Anda di halaman 1dari 3
: Pole, oo Bue KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DIREKTORAT JENDERAL BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 - 63 Lantai 9 JAKARTA 12950 Kotak Pos 4478 JKSMG Telp. ; 5255509, 5252482 Fax. : 5252978 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR NOMOR: = 02/51™/PER/2/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN TEKSTIL DAN ANEKA NOMOR 17/ILMTA/PER/7/2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BAJA TULANGAN BETON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR, Menimbang a. bahwa dalam rangka memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan dan pengawasan pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SN!) Baja Tulangan Beton Secara Wajib yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 06/M-IND/PER/02/2008 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Baja Tulangan Beton Secara Wajib, perlu diatur kembali Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penerapan dan Pengawasan SNI Baja Tulangan Beton Secara Wajib; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu dikeluarkan Peraturan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon | Kementerian Negara; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2001 tentang Komite Akreditasi Nasional; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2009 - 2014; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 143/M Tahun 2010 tentang Pengangkatan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur dan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri; jsasi Menuju Kehidupan Yang Lebih Baik Industri Menetapkan KESATU Peraturan Direktur Jenderal BIM Nomor: 02/BIM/PER72/2011 6. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 06/M-IND/PER/02/2008 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Baja Tulangan Beton Secara Wajib; 7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri; 8. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian; 9. Peraturan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Nomor 17/ILMTA/PER/7/2008 tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Baja Tulangan Beton; MEMUTUSKAN: Mengubah ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Nomor 17/ILMTA/PER/7/2008 tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Baja Tulangan Beton sebagaimana tercantum pada Lampiran dalam BAB VI yang mengatur Tata Cara Pencantuman Tanda SNI menjadi sebagai berikut BAB VI TATA CARA PENCANTUMAN TANDA SNI Setiap Produk Baja Tulangan Beton harus mencantumkan tanda SNI sebagai berikut: a, Baja Tulangan Beton SNI 07-2052-2002 dan Baja Tulangan Beton Hasil Canai Ulang (Rerolling) SN| 07-0065-2002 dilakukan: 1. pada setiap batang dengan jarak tertentu harus diberi tanda dengan huruf timbul (embos) yang menunjukan: a. inisial pabrik, yaitu pencantuman logo atau merek yang menjadi tanggung jawab pabrik yang bersangkutan dan dibuktikan dengan Sertipikat Merek/Logo dari Direktorat Jenderal HKI; b._ukuran diameter nominal; serta ce. tanda SNI; dan 2. penandaan SNI dan ketentuan lainnya dicantumkan pada label dalam setiap ikatan atau bundel. Peraturan Direktur Jenderal BIM Nomor: 02/BIM/PER/2/2011 b. Baja Tulangan Beton dalam Bentuk Gulungan, SNI 07-0954-2002 dilakukan: 1. pencantuman tanda SNI pada setiap ujung gulungan akhir dengan cara yang tidak mudah hilang; dan 2. penandaan SNI dan ketentuan lainnya dicantumkan pada label dalam setiap gulungan atau bundel. KEDUA : Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Pebruari 2011 ‘Tembusan Peraturan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada: . Menteri Perindustrian; 2. Menteri Perdagangan; 3. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; 4 5 Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan; Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan; Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan; @ Para Pejabat Eselon | di Lingkungan Kementerian Perindustrian; Kepala Badan Standardisasi Nasional; 9. Kepala Dinas yang bertanggung jawab di bidang Perindustrian di Provinsi/Kabupaten/Kota; 10. Kepala Pusat Standardisasi Kementerian Perindustrian; 11. Kepala Balai Besar dan Balai Industri di Lingkungan Kementerian Perindustrian; 12. Sekretaris Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur; 13. Ketua Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK)

Anda mungkin juga menyukai