TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi
dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm
(Guyton, 1997)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Dan keadaan
ibu sehat tidak dirawat obstetric buruk ukuran uterus sama atau sesuai usia
adalah 280hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
sebab pembuahan sel telur oleh sel sperma yang berlangsung selama 40 minggu
yaitu:
a. Triwulan pertama antara 0 sampai 12 minggu, dalam triwulan pertama alat-alat
mulai dibentuk.
adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan. Lamanya
kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari), dimulai dari
perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan.
dari:
e. Pembentukan plasenta
tidak pasti dan tanda-tanda kepastian hamil. Berikut ini akan diuraikan mengenai
a. Tanda yang tidak pasti (probable signs) tanda mungkin kehamilan adalah sebagai
berikut:
atau penurunan berat badan secara drastic. Selain itu, masalah hormone,
kelelahan, setres, pil kontrasepsi, dan sedang menyusui juga bias jadi
kaum wanita mengalami derajat yang bervariasi dari mual, pening dan
muntah. Hal ini disebut morning sickness karena gejala lebih sering terjadi
setelah sarapan pagi. Diyakini bahwa morning sickness adalah respons awal
3. Payudara membengkak
mereka. Sementara itu, factor lain yang menyebabkan hal ini adalah
hormone, pil kontrasepsi, dan tanda bahwa anda akan segera menstruasi.
4. Sakit punggung
ligament dipunggung anda sudah tidak ada. Sakit ini akan terus dirasai saat
5. Areola menghitam
6. Amenore
salah satu bukti dini kehamilan terutama bila gejala gejala dini lainnya juga
terjadi
7. Frekuensi berkemih
kehamilan.
8. Quickening
pada kelenjar dan peninhkatan suplai darah ke pelvik terjadi amat dini pada
kehamilan.
Perubahan ini antara lain cohloasma yakni warna kulit kehitaman pada
dahi, punggung, hidung dan kulit daerah tulang pipi biasanya muncul pada
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan karena
13. Konstipasi
Ini terjadi karena efek relaksasi progesterone atau dapat juga karena
janin
2. Denyut jantung janin
c) Pemeriksaan dengan rontgen untuk melihat kerangka janin (Ai yeyeh S.Si.
T, 2009)
Pada masa kehamilan, banyak perubahan-perubahan fisik yang dialami oleh ibu
atau alba, areola mammae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum). Setelah
Perubahan ini pasti terdapat pada semua wanita hamil karena bersama-
pokok yang nantinya akan diberikan kepada bayi setelah lahir. Perubahan pada
meliputi mammae membesar tegang dan sakit, vena dibawah kulit mammae
16 minggu.
c. Perubahan abdomen
Abdomen akan kelihatan makin lama makin besar. Biasanya dari usia
d. Uterus
ini muncul pada minggu 16-20, setelah rongga Rahim mengalami obliterasi dan
cairan amnion cukup banyak. Ballotemen adalah tanda benda terapung atau
melayang dalam cairan sebagai diagnosis banding adalah asites yang disertai
Uterus yang semula besarnya 30 gram akan menjadi 1000 gram pada
e. Ovarium
terbentuk.
f. Sistem respirasi
Diafragma terdesak karena dorongan Rahim yang membesar pada umur
23 minggu. Sebagai kompensasinya ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar
g. Sistem pencernaan
terasa panas, mual dan pusing terutama pagi hari (morning sickness), muntah
h. Metabolisme
dan kebutuhan mineral (kalsium, fosfor, zat besi, air), dan bertambahnya berat
badan ibu.
4. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm,
belakang.
ginjal-hati, psikosis, kelainan endokrin (DM, SLE, dll), tumor dan keganasan.
vacum/forcep.
11. Riwayat nifas dengan komplikasi: perdarahan post partum, infeksi masa nifas,
12. Riwayat keluarga menderita penyakit DM, hipertensi, dan riwayat cacat
kongenital.
15. Kelainan letak dan posisi janin: lintang/oblique, sungsang pada UK >32
minggu.
febrilis.
3) Kehamilan ektopik : merupakan kehamilan yang berbahaya bagi
1) Perdarahan pervaginam
3) Pandangan kabur
A. Definisi Abortus
diluar kandungan dengan berat badan kurang dari 1000gram atau umur
janin dapat hidup diluar kandungan yang menurut para ahli ada sebelum usia
16 minggu san 28 minggu dan memiliki berat badan 400-1000 gram, tetapi
jika terdapat fetus hidup dibawah 400gram itu dianggap keajaiban karena
semakin tinggi BB anak waktu lahir makin besar kemungkinan untuk dapat
dengan berat fetus belum 500 gram. Sedangkan menurut Derek Liewollyin
dan Jones (2002), abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai beratnya
sebelum janin mampu bertahan hidup. Di Amerika definisi ini terbatas pada
normal terakhir. Definisi lain yang sering digunakan adalah keluarnya janin-
fetus atau janin mampu hidup diluar kandungan ibunya dengan atau tanpa alat
bantu. Lama waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang didalam
Rahim oleh fetus agar mampu bertahhan hidup diluar kandungan bervariasi.
kehamilan 20minggu sebagai abortus dini dan yang berhenti antara umur
berat 500g atau umur kehamilan kurang dari 22minggu atau buah kehamilan
konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dengan usia gestasi
kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari 500g (Murray, 2002).
B. Etiologi
a. Faktor Janin
hidup terus. Abortus spontan yang disebabkan oleh karena kelainan dari
bulan, artinya makin muda kehamilan saat terjadinya abortus makin besar
adalah :
1) Kelainan kromosom
Dari kelainan janin ini dapat dibedakan dua jenis aborsi, yaitu aborsi
b. Faktor ibu
a) Infeksi akut
b) Infeksi kronis
nephritis
anemia berat
penyakit jantung
1) Tembakau
merokok lebih dari 14 batang per hari memiliki resiko 2 kali lipat dobandingkan
4) Kafein
konsumsi kopi dalam jumlah lebih daari empat cangkir per hari tampak
5) Radiasi
6) Kontrasepsi
7) Toxin lingkungan
d. Faktor Imunologi
1) Autoimun
2) Alloimun
e. Faktor ayah
Translokasi kromosom pada sperma dapat mnyebabkan
abortus.(william,2006)
1. Etiologi non-patologis
C. Patofisiologi Abortus
penyulit. Oleh karena itu keguguran memberikan gejala umum sakit perut
syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis, dan daerah ujung
(akral) dingin.
D. Klasifikasi Abortus
a) Berdasarkan kejadian
1. Abortus spontan
Terjadi tanpa ada unsur tindakan dari luar dan dengan kekuatan sendiri
2. Abortus buatan
3. Indikasi medis
b. Ginjal
4. Indikasi social
medis
1) Abortus spontan
Terjadi dengan tidak didahului factor-faktor mekanis ataupun
2) Abortus provakatus
indikasi medis).
Abortus kriminalis
3) Abortus Imminens
4) Abortus Insipiens
5) Abortus Inkompletus
Adalah pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20
6) Abortus kompletus
7) Abortus Servikalis
8) Missed Abortion
9) Abortus Habitualis
Adalah abortus yang berulang dengan frekuensi lebih dari 3kali atau
lebih.
servikalis masih terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri atau menonjol
pada ostium uteri eksternum, perdarahannya masih terjadi dan jumlahnya bisa
banyak atau sedikit bergantung pada jaringan yang tersisa, yang menyebabkan
(Saifuddin, 2002).
dengan plasenta pada abortus yang terjadi sebelum minggu ke-10, tetapi
terpisah. Bila plasenta seluruhnya / sebagian tetap tinggal dalam uterus maka
sebagian dari hasil konsepsi sudah keluar dari kavum uteri melalui kanalis
adanya perdarahan pada kehamilan muda, dimana sebagian hasil konsepsi telah
kontraksi.
a. Nyeri hebat
b. Perdarahan banyak
c. Sudah terjadi abortus dengan mengeluarkan jaringan tetapi sebagian masih
d. Pemeriksaandalam:
f. Tes kehamilan mungkin masih positif akan tetapi kehamilan tidak dapat
evaluasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum untuk
oral.
b. Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang
Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika aspirasi vakum
manual tidak tersedia. Jika evaluasi belum dapat dilakukan segera, beri
misoprostol 400mcg per oral (dapat diulang setelah 4jam bila perlu)
c. Jika kehamilan lebih 16 minggu, berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500ml
sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (max 800mcg). Evaluasi sisa hasil
d. Bila disertai syok karena perdarahan segera pasang infuse dengan cairan
NaCl fisiologis atau cairan Ringer Laktat, bila perlu disusul dengan transfuse
darah
f. Pasca tindakan berikan injeksi metal ergometrin maleat intra muscular untuk
h. Bila tak ada tanda – tanda infeksi berikan antibiotika prifilaksis (ampisilin
i. Bila terjadi infeksi beri ampisilin I g dan metronidazol 500 mg setiap 8 jam.
l. 24 sampai 48 jam setelah dilindungi dengan antibiotika atau lebih cepat bila
kemajuan penderita.(Prawirohardjo,2006).
1. Perdarahan
2. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam
3. Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan
4. Infeksi
Sebenarnya pada genitalia eksterna dan vagina dihuni oleh bakteri yang
A. Definisi Kuretase
melekat pada dinding kavum uteri dengan melakukan invasi dan memanipulasi
(Prawirohardjo, 2009).
B. Tujuan kuretase
sisa jaringan janin di dalam rahim setelah proses persalinan, hamil anggur,
a. Inform consent
a. USG
c. Menghitung pernafasan
E. Persiapan tindakan
f) Cek pendarahan
1. Baju operasi
2. Laken
3. Doek kecil,
b. Alat-alat kuretase
Spekulum dua buah (Spekullum cocor bebek (1) dan SIM/L (2) ukuran S/M/L)
Tenakulum 1 buah
Kom
Lampu sorot
Larutan antiseptik
Spuit 3 cc dan 5 cc
Meja instrument
Tenakulum (1 buah)
a. Perforasi
Dalam melakukan dilatasi dan kerokan harus diingat bahwa selalu ada
rongga peritoneum, ke ligatum latum, atau ke kandung kencing. Oleh sebab itu
letak uterus harus ditetapkan terlebih dahulu dengan seksama pada awal
tindakan, dan pada dilatasi serviks jangan digunakan tekanan yang berlebihan.
Pada kerokan kuret dimasukkan dengan hati-hati, akan tetapi penarikan kuret
perforasi atau diduga terjadi peristiwa itu, penderita harus diawasi dengan
suhu, turunnya hemoglobin dan keadaan perut bawah. Jika keadaan meragukan
dengan segera.
b.Perlekatan dalam kavum uteri
suatu tempat apabila ditempat tersebut dirasakan bahwa jaringan tidak begitu
lembut lagi.
c.Perdarahan
Kerokan pada kehamilan agak tua atau pada mola hidatidosa ada bahaya
darah dan sesudah kerokan selesai dimasukkan tampon kassa kedalam uterus
yang telah diberikan dengan berfokus pasa klien, berorentasi pada tujuan pada
2004. 95)
Proses keperawatan memiliki serangkaian langkah yang secara garis
besar sama dengan langkah – langkah pemecahan masalah, dimana sebagai ahli
sedangkan sebagian lain menyebutkan ada lima tahap (Asmadi, 2008 : 167).
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan tahapan lima
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas :
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
umumnya adalah rasa nyeri pada bagian abdomen. Tingkat nyeri yang
yaitu tingkatan dari keluhan yang dirasakan, dalam hal ini adalah derajat
kesakitan (skala nyeri 0-5) dan T (Time) yaitu waktu timbulnya keluhan
Yang harus dikaji dalam tahap ini yaitu mengenai penyakit yang
3. Riwayat Ginekologi
(1)Riwayat menstruasi
Meliputi Menarche, lama haid, siklus haid, sifat darah, ada
riwayat menstruasi.
(2)Riwayat Perkawinan
(3)Keluarga Berencana.
penggunaan.
4. Pemeriksaan Fisik
ekstremitas,
dengan jari.
Menggunakan jari: ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang
darah, dada untuk bunyi jantung/paru abdomen untuk bising usus atau
denyut jantung janin. Tekanan darah normal atau menurun (Johnson &
B. Diagnosa Keperawatan
berlebih
C. Intervensi keperawatan
jumlah berlebih
Kriteria hasil:
individual.
Intervensi Rasional
Mandiri :
1. evaluasi, laporkan, serta catat 1. perkirakan kehilangan darah
1ml darah
merangsang perdarahan
kaya.
vagina
Dapatkan sampel urine setiap jam, cairan dan menunjukan perfusi ginjal
menunjukan
ketidaktepatan/kelebihan pergantian
Kolaborasi:
nutrien
nekrosis tubuler
Intervensi rasional
Mandiri:
Kemungkinan menyebabkan
uteroplasenta
aktivitas terjadi
dalam mempertahankan
perfusi plasenta
meningkatkan sirkulasi
oksigen
Kolaborasi:
janin,bermanfaat dalam
kemungkinan kehilangan
status janin.
kelahiran terjadi
diindikasikan untuk
janin.
tidak sehat.
Intervensi Rasional
Mandiri:
pasangan.
solusi sendiri
4.Berikan informasi dalam 4.Pengetahuan akan membantu
bentuk verball dan tertulis serta ibu untuk mengatasi apa yang
terhadap situasi.
4. Implementasi Keperawatan
kesehatan lain.
oleh hasil keputusan bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lain.
5. Evaluasi Keperawatan
Merupakan penilaian perkembangan ibu hasil implementasi
dicapai.