Anda di halaman 1dari 3

KETUBAN PECAH DINI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
RS PKU
MUHAMMADIYAH
CEPU
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
Direktur RS PKU MUHAMMADIYAH CEPU
STANDART Kabupaten Blora
OPERASIONAL
PROSEDUR

Dr. Achmad Budhy Karyono M.Mkes


NBM. 881948
PENGERTIAN A. Keluar cairan jernih dari vagina Umur kehamilan lebih dari
20 minggu
TUJUAN Sebagai penatalaksanaan KPD

KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1333/MenKes/ SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit
2. SK Direktur No.:...............tentang Kebijakan Pelayanan
Ponek 24 Jam di RS PKU Muhammadiyah Cepu
PROSEDUR A. Pemeriksaan Pasien :
 Pada pemeriksaan fisik : suhu normal bila tidak infeksi
 Pada pemeriksaan obstetrik bunyi jantung janin
biasanya normal.
 Pemeriksaan inspekulo:
1) Terlihat cairan keluar dari ostium uteri eksternum.
2) Kertas Nitrazin merah akan jadi biru
3) Pemeriksaan leukosit darah, bila > 15.000/mm³
mungkin ada infeksi.
 USG : membantu menentukan usia kehamilan, letak
janin, berat janin, letak plasenta, gradasi plasenta serta
jumlah air ketuban.
 Nilai bunyi jantung janin dengan stetoskop Lacnee atau
dengan fetal phone atau dengan CTG. Bila ada infeksi
intra uteri atau peningkatan suhu bunyi jantung janin
akan meningkat

B. Rawat di RS :
Harus dirawat di rumah sakit sampai air ketuban berhenti
atau setelah perawatan dari tindakan terminasi kehamilan
selesai
1) Konservatif :
Antibiotika kalau ketuban pecah < 6 jam (ampisilin
atau eritromicin bila tidak tahan ampisilin). Umur
kehamilan < 32-34 minggu, dirawat selama air
ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak
keluar lagi. Bila sudah 32-34 minggu masih keluar,
maka pada usia kehamilan 35 minggu pertimbangan
untuk terminasi kehamilan sangat tergantung pada
kemampuan perawatan. Pada usia kehamilan 34
minggu berikan steroid selama 7 hari, untuk memacu
kematangan paru janin dan kalau mungkin
diperiksakan kadar lesitin dan spingomeilin tiap
minggu.
2) Aktif:
Kehamilan 36 minggu, bila 6 jam belum terjadi
persalinan induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio
sesarea. Pada keadaan CPD, letak lintang seksio
sesarea. Bila ada tanda-tanda infeksi berikan
antibiotika dosis tinggi dan persalinan diakhiri. Bila
pelvik skor < 5, diakhiri persalinan dengan seksio
sesarea. Bila pelvik skor >5, induksi persalinan, partus
per vaginam.

C. LAMA PERAWATAN:
 Konservatif : Sangat tergantung pada usia kehamilan,
lamanya air ketuban keluar, keadaan umum pasien.
 Aktif : partus per vaginam 3- 4 hari,
 Seksio sesarca :7/ hari.
UNIT TERKAIT 1. Ruang UGD
2. Ruang Nifas
3. Ruang Kamar Bersalin
4. Ruang Perinatologi

Anda mungkin juga menyukai