PENDAHULUAN
4. Pengolahan data
Dengan menggunakan rumus perhitungan dari referensidilakukan dengan
perhitungan dengan menggunakan softwer, setelah itu hasil pengolahan
data dikosultasikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing untuk
mendapatkan pengarahanlebih lanjut.
5. Analisa data.
Data yang diproleh diplot ke dalam bentuk grafikuntuk kemudian dianalisa
dan dibuat kesimpulansesuai dasar – dasar teori.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Aliran steady
Suatu aliran dimanakecepatan tidak dipengaruhi oleh perubahan waktu
sehingga kecepatannya konstan pada setiap titik (tidak mempunyai
percepatan).
b. Aliran Tansient
Suatu aliran dimana terjadi perubahan kecepatan terhadap waktu
Pada dasarnya aliran dua fase dalam pipadapat dikatagorikan sebagai berikut:
1. Aliran Laminer
Aliran fluida yang bergarak secara paralel (tidak saling memotong),atau
aliran berlapis. Dalam aliran laminer ini viskositas berfungsi untuk meredam
kecenderungan terjadi gerakan relatif antar lapisan. Aliran laminer ini mempunyai
bilangan reynoldnya kurang dari 2000 (Re < 2000)
2. Aliran Transisi
Aliran transisi adalah aliran peralihan dari aliran laminer ke aliran turbulen.
Nilai bilangan reynold aliran transisi antara 2100 sampai dengan 4000.
3. Aliran Turbulen
Aliran dimana pergerakan pertikel – partikel fluida sangat tidak menentukan
karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang
mengakibatkan saling tukar momentumdari satu bagian fluida ke bagian fluida
lainnya dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulensi yang terjadi
membangkitkan tegangan geseryang merata seluruh fluida sehingga menghasilkan
kerugian – kerugian aliran. Dimana nilai bilangan reynoldnyalebih besar dari
4000 (Re > 4000).
Untuk memahami segala hal tentang aliran fluida, maka terlebih dahulu
harus mengetahui sifat dasar fluida. Sifat – sifat dasarfluida tersebut yaitu :berat
jenis, kerapatan, tekanan, temperatur, kekentalan.
W m. g ρ .V . g
γ= = = =ρ . g
V V V
(1)
Dimana γ = berat jenis (N/m3)
ρ= kerapatan zat (kg/m3)
g = percepatan gravitasi =9.81 m/s2
2.2.2 Kerapatan
kerapatan suatu fluida didefinisikan sebagai massa tiap satuan volume pada
suatu temperatur dan tekanan tertentu. Kerapatan dinyatakan dengan (ρ)dan
dirumuskan sebagai berikut
massa m
ρ= = (2)
satuanvolume v
2.2.4 Tekanan
tekanan didefinisikan sebagai besarnya gaya (F) tiap satuan luas bidang
yang dikenainya (A). Apabila suatu zat (padat, cair, dan gas) menerima gaya yang
bekerja secara tegak lurus terhadap permukaan zat tersebut, maka dapa
dirumuskan
F
P= (3)
A
2.2.5 Temperatur
terperatur berkaitan dengan tingkat energi internal dari suatu fluida. Setiap
atom dalam suatu benda masing – masing bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun gerakan ditempat berupa getaran. Mangkin tinggi energi
atom –atom penyusun benda, maka makin tinggi temperatur benda tersebut.
Temperatur diukur dengan alt termometer. Empat macam termometer yang
paling dikenal adalah celcius, reamur, fahrenheit, kelvin. Perbandinganantara satu
jenis termometer dengan termometer lainnya
2.2.6 Viskositas
Viskositas adalah sifat fluida yang mendasari tekanan terhadap tegangan
geser oleh fluida tersebut untuk aliran dasar pipa bulat kerugian head akibat
gesekan dapat dihitung dengan rumus:
f .l . v ²
h= (4)
g .d
Dimana L = panjang pipa taping (m)
d = diameter dalam pipa (m)
v = kecepatan rata – rata air dalam pipa (m/s)
g = grafitasi ( 9,81 m/s)
f = koefisien gesekan pipa
Angka Reynold dapat dihitung dengan:
ρ. μ.d
ℜ=
L
(5)
Setelah angka reynold didapat, maka dapat ditentukan f dari diagram mohr.
Viskositas dapat dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Viskositas absolut
2. Viskositas kinematik
Hubungan antara gesekan dan viskositas dapat dilihat daripersamaan di bawah ini.
A.V
f = μ. t
(6)
atau
V
f = μ. t
(7)
atau
dv
f = μ. dt
(8)
Q=A.V (9)
Dimana :
Q = debit aliran
A = luas penampang
V = kecepatan aliran
UNIVERSITAS IBA
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Dan Kurikulum
Program Studi Teknik Mesin Universitas IBA Palembang
Oleh :
Alan Wijaya
14320008