Konsep Masjid Baitul Ilmi
Konsep Masjid Baitul Ilmi
A.Deskripsi Singkat
Pada umumnya masjid yang ada sekarang ini telah banyak menggunakan AC (air conditioning)
untuk kenyamanan dalam ruang. Seharusnya jika dihitung dalam pengguanaan energi terbanyak
dalam biaya operasional masjid ada pada penggunaan lampu. Namun, jika menggunakan AC
tentu yang paling menyumbang dalam hal penggunaan energi terbanyak. Salahsatu yang
dilupakan dalam perencanaaan sebuah masjid adalah minimnya penggunaan fungsi serambi.
Kadangkala serambi dianggap sepeleh padahal sangat berpengaruh dalam perencanaan
sirkulasi udara dalam ruang. Jika hal ini bisa dipertimbangkan dengan baik tentunya
pengguanaan AC bisa dihindari. Dapat dikatakan bahwa perlunya pertimbangan proporsial
antara luas serambi dengan luas ruang inti shalat. Serambi merupakan daerah semi basah
sehingga dilihat dari segi fungsinya, dapat menjadi daerah transisi untuk tampias air hujan,
menjadi pelindung untuk ruang inti shalat. Dengan demikian dinding antara serambi denganr
ruang inti shalat dapat direkayasa perencanaannya dalam hal untuk kepentingan sirkulasi udara
alami dan pembayangan cahaya alami dalam ruang.
Dalam perencanaan dan perancangan masjid baitul ilmi itera ini, terdapat dua masalah yakni
kondisi angin yang cukup besar sehingga juga berdampak pada tampias air hujan. Dengan
melihat kondisi di lapangan (kondisi lahan, existing site) maka diperlukan perencanaan yang
matang antara fungsi serambi masjid dan dinding pemisah antara serambi dan ruang inti
shalat .Sehingga penggunaan AC dihindari. Masjid baitul ilmi itera ini akan mengadopsi Sistem
Cross Ventilation dengan menerapkan prinsip-prinsip arsitektur tropis. Ada 3 rekayasa desain
khusus untuk cross ventilation adalah
Diantara ketiga faktor diatas yang sering banyak dilupakan adalah faktor kedua dan ketiga, lebih
banyak difokuskan pada factor pertama. Jika ketiganya dipadukan tentunya akan member
keuntungan yang cukup segnifikan dalam hal kenyamanan thermal dalam ruang (menghindari
penggunaan AC). Meskipun dengan fungsi yang sama (dalam hal ini masjd), tidak berarti
memberi solusi desain yang sama pula. Dengan kondisi site/lahan yang yang berbeda tentunya
juga memberi solusi desain yang berbeda. Masing-masing site memiliki karakter yang berbeda
dengan segala potensi dan permasalahan yang dimilikinya. Jadi karakter sebuah desain ada
pada kondisi existing site dan kemewahan dan keindahan sebuah desain bukan dilihat dari segi
bahah yang digunakan, tetapi bagaimana memanfaatkan rahmat Allah SWT yang diberikan
secara gratis berupa angin yang gratis, hujan yang melimpah, udara yang gratis, cahaya
matahari yang melimpah.
B.Pembagian Zonasi Ruang
B
MIMBAR
WC/KM WC/KM 200.00
- 0.40 - 0.40
300.00 RG.PERALATAN RG.TRANSIT MIHRAB MARBOT PANTRY
+ 0.05 + 0.05 + 0.00 + 0.05 + 0.00
A
500.00
- 0.35
SERAMBI MASJID
A
TRANSIT IMAM
SERAMBI RUANG SHALAT SERAMBI TERAS
500.00 - 0.05 + 0.00 - 0.05 - 0.35 800.00
2400.00 MARBOT
WUDHU
WUDHU, WC LAKI-LAKI
500.00
WANITA
- 0.35
450.00
TERAS MASJID
300.00 SERAMBI
- 0.05 WC/KM WC/KM
- 0.40 - 0.40 200.00
GUDANG
300.00 TERAS 300.00
- 0.35
2400.00
WUDHU
PRIA
450.00 WANITA
- 0.35
500.00
A
A
LAKI-LAKI
SERAMBI RUANG SHALAT SERAMBI TERAS
500.00 - 0.05 + 0.00 - 0.05 - 0.35 800.00
2400.00
300.00 SERAMBI
- 0.05 WC/KM WC/KM
- 0.40 - 0.40 200.00
Untuk sirkulasi luar, sisi sebelah timur masjid lebih banyak penggunaan untuk wanita tetapi bisa
2400.00
juga untuk sirkulasi laki-laki ke arah sisi utara masjid. Sedangkan sisi selatan dan utara masjid
lebih banyak penggunaannya untuk DENAHkaum laki-laki.
SKALA 1 : 200
D.Rekayasa Dinding Masjid
HUJAN
OVERSTEK
TAMPAK SELATAN
SKALA 1 : 200
Penggunaan Roster pada dinding luar masjid sebelah selatan dan timur.
2.Dinding Dalam Masjid
AREA/DINDING TERBUKA,
HANYA PNGGUNAAN
AREA PENGGUANAN DINDING ROSTER, 182 182
ELEMEN DEKORATIF
MEMBANTU SIRKULASI DALAM RUANG BATUBATA EXPOSE KALIGRAFI
AREA/DINDING SEMI
TERBUKA, PENGGUNAAN
AREA/DINDING RG.INTI BATU BATA EKSPOSE
SHALAT BERLUBANG BISA
231
235
WC/KM WC/KM
- 0.40 - 0.40
RAB MARBOT PANTRY
00 + 0.05 + 0.00
KOLOM35/35
91
LANTAI KERAMIK,ELEVASI -0.35
PINTU WC/KM
SHALAT SERAMBI TERAS
.00 - 0.05 - 0.35 10
HANGER KOPIA
TANGGA
kolam bilas 134
ELEVASI - 0.05
kaki Wanita
70
WUDHU 68
WANITA
- 0.35
10
26
10
40
AMBI
05 WC/KM WC/KM
- 0.40 - 0.40
TITIK KOORDINASI
RAS
35
155 300
POTONGAN A-A
SKALA 1 : 50
Untuk perabot masjid terutama rak sepatu/sandal, rak buku, Al qur’an,dan mukenah meggunakan
system Built In (menyatu dengan lantai dan dinding). Hal ini dengan pertimbangan untuk
menghindari gangguan sirkulasi dalam ruang serta untuk kepentingan kebersihan ruang. Untuk
area wanita bisa digunakan untuk rak mukenah.
HANGER PLAFOND
PALFOND GYPSUM 5 MM
KOLOM35/35
ORNAMEN KALIGRAFI,KAYU
PLAFOND TRIPLEK VANCY
PASG.EKSPOSE BATA
HANGER PLAFOND
RAK ALQURAN,BUKU,MUKENAH 10 30
RAK SEPATU
10
15 24
PLINT KERAMIK 5/30 SERAMBI ELEVASI -0.05
10
RG.SHALAT,ELEVASI +0.00 80
35
PANTRY
WC/KM WC/KM
- 0.40 - 0.40
200.00
Rak buku, Al-Qur’an
300.00 RG.PERALATAN RG.TRANSIT MIHRAB MARBOT
+ 0.05 + 0.05 + 0.00 + 0.05 + 0.00
WUDHU 450.00
PRIA
A
500.00
- 0.35
Rak Buku dan Mukenah
A
500.00
SERAMBI
- 0.05
RUANG SHALAT
+ 0.00
SERAMBI
- 0.05
TERAS
- 0.35 800.00 Rak sepatu
2400.00
WUDHU
500.00
WANITA
- 0.35
450.00
300.00 SERAMBI
- 0.05 WC/KM WC/KM
- 0.40 - 0.40 200.00
2400.00
DENAH
SKALA 1 : 200
Rak Buku Islam dan Al-Qur’an Rak Buku Islam dan Al-Qur’an
DETAIL ARSITEKTUR DINDING D-D
SKALA 1 : 200
Rak Sepatu
DETAIL ARSITEKTUR DINDING B-B
SKALA 1 : 200
F.Konsep Mihrab Masjid
Konsep yang ditawarkan khusus mihrab masjid adalah “99 cahaya di mimbar ITERA”, mewakili
Asmaul Husna. Khusus Area Mihrab dibutuhkan penanganan khusus karena area ini merupakan
Titik Sakral dari sebuah Masjid. Pemilihan bahan termasuk adalah pemilihan warna sangat
penting sehingga bisa memberikan suasana “Kekhusyu’an” shalat seseorang. Idenya adalah
ketika seseorang hamba menghadap Ke Allah SWT di malam hari (tengah malam)/shalat tahajud
akan memberi suasana yang berbeda ketika seseorang shalat di siang hari. Suasana hening
hanya ditambah dengan pencahayaan seadanya misalnya berupa cahaya lilin. Jadi Pemilihan
warna bahan daerah mihrab dan rekayasa pencahayaan buatan sangatlah penting terutama
waktu shalat magrib, Isya, Subuh dan kegiatan renungan malam serta kegiatan I’tikaf.
Konsep 99 cahaya yang mewakili Asmaul Husna masing masing , Mihrab sebelah kiri ada 49
buah dan mihrab sebelah kanan nada 50 buah.Dari 50 buah ini membentuk pola Lafas Allah
SWT dan 49 Buah di mirab kiri membentuk pola Lafas Muhammad SAW. Bahan yang digunakan
adalah kaca patri yang bertuliskan Asmaul Husna. Pemasangannnya tidak menempel dinding
tetapi terdapat space (set dengan handle), Masing-masing ditambahkan LED (pencahayaan). Di
belakang kaca patri terapat lubang-lubang ventilasi ukuran 15 X 30 CM, ½ dari luasan kaca patri
sedangkan setengahnya untuk kepentingan handlenya. Lubang-lubang ventilasinya berfungsi
untuk sirkulasi udara serta untuk kepentingan instalasi listrik LED.
Area Mimbar Masjid didesain khusus berbeda dengan dinding mihrab kiri dan kanan namun tetap
memperhatikan keharmonisan /kombinasi warna yang digunakan. Selain itu untuk menghindari
kesan monoton sebuah dinding mihrab. Untuk memberi Aksentuasi Area Mimbar diberikan
semacam pintu gerbang yang terukir dari Profil-profil semen. Untuk menambah kesan Islami
hanya ditambahkan huruf-huruf Hijaiyyah. Dinding dalam depan Mimbar juga menggunakan profil
pola Islami ditambah dengan lubang-lubang ventilasi yang membentuk pola Lafas Alah SWT.
Pemilihan Warna gerbang Mimbar digunakan delapan kombinasi warna dengan warna utama
adalah hijau (untul lafas-lafas huruf hijaiyyah). Warna –warna yang lain menggunakan warna
cool/hangat , turun satu tingkat dari warna dasar yang dipilih (gradasi warna dasar).
KACA PATRI 30/30 KACA PATRI 30/30
KERAMIK 30/30
RINGBALK 20/25 10 LAMPU LED
HANGER PLAFOND VENTILASI
BAUT
10 30
LUBANG VENTILASI 30
HANDLE
KACA PATRI KALIGRAFI
PALFOND PASNG.1/2 BATA
VENTILASI KAYU PLESTERAN 25 MM
30
A
10
15
30
35
KACA PATRI 30/30 DGN HANDLE
30
PASNG.1/2 BATA
30
KERAMIK 30/30,ELEVASO +0.00
POTONGAN C-C 30
SKALA 1 : 50
30
30
30
428
10 10
2 28 2 28
2 2
297
Detail Mimbar
DETAILDepan
M4 Pola bentuk Islami untuk Profil
SKALA 1 : 50
30
30
30
30
10
HURUF "ALIF" 40
HURUF "ALIF"
10
15 297 15
DETAIL M8
HURUF "HA" HURUF "HA"
SKALA 1 : 50
HURUF "RO"
HURUF "RO"
15 69 35
15 69 35
PROFIL SEMEN
PROFIL SEMEN
DETAIL M5
DETAIL M5
SKALA 1 : 50
SKALA 1 : 50
G
A B F GREEN
60 G C E A
F
E D D B
C
60
A.YELLOW
B.ORANGE
C.RED ORANGE
D.RED VIOLET
E.VIOLET
F.BLUE
DETAIL GERBANG MIMBAR KIRI G.BLUE GREEN DETAIL GERBANG MIMBAR KANAN
40
Untuk plafond masjid menggunakan system knock down (bongkar pasang) dengan pertimbangan
: kondisi penutup atap yang digunakan saat ini sudah memperlihatkan adanya tanda kebocoran,
jadi pemilihan bahan penutup plafon perlu dipertimbangkan (menghindari pengunaan bahan
Gypsum board). Dengan system knock down akan memberi keuntungan berupa kemudahan
dalam penggantian rangka plafond dan penutupnya, jika terjadi kerusakan pada rangaka
plafond. Adanya rekayasa ventilasi pada plafond akan membantu sirkulasi udara tetap mengalir
dan kenyamamanan dalam ruang tetap terjaga. Plafond tidak hanya dipandang sebagai bahan
estetis ruang semata tetapi seharusnya dengan penggunaan plafond dapat menghambat
pancaran radiasi panas yag diterima atap. Dengan menyediakan titik-titik ventilasi di plafond,
aliran udara tetap terjaga sehingga dapat menghambat masuknya radiasi panas yang tertampung
antara plafond dan atap sebelum masuk ke dalam ruang.
H.Konsep Keindahan.
Keindahan menyangkut kepekaan rasa seseorang terhadap sebuah benda. Keindahan bersifat
subjektif. Meskipun demikian bukan berarti tidak bisa diciptakan /direkayasa. Dengan
menggunakan usur-unsur dan prinsip prinsip perancangan yang matang, sewajarnya dan
kemampuan dalam memahami existing sebuah site dapat mendukung terciptanya sebuah
keindahan. Untuk perencanaan dan perancangan masjid Baitul Ilmi ini menggunakan proporsi 1 :
2, menggunakan proporsi satu shoft 60 X 120 (1 : 2). Sistem proporsi ini diterapkan dalam
beberapa elemen masjid seperti elemen pintu dan jendela, elemen ventilasi, penggunaan bahan
–bahan yang digunakan dan sebagainya.