SUMBER 1 A PDF
SUMBER 1 A PDF
BAB
LISTRIK DINAMIS
Arus listrik adalah gerakan atau aliran muatan listrik. Pergerakan muatan ini terjadi
pada konduktor. Adapun pembawa muatan pada setiap jenis konduktor:
Dalam hal timbulnya arus listrik dapat kita bayangkan bahwa arus listrik ibarat aliran
air yang melalui sebuah pipa. Aliran air ini bisa mengalir karena adanya pompa yang
memberikan energi atau tekanan terhadap air. Dengan pengertian yang sama, muatan listrik
dapat mengalir dalam suatu rangkain karena ada sumber energi (baterai, aki, dl). Akibatnya
muatan listrik akan dikenai suatu gaya, yaitu gaya gerak listrik (ggl) sehingga timbullah arus
listrik. Ggl ini disebut juga sumber tegangan yang menimbulkan beda potensial sehingga arus
listrik mengalir dalam suatu rangkaian listrik.
http://atophysics.wordpress.com
2
Dalam suatu selang waktu ( t), muatan yang melewati penampang (A)
dalam gambar 11.3 adalah q sehingga kuat arus listrik (I) yang mengalir
dapat dinyatakan sebagai :
∆q
I=
∆t
Dengan q adalah banyaknya muatan yang mengalir untuk selang waktu t yang sangat kecil.
Untuk arus searah, jumlah muatan yang mengalir melalui penampang kawat/ konduktor
adalh konstan sehingga dapat dituliskan :
q
I=
t
Satuan arus listrik dalam SI adalah coloum per sekon (C/s). yang lebih dikenal Ampere
(A). besaran kuat arus I termasuk besaran pokok sedangkan muatan q dan waktu t adalah
besaran turunan.
Bila luas penampang yang dilewati arus sebesar A, maka rapat arus (J) dapat ditulis
menjadi :
I
J=
A
Rapat arus (J)didefinisikan sebagai besarnya kuat arus per satuan luas penampang
(ampere/m2).
Suatu hasil percobaan pada table 5.1. Nilai kuat atus I dan tegangan V pada suatu
hambatan menghasilkan grafik seperti gambar 11.4
http://atophysics.wordpress.com
3
Grafik pada gambar 11.4 menunjukkan bahwa tegangan V berbanding lurus terhadap
kuat arus I. apabila hambatan tetap yang digunakan diganti dengan yang lain, kemiringan
(gradient) kurva akan berubah.akhirnya, dapat disimpulkan bahea jika kemiringan grafik disebut
hambatan, didapatlah hubungan:
V
V = IR → R =
I
Tegangan V pada hambatan yang memenuhi hukum ohm berbanding lurus terhadap kuat
arus I untuk suhu yang konstan
Sebagai penghormatan kepada georg simon ohm, maka satuan hambatan R (volt / ampere)
dinamakan ohm ( ).
Resistor adalah suatu komponen dengan bahan konduktor yang dibuat sedemikian
sehingga mempunyai hambatab tertentu. Resistor dibuat dengan hambatan yang sangat beragam
nilainya untuk digunakan dalam rangkaian elektronika.
l
R=ρ
A
• R = hambatan ( )
• = hambatan jenis ( .m)
• l = panjang (m)
• A = luas penampang (m2)
Selain faktor diatas faktor lain yang mempengaruhi hambatan adalah suhu.
Berdasarkan percobaan diketahui bahwa umumnya hambatan berbanding
lurus terhadap suhu t. Perhatikan gambar 11.7
http://atophysics.wordpress.com
4
∆ρ = ρ 0α∆t
Dari persamaan di atas, maka perubahan nilai hambatan akan mengikuti hubungan:
∆R = R0α∆t
Sehingga :
Rt = R0 (1 + α∆t )
Koefisien suhu hambatan jenis ( ) tergantung pada jenis bahan, namun pada bahan
tertentu hambatan jenis justru akan semakin kecil akibat kenaikan suhu. Pengurangan ini
dinyatakan dengan nilai yang negative seperti pada grafit dan bahan semikonduktor. Nilai
untuk beberapa jenis bahan dapat dilihat pada table dibawah ini
Jumlah kuat arus listrik yamg masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat
arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
http://atophysics.wordpress.com
5
Hukum I kirchoff tersebut adalah hukum kekekalan muatan listrik seperti tampak di
dalam analogi pada gambar 11.9. Hukum I kirchoff secara matematis dituliskan :
I masuk = I keluar
Hubungan Seri
R gab = R1 + R2 + ... + Rn
V = I R1 dan V = I(R1+R2)
Sehingga
R1
V1 = ×V
R1 +R2
http://atophysics.wordpress.com
6
Hubungan Paralel
1 1 1 1
= + + ... +
R gab R1 R2 Rn
R
R gab =
n
Didalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik ( ) dengan
penurunan tegangan (IR) sama dengan nol.
+ (IR) = 0
http://atophysics.wordpress.com
7
Tegangan antara dua titik (VAB = VA – VB) pada suatu cabang adalah jumlah aljabar gaya
gerak listrik ( ) dengan penurunan tegangan (I R). Secara matematis dituliskan :
VAB = VA - VB = + (IR)
V jepit = ε − Ir = IR
Atau
V jepit ε
I= =
R R+r
http://atophysics.wordpress.com
8
Untuk n buah sumber tegangan yang dihubungkan secara seri, sebuah sumber tegangan
pengganti memiliki ggl seri :
ε s = ε 1 + ε 2 + ... + ε n
rs = r1 + r2 + ... + rn
Untuk n buah sumber tegangan yang dihubungtkan secara parallel, ggl-nya tidak
berubah sehingga :
ε p = ε 1 = ε 2 = ... = ε n
I 1 1 1
= + + ... +
rp r1 r2 rn
11.4.1 Amperemeter
http://atophysics.wordpress.com
9
I
I = n× IA → n =
IA
RA
Rsh =
(n − 1)
11.4.2 Voltmeter
V
V = n × Vv → n =
Vv
Rm = (n − 1)Rv
Rm = hambatan muka,
Rv = hambatan dalam voltmeter.
http://atophysics.wordpress.com
10
Pada gambar 11.23, karena ggl diketahui dan arus diukur oleh
ammeter, maka hambatan dapat ditetukan. Meter yang digunakan untuk
keperluan ini dapat dikalibrasi untuk menunjukan hasilnya dalam ohm,
meskipun besaran yang sesungguhnya diukur adalah arus,alat ini disebut
ohmmeter. Fungsi voltmeter, ammeter, dan ohmmeter sering kali
dihubungkan menjadi suatu alat yang disebut multimeter.
Jembatan Wheatstone
R1 R X = R2 RS
Pada rangkaian gambar 11.26. Kawat AC homogen dengan luas penampang yang serba
sama sehingga R1~l1 dan R2~l2 Setelah sakelar S dimasukkan, kontak geser D diatur sedemikian
sehingga galvanometer G tidak dilalui arus (rangkaian dalam keadaan seimbang). Sesuai dengan
prinsip jembatan Wheatstone, berlaku :
l2
RX = RS
l1
http://atophysics.wordpress.com
11
R1 R2 R1 R3 R2 R3
Ra = ; Rb = ; Rc =
R1 + R2 + R 3 R1 + R2 + R 3 R1 + R2 + R 3
Ra Rb + Rb Rc + Rc Ra R R + Rb Rc + Rc Ra R R + Rb Rc + Rc Ra
R1 = ; R2 = a b ; R3 = a b
Rc R Rc
W = qV
Karena muatan listri q = It dan beda potensial V = IR ,persamaan diatas dapat ditulis :
V2
W = VIt → W = I 2 Rt → W = t
R
Daya didefinisikan sebagai energi per satuan waktu. Secara matematis, daya listrik (P)
dituliskan :
W
P=
t
V2
P = VI = I 2 R =
R
http://atophysics.wordpress.com
12
Untuk listrik yang konstan, besar daya listrik sebanding dengan kuadrat tegangan
ataupun kuadrat arus seperti tampak dalam kurva berikut.
Untuk pemakaian listrik dalam jumlah besar, biasanya satuan energi listrik dinyatakan
dengan kilowatt-hour (kWh). Satu kWh adalah energi yang dihasilkan oleh daya 1 kW selama
satu jam sehingga :
Alat untuk mengukur energi listri dinamakan kWh-meter, sedangkan alat untuk
mengukur daya listrik dinamakan watt meter. Selain itu, dapat pula digunakan gabungan dari
voltmeter dengan amperemeter yang penunjukan jarumnya langsung menyatakan ukuran daya
listrik, alat ini dinamakan dynamometer.
Peralatan listrik didesain sehingga mempunyai spesifikasi tertentu, misalnya 100W, 220
V. Ini berarti :”Daya listrik yang dipakai oleh alat tersebut tepat 100 W jika tegangan yang
diberikan kepada alat itu tepat 220 V.” Pada umumnya hambatan peralatan listrik dianggap
konstan sehingga dayanya sebanding dengan kuadrat tegangan sesuai dengan hubungan :
2
V
P2 = 2 × P1
V1
http://atophysics.wordpress.com
13
Untuk mendesain spesifikasi peralatan, salah satu parameter yang ditentukan adalah
hambatanya. Dengan demikian, didalam rangkaian listrik, peralatan diwakili oleh hambatanya
yang dapat ditentukan dari hubungan :
V2
R=
P
Dalam suatu rangkaian listrik, gerak muatan listrik yaitu arus listrik, dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu arus searah (DC = direct current) dan arus bolak-balik (AC = alternating
current). Perbedaan antara keduanya adalah pada arus DC, muatan listrik mengalir hanya dala
satu arah di setiap cabang rangkaian listrik. Besar arusnya bisa berubah, tapi arahnya selalu
dalam arah yang sama (tidak bisa berbalik arah). Dalam suatu rangkaian AC, muatan mengalir
dalam kabel pada satu arah untuk beberapa saat, kemudian berbalik arah untuk waktu yang lain.
Tampak pada gambar 11.34 (a) bahwa betuk grafik tegangan DC tidak tergantung pada
waktu. Ini berarti tegangan DC selalu konstan. Hal ini berbeda pada gambar (b) untuk tegangan
AC. Tampak bahwa grafik pada tegangan AC merupakan garafik sinusoida. Ini berarti bahwa
nilai tegangan AC berubah-ubah terhadap waktu.
http://atophysics.wordpress.com
14
Jika kita amati betuk grafik tegangan AC (gbr 11.34b) maka nilai tegangan grafik, yaitu
titik puncak atas garafik bukan merupakan nilai tegangan efektif tegangan AC tersebut (atau
niali arus efektif untuk grafik arus AC). Nilai tegangan dan arus efektif dapat kita ukur lngsung
dengan voltmeter AC dan amperemeter AC. Sebagai contoh, tegangan AC 220 V yang biasa
dipakai di rumah kita merupakan nilai tegangan efektif. Adapun nilai tegangan efektif Vefektif
adalah :
Vmaks
Vefektif =
2
Kelebihan AC atas DC
http://atophysics.wordpress.com