Anda di halaman 1dari 8

Menilik Fitur Kenyamanan Tercanggih

 Jul 14, 2016

 3699 Dilihat
Kenyamanan dalam kabin mungkin bukan faktor nomor satu bagi para pembeli mobil
saat memilih mobil yang akan dipinangnya. Namun, apakah Anda mau membeli
mobil yang tidak menawarkan kenyamanan? Tentu tidak, bukan? Nah, pernyataan
itulah yang menggiring kami melihat lebih dalam, sejauh apa fitur kenyamanan sudah
diterapkan dengan maksimal oleh para pabrikan.
Faktor nyaman memang pada dasarnya adalah barang mewah. Ini bukan rumus
otomotif, melainkan prinsip kehidupan. Kenyamanan bukanlah hal yang bisa dikejar
oleh para pencari mobil Low Cost Green Car, atau para pemilik mobil bekas, namun
hal ini bukan berarti kenyamanan tidak bisa didapatkan.
Fitur-fitur kenyamanan memang umumnya berasal dari mobil mewah. Mobil yang
umumnya mengedepankan perasaan sang penumpang yang sedang disupiri. Mobil
yang biasanya berjalan tanpa memikirkan konsumsi bahan bakar, hanya kelembutan
suspensi. Namun, pada perkembangannya, fitur kenyamanan merupakan penawaran
yang tak pernah dilupakan oleh setiap pabrikan, untuk semua modelnya.
Banyak hal yang menyusun kenyamanan dalam sebuah mobil. berbagai pendekatan
pun ditawarkan untuk menyajikan perasaan bangga dan mengasyikkan ketika berada
dalam kabin. Kali ini kami sarikan fitur-fitur kenyamanan terkini yang bisa dilihat
dalam berbagai faktor penunjang di dalam mobil.
Suspensi Multikarakter
Karakter suspensi memang memiliki pengaruh besar terhadap keseluruhan
kenyamanan mobil. Fungsinya sebagai peredam getaran dan penjaga kestabilan
kendaraan sulit dipisahkan dengan efek yang dirasakan oleh penumpang. Jika
suspensi terlalu keras, maka penumpang akan merasakan efek terpantul bagai di atas
gerobak. Sebaliknya, jika terlalu lembut, tubuh penumpang bisa bergoyang-goyang di
setiap redaman benturan yang dialami suspensi.
Di sinilah peran para insinyur mobil untuk mengonfigurasikan dua hal yang sulit
ditemukan, kenyamanan dan kestabilan saat dikendalikan. Pasalnya kestabilan
membutuhkan rigiditas, sedangkan kenyamanan membutuhkan kelembutan yang pas.
Namun para insinyur berhasil mengombinasikannya dalam sebuah sistem suspensi
aktif yang menjadikannya suspensi multikarakter.
Suspensi, dapat menyesuaikan kelembutan maupun kekerasan hingga tingkat bounce
rate (pantulan). Ini dapat terjadi berkat berbagai hal, baik itu suspensi hidraulis
maupun gas. Apapun material penyusunnya, sistem dapat merubah karakternya sesuai
kebutuhan.
Pembacaan kebutuhan karakter suspensi pun berbeda-beda tergantung teknologi tiap
pabrikan. Mercedes-Benz misalnya, menggunakan stereo camera untuk mendeteksi
kontur jalan. Sensor akan menganalisa medan yang harus dihadapi mobil, dan
memberikan perintah pada sistem untuk memberikan pengaturan suspensi yang tepat
sesuai dengan kebutuhan mobil. Karakter suspensi juga turut menyesuaikan dengan
kecepatan kendaraan serta mode pengendaraan yang dipilih.
Tak hanya itu, sistem juga mengatur karakter suspensi ketika stop and go. Sehingga
efek ‘ajrut-ajrutan’ ketika mobil berhenti dan maju mendadak bisa dieliminir. Fitur ini
biasanya hanya bisa ditemukan di mobil termewah, seperti Mercedes-Benz S-Class
atau BMW 7-Series, dan mobil lain di kelasnya.
Individual Entertainment
Ingat masa di mana Anda harus beradu argumen dengan penumpang lain di mobil
untuk menyetel lagu, radio, atau memutar DVD di mobil? Hal tersebut tak akan Anda
rasakan jika di mobil Anda terdapat fitur entertainment individual.
Pada BMW 7-series terdapat sistem entertainment khusus untuk penumpang belakang.
Mereka menamainya Rear-seat entertainment. Dengan perlengkapan khusus berupa
layar sentuh 10 inci beresolusi tinggi, dan tiga buah headset, masing-masing
penumpang (2 balakang dan 1 depan) bisa menikmati hiburan yang berbeda. Baik itu
MP3, video Blu-ray, hingga game pun bisa diakses dengan mengoneksikan via
HDMI.
Lain lagi dengan Mercedes-Benz S-Class, penumpang depan dan sang supir bisa
menikmati fitur di headunit tanpa perlu bergantian menonaktifkan. Lewat layar sentuh
berukuran 8 inci dengan fitur splitview yang terdapat di dasbor, penumpang dan supir
bisa menikmati masing-masing kebutuhannya tanpa saling mengganggu. Misalnya
ketika supir membutuhkan GPS Navigasi, dan penumpang depan membutuhkan siaran
TV, maka kedua tayangan ini bisa ditampilkan dalam satu layar dengan sistem
bertumpuk. Caranya adalah dengan menampilkan gambar dengan sudut pixel yang
berbeda. Sehingga gambar bisa dinikmati maksimal dari masing-masing sudut secara
individual.

Singgasana Mewah

Bagi pabrikan mobil mewah, jok bukanlah sekadar jatah posisi bagi penumpang.
Parameter untuk mengaplikasikannya bukan sekadar ukuran, dimensi, lebar, panjang
saja. Material pembungkus yang terdiri atas kulit mewah, adalah salah satu parameter
standarnya. Namun, itu saja belum cukup menyusun singgasana sang empunya mobil
mewah.
Coba naik ke bangku S-Class atau 7-Series atau Audi A8. Ada banyak sekali fitur
yang bisa Anda temukan dari sebuah jok saja. Misalnya saja, pengaturan posisi jok
melalui memori. Sehingga ketika Anda bergantian mendudukinya, Anda tak perlu
repot mengatur lagi. Tinggal kembalikan ke preset yang sudah disimpan.
Kursi dengan pengatur suhu, juga bisa ditemukan pada jok-jok mobil mewah.
Biasanya pada jok model ini terdapat blower kecil dan komponen pengatur suhu yang
bisa menghembuskan berbagai derajat suhu sesuai kebutuhan penumpang.
Fitur pijat juga bisa ditemukan pada jok-jok mobil mewah. Pada BMW 7-series,
Bahkan pengaturan kursi pijat ini bisa dilakukan dengan sangat banyak, seolah Anda
memiliki terapis pribadi di punggung Anda.
Bukan Sekadar AC

Mengatur suhu menjadi panas atau dingin. Well, semua mobil rasanya sudah bisa
melakukannya. Mengatur suhu dengan tepat di tingkat derajat, ini adalah modernisasi
dari cara pengaturan AC menggunakan sistem digital. Sistem AC yang bisa membaca
suhu dan mengaturnya sesuai kebutuhan, ini pun sudah bisa ditemukan di banyak
mobil modern. Adapula pengaturan AC individual untuk masing-masing penumpang,
di mobil-mobil yang lebih mewah. Namun, ada satu fitur yang hanya bisa ditemukan
pada mobil-mobil super mewah. Pengatur keharuman.
Bukan, bukan dengan menggantungkan pewangi, atau memasang pengharum mobil di
kabin. Sistem pengatur wangi di dalam mobil ini terintegrasi dengan sistem sirkulasi
udara AC, sehingga sudah terkontrol secara otomatis maupun sesuai perintah
pengguna. BMW menamakannya Ambient Air System.
Pada BMW 7-series, kontrol wewangian di mobil bisa diaktifkan dan dikendalikan
untuk mengubah suasana harum kabin seketika. Terdapat delapan paket wewangian
yang bisa diisi ulang. BMW memberikan slot 2 wewangian untuk dipasangkan
sekaligus pada slot yang terdapat di mobil. kendalinya bisa dikendalikan dari iDrive
Controller ataupun langsung dari kontrol AC, maupun lewat tablet yang diakses oleh
penumpang belakang.
Penyesuaian pun bukan hanya memilih wanginya, namun tingkat intensitas
keharuman hingga ionisasi udara di dalam kabin untuk membuat kabin menjadi lebih
segar. Delapan wewangian yang dijadikan BMW dibagi dalam empat kategori, yaitu
Blue Suite dengan keharuman air, Green Suite dengan wewangian tumbuhan, Golden
Suite yang lebih hangat, dan Authentic Suite dengan wangi yang natural.
Cahaya Pengatur Suasana

Kami menyadari fitur ini menjadi indikasi penting bahwa mobil tersebut bisa disebut
mewah suasana kabinnya sejak aplikasinya di All New Kijang Innova yang
diluncurkan beberapa bulan lalu. Seketika suasana kabin Innova pun berubah, dan
terasa lebih elegan, lebih berkelas, lebih mewah. Adalah sumbangsih dari fitur
Ambience Light. Cahaya temaram yang disajikan lewat lampu-lampu kecil-biasanya
LED-disajikan di sudut-sudut kendaraan. Tujuannya adalah untuk membentuk
ambience atau suasana dari mobil dengan menyajikan pencahayaan khusus.
Lewat tatanan cahaya yang dirancang secara spesifik dengan melihat tatanan kabin,
posisi jok, pandangan, hingga konstruksi kabin, para insinyur menata lampu-lampu
tersebut agar penumpang bisa merasakan suasana khusus yang disajikan di dalam
kabin. Pada Innova teranyar, Anda hanya bisa memainkan intensitas cahayanya.
Berbeda lagi dengan BMW, Mercedes-Benz atau MINI, yang memberikan opsi
pilihan warna pada ambience lightnya.
Dengan pilihan cahaya tersebut, suasana yang bisa dibuat oleh pengguna dalam kabin
pun bisa bervariasi. Misal ketika sedang ingin mengajak mobil berperforma tinggi,
maka warna merah yang lebih bergairah bisa digunakan. Sebaliknya, ketika
menginginkan suasana tenang, misanya meredam stress saat macet, maka warna biru
yang lembut bisa diaktifkan.
Atap Kaca Futuristik

Anda memiliki mobil dengan atap kaca, Honda HRV Prestige misalnya, atau
Mitsubishi Outlander Sport PX? Tentu mengasyikkan bukan menatap cerahnya langit
malam, atau melihat rintik hujan jatuh di atap kaca. Well, itu memang keasyikkan
yang coba ditawarkan oleh jenis atap ini.
Ketika Anda sedang butuh suasana berbeda, Anda bisa membuka kaca, dan
membiarkan angin menghembus ke kabin., Saat sedang butuh privasi, misalnya
terjebak di tengah kemacetan saat terik, kaca dan tirai pun tinggal ditutup. Itulah
fungsi atap kaca, utamanya yang bisa dibuka.
Solusi lain bahkan ditawarkan oleh BMW, pada 7-series. Sebagai sedan paling mewah
yang menjadi pilihan pejabat tinggi negara, BMW menghadirkan atap kacanya dengan
sentuhan futuristik. Bukan hanya kaca biasa yang ada di atas kepala Anda jika berada
di kabinnya, namun lampu dioda LED mungil berjumlah lebih dari 15.000 buah ditata
di kaca untuk menghadirkan efek gemerlap nan mewah bak bintang pada fitur yang
mereka sebut Panorama glass roof Sky Lounge.
Konektivitas Mumpuni

Fitur yang terakhir ini mungkin bisa dirasakan oleh semua pengguna, tak hanya mobil
mewah. Ya, konektivitas yang mumpuni dan bisa menyambungkan berbagai
perangkat memang menjadi salah satu fitur utama yang digadang oleh para pabrikan,
bukan hanya untuk lini mobil mewah mereka. Namun mobil dengan harga menengah
seperti Toyota Sienta, Innova, Yaris, Nissan Juke, Chevrolet Trax, hingga Proton
Suprima pun sudah memiliki fitur ini.
Intinya fitur ini adalah sebuah upaya pabrikan untuk memberikan pengguna mobilnya
kesempatan untuk mengoneksikan perangkat telekomunikasi mereka dengan mobil.
bedanya, ada pada jenis koneksi, operating system (OS) smartphone, aksesibilitas
penggunaan, hingga fitur yang bisa diakses. Innova, Yaris dan Sienta misalnya, bisa
mengoneksikan smartphone Anda dengan sistem mirroring. Koneksi ini
memungkinkan mobil menampilkan tampilan dari smartphone seutuhnya ke headunit.
Sehingga segala fitur yang ada di smartphone bisa digunakan di mobil pula.
Lain lagi dengan Chevrolet Trax yang mengandalkan koneksi sistem berbasis iOS
berupa SIRI eyes free. Sistem ini memungkinkan konektivitas sistem headunit pada
mobil dengan perangkat iOS dan memberikan pengemudi akses pada smartphonenya
seperti telepon, lagu dan lainnya tanpa perlu membuka perangkat. Semua bisa
dikontrol dan dikendalikan via kontroller di setir. Dengan harga Trax yang berada di
bawah Rp 300 juta, tentu fitur konektivitas yang mewah bukan lagi milik mobil
premium saja, bukan?

Anda mungkin juga menyukai