Anda di halaman 1dari 3

1.

Peran apa yang dimainkan oleh keterampilan komunikasi anda dalam meraih
kesuksesan perusahaan anda.
Jawab :
Di dalam dunia usaha (bisnis) komunikasi memiliki peranan yang sangat penting
yakni :
a. Sebagai alat untuk menciptakan kesamaan pengertian semua pihak dalam
dunia usaha.
b. Sebagai alat untuk menggerakkan perbuatan orang lain sebagaimana yang
dikehendaki oleh pemberi pesan.

Komunikasi dalam dunia usaha (bisnis) dapat dipandang sebagai suatu “investasi”
dalam rangka mencapai tujuan. Untuk itulah perlu disadari bahwa cara
pelaksanaan investasi tersebut akan menentukan sejauhmana tujuan
menciptakan kesamaan pendapat dan menggerakkan perbuatan orang lain agar
melakukan tindakan sebagaimana yang dikehendaki, agar tujuan mendapatkan
laba dapat akan tewujud.

Jadi untuk mewujudkan kesuksesan perusahaan dapat dilakukan dengan


beberapa peranan kemunikasi efektif sebagai berikut :
1) Peranan Sebagai Kendali
Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dalam beberapa
cara, setiap organisasi/perusahaan mempunyai wewenang dan garis panduan
formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.

2) Peranan Sebagai Motivasi


Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada
para karyawan terkait hal yang harus dilakukan, bagaiman mereka berkerja
baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika kinerjanya
dibawah standar.

3) Peranan Sebagai Pengungkapan emosional


Bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama
untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam anggota merupakan
mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan
kekecewaan dan rasa puas mereka.

4) Peranan Sebagai Informasi


Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok
untuk mengambil keputusan dengan menetukan alternatif.
2. Apa enam langkah yang harus dilakukan individu agar dapat berkomunikasi
secara non-verbal ?
Jawab :
Enam langkah yang harus dilakukan individu agar dapat berkomunikasi
secara non verbal :
1) Tentukan nilai dalam hubungan Anda
Sebelum berkomunikasi dengan orang lain, mulailah dengan melihat peran
kita dalam perusahaan, bagaimana kita ingin diperlakukan dilingkungan
rekan kerja kita, karyawan, baru klien kita. Kita harus tahu apa yang menjadi
kekuatan diri kita. Kita juga harus tahu apa yang membuat kita bisa
mempengaruhi orang lain setelah itu. Apa nilai – nilai karakter yang ada pada
diri kita ketika orang lain melihatnya? Jauh dari itu, bahkan kita juga harus
mulai memikirkan, ingin diingat dan dikenang sebagai apa kita setelah kita
pensiun, keluar dari perusahaan itu atau bahkan meninggal dunia. Kekuatan
itulah yang akan membantu kita menjalin hubungan baik dengan orang lain.

2) Menyelaraskan
Selain menentukan nilai dalam diri sendiri, kita juga harus mampu
menyelaraskan nilai tersebut dengan perilaku kita saat ini. Dan bagaimana
kita memperlakukan orang – orang di sekitar. Orang akan lebih mudah
merasa sadar diri sebagai lawan kesadaran diri mereka, ketika mereka
bertindak dengan cara yang tidak sejajar dengan nilai – nilai dalam diri
mereka. Sebagai aturan praktisnya, jika kita memperlakukan semua orang
dengan cara yang sama dengan yang kita harapkan dari orang lain, maka kita
tidak perlu khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita.

3) Menentukan tujuan
Yang tidak kalah pentingnya adalah tujuan yang jelas harus kita bangun sejak
awal sebelum memasuki percakapan. Tahu apa yang Anda harapkan dari
interaksi dan biarkan orang lain mengetahui itu. Jika mereka tahu apa niat
kita, mereka tidak akan terkejut dengan pertanyaan dan pernyataan yang
nantinya kita berikan.

4) Memahami emosi diri sendiri


Luangkan waktu utnuk mengenali bagaimana diri kita dalam sebuah situasi
tertentu. Kita sering mencoba untuk menghilangkan dan menyangkal
perasaan marah, cemburu, dan tidak sabaran ketika mereka muncul. Tapi
emosi yang muncul tentu karena sebuah alasan. Sangat penting bagi kita
untuk menggunakan beberap menit waktu untuk mencatat apa saja itu.
Semakin baik kita dalam memahami emosi diri, semakin baik kita membaca
emosi orang lain.
5) Berempati dengan orang lain
Kecerdasan emosional bukan tentang kemampuan membaca pikiran orang
lain. Ini adalah kemampuan untuk berempati dan menempatkan diri dalam
kondisi atau situasi orang lain, dan merasakan bagaimana mereka harus
merasakan hal tersebut. Luangkan waktu untuk menginternalisasi hal – hal
yang terjadi di sekitar kita. Mengenali bagaimana mereka membuat kita
merasa dan melihat bagaimana mereka bereaksi.

6) Mengontrol emosi kita


Yang terakhir adalah mengontrol emosi kita sendiri. Meskipun sebagai
manusia niat baik kita selalu ingin dilaksanakan, tapi emosi bisa membuat
semuanya menjadi tidak sesuai yang diharapkan. Namun, kembali lagi tujuan
kita adalah bukan untuk menghilangkan perasaan itu, tapi justru memantau
dan mengendalikan mereka pada saat – saat tertentu. Ketika kita mampu
melakukan hal ini, kita dapat memastikan bahwa perilaku kita sejalan dengan
nilai – nilai yang ada. Dan mendukung tujuan untuk kita capai. Setiap
interaksi tunggal yang kita miliki adalah mampu berlatih mengenali dan
mengatur emosi diri. Seiring waktu emosi itu tidak akan lagi menentukan
bagaimana kita bereaksi, melainkan digunakan untuk mendukung apa yang
akan kita katakan nantinya.

3. Jelaskan beberapa cara untuk memperbaiki keterampilan lisan ketika


berkomunikasi dengan orang dari budaya lain !
Jawab :
Untuk memperbaiki keterampilan lisan dalam berkomunikasi dengan orang –
orang dari budaya lain maka dapat dilakukan beberapa hal, sebagaimana
dikemukakan oleh Ellis (lewat Numan, 1991: 46), yaitu :
1) Menirukan pembicaraan orang lain.
Hal ini dilakukan untuk dapat menyelaraskan komunikasi agar terlihat
rukun dan searah dengan tetap mempertahankan topik yang dibicarakan
dan juga dapat menjaga etika dalam komunikasi karena kita berkaca dari
cara orang lain melakukannya.

2) Mengembangkan bentuk-bentuk ujaran yang telah dikuasai.


Ini berarti kita menyesuaikan ungkapan/ujaran yang sepenuhnya kita
pahami dan kuasai dengan orang yang sedang kita bangun komunikasi
untuk mendapatkan pengembangan terhadap ujaran tersebut.

3) Mendekatkan dua bentuk ujaran, yaitu bentuk ujaran sendiri yang belum
benar dan ujaran orang dewasa yang sudah benar.
Ini dapat dilakukan dengan memberikan ujaran perbandingan ataupun
menyandarkan ungkapan yang kita ungkapkan kepada ujaran – ujaran orang
terdahulu yang telah teruji dan terbukti kebenarannya.

Anda mungkin juga menyukai