri
pemakanan rekannya di pemakaman Santa Cruz ditembak anggota Militer Indonesia.
Puluhan demonstran yang kebanyakan mahasiswa dan warga sipil mengalami luka-luka
dan sampai meninggal. Peristiwa ini murni pembunuhan anggota TNI dan aksi
menyatakan TImor-Timur keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan
membentuk negara sendiri.
11. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Kasus Dukun
Santet di Banyuwangi
Peristiwa beserta pembunuhan yang terjadi tahun 1998 di banyuwangi yang saat itu
tengah hangat-hangatnya praktetk dukun santet didesa-desa mereka. Banyak warga
sekitar yang melakukan kerusuhan berupa penangkapan dan pembunuhan terhadap orang
yang dituduh sebagai dukun santet. Anggota TNi dan ABRI tidak tnggal diam dan
menyelamatkan yang dituduh dukun santet yang selamat dari amukan warga.
12. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Pelanggaran
HAM berat pada peristiwa G30 S:
Peristiwa G30S PKI merupakan peristiwa penculikan dan pembunuhan beberapa jenderal
dan perwira TNI pada malam hari tanggal 30 september sampai 1 oktober tahun 1965
oleh anggota PKI (partai komunis indonesia). Terdapat jenderal yang berhasil meloloskan
diri yaitu AH. Nasution tetapi naas yang menjadi kroban adlaah seorang putrinya.
Dalam kasus ini terdapat dua pelanggaran Hak asasi manusia, pertama pelanggaran HAM
oleh presiden Mesir sendiri yang kedua pelanggaran HAM yang dilakukan rakat mesir
karena tidak memberi Hosni Mubbarak untuk mempertanggung jawabakkan kesalahan
dan perbuatannya di hadapan hukum dengan menyiksa dan membunuhnya.
5. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Dunia Internasional: Krisis
Suriah dibawah Pimpinan Bassar Al Ashad
Beberapa warga suriah ingin mereformasi pemerintahan yang dianggap tidak berjalan
baik, hal ini seperti yang terjadi di mesir. Namun perjuangan rakyat sangat sulit dan
mustahil karena pemerintah benar-benar menguasai militer. Oposisi yang memimpin
aksipun kesulitan untuk melawan yang pada akhirnya terdesak dan keluar di pusat kota.
Kerusuhan tersebut menjadi sebuah perang saudara yang menelan korban jiwa sekitar
60.000 jiwa warga suriah dan sekitar 500 warga asing yang meninggal dunia. Selain itu
pihak pemerintah sekitar 12.000 tentara meninggal dunia.
Perang saudara ini, membuat negara lain ikut berperang seperti turki yang kehilangan 2
pilot F-4 setelah pesawatnya ditembak. Kemudian Jordania yang merasakan dampak
perang dan mengancam menyerang suriah. Sampai sekarang krisis suriah tengah berada
dalam perbincangan bangsa Eropa dan Amerika yang mengusahakan untuk menghentikan
peperangan karena dianggap telah melanggara HAM rakyat suriah.
Munir Said Thalib (lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1964 – meninggal di
Jakarta di dalam pesawat jurusan ke Amsterdam, 7 September 2004 pada umur 39 tahun)
adalah seorang aktivis HAMIndonesia keturunan Arab-Indonesia. Jabatan terakhirnya
adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
Saat menjabat Dewan Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-
orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang
menjadi korban penculikan Tim Mawar dariKopassus. Setelah Soeharto jatuh, penculikan
itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para
anggota tim Mawar.
Jenazah Munir dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kota Batu.
Istri Munir, Suciwati, bersama aktivis HAM lainnya terus menuntut pemerintah agar
mengungkap kasus pembunuhan
Daftar isi
[sembunyikan]
1Kronologi pembunuhan[1]
1 1.1Berangkat dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
2 1.2Transit di Bandar Udara Internasional Changi Singapura
1.3Menuju Bandar Udara Internasional Schiphol
1 1.3.1Mulai pergi bolak-balik ke toilet
2 1.3.2Pergi ke toilet ke-2 kali
3 1.3.3Pergi ke toilet ke-3 kali
4 1.3.4Meninggal dunia
2Hasil otopsi jenazah
3Proses pengadilan bagi pihak terlibat
4Film dokumenter
5Peringatan
6Biografi
1 6.1Karier terpenting
2 6.2Organisasi
3 6.3Penghargaan terpenting
4 6.4Kasus-kasus penting yang pernah ditangani
7Pranala luar
8Referensi
Biografi[sunting |
sunting sumber]
Lahir: Malang, 8 Desember 1965
Jabatan: Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM IndonesiaImparsial
Pendidikan: S1 FH Universitas Brawijaya(Unibraw) (1990)
Karier terpenting[sunting | sunting sumber]
Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Indonesia Imparsial
Ketua Dewan Pengurus KONTRAS (2001)
Koordinator Badan Pekerja KONTRAS (16 April 1998-2001)
Wakil Ketua Dewan Pengurus YLBHI (1998)
Wakil Ketua Bidang Operasional YLBHI (1997)
Sekretaris Bidang Operasional YLBHI (1996)
Direktur LBH Semarang (1996)
Kepala Bidang Operasional LBH Surabaya (1993-1995)
Koordinator Divisi Perburuhan dan Divisi Hak Sipil Politik LBH Surabaya (1992-
1993)
Ketua LBH Surabaya Pos Malang
Relawan LBH Surabaya (1989)
Organisasi[sunting | sunting sumber]
Sekretaris BPM FH Unibraw (1988)
Ketua Senat Mahasiswa FH Unibraw (1989)
Anggota HMI Komisariat Hukum Unibraw
Ketua Umum Komisariat Hkukum Unibraw HMI Cabang Malang
Sekretaris Al Irsyad Kabupaten Malang (1988)
Divisi Legal Komite Solidaritas untuk Marsinah
Sekretarsi Tim Pencari Fakta Forum Indonesia Damai.
Penghargaan terpenting[sunting | sunting sumber]
Right Livelihood Award 2000, Penghargaan pengabdian bidang kemajuan HAM
dan kontrol sipil terhadap militer (Swedia, 8 Desember 2000)
Mandanjeet Singh Prize, UNESCO, untuk kiprahnya mempromosikan Toleransi
dan Anti-Kekerasan (2000)
Salah satu Pemimpin Politik Muda Asia pada Milenium Baru (Majalah Asiaweek,
Oktober 1999)
Man of The Year versi majalah Ummat (1998).
Suardi Tasrif Awards, dari Aliansi Jurnalis Independen, (1998) atas nama Kontras
Serdadu Awards, dari Organisasi Seniman dan Pengamen Jalanan Jakarta (1998)
Yap Thiam Hien Award (1998)
Satu dari seratus tokoh Indonesia abad XX, majalah Forum Keadilan
Kasus-kasus penting yang pernah ditangani[sunting | sunting sumber]
Penasehat Hukum dan anggota Tim Investigasi Kasus Fernando Araujo, dkk, di
Denpasar yang dituduh merencanakan pemberontakan melawan pemerintah secara
diam-diam untuk memisahkan Timor-Timur dari Indonesia; 1992
Penasehat Hukum Kasus Jose Antonio De Jesus Das Neves (Samalarua) di
Malang, dengan tuduhan melawan pemerintah untuk memisahkan Timor Timur dari
Indonesia; 1994
Penasehat Hukum Kasus Marsinah dan para buruh PT. CPS melawan KODAM V
Brawijaya atas tindak kekerasan dan pembunuhan Marsinah, aktifis buruh; 1994
Penasehat Hukum masyarakat Nipah, Madura, dalam kasus permintaan
pertanggungjawaban militer atas pembunuhan tiga petani Nipah Madura, Jawa Timur;
1993
Penasehat Hukum Sri Bintang Pamungkas (Ketua Umum PUDI) dalam kasus
subversi dan perkara hukum Administrative Court (PTUN) untuk pemecatannya
sebagai dosen, Jakarta; 1997
Penasehat Hukum Muchtar Pakpahan (Ketua Umum SBSI) dalam kasus subversi,
Jakarta; 1997
Penasehat Hukum Dita Indah Sari, Coen Husen Pontoh, Sholeh (Ketua PPBI dan
anggota PRD) dalam kasus subversi, Surabaya;1996
Penasehat Hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan dalam kasus perburuhan PT.
Chief Samsung; 1995
Penasehat Hukum bagi 22 pekerja PT. Maspion dalam kasus pemogokan di
Sidoarjo, Jawa Timur; 1993
Penasehat Hukum DR. George Junus Aditjondro (Dosen Universitas Kristen
Satyawacana, Salatiga) dalam kasus penghinaan terhadap pemerintah, Yogyakarta;
1994
Penasehat hukum Muhadi (seorang sopir yang dituduh telah menembak polisi
ketika terjadi bentrokan antara polisi dengan anggota TNI AU) di Madura, Jawa
Timur; 1994
Penasehat Hukum dalam kasus hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa di Jakarta;
1997-1998
Penasehat Hukum dalam kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat
sipil di Tanjung Priok 1984; sejak 1998
Penasehat Hukum kasus penembakan mahasiswa di Semanggi, Tragedi Semanggi
I dan II; 1998-1999
Anggota Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM di Timor Timur; 1999
Penggagas Komisi Perdamaian dan Rekonsiliasi di Maluku
Penasehat Hukum dan Koordinator Advokat HAM dalam kasus-kasus di Aceh
dan Papua (bersama KontraS)
https://id.wikipedia.org/wiki/Munir_Said_Thalib
Istri Munir yang juga Ketua Omah Munir Suciwati memberikan keterangan pers
peringatan 11 tahun kasus pembunuhan Munir di kantor Kontras, Jakarta, Ahad (6/9).
(Republika/Raisan Al Farisi)