Anda di halaman 1dari 15

1

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 3
BAB II PEMBAHASAN 4
II.1 TURBIN UAP 4
A. Prinsip Kerja Sistem Turbin Uap 4
B. Klasifikasi Turbin Uap 5
C. Siklus Turbin Uap 5
D. Aplikasi dari turbin Uap 6
II.2 TURBIN GAS 7
A. Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas 8
B. Klasifikasi Turbin Gas 9
C. Siklus Turbin Gas 10
D. Aplikasi dari turbin gas 10
BAB III KESIMPULAN 12
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

Turbin adalah mesin penggerak, dimana energy fluida kerja dipergunakan


langsung untuk memutar roda turbin. Jadi, berbeda dengan yang terjadi dengan mesin
torak, pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi. Bagian turbin
yang berputar dinamai rotor atau roda turbin., sedangkan bagian yang tidak berputar
dinamai stator atau rumah turbin. Roda turbin terletak di dalam rumah turbin dan roda
turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau memutar bebannya (generator
listrik, pompa, kompresor, baling-baling atau mesin lainnya). Di dalam turbin, fluida
kerja mengalami proses ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan dan mengalir secara
kontinu. Kerja fluida dapat berupa air, uap air, atau gas.
Secara umum, sistem turbin terdiri dari beberapa komponen, antara lain:
kompresor, pompa, ketel uap (boiler), ruang bakar, kondensor dan turbin. Turbin
banyak di manfatkan untuk pembangkit listrik, pesawat terbang, di dalam industry, dan
lain-lain. Di dalam makalah ini, akan di bahas khusus pada turbin uap dan turbin gas
baik dalam siklus, klasifikasi, , dan prinsip kerja dari turbin tersebut serta aplikasi
turbin yang akan di gunakan. Semakin banyaknya turbin dan pesatnya perkembangan
turbin tersebut, kini turbin tak asing lagi. Segala macam cara dilakukan untuk
memodifikasi kembali turbin tersebut hanya untuk meningkatkan kenyamanan bagi
pemakai, baik individu maupun kelompok. Terlebih lagi dengan adanya perkembangan
teknologi saat ini, proses pemodifikasian turbin tersebut menjadi lebih mudah
dilakukan.
Dengan adanya berbagi macam turbin tersebut yang telah tersebar hingga
dipelosok Indonesia, maka kami berupaya untuk menulis sebuah makalah yang
menyangkut permasalahan tersebut yaitu Turbin Uap.

3
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 TURBIN UAP
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan
bantuan elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan.
Tergantung dari jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap dapat digunakan
pada berbagai bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik.
A. Prinsip Kerja Sistem Turbin Uap
Turbin uap merupakan salah satu jenis mesin yang menggunakan metode
external combustion engine (mesin pembakaran luar). Pemanasan fluida kerja
(uap) dilakukan di luar sistem. Secara singkat prinsip kerja turbin uap adalah
sebagai berikut :
 Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari
uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan.
Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke
dalam nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar
dari pada saat masuk ke dalam nosel. Uap yang memancar keluar dari nosel
diarahkan ke sudu-sudu turbin yang berbentuk lengkungan dan dipasang
disekeliling roda turbin. Uap yang mengalir melalui celah-celah antara sudu
turbin itu dibelokkan kearah mengikuti lengkungan dari sudu turbin.
Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong dan
kemudian memutar roda dan poros turbin.
 Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti
hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu
turbin yang berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan
sudu turbin dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris
sudu gerak. Sebelum memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris
pertama dan baris kedua sudu gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide

4
blade ) yang berguna untuk mengubah arah kecepatan uap, supaya uap
dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan arah yang tepat.
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat
dibuat sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan
sebanyak mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi
karena kehilangan energi relatif kecil.
B. Sejarah Turbiun Uap
Ide dari turbin uap mula-mula timbul pada kira-kira 120 BC, oleh orang
yang bernama HERO dari Alexandria yang pada mulanya membuat prototype
turbin uap, dengan prinsip turbin reaksi. instalasi ini terdiri dari sebuah bejana
yang berisi air yang dipanaskan dengan dapur pemanas. Uap yang terjadi
dimasukan ke dalam bola penampung uap dipancang pada tiang yang berporos
sehingga bola dapat diputar. Pada bola terdapat beberapa pipa pemancar akibat
keluarnya uap melalui pipa pemancar tersbut berputarlah boa itu, disebabkan
adanya reaksi uap yang keluar.
Pada tahun 1890 seorang insinyur swedia bernama GUSTAV DE
LAVAL memkbuat turbin satu tingkat, dengan kapasitas 5 Hp. Berhasilnya
pembuatan turbin ini pada tahun 1870, mula-mula ia membuat eksperimen
dengan pipa pemancar, tapi bukan untuk turbin uap tetapi untuk pengeringan
pasir. Ia menghitung besarnya uap dari tekanan tinggi menjadi kecepatan
tinggi. Sewbagai alat ekspansi digunakan nozzle kemudian konvergen divergen
nozzle. Melalui beberapa percobaan tentang nozzle, ia melihat tenaga reaksi
dari pesawat Hero.
Ia sangat tertarik dengan itu kemudian dia membuat roda berputar. Dari
tenaga putat ini, Ia teringat kejadian masa lalu dalam beberapa hasil
percobaannya. Pada tahun 1882 ia mempunyai penemuan tentang pemisah
centrifugal yang sangat baik, sehingga ia menggemari beberapa gerakan itu
dengan kecepatan yang tinggi. Roda gigi menimbulkan suara gaduh dan
memerlukan tenaga untuk memutarkannya. Tenaga listrik belum dapat dipakai
untuk mengerjakan sawa. Akhirnya ingatannya kembali pada kejadian nozzle,
dan hal itu di hubungkan dengan pemisah sentrifugal tadi dari kombinasi kedua
hal tesebut de lavak menemukan turbin aksi satu tingkat tekanan dan satu
5
tingkat kecepatan. Akan tetapi kecepatan putar pada turbin sangat cepat yakni
40.000 putaran per menit.beberapa agregat syarat dari model yang pertama
rontok, disebabkan gaya sentrifugaklnya dan getaran yang terjadi. Selanjutnya
DE LAVAL menghitung poros fleksibel dengan teliti untuk mengikuti putaran
turbin itu. Di industri turbin DE LAVAL banyak di pakai untuk menggerakkan
generator.
Pada tahun 1884, seorang inggris yang bernama CA Parson menemukanb
turbin dengan prinsip reaksi. Turbin ini dipakai pada beberapa kebutuhan pada
lapangan industri. Kecepatan uap yang mengalir melalui turbin reaksi dengan
banyak tingkat ini relative sangat rendah, yakni 100-200 m/detik.
Perkembangan selanjutnya, dimulai pada tahun 1898, dengan dasar dari
turbin DE LAVAL, maka oleh Charles Gordon Cutis (insinyur Amerika) dapar
mengurangi kecepatan putar turbin dengan jenis turbin aksi yang dibuat dengan
beberapa tingkat kecepatan satu tekanan.
Pada tahun 1990 turebin ini di demonstrasikan di Amerika. Turbin
tersebut mempunyao dua sudu jalan, di antara kedua sudu jalan tersebut di
pasang sudu antar yang di pasang mati pada rumah turbin, sehingga putaran
sudu antar seakan-akan berlawanan dengan putaran sudu jalan. Untuk turbin
dengan dua tingkat kecepatan dan satu tingkat tekanan dibuat pula oleh lenin
Nevsky. Hampir semua turbin dikonstruksi dengan turbin radial, artinya aliran
uap dimasukkan sejajar dengan poros turbin.

C. Perbedaan Turbin Uap Dengan Mesin Uap


1) pada mesin uap
Di dalam mesin uap pengubahan tenaga didasarkan atas tekanan uap.
Tekanan uap ini mendorong torak di dalam silinder, sehingga timbul gaya
pada torak. Oleh batang penggerak gaya ini di teruskan ke kepala silang
dan oleh batang engkol gerak lurus tersebut di ubah menjadi gerak
berputar.
Jadi pengubahan tenaga dari tenaga potensial menjadi tenaga mekanik
pada mesin uap melalui beberapa alat, yang mana alat tersebut memerlukan
pemeliharaan yang tidak mudah. Sebagai contoh pada lapisan/ sepatu katup
6
pembagi uap dan kepala silang, setiap waktu harus diganti agar tidak
menimbulakan perluasan sehingga tidak macet/terlalu banyak
menimbulkan keausan pada bagian yang terlalu bergerak. Kecepatan
relative adalah nol bergerak pada tekanan tetap.

b. pada turbin uap

di dalam Sudu Turbin uap pengubahan tenaga di dassarkan atas kecepatan uap.
Mula-mula uap di ekspansikan ke dalam pipa pemancar, yaitu dengan jalan merubah
tekanan uap yang tinggi menjadi kecepatan uap yang sangat cepat. Dengan kecepatan
uap ini digunakan untuk menggerakkan sudu jalan. Akibatnya turbin uap akan berputar
dan putaran ini di teruskan ke poros turbin. Pada turbin uap tidak memerlukan
peralatan yang banyak , tetapi hanya memerlukan beberapa bagian yang sederhana
saja. Kecepatan relative dipakai untuk mendorong sudu, bekerja dengan tenaga
dinamis.

3.1 keuntungan turbin uapa jika dibandingkan dengan mesin uap

Ada beberapa keuntungan turbin uapa jika dibandingkan dengan mesin uap, yaitu
sebagai berikut.

1.) Peralatan pada turbin tidak banyak ragamnya/lebih sederhana

2.) Gerak yang dihasilkan lebih tenang karena hanya gerak putar saja.

3.) Gerakan putarnya secara langsung tanpa perantara

4.) Torsi yang dihasilkan pada porsi lebih besar.

5.) Tidak ada kerugian gesek pada rotasinya.

6.) Dibandingkan denga mesain uap yang horizontal, maka turbin uap tidak
memerlukan pondasi yang begitu besar.

7.) Dari ukuran turbin uap sama dengan mesin uap, maka turbin uapa
memeperoleh daya yang lebih besar.

7
8.) Akibat banyak timbul gerak putar saja, maka getaran yang ditimbulkan lebih
kecil dari pada mesin uap.

3.2 kerugian turbin uap jika dibandingkan dengan mesin uap

1.) Untuk mengekspansikan uap dibutuhkan peralatan yang khusus yaitu pipa
pemancar

2.) Pipa pemancar memerlukan perencanaan yang sangat teliti

3.) Karena uap yang di pake untuk mendorong sudu jalan, padahal sudu jalan
hanya merupaklan kepingan yang terbuka, sehingga diperlukan rumah turbin
yang sangat rapat dan kuat, sehingga tidak timbul kebocoran uap sedangkan
pada mesin uap hal tersebut di atas tidak memerlukan perhatian yang sangat
penting

D. Klasifikasi Turbin Uap


Turbin uap dapat diklasifikasikan ke dalam kategri yang berbeda-beda,
tergantung dari konstruksi, panas jatuh yang dihasilkan, keadaan mula-mula dan akhir
dari uap, penggunaan dalam industri serta jumlah tingkat yang ada padanya.

a. Sesuai dengan jumlah tingkat

1. Turbin uap dengan satu tingkat tekanan dengan satu atau beberapa tingkat
kecepatan, biasanya menghasilkan tenaga kecil. Banyak digunakan pada
kompresor sentrifugal, blower dan lain-lain.

2. Turbin uap dengan bebrapa tingkat tekanan, turbin ini dibuat dengan beberapa
macam variasi dari kapasitas besar sampai kapasitas kecil.

b. Sesuai dengan aliran uap

1. Turbin axial yaitu suatu turbin dimana uap masuk ke sudu jalan dengan poros
turbin

8
2. Turbin radial yaitu dimana suatu aliran uap masuk ke sudu jalan tegak lurus
terhadap poros turbin. Biasanya beberapa turbin satu atau lebih dengan tingkat
tekanan rendah dibuat secara aksial.

Perbedaan turbin impuls dan reaksi dari segi aliran

c. sesuai dengan jumlah silinder

1. Turbin dengan satu silinder

2. Turbin dengan dua silinder

3. Turbin dengan tiga silinder dan lain-lain.

d. Sesuai dengan pengaturan cara masuknya Uap

1. Turbin dengan pengatur katub (throttle), uap baru masuk ke sudu jalan di atur
oleh satu atau beberapa katub.

2. Turbin dengan pengatur pipa pemancar, dimana uap baru masuk melalui dua
atau beberapa alat pengatur yang dipasang secara berderet-deret.

3. Turbin dengan pengatru terusan, dimana setelah uap baru masuk ke sudu jalan
di teruskan ke sudu yang lain, bahkan sampai beberpa tingkat berikutnya.

9
e. Sesuai dengan prinssip kerja dari uap

1. Turbin aksi, dimana energy potensial uap direubah menjadui tenaga kinetis di
dalam sudu tetap dan sudu jalan ernerggi kinetic di ubah menjadi energy
mekanik

2. Turbin reaksi aksial, pengembangan uap dilakukan di dalam sudu tetap dan
sudu jalan, keduanya diletakkan dan sama luasnya.

3. Turbin reaksi radial tanpa beberapa sudu antar tetap.

4. Turbin reaksi radial yang mempunyai sudu antar tetap.

f. Sesuai dengan proses panas jatuh

1. Condensing turbin dengan generator, pada turbin ini tekanan uap yang kurang
dari satu atrmosfer dimasukan ke dalam kondensor. Disamping itu uapa juga
dikeluarakan dari tingkat perantara untuk pemanasan air penambah. Turbin
dengan kapasitas yang kecil pada perencanaan mulanya sering tidak
mempunyai regenerator panas.

2. Condensing turbin dengan satu atau dua tingkat penurunan perantara pada
tekanan spesifik untuk keperluan pemanasan dan industri.

3. Trusbin tekanan akhir atau back pressure turbin, dimana pengeluaran uap
dipakai untuk tujuan industri dan pemanasan.

4. Topping turbin, turbin ini seperti type pressure back turbine dengan perbedaaan
bahwa pengeluaran uao dari turbin ini juga digunakan dalam medium dan
turbin dengan tekanan rendah.

5. Turbin tekanan rendah (tekanan pengeluaran rendah), dimana pengeluaran uap


dari mesin uap torak, hammer uap, press uap dipakai untuk menggerakkan
generator.

10
6. Mix pressure turbine (turbine dengan tekanan campuran), dengan dua atau tiga
tingkat tekanan, dengan mengganti uap yang keluar padanya dengan uap baru
pada tingkat perantara.

g. sesuai dengan kondisi tekanan uap yang masuk pada turbin

1. Turbin tekanan rendah (1,2 sampai 2 atm)

2. Turbin tekanan menengah (penggunaan uap sampai 4 atm).

3. Turbin tekanan tinggi, pemakaian uap di atas 40 ata

4. Turbin tekanan sangat tinggi pemakaian uap sampai tekanan 170 ata dan suhu
5500C

5. Turbin dengan tekanan super, dimana penggunaan uap dengan tekanan 225 dan
di atasnya.

E. Siklus turbin uap


Siklus ideal yang terjadi didalam turbin adalah siklus Renkine. Siklus Rankine
adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja. Panas
disuplai secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya menggunakan air
sebagai fluida yang bergerak.

Gambar. 1.1 sistem turbin uap sederhana

11
Gambar. 1.2 diagram T-s

Siklus rankine terdiri dari beberapa proses antara lain:


Proses 1-2: Proses pemompaan isentropik, didalam pompa
Proses 2-2’-3: Proses pemasukan kalor atau pemanasan pada tekanan konstan, di
dalam ketel
Proses 3-4: Proses ekspansi isentropik di dalam turbin
Proses 4-1: Proses pengeluaran kalor dalam kondensor

F. Aplikasi turbin uap


Salah satu contoh aplikasi turbin gas yang di gunakan adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dalam PLTU, energi primer yang dikonversikan
menjadi energi listrik adalah bahan bakar. Baban bakar yang digunakan dapat
berupa batubara (padat), minyak (cair), atau gas. Ada kalanya PLTU menggunakan
kombinasi beberapa macam bahan bakar. Konversi energi tingkat pertama yang
berlangsung dalam PLTU adalah konversi energi primer menjadi energi panas
(kalor). Hal ini dilakukan dalam ruang bakar dari ketel uap PLTU. Energi panas ini
kemudian dipindahkan ke dalam air yang ada dalam pipa ketel untuk menghasilkan
uap yang dikumpulkan dalam drum dari ketel. Uap dari drum ketel dialirkan ke
turbin uap. Dalam turbin uap, energi uap dikonversikan menjadi energi mekanis
penggerak generator, dan akhirnya energi mekanik dari turbin uap ini
dikonversikan menjadi energi listrik oleh generator. Secara skematis, proses
tersebut di atas digambarkan oleh Gambar.

12
Gambar.1.3 Prinsip kerja PLTU

BAB III
KESIMPULAN

Dari kesimpulan yang telah d bahas, sehingga dapat di simpulkan bahwa


Turbin adalah mesin penggerak, dimana energy fluida kerja dipergunakan langsung
untuk memutar roda turbin. Jadi, berbeda dengan yang terjadi dengan mesin torak,
pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi. Bagian turbin yang
berputar dinamai rotor atau roda turbin., sedangkan bagian yang tidak berputar dinamai

13
stator atau rumah turbin. Secara umum, sistem turbin terdiri dari beberapa komponen,
antara lain: kompresor, pompa, ketel uap (boiler), ruang bakar, kondensor dan turbin.
Untuk Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi
potensial menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi
energi mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan
bantuan elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Siklus ideal
yang terjadi didalam turbin adalah siklus Renkine. Siklus Rankine adalah siklus
termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja. Panas disuplai secara eksternal
pada aliran tertutup, yang biasanya menggunakan air sebagai fluida yang bergerak.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Wiranto Arismunandar, 1988 Penggerak Mula Turbin, ITB Bandung


2. Suwachid, 2006 Ilmu Turbin, LPP UNS Surakarta
3. Gas Turbine Engine (Part 1), Inra Sumahamijaya on 07/02/09,
http://majarimagazine.com
4. Gas Turbine Engine (Part 2), Inra Sumahamijaya on 07/02/09,
http://majarimagazine.com
5. Turbin Uap, Rider System October 2009, http://www.rider-system.net

15

Anda mungkin juga menyukai