Anda di halaman 1dari 11

42 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.

8 No 1

TINGKAT POLUTAN (CO DAN NOx) DALAM RUANG


PERPARKIRAN BASEMENT DAN UPPER GROUND
PADA MALL ITC SURABAYA

Sheyla Anggun Kartikasari dan Yayok Surya. P


Progdi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Email :

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah konsentrasi karbon
monoksida (CO) dan Nitrogen Oksida (NOx) di Basement parkir tertinggi dan atas
tanah di Mall ITC Surabaya dan menganalisis hubungan antara jumlah kendaraan, suhu,
kelembaban , dan kecepatan angin terhadap konsentrasi karbon monoksida (CO) dan
oksida nitrogen (NOx).
Hasil yang diharapkan dari pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai
dasar untuk memberikan rekomendasi teknis yang mencakup langkah-langkah
perbaikan dan / atau peningkatan dan penghargaan untuk kota dan kebijakan
rekomendasi. Studi ini menyimpulkan bahwa tingkat CO dan NOx di ruang bawah
tanah lebih tinggi dari atas tanah dan keduanya masih di bawah udara ambien. Standart
parameter kualitas untuk CO adalah 20 ppm dan 0,05 ppm parameter NOx (Gubernur
Jawa Timur Peraturan No. 10 tahun 2009).

Kata kunci: Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx), Basement, tanah Atas
ITC mall area parkir

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the amount of the concentration of
carbon monoxide (CO) and Nitrogen Oxides (NOx) at the highest parking Basement
and Upper ground in Mall ITC Surabaya and analyze the relationship between the
number of vehicles, temperature, humidity, and wind speed against the concentration of
carbon monoxide ( CO) and Nitrogen oxides (NOx).
Expected results of those measurements are then used as the basis to provide
technical recommendations that include corrective measures and / or improvement of
and appreciation for the city and policy recommendations. The study concluded that the
levels of CO and NOx in the basement is higher than Upper Ground and both still
below ambient air. Standart quality parameters for CO is 20 ppm and 0,05 ppm NOx
parameter (East Java Governor Regulation No. 10 of 2009).

Keywords: Carbon Monoxide (CO), Nitrogen Oxides (NOx), Basement, Upper ground
ITC mall parking area
44 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.8 No 1

PENDAHULUAN kendaraan bermotor. Ventilasi udara di


Sumber pencemaran udara ruangan yang buruk dan penghirupan
terbesar di perkotaan sekitar 60 % CO dan NOx secara kronis dapat
disebabkan karena tingginya jumlah menyebakan kejadian keracunan CO
kendaraan bermotor yang bergerak dan NOx semakin cepat sehingga dapat
dalam kota (Soedomo,2001 dalam membahayakan manusia yang ada
Widianto 2015). Meningkatnya jumlah didalamnya.
Mall di Surabaya menyebabkan jumlah Penelitian ini disusun untuk
kendaraan bermotor pada area parkir menentukan indeks pencemaran CO
juga bertambah. Sehingga gas pencemar dan NOx pada perparkiran basement dan
yang dihasilkan kendaraan bermotor upper ground juga menganalisis faktor
pada area parkir semakin tinggi, salah faktor yang mempengaruhi pencemaran
satu gas pencemarnya yaitu gas karbon udara seperti jumlah kendaraan, suhu,
monoksida (CO) dan Nitrogen Oksida kelembaban, dan kecepatan angin
(NOx). Mall ITC merupakan mall yang terhadap besarnya konsentrasi Karbon
memiliki area parkir basement dan monoksida (CO) dan Nitrogen Oksida
upper ground. Daya tampung jumlah (NOx) di mall ITC Surabaya, dimana
kendaraan bermotor di mall ITC keduanya memiliki sistem ventilasi
menjadi lebih banyak. Sehingga, timbul yang berbeda. diharapkan hasil
adanya dugaan pencemaran udara yang pengukuran tersebut kemudian
dihasilkan kendaraan bermotor yang dijadikan dasar dalam memberikan
dapat menyebabkan penurunan kualitas rekomendasi teknis yang meliputi
udara. Kendaraan bermotor yang keluar langkah-langkah perbaikan dan/atau
maupun masuk area parkir indoor peningkatan dan penghargaan bagi kota
tersebut mengeluarkan gas buangan dan rekomendasi kebijakan.
yang mengandung berbagai zat yang
dapat mencemari udara, salah satunya TINJAUAN PUSTAKA
yaitu karbon monoksida (CO) dan
Nitrogen Oksida (NOx). Pencemaran Baku Mutu Udara Ambien
udara dalam ruangan (indoor pollution) Baku mutu Berdasarkan
perlu mendapat perhatian karena Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor
pencemaran dalam ruangan sebagai 10 Tahun 2009 tentang pengendalian
masalah kesehatan lingkungan yang Pencemaran udara, adalah ukuran batas
dapat membahayakan bagi manusia. atau kadar zat, energi, dan/atau
Kadar CO yang tinggi dalam suatu komponen yang ada atau seharusnya
ruangan dapat membahayakan manusia ada dan/atau unsur pencemar yang
karena dapat menimbulkan hipoksia ditenggang keberadaannya dalam udara
jaringan dengan gejala kelemahan, ambien.
mual, muntah, vertigo, bahkan kematian
(United States Departement of Labor, Jenis pencemaran udara
1996). Parkiran Basement merupakan Ada beberapa jenis pencemaran
ruangan tertutup dimana area parkir udara, yaitu (Sunu, 2001 dalam
memiliki sistem ventilasi yang kurang Kamal,2015):
memadai sehingga sering kali saat kita 1. Berdasarkan Bentuk
selesai memarkirkan kendaraan kita di a. Gas, adalah uap yang dihasilkan dari
area parkir basement tersebut, udara zat padat atau zat cair karena
terasa pengap, panas, sering suasana dipanaskan atau menguap sendiri.
ruangan berkabut tercemar asap Contohnya: CO2, CO, SOx, NOx.
Tingkat Polutan (Co Dan Nox) Yayok Surya. P. Dan Sheyla Anggun Kartikasari 45

b. Partikel, adalah suatu bentuk b. Sekunder, adalah senyawa kimia


pencemaran udara yang berasal dari berbahaya yang timbul dari hasil reaksi
zarah- zarah kecil yang terdispersi ke anatara zat polutan primer dengan
udara, baik berupa padatan, cairan, komponen alamiah. Contohnya: Peroxy
maupun padatan dan cairan secara Acetil Nitrat (PAN).
bersama-sama. Contohnya: debu, asap,
kabut, dan lain-lain. Sifat-sifat Pencemaran Udara
2. Berdasarkan Tempat 1. Bersifat kualitatif, yaitu terdiri dari
a. Pencemaran udara dalam ruang unsur-unsur yang secara alamiah telah
(indoor air pollution) yang disebut juga terdapat dalam alam tetapi jumlahnya
udara tidak bebas seperti di rumah, bertambah sedemikian banyaknya
pabrik, bioskop, sekolah, rumah sakit, sehingga menambah pencemaran
dan bangunan lainnya. Biasanya zat lingkungan. Hal ini bisa terjadi akibat
pencemarnya adalah asap rokok, asap bencana alam, perbuatan manusia dan
yang terjadi di dapur tradisional ketika lain-lain. Contoh polutan misalnya
memasak, dan lain-lain. unsur karbon, nitrogen, fosfor dan lain-
b. Pencemaran udara luar ruang lain.
(outdoor air pollution) yang disebut 2. Bersifat kuantitatif, Terdiri dari
juga udara bebas seperti asap asap dari unsur-unsur yang terjadi akibat
industri maupun kendaraan bermotor. berlangsungnya persenyawaan yang
3. Berdasarkan Gangguan atau Efeknya dibuat secara sintetis seperti:
Terhadap Kesehatan pestisida, detergen dan lain lain.
a. Irritansia, adalah zat pencemar yang Umumnya polusi lingkungan ditujukan
dapat menimbulkan iritasi jaringan kepada faktor-faktor fisik seperti polusi
tubuh, seperti SO2, Ozon, dan Nitrogen udara, radiasi, suhu, penerangan, dan
Oksida. faktor-faktor kimia melalui debu,
b. Aspeksia, adalah keadaan dimana uap,gas, larutan, awan, kabut (Supardi,
darah kekurangan oksigen dan tidak 2003 dalam kamal 2015).
mampu melepas Karbon Dioksida. Gas Standar tentang batas-batas pencemar
penyebab tersebut seperti CO, H2S, udara secara kuantitatif diatur dalam
NH3, danCH4 Baku mutu udara Ambien dan Baku
c. Anestesia, adalah zat yang mutu emisi. Baku mutu udara ambien
mempunyai efek membius dan biasanya mengatur batas kadar yang
merupakan pencemaran udara dalam diperbolehkan bagi zat atau bahan
ruang. Contohnya; Formaldehide dan pencemar terdapat diudara namun tidak
Alkohol. menimbulkan gangguan terhadap
d. Toksis, adalah zat pencemar yang makhluk hidup, tumbuh tumbuhan atau
menyebabkan keracunan. Zat benda. Di samping baku mutu udara
penyebabnya seperti Timbal, Cadmium, ambien, juga diatur batas kadar yang
Fluor, dan Insektisida. diperbolehkan bagi zat atau bahan
4.Berdasarkan Asalnya pencemar untuk dikeluarkan dari
a. Primer, adalah suatu bahan kimia sumber pencemaran ke udara sehingga
yang ditambahkan langsung ke udara tidak mengakibatkan dilampauinya
yang menyebabkan konsentrasinya baku mutu udara ambien. Standar ini
meningkat dan membahayakan. disebut dengan baku mutu emisi.
Contohnya: CO2 yang meningkat diatas Faktor Faktor yang mempengaruhi
konsentrasi normal. pencemaran
a) Radiasi Matahari
46 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.8 No 1

Radiasi matahari yang sampai di area parkir upper ground. Setiap area
atmosfer maupun yang tiba di memiiki 2 titik sampling yaitu area
permukaan bumi merupakan energi parkir dekat loket (ticketing) pintu
utama dalam siklus cuaca termasuk masuk dan area parkir bagian tengah.
persebaran polutan di atmosfer. Pemilihan lokasi sampling ini
b) Suhu Udara dan Stabilitas Atmosfer dikarenakan kedua titik ini merupakan
Suhu mencerminkan energi lokasi dimana banyak kendaraan yang
kinetik rata-rata dari gerakan molekul- berlalu lalang pada mall tersebut.
molekul sedangkan panas adalah salah Pengambilan sampel pada Mall ITC
satu bentuk energi yang dikandung oleh Surabaya dilakukan di 4 titik. Adapun
suatu benda. Pada lapisan troposfer, laju titik lokasi pengambilan sampel udara
suhu udara turun terhadap ketinggian ambien CO dan NOx beserta faktor
(lapse rate). Namun pada waktu tertentu meteorologinya (jumlah kendaraan,
di lapisan permukaan (surface layer) suhu, kelembaban, dan kecepatan
laju suhu udara naik terhadap angin) pada ruang parkir Basement dan
ketinggian. Upper Ground sebagai berikut.
1.Lokasi titik pengambilan sampel pada
ruang parkir Upper Ground terdapat di
dua titik yaitu:
c) Distribusi Angin a.Titik A, Area parkir dekat pintu
Angin memiliki peran utama dalam masuk.
penyebaran polutan. Partikel polutan ini b.Titik B, Area parkir bagian
selanjutnya akan bergerak sesuai arah tengah.
angin bergerak. Kekuatan angin turut 2.Lokasi titik pengambilan sampel pada
pula mempengaruhi kecepatan ruang parkir Basement terdapat di dua
penyebaran polutan dari sumbernya. titik yaitu:
e) Kelembaban Relatif (RH) a.Titik C, Area parkir dekat loket
Kelembaban udara (RH) kaitannya (ticketing) pintu masuk.
terhadap polutan di atmosfer adalah b.Titik D, Area parkir bagian
pengaruh jarak pandang. Pola RH tengah.
harian yang secara umum berlawanan
dengan pola suhu harian memiliki Variabel Penelitian
pengaruh terhadap konsentrasi polutan Pada penelitian ini
di atmosfer. Pada siang hari, suhu udara menggunakan 2 macam variabel,
relatif tinggi dibandingkan malam hari yaitu variabel Independent dan
sehingga memiliki kandungan uap air Variabel Dependent.Variabel
jauh lebih rendah dibandingkan pada Independent merupakan suatu
saat malam harinya. Perbedaan variabel yang dipilih serta diukur
kandungan uap air ini selanjutnya yang oleh peneliti untuk menentukan
dapat menjadi bahan tersuspensi bagi adanya suatu hubungan pada
partikel-partikel polutan disekitarnya keadaan atau kejadian yang diteliti
sehingga berpengaruh terhadap jarak oleh peneliti. Variable ini sering
pandang. (Supriyadi,2009) disebut sebagai variabel pengaruh,
variabel perlakuan, treatment, dan
METODE PENELITIAN juga dikenal sebagai variabel bebas
Penelitian ini dilakukan di pusat dan variabel predictor. Variabel ini
perbelanjaan Mall ITC Surabaya dapat mempengaruhi variabel lain.
tepatnya di area parkir basement dan Variabel Dependent sering disebut
Tingkat Polutan (Co Dan Nox) Yayok Surya. P. Dan Sheyla Anggun Kartikasari 47

sebagai variabel konsekuen, variabel Ground.Hasil pengumpulan data akan


kriteria, variabel pengaruh, terikat. diuji menggunakan program Minitab.
Variabel Dependent merupakan Data Sekunder
suatu variabel yang diteliti apakah Data sekunder adalah data yang
menunjukkan adanya pengaruh dari digunakan sebagai acuan dalam
perlakuan variabel Independent. penelitian atau sebagai data
1. Variabel Dependent : pembanding. Data sekunder dalam
a) Musim Kemarau penelitian ini dapat berasal dari
b) Lokasi pengukuran di Mall dokumentasi, studi pustaka serta
ITC Surabaya instansi terkait.
2. Variabel Independent : Instrumen Penelitian
a) Waktu pengambilan sampel : Peralatan yag digunakan dalam
- pukul 09.00 – 10.00 penelitian ini adalah:
- pukul 12.00 – 13.00 1. Alat tulis
- pukul 16.00 – 17.00 Alat yang digunakan untuk mencatat,
b) Tempat pengambilan sampel : melaporkan hasil penelitian. Alat
- Basement yang dimaksud yaitu pulpen, kertas,
- Upper Ground dan laptop.
3. Pada penelitian ini parameter 2. Alat yang digunakan untuk
yang dianalisis adalah pengukuran NO₂ dan CO yaitu
a. Karbon monoksida (CO) a. CO meter
b. Nitrogen Oksida (NOx) Alat uji udara ambien Karbon
c. Suhu monoksida (CO) menggunakan CO
d. Kecepatan angin meter AZ-0016. Merupakan alat
e. Kelembaban untuk mengetahui gas
f. Jumlah kendaraan karbomonoksida (CO) pada udara
Data Penelitian ambien. Besar LCD readout
Data Primer memberikan gambaran singkat dari
Pengambilan contoh uji udara tingkat CO saat ini dan bunyi alarm
ambien Karbonmonoksida (CO) dan terdengar untuk perhatian prompt
Natrium Oksida (NOx) pada mall ITC ketika batas aman paparan jangka
Surabaya dilakukan selama 4 hari pendek terlampaui.
dengan kurun waktu 1 minggu.
Penelitian dilakukan 3 kali dalam sehari
yaitu jam 09.00-10.00, jam 12.00-
13.00, dan jam 16.00-17.00. Rincian
waktu pengambilan sampel ialah
sebagai berikut, pada tiap titik sampling
dilakukan 2 kali pengambilan sampel
pada weekdays yaitu pada hari Senin
dan Selasa, dan 2 kali pengambilan
Gambar 1. CO meter AZ-0016
sampel pada weekends yaitu hari Sabtu
b. Midget Impinger
dan minggu dengan lama pengukuran
Merupakan alat yang digunakan
selama 1 jam/interval waktu.
untuk mengambil sampel udara
Pengambilan sampel dilakukan di 4
ambien Nitrogen Oksida (NOx).
titik, 2 titik lokasi pada area Basement
Prinsip kerja alat ini yaitu
dan 2 titik lokasi pada area Upper
dengan menarik sampel udara
menggunakan pompa hisab ke
48 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.8 No 1

dalam tabung impinger yang


berisi larutan penangkap.

Gambar 5. Counter Hand

Cara kerja
Gambar 2. Midget Impinger
Metode pengambilan contoh uji
c. Anemometer
udara ambien untuk
Merupakan alat yang digunakan
Karbonmonoksida (CO)
untuk mengetahui Kecepatan
menggunakan Carbon Monoxide
angin. Alat ini jugadapat
meter, alat ini merupakan alat digital
digunakan untuk mengukur
yang digunakan untuk mengukur
Suhu dan Kelembaban.
kadar karbonmononksida dan akan
terbaca langsung di monitor,
sedangkan untuk metode
pengambilan contoh uji udara
ambien NOx menggunakan metode
Griess Saltzman dengan melakukan
penjerapan gas NOx di udara yang
akan masuk kedalam alat midget
Gambar 3.Anemometer untuk
Impinger, setelah itu hasil jerapan
mengukur kecepatan angin
tersebut akan dianalisa dengan
spektrofotometer. Metode ini ada
dalam SNI 19-7119.2-2005.
Sementara untuk mengetahui
hubungan antara udara ambien
dengan faktor meteorologi yaitu
dengan menggunakan anemometer
untuk mengetahui suhu, kecepatan
angin dan kelembaban.
Pengambilan sampel dilakukan
pada titik lokasi yang telah
Gambar 4. Anemometer untuk ditentukan. Berikut merupakan
mengukur suhu dan kelembaban skema prinsip kerja saat
pengambilan sampel pada waktu
d. Counter Hand dan lokasi yang telah ditentukan.
Merupakan alat untuk
menghitung jumlah kendaraan
bermotor yang melintas.
Tingkat Polutan (Co Dan Nox) Yayok Surya. P. Dan Sheyla Anggun Kartikasari 49

selama 1 jam disetiap titiknya dan


dilakukan berulang pada pagi hari, siang
hari dan sore hari dengan titik lokasi
pengukuran yang sama. Waktu
pengambilan sampel pada pagi hari
dilakukan dari pukul 09.00 – 10.00
WIB, 12.00 – 13.00 WIB pada siang
hari, 16.00 – 17.00 WIB pada sore hari
dan 07.00 - 08.00 WIB untuk
pengambilan blangko. Data
Gambar 6. Skema Cara Kerja penelitian selengkapnya hasil pengukuran kualitas
udara ambien CO (karbon monoksida)
Keterangan: pada area parkir Basement dan Upper
Titik A : Area parkir dekat pintu Ground pada seluruh titik dapat dilihat
masuk area parkir Upper Ground.
pada tabel berikut ini.
Titik B : Area parkir bagian tengah
Upper Ground.
Tabel 1. Pengaruh antara lokasi dan
Titik C : Area parkir dekat loket waktu pengambilan sampel terhadap
(ticketing) pintu masuk Basement. kadar CO (karbon monoksida).
Titik D : Area parkir bagian tengah
Basement.

Analisa Data
Tujuan dari analisa data adalah
memberikan jawaban hipotesis dari
hubungan antara kadar CO dan NOx
pada ruang parkir Basement dan Upper

Sumber: Hasil Analisis, 2016

Data hasil analisis pada tabel 4.1


Gambar 6. ruang parkir Basement dan menunjukkan bahwa konsentrasi CO
Upper (karbon monoksida) paling tinggi pada
Hasil Pengukuran dan pembahasan saat wekeend yaitu di hari Minggu pada
Pengukuran kadar CO (karbon area parkir Basement di titik B dengan
monoksida) pada area parkir jumlah kadar sebesar 20 ppm.
Pengambilan udara ambien CO Sementara kadar CO tertinggi pada area
(karbon monoksida) dan NOx parkir upper ground mall ITC Surabaya
(Nitrogen Oksida) dilakukan pada ruang sebesar 2 ppm pada waktu yang sama.
perparkiran Basement dan Upper Hasil tersebut masih memenuhi nilai
Ground selama weekend (Sabtu dan ambang batas untuk parameter karbon
Minggu) dan weekdays (Senin dan monoksida (Peraturan Gubernur Jawa
Selasa). Pengambilan sampel udara Timur No 10 tahun 2009), yaitu 20
ambien dilakukan dengan pemaparan ppm.
50 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.8 No 1

karena pada saat pengukuran


berlangsung, aktivitas kendaraan di
lokasi ini cukup ramai, sehingga
mengakibatkan kadar gas CO di udara
pun ikut meningkat dan disebabkan pula
oleh suhu, kelembaban dan kecepatan
angin. Dari penjelasan tersebut maka
jelaslah bahwa tinggi rendahnya
konsentrasi CO, karena dipengaruhi
Gambar 7. kadar CO paling tinggi
oleh jumlah kendaraan yang melintas di
Pada Gambar 7. antara titik lokasi tersebut berbeda-
menggambarkan bahwa kadar CO pada beda.
saat Weekend selalu lebih tinggi Efek yang akan ditimbulkan jika
dibandingkan pada saat weekdays. Pada konsentrasi CO berada pada kondisi
grafik tersebut waktu yang memiliki tertentu seseorang akan mengalami
kadar CO paling tinggi terdapat pada kerusakan otot jantung dan Susunan
hari Minggu pada pukul 12.00-13.00 Syaraf Pusat dengan keluhan yang dapat
WIB yaitu 20 ppm, dikarenakan pada dirasakan yaitu merasa pusing,
hari Minggu pukul 12.00-13.00WIB penglihatan menjadi kabur. Bahkan
jumlah kendaraan pada parkiran Mall pada konsentrasi yang tinggi sampai
ITC lebih banyak dibanding waktu yang berujung pada kematian. tetapi dari
lain. Jumlah kendaraan merupakan semua hasil pengukuran CO yang
salah satu faktor penyebab dilakukan, konsentrasi untuk setiap
meningkatnya konsentrasi CO. titiknya belum melebihi nilai ambang
Kecenderungan konsentrasi CO batas yang ditentukan, berdasarkan
meningkat bersamaan dengan Peraturan Gubernur No 10 Tahun 2009
meningkatnya jumlah kendaraan Tentang Standar Baku Mutu Udara
bermotor. Kadar Karbonmonoksida Ambien.
menggambarkan konsentrasi yang
dihasilkan oleh kadar tersebut di tempat Pengukuran kadar NOx (Nitrogen
yang menjadi titik lokasi pengukuran. Oksida) pada area parkir
Gas CO yang terdapat di udara Pengambilan udara ambien NOx
terbentuk dari salah satu proses (Nitrogen Oksida) dilakukan pada ruang
misalnya pembakaran tidak lengkap perparkiran Basement dan Upper
terhadap karbon atau komponen yang Ground selama weekend (Sabtu dan
mengandung karbon, reaksi antara Minggu) dan weekdays (Senin dan
karbondioksida dan komponen yang Selasa). Pengambilan sampel udara
mengandung karbon pada suhu tinggi, ambien dilakukan dengan pemaparan
dan pada suhu tinggi pula CO2 terurai selama 1 jam disetiap titiknya dan
menjadi CO dan O2. Konsentrasi CO di dilakukan berulang pada pagi hari, siang
udara satu hari dipengaruhi oleh hari dan sore hari dengan titik lokasi
kesibukan kesibukan atau aktivitas- pengukuran yang sama. Waktu
aktivitas kendaraan bermotor yang ada, pengambilan sampel pada pagi hari
semakin ramai kendaraan bermotor dilakukan dari pukul 09.00 – 10.00
yang ada, maka semakin tinggi polusi WIB, 12.00 – 13.00 WIB pada siang
CO di udara (Daryanto,2004). hari, 16.00 – 17.00 WIB pada sore hari
Tingginya konsentrasi CO di dan 07.00 - 08.00 WIB untuk
area parkir basement pada saat weekend pengambilan blangko. Data
Tingkat Polutan (Co Dan Nox) Yayok Surya. P. Dan Sheyla Anggun Kartikasari 51

selengkapnya hasil pengukuran kualitas yang dapat ditimbulkan apabila kadar


udara ambien NOx (Nitrogen Oksida) gas NOx tinggi yaitu seseorang yang
pada area parkir Basement dan Upper terpapar terlalu lama oleh gas ini, dapat
Ground pada seluruh titik dapat dilihat mengalami peradangan paru-paru, dan
pada tabel berikut ini. pada konsentrasi yang normal hanya
akan menimbulkan iritasi yang tidak
membahayakan.

Hasil pengukuran NOx yang


Sumber: Hasil Analisis, 2016 dilakukan di beberapa titik, diperoleh
Hasil pengukuran yang nilai seperti pada grafik 4.3 Hal ini
dilakukan telah diperoleh hasil dari menunjukkan bahwa zat pencemar NOx
masing-masing untuk saat ini tidak berdampak buruk
titik yang menjadi lokasi penelitian. bagi kesehatan manusia karena masih
Dimana dari hasil tersebut dapat berada dalam kategori baik atau masih
disimpulkan berada dibawah nilai ambang batas
bahwa kadar NOx paling tinggi di area yang ditentukan Berdasarkan Peraturan
parkir Basement terdapat di Titik B Gubernur No 10 Tahun 2009 Tentang
pada hari Minggu pukul 12.00-13.00 Standar Baku Mutu Udara Ambien
WIB, dengan kadar yaitu 0,009724 dengan nilai baku mutu NOx adalah
ppm. Sedangkan hasil dari kadar NOx 0.05 ppm dan waktu pengukuran selama
tertinggi di area parkir Upper Ground 1 jam atau pengukuran sesaat.
terdapat di terdapat di Titik B pada hari
Minggu pukul 16.00-17.00 WIB dengan KESIMPULAN
kadar 0.00844 ppm Berdasarkan hasil penelitian dan
Tingginya konsentrasi NOx pembahasan yang dilakukan maka
disebabkan jumlah kendaraan bermotor diperoleh beberapa kesimpulan antara
pada pada jam-jam tertentu di titik lain :
pengukuran. Kecepatan angin juga 1. a) Tingkat Polutan CO berdasarkan
dapat menentukan seberapa banyak Indeks Pencemaran Udara termasuk
udara pencemar tersebut tersebar di dalam kategori baik, dengan jumlah
udara dan tidak stabilnya kecepatan kadar karbon monoksida (CO) tertinggi
serta arah angin dapat menentukan pada perparkiran Basement yaitu
lajunya penyebaran pencemar ketika sebesar 20 ppm dan 2 ppm pada
terbawa oleh arah angin. Sedangkan perparkiran Upper ground di Mall ITC
rendahnya konsentrasi NOx disebabkan Surabaya. Jumlah kadar karbon
oleh sedikitnya aktivitas kendaraan pada monoksida (CO) tertinggi terdapat pada
saat pengukuran berlangsung. Efek saat weekend pukul 12.00-13.00 WIB.
52 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.8 No 1

Hasil tersebut masih memenuhi nilai DAFTAR PUSTAKA


ambang batas untuk parameter karbon
monoksida (Peraturan Gubernur Jawa Arifiyanti, Faradina. (2012). Pengaruh
Timur No 10 tahun 2009), yaitu 20 Kelembaban, Suhu, Arah Dan
ppm. Kecepatan Angin Terhadap
b) Tingkat Polutan CO berdasarkan Konsentrasi Karbon Monoksida
Indeks Pencemaran Udara termasuk (CO) dengan Membandingkan
dalam kategori baik dengan jumlah Dua Volume Sumber Pencemar
kadar Nitrogen Oksida (NOx) tertinggi Di Area Pabrik dan Di
pada perparkiran Basement yaitu Persimpangan Jalan (Studi
sebesar 0,009724 ppm dan 0.00844 Kasus: PT. Inti General Yaja
ppm pada perparkiran Upper ground di Steel Dan Persimpangan
Mall ITC Surabaya. Jumlah kadar Jrakah, Semarang). Skripsi.
Nitrogen Oksida (NOx) tertinggi di Universitas Diponegoro.
Basement terdapat pada saat weekend Semarang
pukul 12.00-13.00 WIB. dan Nitrogen Boedisantoso, Rahmat. (2002). Buku
Oksida (NOx) tertinggi di Upper Ajar: Teknologi Pengendalian
Ground terdapat pada saat weekend Pencemar Udara. Teknik
pukul 16.00-17.00 WIB. Hasil tersebut Lingkungan ITS. Surabaya.
masih memenuhi nilai ambang batas Bidari,Indria. (2015). Pengaruh
untuk parameter Nitrogen Oksida Program Car FreeDay
(Peraturan Gubernur Jawa Timur No 10 Terhadap Penurunan Beban
tahun 2009), yaitu 0.05 ppm. Pencemar CO dan NO2.Skripsi
Teknik Lingkungan.UPN
2 . Dari hasil analisis menggunakan “Veteran”Jawa Timur. Surabaya
korelasi, dapat disimpulkan bahwa Cooper C. David, Alley, F. C.,
a) Terdapat korelasi antara CO (1994)”Air Pollution Control A
dengan suhu, kecepatan angin dan Design Approach”, Waveland
jumlah kendaraan. Semakin tinggi suhu Press Inc., Illinois, USA
dan semakin banyaknya jumlah Kamal, Nahlah Mustafa.(2015) Studi
kendaraan yang terdapat pada area Tingkat Kualitas Udara Pada
parkir maka kadar CO akan semakin Kawasan Udara Pada Kawasan
meningkat pula. Namun apabila mall Panakukang Di Makassar.
kecepatan angin semakin tinggi maka Skripsi. Universitas Hasanuddin.
kadar CO akan semakin menurun. Makassar
b) Terdapat korelasi antara NOx Mukono, H.J, (2003). Prinsip Dasar
dengan suhu, kecepatan angin dan Kesehatan Lingkungan.
jumlah kendaraan. Semakin tinggi suhu Airlangga, University Press.
dan semakin banyaknya jumlah Surabaya
kendaraan yang terdapat pada area Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun
parkir maka kadar NOx akan semakin 1999.Tentang Baku Mutu Udara
meningkat pula. Namun apabila Ambien
kecepatan angin semakin tinggi maka Pramesti, Getut.(2009) “Buku Pintar
kadar NOx akan semakin menurun. Minitab 15” Elex Media
Komputindo”. Jakarta
Rorah,V(2014) Analisis Kualitas CO
Dalam Ruang Perparkiran
Basement dan Upper Ground
Tingkat Polutan (Co Dan Nox) Yayok Surya. P. Dan Sheyla Anggun Kartikasari 53

(Studi Kasus: Mall X Ambien. Badan Standarisasi


Semarang).Skripsi. Universitas Nasional. Jakarta
Diponegoro.Semrang Supriyadi, Eko.(2009).” Penerapan
SNI-19-7119.2-2005. (2004a). Udara Model Finite Length Line
Ambien – Bagian 6 : Cara Uji Source Untuk Menduga
Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) Konsentrasi Polutan dari
Dengan Metoda Griezz Sumber Garis.IPB. Bogor
Saltzman Menggunkan Widianto,Dwi. (2015). Pengaruh
Spektrofotometer. Badan Kanbonmonoksida(CO)
Standarisasi Nasional. Jakarta Terhadap Tanaman bunga
SNI-19-7119.6-2005. (2004b). Udara sepatu (hibiscus Rosa-
Ambien – Bagian 6 : Penentuan Sinensis)dan bougenville
Lokasi Pengambilan Contoh Uji (Bougenvillea). Skripsi. Teknik
Pemantauan Kualitas Udara Lingkungan UPN
“Veteran”Jawa Timur. Surabaya

Anda mungkin juga menyukai