Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kalsium sulfat pada umumnya berwarna putih, tergantung mineral pengotornya dengan
derajat kekerasan 1,5-2 dan berat jenis 2,31-2,35. Kalsium sulfat termasuk garam kalsium yang
mudah mengendap dengan nilai Ksp 2,4×10-5. Kalsium sulfat dapat digunakan sebagai salah
satu bahan pembuat portland semen, bahan baku kapur tulis, penambah kekerasan untuk bahan
bangunan, dll. (Prananto, 2012)
Kalsium membentuk kation kalsium (II), Ca2+, dalam larutan-larutan air. Garam-
garamnya biasanya berupa bubuk putih dan membentuk larutan tak berwarna, kecuali bila
anionnya berwarna. Dengan asam sulfat encer, membentuk endapan putih kalsium sulfat.
(Vogel I, 1985 : 301)
Kalsium ada dalam silikat, karbonat, sulfat, fosfat, flourit, dsb. Kalsium berwarna putih
keperakan dan merupakan logam yang lunak diproduksi dengan elektrolisis garam kalsium
klorida, CaCl2, leleh. Kapur tohor, CaO, diproduksi dengan kalsinasi batu pualam, CaCO3,
pada 950-1100 ºC. Jumlah produksi kapur tohor menempati ranking kedua produksi bahan
kimia anorganik selain asam sulfat.

1.2 Pengertian Kalsium Sulfat (CaSO4)

Kalsium sulfat merupakan senyawa kimia yang berasal dari golongan garam anorganik,
yang memiliki ciri-ciri fisik padat, berwarna putih, berbentuk kristal atau serbuk serta tidak
berbau. Memiliki titik lebur 1450°C, dan kelarutannya dalam air sebesar 0.2%. penggunaan
pada feed grade calcium sulfate yang biasa di jual di pasaran berkisar 0,30%. Kalsium sulfat
digunakan sebagai sumber sulfur dan kalsium dalam pakan ternak. Selain dari berbagai
gypsum, dengan analisis ditunjukkan di atas, dua varietas lain yang umumnya tersedia. Satu
berisi kalsium 20,3% dan 16,7% belerang. Yang lain berisi kalsium 21,4% dan 17,1% belerang.
Penggunaan kalsium sulfat dalam ransum dapat digunakan sebanyak 5%-40% dari total berat
garam inorganik dalam ransum.

1
Kalsium sulfat merupakan garam yang terjadi subur di lingkungan alam dan juga
muncul sebagai produk sampingan dari beberapa proses industri. Ini adalah senyawa kalsium,
sulfur dan oksigen, dan dalam bentuk yang paling murni memiliki rumus kimia CaSO4; ini
dikenal sebagai anhidrat – bebas air – kalsium sulfat, atau anhidrit mineral. Hal ini juga datang
dalam bentuk “hydrous”, yang dikenal sebagai mineral gipsum, yang memiliki rumus
CaSO4.2H2O. Bentuk-bentuk yang berbeda memiliki berbagai aplikasi, termasuk bahan
bangunan, bahan pelembab, membuat cetakan untuk perawatan kaki retak dan menciptakan
karya seni.

Senyawa kalsium sulfat (CaSO4) di alam sebagai CaSO4.2H2O yang disebut dengan
gips atau albas. Senyawa ini baik digunakan untuk membuat bermacam-macam barang tuang,
sebagai pembalut gips, dalam industri cat digunakan sebagai cat "putih", untuk pembuatan
kapur tulis (campuran dari gips, kaolin, asam oleat, dan NaOH). Jika dipanaskan sampai di atas
200 °C, maka air hablurnya lenyap semua (CaSO4.0H2O). Jika dicampur dengan air kembali
maka senyawa tersebut tidak dapat mengikat air lagi. Keadaan demikian dinamakan gips mati.

1.3 Sumber Kalisum Sulfat

Kalsium sulfat ditemukan dalam bentuk dihidrat. CaSO4.2H2O yang lebih dikenal
dengan nama gypsum. Deposit mineralnya yang murni dan punya kerapatan yang tinggi dari
gypsum dinamakan alabaster. Alabaster ini telah digunakan orang untuk membuat patung.
Alabaster juga digunakan dalam beberapa merek kapur tulis. Ketika senyawa ini dipanaskan
sampai suhu sekitar 100 derajat celsuis, maka senyawa ini tidak melepas semua molekul airnya,
melainkan menyisakan 1/2 mol air dalam senyawa hidratnya. Senyawa ini disebut hemihidrat
dan reaksi pembentukkannya adalah sebagai berikut :

CaSO4.2H2O(s) ==> CaSO4.1/2 H2O(s) + 1 1/2H2O(l)

Senyawa hemihidrat yang berwarna putih padat ini kemudian akan bereaksi dengan air
membentuk senyawa dengan rantai yang sangat panjang dari kalsium sulfat dihidrat. Senyawa
yang dibentuk akan bersifat kuat, kristal gypsum yang saling bertautan dan akan memberikan
kekuatan untuk merekatkan sesuatu.

Pembuatan kalsium sulfat dapat dilakukan dengan menggunakan bahan dasar batu
gamping, karena batu gamping atau batu kapur memiliki kandungan kalsium yang cukup
tinggi, fungsi pentanuran dalam percobaan ini adalah untuk menghilangkan hidrat atau air yang
masih terkandung dalam batu gamping tersebut. Kemudian pembuatan kalsium sulfat

2
dilakukan dengan penambahan asam pada batu gamping. Sambil diaduk terus menerus selama
± 15 menit, hal ini berfungsi untuk mempercepat tumbukan antar partikel sehingga semakin
cepat pula ia bereaksi atau larut. Impuritis yang tidak bereaksi dalam percobaan ini adalah
silika dan magnesium. Kemudian didapatkan endapan putih sebagai hasil pemekatan,
penambahan asam dan pendinginan. Selanjutnya setelah endapan ditimbang dilakukan uji
kualitatif untuk memastikan kandungan kalsium sulfat nya, boleh jadi endapan yang
didapatkan hanya berupa pengotor, sehingga dilakukan uji kualitatif ketika uji kualitatif
dilakukan didapatkan perubahan warna menjadi merah muda keruh, hal ini menandakan
adanya ion kalsium dalam hasil yang didapat.

1.4 Karakteristik Kalsium Sulfat (CaSO4)

a. Golongan : Anorganik, garam


b. Sinonim / Nama Dagang : Sulfuric acid, calcium salt (1 : 1); Calcium sulfate; anhydrous
Calcium sulfate; Calcium sulfat (CaSo4); calcium sulfat (1 : 1); calcium sulphate; Sulfuric acid
calcium salt; Crysalba; Drierite; GIBS; Natural anhydrate; karstenite; Muriacite; Anhydrous
sulfate of lime; Anhydrous gypsum
c. Nomor Identifikasi :
Nomor CAS : 7778 - 18 – 9
Nomor OHS : -
Nomor RTECS : WS6920000
Nomor EC (EINECS) : 231 - 900 -3
Nomor UN : -
Nomor U Index : -

3
d. Sifat Fisika Kimia

 Nama bahan : Kalsium sulfat


 Keadaan fisik : Padat
 Rumus kimia : CaSO4.2H2O (Gypsum)
 Nama lain : Gypsum
 Kategori : Anorganik
 Bau : Tidak berbau
 Warna : Putih monoklinik
 Wujud : Bubuk kristal atau Kristal
 Sifat zat : Berbahaya bagi paru-paru, iritasi
 Sifat fisik : Titik didih 1450 (derajat celcius) dan Titik leleh 1193 (derajat celcius)
 Kelarutan dalam air : 0, 2%
 Kelarutan dalam pelarut : Larut dalam asam, larutan garam amonium, gliserol.
 Bobot molekul : 136, 14

e. Fungsi :

1. Melacak jumlah karbon monoksida dan nitrogen dioksida

2. Analisis produksi sebagai agen higroskopis, pelapis, gading buatan dan lain-lain.

3. Sebagai bahan baku semen dan gypsum

1.5 Manfaat dan Kegunaan Kalsium Sulfat

1. Senyawa kalsium sulfat (CaSO4) di alam sebagai CaSO4.2H2O yang disebut dengan
gips atau albas. Senyawa ini baik digunakan untuk membuat bermacam-macam barang
tuang, sebagai pembalut gips, dalam industri cat digunakan sebagai cat “putih”, untuk
pembuatan kapur tulis (campuran dari gips, kaolin, asam oleat, dan NaOH).

2. Penggunaan lain yang umum untuk bentuk kalsium sulfat di gedung. Lembar gipsum
yang sering digunakan dalam pembangunan dinding internal di rumah-rumah, karena
ketahanan api – itu masih relatif dingin sampai sebagian besar kadar air telah didorong

4
keluar, memperlambat kemajuan kebakaran rumah. Mineral ini juga merupakan unsur
penting dalam beberapa bentuk semen.

3. Gipsum secara luas digunakan dalam pengobatan untuk membuat plester gips untuk
kaki patah, serta dalam seni, dan membuat model. Anhidrat kalsium sulfat digunakan
sebagai desikan, untuk menghilangkan uap air di mana kondisi kering diperlukan –
bentuk komersial dapat mengandung senyawa yang berubah warna dengan adanya air
untuk menunjukkan bila telah habis. Ketika ini terjadi, dapat dikonversi kembali ke
keadaan anhidrat dengan pemanasan.

4. Kalsium sulfat juga digunakan dalam industri makanan. Hal ini sering ditambahkan ke
makanan untuk memberikan tekstur lebih kencang dan kadang-kadang sebagai sumber
kalsium. Produksi protein kedelai seperti tahu melibatkan kalsium sulfat, yang
digunakan sebagai koagulan untuk mendorong menggumpal bersama-sama dari
partikel protein kecil menjadi potongan-potongan yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai