“KARBOHIDRAT”
Disusun Oleh:
Nama : Ida Nurjelita Sani (A1F015011)
Mata Kuliah : Kimia Organik 2
Dosen Pengampu : Dewi Handayani, M.Si
Hari, Tanggal : Selasa, 2 Mei 2017
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Karunianya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Karbohidrat” dengan lancar tanpa ada halangan yang
amat berarti. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Organik 2. Di
samping itu, penulis juga berharap makalah ini mampu memberikan kontribusi dalam
menunjang pengetahuan mahasiswa khususnya dan pihak lain pada umumnya tentang
Karbohidrat.
Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan bantuan dalam pembuatan makalah
ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 2
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 3
1.3 Tujuan................................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 4
2.1 Definisi Karbohidrat ............................................................................................................. 4
2.2 Klasifikasi Karbohidrat ........................................................................................................ 5
2.2.1 Monosakarida................................................................................................................. 5
2.2.2 Disakarida ...................................................................................................................... 8
2.2.3 Polisakarida .................................................................................................................. 11
2.3 Konfigurasi Monosakarida ................................................................................................. 12
2.3.1 Sistem D dan L............................................................................................................. 12
2.3.2 Konfigurasi Aldoheksosa ............................................................................................. 13
2.4 Siklisasi Monosakarida ...................................................................................................... 14
2.5 Peranan dan Fungsi Karbohidrat ....................................................................................... 15
2.5.1 Peranan Karbohdrat ..................................................................................................... 15
2.5.2 Fungsi Karbohidrat ...................................................................................................... 17
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................... 18
3.2 Saran ................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 19
1
BAB I PENDAHULUAN
2
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengertian dari karbohidrat?
Apa saja klasifikasi karbohidrat?
Bagaimana konfigurasi monosakarida?
Apa yang dimaksud siklisasi monosakarida?
Bagaimana fungsi serta fungsi karbohidrat?
1.3 Tujuan
Menjelaskan mengenai definisi karbohidrat.
Memberikan penjelasan mengenai klasifikasi karbohidrat.
Mengetahui konfigurasi monosakarida.
Mengetahui tentang siklisasi monosakarida.
Menjelaskan peranan serta fungsi karbohidrat bagi makhluk hidup.
3
BAB II PEMBAHASAN
klorofil
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
Karbohidrat
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana
yang disebut monosakaridaatau sering disebut gula sederhana, misalnya glukosa, galaktosa,
dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut
polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida,
terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida). Sukrosa adalah suatu disakarida yang
dapat dihidrolisis menjadi satu satuan glukosaa dn satu satuan fruktosa. Dan karbohidrat
4
yang tersusun dari dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida
(rangkaian beberapa monosakarida).
Karboidrat tersusun atas unsur karbon, hidrogen dan oksisgen dengan perbandingan 1
atom C, 2 atom H dan 1 atom O. ). Unsur-unsur tersebut bergabung dalam suatu ikatan kimia
dengan rumus umum Cm(H2O)n. Jumlah m dan n berbeda tergantung jenis karbohidrat yang
disusunnya. Berikut adalah struktur molekul dari karbohidrat.
2.2.1 Monosakarida
Monosakarida atau sering disebut gula sederhana adalah satuan karbohidrat yang
tersederhana. Mereka tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil.
Monosakarida mempunyai rumus kimia (CH2O)n dimana n=3 atau lebih. Beberapa molekul
monosakarida mengandung unsur nitrogen dan sulfur. Sebagian besar monosakarida dikenal
sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan
oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH).
Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Glukiosa merupakan monosakarida yang penting, kadang-kadang disebut gula
darah (karena dijumpai dalam darah), gula anggur (karena dijumpai dalam anggur), atau
dekstrosa (karena memutar bidang polarisasi ke kanan). Binatang menyusui (mamalia) dapat
mengubah sukrosa, laktosa, maltosa dan pati menjadi glukosa, yang kemudian dapat
digunakan sebagai energi oleh organisme itu, atau disimpan sebagai glikogen (suatu
polisakarida). Bila organisme itu memerlukan energi, glikogen diubah lagi menjadi glukosa.
Fruktosa atau disebut juga levulosa karena memutar bidang polarisasi ke kiri, adalah gula
yang termanis. Fruktosa mengandung lima gugus hidroksil dan gugus karbonil keton pada C-
5
2 dari rantai enam-karbon. Molekul ini kebanyakan berada dalam bentuk siklik. Terdapat
6
dalam buah-buahan dan madu, maupun dalam sukrosa. Dan Galaktosa, tidak terdapat bebas
di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil
pencernaan laktosa. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang polarisasi kekanan.
Ketiga macam monosakarida tersebut mengandung jenis dan jumlah atom yang sama,
yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak
pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon.
Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat
kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida yang
terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D). Gugus hidroksil
ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan. Struktur kimianya dapat berupa struktur
terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah
manosa. Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat
di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti. Monosakarida yang mempunyai lima
atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa. Pentosa, merupakan bagian sel-sel
semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber
energi. Ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA), karena merupakan penyusun kerangka
RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan merupakan sumber energi. Jika atom
C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O, maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan
penyusuna kerangka DNA. Struktur molekul dari lima macam monosakarida yaitu glukosa,
fruktosa, galaktosa, manosa dan pentosa dapat dilihat pada gambar di bawah.
Struktur terbuka
O H O O O
H H H H H
D-Glukosa D-Fruktosa D-Galaktosa D-Manosa D-Ribosa
7
Struktur Cincin
CH2OH CH2OH CH2OH
O OH
O HO O
H OH
OH H CH2OH OH
OH OH OH
OH
H OH OH
O O OH
H
OH OH
HO OH
OH OH
D-Manosa D-Ribosa
2.2.2 Disakarida
Suatu disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua satuan
monosakarida yang terikat antara satu dengan lainnya melalui ikatan glikosida dalam posisi
1,4-a (alfa) atau 1,4-ß (beta), tergantung pada streokimia pada karbon glikosida. Disakarida
dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi dua molekul
monosakarida. Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa,
selobiosa dan trehaltosa. Kelima disakarida ini mempunyai rumus molekul sama (C12H22O11)
tetapi struktur molekulnya berbeda. Trehaltosa tidak begitu penting dalam ilmu gizi.
Trehaltosa, seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gula jamur.
8
Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehaltosa, aelain itu trehaltosa juga terdapat
dalam serangga.
Disakarida-disakarida penting yaitu:
A. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molckul glukosa.
Disakaarida maltosa digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi (malted milk).
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa merupakan disakarida utama yang
terbentuk pada setiap hidrolisis pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih
atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati. Maltosa terbentuk
melalui ikatan glikosida a antara atom karbon nomor 1 dari glukosa satu dengan atom karbon
nomor 4 dari glukosa yang lain. Ikatan yang terjadi ialah antara atom karbon nomor I dan
atom karbon -nomor 4, oleh karenanya maltosa masih mempunyai gugus -OH glikosidik dan
dengan demikian masih mempunyai sifat mereduksi. Maltosa merupakan hasil antara dalam
proses, hidrolisis amilum dengan asam maupun dengan enzim.
Gambat 2.4 ß-maltosa (ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan C1-4.
B. Selobiosa
Disakarida yang diperoleh dari hidrolisis parsial dari selulosa disebut selobiosa
(cellobiose). Hidrolisis lebih lanjut dari selulosa menghasilkan D-glukosa. Oleh karena
itu,selubiosa merupakan perpaduan dua molekul D-glukosa melalui ikatan ß-1,4 glikosida,
jadi merupakan isomer maltosa. Hidrolisis kimia dari selubiosadalam asam berair
menghasilkan suatu campuran α- dan ß-D-glukosa, produk-produk yang sama seperti yang
diperoleh dari maltosa. CH2OH
CH2OH O OH
O
O OH
OH
OH OH
OH
Gambar 2.5 Selubiosa terbentuk dari ikatan β -1,4-glikosida
9
C. Laktosa
Disakarida laktosa (gula susu) berbeda dari maltosa atau selobiosa dalam hal laktosa
terdiri dari dua monosakarida yang berlainan, D-glukosa dan D-galaktosa. Laktosa adalah
gula utama yang terdapat dalam susu sapi dan manusia (4-8% laktosa). Hidrolisis laktosa
menghasilkan D-glukosa dan D-galaktosa dalam jumlah yang sama. Karbon anomerik unit
galaktosa mempunyai konfigurasi b pada atom C-1 yang dihubungkan dengan gugus
hidroksil atom C-4 dari unit glukosa. Oleh karenanya molekul laktosa masih mempunyai
gugus –OH glikosidik. Dengan demikian laktosa mempunyai sifat mereduksi dan merotasi.
Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak
dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini
mempengaruhi jenis mikroorgnaisme yang tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung,
kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua.
Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih
sukar larut daripada disakarida lain.
Gambat 2.6 Laktosa, terbentuk dari ikatan β-1,4-glikosida antara galaktosa dengan glukosa
D. Sukrosa
Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun
dari bit. Sukrosa lebih populer disebut gula pasir. Sukrosa terdapat pada semua tanaman
yang mengalami fotosintesis dan berfungsi sebagai sumber energi. Gula ini diperoleh dari
tanaman tebu dan bit, terdiri dari satu satuan glukosa dan satu satuan fruktosa. Ikatan antara
unit glukosa dengan unit fruktosa melalui ikatan glikosida, dengan menggunakan atom
karbon anomerik, yaitu atom C-1 dari unit glukosa terikat melalui oksigen ke atom C-2 pada
unit fruktosa dan fruktosa merupakan bentuk furanosa.
Gambar 2.7 Sukrosa, terbentuk dari ikatan 1,2 glikosida antara glukosa dengan fruktosa
1
0
2.2.3 Polisakarida
Suatu polisakarida adalah senyawa dalam mana molekul-molekul mengandung
banyak atuan monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glukosida. Hidrolisis lengkap
akan mengubah polisakarida menjadi monosakarida. Polisakarida mempunyai lebih daripada
delapan unit monosakarida. Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih
kompleks daripada monosakarida dan oligosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu
macam monosakarida saja disebut homopolisakarida (contohnya kanji, glikogendan selulusa),
sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida (contohnya heparin).
Rumus kimia polisakarida adalah (C6H10O5)n. Molekul ini dapat digolongkanmenjadi
polisakarida struktural seperti selulosa, asam hialuronat, dan sebagainya .Dan polisakarida
nutrien seperti amilum (pada tumbuhan dan bakteri), glikogen (hewan), dan paramilum (jenis
protozoa). Jenis polisakarida yang penting yaitu selulosa, pati (amilosa dan amilopektin),
glikogen, kitin yang akan dikemukakan berikut ini.
A. Selulosa
Selulosa merupakan senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Diperkirakan
sekitar 1011 ton selulosa dibiosintesis tiap tahun, sekitar 50% karbon di alam ini terikat dalam
bentuk selulosa, kayu mengandung sekitar 50%, kapas 90%, daun kering 20%. Sumber
selulosa murni yang paling gambang di laboratorium ialah kertas saring. Selulosa adalah
polimer tak bercabang dari glukosa yang dihubungkan melalui ikatan 1,4--ß-glikosida 300-
15000 unit D-glukosa membentuk rantai lurus, terikat sebagai unit-unit selulosa.
Makromolekul selulosa dapat beragregasi membentuk fibril yang terikat melalui ikatan
hidrogen antara gugus hidroksil pada antai yang bersebelahan. Serat selulosa yang
mempunyai kekuatan fisik yang tinggi terbentuk dari fibril-fibril ini, tergulung seperti spiral
dengan arah yang berlawanan menurut sumbu.
Manusia tidak dapat mencerna selulosa, sekalipun dapat mencerna pati dan glikogen.
Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan stereokimia ikatan glikosidapada atom C-1
setiap unit glukosa. Sistem pencernaan manusia mengandung enzim yang dapat membantu
mengkatalisis hidrolisis ikatan α-glikosida, tetapi tidak mempunyai enzim yang diperlukan
untuk menghidrolisis β-glikosida. Namun banyak bakteri yang mempunyai β-glukosidase dan
dapat menghidrolisis selulosa. Rayap misalnya memiliki bakteri semacam ini dalam ususnya
sehingga dapat hidup dengan memakan pokok kayu. Selulosa tidak termasuk gula pereduksi,
karena relatif tidak lagi memiliki atom karbon hemiasetal. Walaupun selulosa memiliki
karbon hemiasetal pada ujung ranting, tetapi pengaruhnya tidaklah nyata, karena sangat kecil
jika dibandingkan dengan molekulnya yang besar.
1
1
Gambar 2.8 Struktur Selulosa
B. Pati
Pati merupakan polisakarida yang melimpah setelah selulosa. Berfungsi sebagai
penyimpan energi. Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan
merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat
dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian. Pati dapat dipisahkan menjadi dua
komponen utama berdasarkan kelarutan bila dibubur dalam air panas. Sekitar 20% pati
adalah amilosa (larut) dan 80% adalah amilopektin (tidak larut). Amilosa, adalah polimer
linier dari α-D-glukosa, sekitar 50 sampai 300 unit-unit glukosa yang dihubungkan antara
satu dengan lainnya melalui ikatan 1,4- α - glikosida. Dalam larutan, rantai amilosa berbentuk
heliks menyerupai kumparan, karena adanya ikatan dengan konfigurasi α pada setiap unit
glukosa. Kumparan yang berbentuk tabung ini memungkinkan terbentuknya senyawa
kompleks dengan molekul lain, terutama molekul-molekul kecil yang dapat masuk ke dalam
kumparannya. Warna biru tua yang ditimbulkan pada penambahan yodium pada pati adalah
contoh pembentukan kompleks tersebut. Hidrolisis lengkap dari amilosa menghasilkan hanya
D-glukosa, hidrolisis parsial menghasilkan maltosa sebagai satu-satunya disakarida.
Amilopektin, adalah suatu polisakarida yang jauh lebih besar daripada amilosa,
mengandung kurang lebih 1000 satuan glukosa per molekul. Sebagaimana rantai amilosa,
amilopektin pun memiliki rantai utama yang terdiri dari rantai glukosa dengan ikatan 1,4-α-
D-glikosida. Perbedaan antara amilosa dengan amilopektin adalah amilopektin memeliki
percabangan. Setiap percabangan memiliki kira-kira 2430 unit glukosa ikatan pada titik
percabangan adalah 1,6-α-glikosida. Bentuk butiran pati ini berbeda satu sama lain dengan
karakteristik tersendiri dalam hal daya larut, daya mengentalkan, dan rasa. Bentuk dari
amilosa dan amilopektin dapat dilihat pada gambaar dibawah.
10
10
Amilosa Amilopektin
C. Glikogen
Glikogen adalah polisakarida yang berfungsi sebagai penyimpan glukosa dalam
hewan (terutama dalam hati dan otot). Struktur glikogen mirip amilopektin, yaitu
mengandung rantai glukosa yang terikat 1,4-α-dengan percabangan 1,6-α. Molekul glikogen
jauh lebih besar dan lebih bercabang dibanding amilopektin. Glikogen mempunyai bobot
molekul tinggi, memiliki sekitar 100.000 unit glukosa, dengan percabangan terdapat pada
setiap 8-12 unit glukosa. Glikogen dihasilkan jika glukosa diserap ke dalam darah dan
diangkut ke hati, otot, lalu membentuk polimer dengan bantuan enzim. Glikogen membantu
mempertahankan keseimbangan gula dalam tubuh, dengan jalan menyimpan kelebihan gula
yang dicerna dari makanan dan mensuplainya ke dalam darah jika diperlukan.
D. Kitin
Polisakarida bangunan utama dari hewan berkaki banyak (misalnya, ketam dan
serangga) adalah kitin (chitin). Diperkirakan bahwa 109 ton kitin dibiosintesis tiap tahun.
Kitin adalah polisakarida linier yang mengandung N-asetil-D-glukosamin terikat. Hidrolisis
kita menghasilkan 2-amino-2 deoksi-D-glukosa.
11
11
2.11 Gambar struktur molekul kitin
C * OH
O O
H HO C H
HO H H OH
H OH HO H
CH2OH H OH HO H
CH2OH
CH2OH CH2OH
D-(-)-ribosa L-eritrosa
(D-aldosa) (L-aldosa) D- Fruktosa L- Fruktosa
12
12
2.3.2 Konfigurasi Aldoheksosa
Glukosa mempunyai enam atom karbon, empat diantaranya bersifat kiral (karbon
2,3,4 dan 5). Karena atom karbon ujung glukosa memiliki kefungsionalan yang berlainan
maka tak dapat diperoleh bidang simetri, oleh karena itu senyawa ini memiliki enam belas
streoisomer.
O
C
H
H OH
CH2OH
C
H C
H OH
HO H
H OH
H OH
CH2OH CH2OH
D-(-)-eritrosa D-(-)-tetrosa
CHO CHO CHO CHO
H OH HO H H OH HO H
H OH H OH HO H HO H
H OH H OH H OH H OH
H OH HO H H OH HO H H OH HO H H OH HO H
H OH H OH HO H HO H H OH H OH HO H HO H
H OH H OH H OH H OH HO H HO HO H HO H
H OH H OH H OH H OH H OH H OH H OH H OH
Dari enam belas streoisomer tersebut hanaya delapan yang termasuk dalam deret D
dan dijumpai dalam alam. Dari 8 ini, hanya D-glukosa, D-galaktosa dan D-fruktosa yang
dijumpai melimpah.
CHO CHO CH2OH
O
H C OH H C OH HO C H
HO C H HO C H H C OH
H C OH HO C H H C OH
H C OH H C OH CH2OH
CH2OH CH2OH
D - glukosa D-galaktosa D - fruktosa
D - aldoheksosa D - ketoheksosa
13
13
2.4 Siklisasi Monosakarida
Glukosa mempunyai suatu gugus aldehida pada karbon 1 dan gugus hidroksil pada
karbon 4 dan 5. Aldehid dan keton dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiasetal
atau hemiketal.
OH
O
R C + H 3C O H R C OCH3
H
H
A ld e h id H e m ia s e ta l
O OH
R C R' + H 3C O H R C OCH3
R'
K e to n H e m ik e ta l
Hemiasetal atau hemiaketal siklis terbentuk jika gugus keton/aldehid dan alkohol terdapat
dalam 1 molekul.
Contoh : 4 – hidroksipentanal
CH2 CH2 H2C CH2
CH CH CH CH
H3C OH O H3C O OH
hemiasetal siklis
Monosakarida mempunyai gugus karbonil (aldehid/keton) dan gugus hidroksil dalam tiap
molekulnya. Oleh karena itu monosakarida dapat membentuk hemiasetal atau hemiketal
siklis, misalnya glukosa.
H O
C
H C OH
HO CH
H C OH
H C OH
CH2OH
karbon anomerik
H C OH HO C H
* *
H C OH H C OH
HO C O HO C H
O
H C OH C OH
C C
CH2OH CH2OH
- glukosa - glukosa
]= + 112o ]= + 19o
14
14
Catatan:
Pada glukosa, hemiasetal – siklis terbentuk antara gugus aldehid pada C - 1 dengan
gugus – OH pada C – 5 sehingga membentuk cincin – 6 yang stabil.
Dalam bentuk hemiasetal siklis atom C – 1 bersifat kiral karbon anomerik
sehingga memberikan 2 kemungkinan struktur isomer D – glukosa : - D – glukosa
dan - D – glukosa dimana sifat keduanya sangat berbeda.
15
15
karbohidrat menjadi 85%.Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa
yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses.
Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan
lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga
selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan
yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam
basa di dalam tubuhberperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
c) Peran sebagai cadangan energi
Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang
nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Pati
merupakan suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai
granul atau butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan mensintesis pati,
tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar sel yang
utama, sehingga pati merupakan energi cadangan.
Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen. Manusia dan
vertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot. Penguraian
glikogen pada sel-sel ini akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat. Namun
demikian, glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk jangka waktu
lama. Glikogen simpanan akan terkuras habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau
dipulihkan kembali dengan mengonsumsi makanan.
d) Peran sebagai materi pembangun
Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya,
selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat,
tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua
bagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida
lain, misalnya hemiselulosa dan pektin. Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari
selulosa.
Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun
kerangka luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan
lain sejenis). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium
karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi. Sementara itu, dinding
sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida dengan peptida, disebut
16
16
peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan berpori membungkus sel
yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan sitoplasma di dalam sel.
17
17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Karbohidrat adalah senyawa organik yang tersusun atas unsur karbon, hidrogen dan
oksigen yang terdapat dalam alam. Karbohidrat, berdasarkan pada massa merupakan kelas
biomolekul yang paling berlimpah di alam. Contohnya glikosa (C6 H12O6), sukrosa
(C12H22O11), selulosa ( C6H10O5).
2. Klasifikasi karbohidrat terdiri atas monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
3. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel jaringan
tubuh.
3.2 Saran
Setelah mengetahui materi tentang karbohidrat dari makalah ini, diharapkan kita dapat
menerapkannya dalam kehidupan serta menjadi tambahan pengetahuan bagi mahsiswa
pendidikan kimia khususnya dan semua orang pada umumnya.
18
18
DAFTAR PUSTAKA
19
19