Makalah Analisis Hasil Agroindustrii-3
Makalah Analisis Hasil Agroindustrii-3
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. NURATIQAH (F1C115005)
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS JAMBI
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan
rahmat-NYA penyusun dapat menyelesaikan pengerjaan makalah yang berjudul
“Pemanfaatan Limbah Kulit Nanas Menjadi Permen Jelly” ini dengan sebaik-baiknya
yang mampu penyusun lakukan. Ucapan terima kasih penyusun sampaikan
kepada Ibu Dr. Madyawati Latief, S.P.,M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
Analisis dan Hasil Agroindustri yang telah memberikan tugas untuk membuat
makalah yang menjadi sarana pembelajaran mandiri oleh mahasiswa.
Penyusun sangat berharap dengan perantara makalah ini banyak pihak yang
memperoleh ilmu-ilmu baru terkait pemanfaatan Limbah Kulit Nanas untuk
menunjang proses pembelajaran di kampus maupun dalam pengerjaan tugas-tugas
kuliah.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................................2
2.1 Klasifikasi Tanaman Nanas ............................................................................ 2
2.2 Manfaat Tanaman Nanas ................................................................................ 3
2.3 Persebaran Tanaman Nanas ............................................................................ 4
2.5 Pemanfaatan Kulit Nanas ............................................................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................7
3.1 Alat ................................................................................................................. 7
3.2 Bahan .............................................................................................................. 7
3.3 Cara Kerja....................................................................................................... 7
BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................................9
BAB V PENUTUP ...............................................................................................................15
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 15
5.2 Saran .................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
tua bergaris atau coklat kemerah-merahan. Sedangkan permukaan daun bagian bawah
berwarna keputih-putihan atau keperak-perakan. Jumlah daun tiap batang tanaman
sangat bervariasi antara 70-80 helai yang tata letaknya seperti spiral, yaitu
mengelilingi batang mulai dari bawah sampai ke atas arah kanan dan kiri .
Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga
bersifat hermaprodit dan berjumlah antara 100-200, masing-masing berkedudukan di
ketiak daun pelindung. Jumlah bunga membuka setiap hari, berjumlah sekitar 5-10
kuntum. Pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas memakan
waktu 10-20 hari. Waktu dari menanam sampai terbentuk bunga sekitar 6-16 bulan.
Pada umumnya pada sebuah tanaman atau sebuah tangkai buah hanya tumbuh
satu buah saja. Akan tetapi, karena pengaruh lingkungan dapat pula membentuk lebih
dari satu buah pada satu tangkai yang disebut multiple fruit ( buah ganda). Pada ujung
buah biasanya tumbuh tunas mahkota tunggal, tetapi ada pula tunas yang tumbuh
lebih dari satu yang biasa disebut multiple crown atau mahkota ganda
(Tjitrosoepomo, 2000).
2.2 Manfaat Tanaman Nanas
Menurut Winarno (1993), bromelin adalah enzim protease yang dapat
menghirolisis protein. Enzim ini mudah diperoleh karena tanamannya dapat berbuah
sepanjang tahun tanpa tergantung oleh musim. Buah nanas kaya akan
enzim bromelain yang berguna untuk melegakan tenggorokan dan membantu
pencernaan. Enzim bromelain mencerna protein di dalam makanan dan
menyiapkannya agar mudah diserap tubuh. Bromelain membantu proses
penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan atau peradangan di dalam tubuh.
Nanas adalah pilihan yang baik bagi pasien sebelum dan sesudah menjalani operasi.
Berikut tabel kandungan enzim bromelain pada nanas.
Bagian buah Jumlah
Buah utuh masak 6–8%
Daging buah masak 8 – 12,5 %
Kulit buah 5 – 7,5 %
3
Tangkai 4–6%
Buah utuh mentah 4–6%
Daging buah mentah 5–7%
Menurut penelitian yang dilakukan Wen danWroslstad dari Jurusan Ilmu dan
Teknologi Pangan, Oregon State University (2002), sari buah nanas ternyata memiliki
kandungan serotonin sekitar 1,7 miligram – 3,15 miligram/100 gram. Serotonin ini
selain berperan mencegah kanker juga dapat mengurangi stres. Dengan mengosumsi
buah nanas 200 gram setiap hari secara teratur selama beberapa minggu, tubuh
memperoleh manfaat ganda. Selain vitamin C sekitar 60 miligram terpenuhi, tubuh
akan mengalami rileksasi (terhindar dari strees) karena turunnya kadar kolesterol
darah sebesar 10 persen.
2.3 Persebaran Tanaman Nanas
Daerah penyebaran nanas ialah 300 LU dan 300 LS dari khatulistiwa.
Tanaman nanas memerlukan beberapa persyaratan iklim yang harus dipenuhi agar
dapat tumbuh baik. Faktor iklim ini mencakup curah hujan, ketinggian, kelembapan,
suhu dan cahaya matahari. Di Asia tanaman nanas ditanam di negara-negara
Thailand, Filipina, Malaysia dan Indonesia.
Masuknya nanas ke wilayah Indonesia diduga pada abad ke-15, tepatnya
tahun 1599. Penyebaran nanas di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman
pengisi di lahan pekarangan, tetapi lambat laun meluas dikebunkan di lahan kering
(tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Penyebaran nanas meluas hampir di setiap
propinsi di Indonesia. Namun, sentra produksi nanas hanya terdapat di lima propinsi,
yakni: Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur . Daerah
penghasil nanas yang terkenal di antaranya Subang, Bogor, Riau, Palembang, Blitar
dan Jambi (Sunarjono, 2008). Nanas di Provinsi Jambi banyak ditanam petani di
kabupaten Muaro Jambi. Khususnya di desa Tangkit. Populasi Nanas antara 11 juta -
13 juta rumpun.
4
2.4 Kandungan Kulit Nanas
Menurut Wijana, dkk (1991), kulit nanas mengandung 81,72% air; 20,87%
serat kasar; 17,53% karbohidrat; 4,41% protein dan 13,65% gula reduksi. Sedangkan
Komposisi limbah kulit nanas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel Hasil Analisis Proksimat Limbah Kulit Nanas Berdasarkan Berat Basah
No Komposisi Rata – Rata Berat Basah ( % )
1. Air 6,7
2. Protein 0,69
3. Lemak 0,02
4. Abu 0,48
5. Serat Basah 1,66
6. Karbohidrat 1,54
5
minuman. Salah satu olahan yang dapat dihasilkan dari kulit buah nanas adalah Sirup
Kulit Buah Nanas.
Sudah banyak masyarakat sadar akan pentingnya mengolah limbah nanas
terutama bagian kulitnya. Kulit nanas telah dimanfaatkan menjadi produk – produk
bermanfaat, diantaranya dalam pembuatan cuka, bioetanol, minuman, pakan ternak,
nata de pina, shampoo, dan lain sebagainya.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat
Pisau
Blender
Saringan
Kompor
Panci
Loyang
Kulkas
Plastik
3.2 Bahan
Kulit nanas 500 gram
Gula pasir 300 gram
Asam sitrat 1 gram
Karagenan 30 gram
Tepung gula
Garam
Air
Agar-agar 30 gram
7
4. Kulit nanas yang telah dihaluskan disaring menggunakan saringan sambil
diperas.
5. Hasil perasan dimasukkan kedalam panci lalu dimasak dengan api
sedang.
6. Ditambahkan gula, agar-agar serta asam sitrat kedalam panci sambil
diaduk hingga mendidih.
7. Keragenan dilarutkan dalam air panas. Kemudian dituang ke panci sambil
terus diaduk.
8. Campuran dituangkan kedalam Loyang dan dibiarkan sampai dingin,
setelah dingin dimasukkan kedalam kulkas (freezer) selama 24 jam.
9. Keluarkan dari freezer, dan didiamkan pada suhu ruang selama 1 jam
untuk penyesuaian suhu.
10. Permen kulit nanas dipotong persegi lalu ditaburi tepung gula.
11. Kemas permen kulit nanas dalam plastik yang menarik.
12. Permen kulit nanas siap disajikan.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
Didaerah Jambi sendiri, buah nanas sangat mudah didapatkan. Maka dari itu,
kami memanfaatkan kulit nanas yang biasanya hanya dibuang untuk dijadikan
permen. Salah satu limbah kulit buah yang dapat diolah dan bernilai ekonomis tinggi
adalah kulit buah nanas. Kulit buah nanas merupakan limbah organik yang
mengandung banyak nutrisi dan dapat diolah ulang baik untuk makanan atau
minuman. Salah satu olahan yang dapat dihasilkan dari kulit buah nanas adalah
Permen Jelly Kulit Buah Nanas.
Sudah banyak masyarakat sadar akan pentingnya mengolah limbah nanas
terutama bagian kulitnya. Kulit nanas telah dimanfaatkan menjadi produk – produk
bermanfaat, diantaranya dalam pembuatan cuka, bioetanol, minuman, pakan ternak,
nata de pina, shampoo, dan lain sebagainya.
Pada makalah ini kami akan membahas mengenai pembuatan permen jelly
dari kulit nanas. Permen jelly merupakan suatu produk berbentuk padat yang
teksturnya relatif lunak bila dikunyah, jernih dan elastis, terbuat dari gula, glukosa,
gula jagung atau pemanis lain dengan cara mencampur sari buah dan bahan
pembentuk gel yang diolah dengan teknik dan perlakuan tertentu. Bahan pembentuk
gel yang biasa digunakan antara lain gelatin, keragenan, dan agar. Permen jelly
tergolong pangan semi basah, oleh karena itu produk ini cepat rusak. Kekuatan dan
stabilitas gel tergantung pada beberapa faktor antara lain konsentrasi gelatin,
temperatur, bobot molekul gel, lama pendinginan, distribusi asam dan basa, struktur
gelatin, pH dan reagen tambahan.
Permen jelly kulit nanas ini merupakan inovasi dari kulit nanas yang biasanya
hanya dijadikan sebagai limbah dari hasil pengolahan buah nanas itu sendiri. Kulit
nanas yang tidak digunakan lagi diolah menjadi permen jelly yang mempunyai nilai
jual sehingga kulit nanas bukan lagi dianggap limbah yang tidak berguna. Dengan
menggunakan alat dan beberapa bahan lain sebagai campuran yang nantinya akan
menghasilkan permen jelly kulit nanas.
9
Sebelum diolah sisik kulit nanas dihilangkan agar tidak menimbulkan gatal
saat dikonsumsi. Kulit nanas yang sudah bersih direndam dengan air garam selama 5-
8 menit tujuannya menghilangkan gatal pada kulit nanas. Kulit nanas kemudian
dihaluskan dan diperas. Hasil perasan ini memiliki tekstur lebih kental dan berwarna
lebih pekat dari pada hasil rebusan. Penambahan karagenan berfungsi untuk
mengentalkan sari kulit nanas dikarenakan karagenan merupakan salah satu gelling
agent yang dapat digunakan pada pembuatan permen. Asam sitrat merupakan asam
organik lemah yang ditemukan pada daun buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-
jerukan). Senyawa ini merupakan, bahan pengawet yang baik dan alami, selain
digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Pada
permen jelly kulit nanas ini asam sitrat digunakan sebagai penambah rasa masam dan
sebagai pengawet. Dimana pada permen jelly kulit nanas dapat bertahan sekitar 1-2
minggu tergantung penyimpanan.
Beberapa kandungan pada permen jelly kulit nanas diantaranya sebagai berikut:
1. Serat, serat terutama berperan penting dalam proses pencernaan manusia.
Salah satu fungsi serat dalam pencernaan adalah membantu penyerapan
glukosa sehingga gula yang masuk ke sel-sel darah akan melambat, dan
bahkan menjaga tingkat gula darah yang normal. Serat akan menghasilkan
asam organik penting yang berguna untuk memelihara lapisan usus.
2. Karbohidrat, fungsi karbohidrat yang utama adalah sebagai pemasok energi.
Dalam 1 gram karbohidrat mampu menghasilkan 4 kkalori yang melalui
proses pembakaran kimiawi di dalam tubuh akan menjadi sumber energi.
3. Enzim Bromelain, yang berguna untuk melegakan tenggorokan dan
membantu pencernaan.
NO Bahan Harga
10
2 Gula pasir 500 gram Rp. 7.000
Permen jelly kulit nanas sendiri memiliki prospek yang sangat bagus
kedepannya, dari segi pemasaran akhir-akhir ini masyarakat sangat tertarik dengan
produk-produk yang unik salah satunya permen kulit nanas ini. Permen jelly kulit
nanas ini bisa dijadikan sebagai pilihan untuk membuka usaha karena cara pembuatan
yang sangat mudah dan modal yang tidak terlalu tinggi, selain itu tidak perlu
memakai alat yang canggih.
11
BAB V
ANALISIS HASIL INDUSTRI
Permen jelly dari kulit nanas ini dapat dijadikan sebagai peluang uasaha
dibidang agroindustri, dimana kita ketahui bahwa permen jelly sendiri peminatnya
cukup banyak dan berasal dari berabagai kalangan sehingga peluang usahanya pun
cukup besar. Untuk itu dapat dibuat analisinya sebagai berikut:
Biaya tetap dalam industry pembuatan permen jelly ini biasanya berupa alat
pendukung dalam produksi permen jelly adapun alat-alat tersebut ialah, berupa pisau,
baskom, ember, tabung gas, panci, kompor gas, saringan, loyang, dan kulkas. Adapun
rincian biaya tetap ini adalah sebagai berikut:
12
Tabel 2. Biaya Tetap Pembuatan Permen Jelly Kulit Nanas
Nama Alat Jumlah Harga
Pisau 5 Rp. 50.000
Baskom 5 Rp. 20.000
Ember 5 Rp. 50.000
Kompor Gas 2 Rp. 460.000
Panci 12 Liter 1 Rp. 383.000
Blender 7 Rp. 1500.000
Saringan 10 Rp. 50.000
Loyang 10 Rp. 150.000
Kulkas 1 Rp. 1500.000
Tabung gas LPG 2 Kg 2 Rp. 120.000
Total Biaya Tetap = Rp. 3.830.000
Berdasarkan tabel 1. Dan tabel 2. Yang telah dijelaskan diatas maka dapat
diketahui modal awal dalam produksi usaha permen jelly dari kulit nanas sendiri:
Modal = Total Biaya Bahan Baku + Total Biaya Tetap
Modal= Rp. 555.000 + Rp.3.830.000 = Rp. 4.385.000
Dari 10 kg permen jelly yang diproduksi dimana dapat dijual seharga
Rp.100.000/Kg, jadi dalam skala produksi pertama kali dengan bahan baku pada tabel
1. Didapat 10 kg permen jelly yang apabila dijual maka didapat penerimaan sebanyak
Rp. 1000.000. Untuk skala penjualan pada produksi awal, mamang belum tampak
keuntungan yang berarti, hal ini dikarenakan modal yang dibutuhkan cukup besar
dalam skala industri pembuatan permen nanas ini sendiri, adapun keuntungan yang
signifikan dapat terlihat jelas pada produksi ke-10 dimana permen jelly yang
dihasilkan adalah sebanyak 100 Kg, dan penerimaan hasil jual permen jelly adalah
sebesar Rp. 10.000.000, dimana pada angka ini telah menutupi dari modal yang
dikeluarkan sebelumnya. Berikut adalah tabel analisis pendapatannya.
No Keterangan Harga
1 Penerimaan pada total produksi 100 Kg (TR) Rp. 10.000.000
2 Biaya Bahan Baku Dan Biaya Tetap (TC) Rp. 9.380.000
13
Selanjutnya dilakukan analisis titik impas dari produksi permen jelly kulit
nanas ini, dalam ilmu ekonomi, terutama akuntansi biaya, titik impas (break even
point) adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah
seimbang sehingga tidak dapat kerugian atau keuntungan. Adapun pada pembuatan
permen jelly ini dilakukan perhitungan titik impas pada produksi ke-10 dengan data
sebagai berikut:
Tabel 3. Analisis Titik Impas
No Variabel Harga
1 Harga jual/Kg Rp.100.000
2 Jumlah produk 10 kali produksi 100 Kg
3 Biaya Bahan Baku Rp. 5.550.000
4 Biaya Tetap Rp. 3.830.000
5 Total Penerimaan Rp. 10.000.000
Didapat hasil perhitungan sebagai berikut:
3.830.000
BEP.Rupiah = = 8.606.741
0,445
3.830.000
BEP.Unit = = 86,06
44500
14
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh berdasarkan makalah ini adalah :
1. Limbah kulit nanas dapat dimanfaatkan berbagai macam olahan, dalam hal ini
limbah kulit nanas dimanfaatkan untuk membuat permen jelly tanpa bahan
pengawet yang berbahaya.
2. Dalam pembuatan permen jelly kulit nanas ini dapat dibuat berdasarkan
prosedur yang ada pada cara kerja yang telah ada.
3. Manfaat dari permen jelly kulit nanas ini pun memiliki kandungan seperti
serat, karbohidrat dan enzim bromelain yang baik untuk pertumbuhan anak-
anak.
6.2 Saran
Diharapakan bahwa produk permen jelly kulit nanas ini dapat menjadi sebuah
produk yang dapat meningkatkan perekonomian bagi masyarakat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, A.D. 1991. Pemanfaatan Limbah Nanas Sebagai Pakan Ternak. Majalah
Peternakan No 76.
Wen, L dan Wrolstad, R.E. 2002. Phenolic Composition of Authentic Pineaple Juice.
Journal of Food Science.
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi dan Teknologi Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
16