Anda di halaman 1dari 7

BAB - 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Bandara Sumarorong yang dimulai sejak Tahun 2011 oleh


Kementerian Perhubungan sebagai Bandara Perintis merupakan salah satu
infrastruktur sektor transportasi yang sangat vital dalam mendukung Kabupaten
Mamasa sebagai destinasi wisata di Provinsi Sulawesi Barat.
Dengan hadirnya Bandara Sumarorong di Kabupaten Mamasa maka
diharapkan geliat perekonomian dapat berkembang dengan pesat dan
dapat sejajar dengan kabupaten lain yang ada di Provinsi Sulawesi Barat serta
makin mendorong kemajuan sektor wisata akibat dari makin mudahnya
menjangkau daerah tersebut.
Pembangunan Bandara Sumarorong masih menghadapi beberapa kendala
termasuk belum memilikinya izin lingkungan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian
Lingkungan Hidup Bandar Udara Pasal 12 menegaskan bahwa untuk
Pembangunan Bandar Udara harus memenuhi persyaratan kelestarian
lingkungan, sehingga pembangunan tersebut harus memperoleh izin
lingkungan. Di mana izin lingkungan tersebut sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, di mana dalam
Pasal 2 (point 1) ditegaskan bahwa Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang
wajib memiliki izn lingkungan. Kemudian dalam Peraturan Menteri LH No. 05
tahun 2012 Bidang F Sektor Perhubungan, dinyatakan rencana pembangunan
Bandar Udara. Pembangunan Bandar udara untuk fixed wing beserta

Penyusunan Kajian Kelayakan Lingkungan (DELH)


Fasilitas Bandar Udara Sumarorong,
Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat I-1
fasilitasnya yakni pembangunan Terminal penumpang atau terminal kargo,
Luas > 10.000 m2 adalah kegiatan yang wajib dilengkapi dengan dokumen
AMDAL.
Dengan belum memilikinya dokumen Amdal dan Izin Lingkungan
Pembangunan Bandara Sumarorong sampai dengan beroperasinya, maka
sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010
Tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi
Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup dan surat Edaran Menteri
Lingkungan Hidup Nomor SE.7/MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/2016 Tentang
Kewajiban Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Perseorangan atau
Badan Usaha yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan serta Surat
Menteri Lngkungan Hidup Nomor S.541/MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/2016 Perihal
Penyelesaian Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Kegiatan Yang Telah Berjalan.
Oleh karena itu, pihak pemrakarsa dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi
Sulawesi Barat berdasarkan peraturan-peraturan diatas akan menyusun
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) Bandara Sumarorong hingga
terbitnya izin lingkungan. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Dinas
Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat pada tahun Anggaran 2017
menganggarkan Studi Kelayakan Lingkungan Bandara Sumarorong
(Penyusunan, Penilaian dan Terbitnya Izin Lingkungan) dan kegiatan tersebut
akan dilelang melalui ULP Provinsi Sulawesi Barat.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah menyediakan dokumen Lingkungan untuk
Bandar Udara Sumarorong Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat sebagai
panduan pengambil kebijakan dalam mengelola lingkungan di area rencana
dan sekitarnya

1.2.2 Tujuan
tujuan dari kegiatan ini adalah pemenuhan syarat untuk perolehan
rekomendasi kelayakan lingkungan yang akan digunakan untuk mendapatkan

Penyusunan Kajian Kelayakan Lingkungan (DELH)


Fasilitas Bandar Udara Sumarorong,
Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat I-2
Izin lingkungan Bandar Udara Sumarorong Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat
Tersebut.

1.3 Target / Sasaran

Target/sasaran yang ingin dicapai terkait dengan Kajian ini yaitu penyusunan
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) hingga terbitnya izin lingkungan
Bandar Udara Sumarorong, sehingga memenuhi peraturan perundang-
undangan mengenai lingkungan hidup.

1.4 Output / Keluaran

Adapun keluaran (output) yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah


membuat laporan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) Bandar Udara
Sumarorong Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat (lokasi kegiatan), sebagai hasil
produk kegiatan jasa konsultansi. Konsultan harus menyiapkan dan
menyerahkan laporan secara berurutan sesuai dengan tahapan dan jadwal
pelaksanaan kegiatan kepada Pengguna Jasa. Laporan yang diserahkan
terdiri dari :
1. LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan ini antara lain berisi tentang penjelasan rinci yang
meliputi :
a. Gambaran umum lokasi studi dan rencana kegiatan
b. Metodologi kerja yang digunakan
c. Rencana Survey Kerja Lapangan
d. Organisasi Kerja Lapangan
Jumlah laporan yang disampaikan sebanyak 10 (sepuluh) buku.
2. DOKUMEN LINGKUNGAN
Laporan ini sepenuhnya wajib mengacu pada Peraturan-peraturan lingkungan
hidup yang berlaku dan bersesuaian antara lain berisi tentang penjelasan rinci
yang meliputi :
a. Uraian tentang Pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang, maksud dan
tujuan studi serta peraturan perundang-undangan yang terkait.

Penyusunan Kajian Kelayakan Lingkungan (DELH)


Fasilitas Bandar Udara Sumarorong,
Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat I-3
b. Uraian rencana kegiatan yang jabarkan berdasarkan tahapan kegiatan,
yaitu : tahap Konstruksi dan tahap Operasi
 Penyusunan Dokumen DELH
Dokumen DELH setidaknya memuat hal-hal berikut :
a. Pendahuluan
b. Ruang Lingkup
c. Kajian evaluasi terhadap kegiatan yang berjalan
Selanjutnya penjelasan tiap bagian diatas dapat diliat pada Permen LH
No. 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha
dan/atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan
Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup pada lampiran 2.
Dalam Dokumen DELH memuat uraian RKL dan RPL sebagai berikut : Pada
kegiatan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) diuraikan dan
dilengkapi matriks :
a. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan yang mencakup dampak dan
sumber dampak;
b. Tolak ukur dampak, untuk mengukur komponen yang terkena dampak
berdasarkan baku mutu standar;
c. Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup;
d. Upaya pengelolaan lingkungan hidup;
e. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup (peta, sketsa, gambar);
f. Periode pengelolaan lingkungan hidup;
g. Institusi pengelolaan lingkungan hidup;
 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) diuraikan dan dilengkapi
matriks :
a. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan yang mencakup dampak dan
sumber dampak;
b. Parameter lingkungan hidup yang mau dipantau;
c. Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup;
d. Metode pemantauan lingkungan hidup;
e. Institusi pemantauan lingkungan hidup.
Selanjutnya penjelasan tiap bagian diatas dapat diliat pada Permen LH
No. 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha

Penyusunan Kajian Kelayakan Lingkungan (DELH)


Fasilitas Bandar Udara Sumarorong,
Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat I-4
dan/atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan
Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup pada lampiran 2.
 Proses penilaian dokumen DELH dihadapan Komisi Lingkungan Hidup
Provinsi Sulawesi Barat.
Pada proses ini dilakukan penilaian , pengambilan keputusan dan
penerbitan surat keputusan terhadap DELH atau izin lingkungan.
Laporan ini sepenuhnya wajib mengacu pada Peraturan-peraturan lingkungan
hidup yang berlaku dan bersesuaian antaralain berisi tentang penjelasan rinci
yang meliputi Jumlah laporan yang disampaikan sebanyak 10 (sepuluh) buku
di jilid soft cover
3. LAPORAN AKHIR (FINAL REPORT)
Laporan ini merupakan penyempurnaan dari Laporan Pendahuluan dan
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup di Bandar Udara Sumarorong Kabupaten
Mamasa Provinsi Sulawesi Barat. Jumlah laporan yang disampaikan sebanyak
10 (Sepuluh) buku di jilid soft cover.
4. PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN
Proses penilaian dokumen DELH dihadapan Komisi Lingkungan Hidup Provinsi
Sulawesi Barat.
Pada proses ini dilakukan penilaian , pengambilan keputusan dan penerbitan
surat keputusan terhadap DELH atau izin lingkungan

Keluaran :
DELH ( Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup ),
dan
Izin Lingkungan

1.5 Ruang Lingkup

1 Batas Wilayah Studi Batas wilayah Penyusunan Dokumen Lingkungan


Bandar Udara Sumarorong Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat ini
ditentukan dengan memperhatikan Wilayah Kegiatan, Wilayah Ekologis,
Wilayah Sosial dan Wilayah Administrasi.

Penyusunan Kajian Kelayakan Lingkungan (DELH)


Fasilitas Bandar Udara Sumarorong,
Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat I-5
1) Wilayah Kegiatan
Wilayah Kegiatan yaitu batas yang telah ditentukan oleh lahan yang
telah digunakan oleh Bandar Udara Sumarorong Kabupaten Mamasa
Sulawesi Barat.
2) Wilayah Ekologis
Wilayah Ekologis meliputi kawasan Bandara Sumarorong sesuai rencana
Pembangunan Bandar Udara Sumarorong Kabupaten Mamasa Sulawesi
Barat.
3) Wilayah Sosial
Wilayah Sosial yaitu batas yang meliputi pertimbangan interaksi Sosial
dari Bandar Udara Sumarorong Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat.
4) Wilayah Administrasi
Wilayah administrasi ditentukan oleh batas Administrasi dimana lokasi
tapak proyek berada.
2 Tahapan kegiatan yang diprakirakan Menimbulkan Dampak
Pada Tahap Operasional Komponen kegiatan pada tahap pascakonstruksi
yang diperkirakan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan
antara lain :
- Perubahan tata guna lahan.
- Penerimaan dan mobilisasi tenaga kerja;
- Bongkar muat barang;
- Pembuangan limbah cair dan limbah padat dari Bandar Udara
Sumarorong Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat;
- Pengaruh sosial terhadap penduduk sekitar wilayah lokasi Bandar
Udara Sumarorong Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat

1.6 Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedulle)

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 90 (Sembilan puluh) hari


kalender, kecuali ada ketentuan lain dalam Surat Perjanjian Kerja.

Penyusunan Kajian Kelayakan Lingkungan (DELH)


Fasilitas Bandar Udara Sumarorong,
Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat I-6
Tabel 1.1
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Penyusunan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)
Bandar Udara Sumarorong Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat

BULAN KE
N
URAIAN PEKERJAAN I II III
O.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan Data Primer

2 Penyusunan Laporan Pendahuluan


Pengambilan Sampel Data
3
Lapangan
Pengumpulan Saran dari
4 Masyarakat dan Pemerhati
Lingkungan
5 Analisis Laboratorium Sampel Data
Penyusunan Draft Laporan DELH,
6
RKL-RPL
Ekspose Awal Hasil Kajian
7
Lingkungan
8 Seminar Lingkungan Hidup

9 Perbaikan Laporan Akhir

10 Pengurusan Izin Lingkungan

1.7 Penyelenggara Kegiatan

Kegiatan ini disusun oleh Bidang Perhubungan Laut dan Udara Dinas
Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat.

Penyusunan Kajian Kelayakan Lingkungan (DELH)


Fasilitas Bandar Udara Sumarorong,
Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat I-7

Anda mungkin juga menyukai