Anda di halaman 1dari 2

C.

DRP yang Berkaitan dengan Masalah Terkait Pasien

Penyebab dari DRP adalah maslah yang disebabkan karena sifat pasien itu sendiri ( baik
disengaja maupun tidak disengaja)

7.1 Pasien menebus hanya sedikit obat dari yang diresepkan atau tidak mengambil
semua obat

DRP yang terjadi yaitu pasien tidak menebus semua obat yang diresepkan padahal tingkat
keberhasilan terapi tergantung pada kepatuhan pasien meminum obat. Faktor-faktor yang
berpengaruh dalam hal ini adalah :

a. Obat tidak tersedia


b. Regimen yang kompleks
Jenis sediaan obat terlalu beragam, misalnya pada saat bersamaan pasien mendapat
sirup, tablet, tablet hisap, dan obat inhalasi, hal ini dapat menyebabkan pasien enggan
minum obat.
c. Usia lanjut
Misalnya, banyak pasien geriatric menggunakan lima atau enam obat-obatan beberapa
kali dalam sehari pada waktu yang berbeda. Kesamaan penampilan seperti ukuran,
warna, atau bentuk obat-obat tertentu dapat berkontribusi pada kebingungan.
Beberapa pasien geriatric dapat mengalami hilang daya ingat yang membuat
ketidakpatuhan lebih mungkin.
d. Rasa obat yang tidak enak
Masalah rasa obat-obatan paling umum dihadapi dengan penggunaan cairan oral oleh
anak-anak, misalnya dalam formulasi obat cair oral bagi anak-anak penambahan
penawar rasa dan zat warna dilakukan untuk daya tarik, sehingga mempermudah
pemberian obat dan meningkatkan kepatuhan.
e. Tidak mampu membeli obat
Ketidakpatuhan sering terjadi dengan penggunaan obat yang relative mahal, pasien
akan lebih enggan mematuhi instruksi penggunaan obat yang lebih mahal.

.
7.2 Pasien Menggunakan Obat Lebih Dari yang Diresepkan

Pada kategori ini termasuk juga penyalahgunaan obat, swamedikasi yang tidak benar,
polifarmasi dan duplikasi. Merupakan tanggung jawab farmasi
agar pasien tidak menggunakan obat yang tidak memiliki indikasi yang tepat. DRP kategori
ini dapat menimbulkan implikasi negatif pada pasien berupa toksisitas
atau efek samping, dan membengkaknya biaya yang dikeluarkan diluar yang seharusnya.
Misalnya pasien yang menderita flu dan batuk mengkonsumsi obat batuk dan analgesik-
antipiretik terpisah padahal dalam obat batuk tersebut sudah mengandung paracetamol
7.3 Pasien Kekurangan Obat

Pasien kekurangan obat yang seharusnya diterima disebabkan karena beberapa faktor :

a. Stok obat tidak mencukupi


Terkadang terjadinya kekosongan stok dikarenakan naiknya kebutuhan obat seperti
pada kasus penyakit dengan prevalensi yang tiba-tiba meningkat (difteri)
b. Apotek penyedia obat tutup
Jika stok obat pasien sudah menipis bahkan habis, namun saat pasien mau menebus
resep kembali apotek terdekat tutup sehingga terjadilah kekurangan obat

7.4 Pasien Menggunakan Obat yang Tidak Sesuai


Hal ini dapat terjadi sebagai berikut : menggunakan obat tanpa indikasi yang tepat,
dapat membaik kondisinya dengan terapi non obat, minum beberapa obat padahal
hanya satu terapi obat yang diindikasikan atau minum obat untuk mengobati efek
samping. Ketidaktepatan pemilihan dapat ditunjukan pada pasien yang mempunyai
riwayat alergi dengan obat tertentu atau menerima terapi obat ketika ada
kontraindikasi, serta ada obat efektif tetapi obat tersebut mahal.

Anda mungkin juga menyukai