Anda di halaman 1dari 5

PAPER KIMIA DASAR II

SIFAT-SIFAT ALKENA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
AGUNG DWI SISWANTO 1401235
ASRIADI 1401014
DWI FITRYAN NINGSIH 1401241
MUHAMMAD ILHAM ABRAR 1401148
PUTRY ELZHA MEIDAYANTI 1401062
SONA YULIA 1401003

JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN


KONSENTRASI TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
BALIKPAPAN
2015
Sifat – Sifat Alkena
1) Sifat Fisis
 Titik leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yang sesuai. Pada
suhu kamar, suku-suku rendah berwujud gas, suku- suku sedang berwujud
cair, dan suku – suku tinggi berwujud padat.
 Titik leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yang sesuai. Pada
suhu kamar, suku-suku rendah berwujud gas, suku-suku sedang berwujud cair,
dan suku-suku tinggi berwujud padat.
 Sifat fisis alkena, yakni titik didih mirip alkana. Hal ini dikarenakan alkena
bersifat non polar dan mempunyai gaya antar molekul yang relatif lemah. Di
samping itu, nilai Mr alkena hampir sama dengan alkana. seperti halnya
alkana kecenderungan titik didih alkena juga naik seiring dengan pertambahan
nilai Mr atau kenaikan jumlah atom karbon.
 Untuk kelarutan, alkena hampir tidak dapat larut dalam air, tapi larut dalam
pelarut-pelarut organik. Oleh karena itu, jika cairan alkena dicampur dengan
air maka kedua cairan itu akan membentuk lapisan yang tidak saling
bercampur

2) Sifat Fisik alkena


Nama alkena Rumus Mr Titik leleh (0C) Titik didih (0C) Wujud pada
molekul 25 0C
Etena C2H4 28 -169 -104 gas
Propena C3H6 42 -185 -48 gas
1-Butena C4H8 56 -185 -6 gas
1-Pentena C5H10 70 -165 30 cair
1-Heksena C6H12 84 -140 63 cair
1-Heptena C7H14 98 -120 94 cair
1-Oktena C8H16 112 -102 122 cair
1-Nonena C9H18 126 -81 147 cair
1-Dekena C10H20 140 -66 171 cair
1. Titik didih dan titik leleh alkena naik dengan pertambahan nilai Mr.
2. Alkena bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air,
tetapi mudah larut dalam pelarut organik non-polar seperti etanol.
3. Sifat fisis alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama (isomer) untuk
rantai lurus lebih tinggi dari rantai bercabang.
4. Titik didih senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis lebih tinggi dari
trans. Mislanya cis-2-butena (3,7 0C) lebih tinggi dari trans-2-butena (0,8 0C).
5. C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18 dst berwujud padat.

3) Sifat kimia alkena


 Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang
disebut gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan
rangkap dapat pula terjadi diluar ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada
ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang ditandai dengan putusnya ikatan
rangkap (ikatan π) membentuk ikatan tunggal (ikatan α) dengan atom atau
gugus tertentu. Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi polimerisasi
dan alkena juga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk korbondioksida
dan uap air apabila jumlah oksigen melimpah, apabila jumlah oksigen tidak
mencukupi maka terbentuk karbonmonooksida dan uap air.
 Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang
disebut gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan
rangkap dapat pula terjadi diluar ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada
ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang ditandai dengan putusnya ikatan
rangkap (ikatan π) membentuk ikatan tunggal (ikatan α) dengan atom atau
gugus tertentu.
 Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi polimerisasi dan alkena juga
dapat bereaksi dengan oksigen membentuk korbondioksida dan uap air apabila
jumlah oksigen melimpah, apabila jumlah oksigen tidak mencukupi maka
terbentuk karbonmonooksida dan uap air.
 Dari keterangan di atas satu sifat dari etena/etilen yaitu :
1. Gas tak berwarna
2. Dapat di bakar
3. Bau yang khas
4. Eksplosif dalam udara pada konsentrasi 3-34%
 Dan etana juga bermamfaat dalam kehidupan sehari-hari oleh para petani
buah-buahan umumnya,sebagai proses pemasakan buah-buahan yang lebih
cepat. Bagaimanakah hubungan antara sifat etena/etilen dan kegunaanya
sehingga menghasilkan bau yang khas dari setiap buah dan rasa yang berbeda
Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana, karena memiliki ikatan rangkap dua
C=C. Reaksi yang terjadi pada alkena :
 Reaksi adisi alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal)
a. Reaksi alkena dengan halogen (halogenasi)
CH2=CH2 + Cl2 CH2Cl-CH2Cl
Etena klorin 1,2-dikloroetana
b. Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)
CH2=CH2(g) + H2(g) katalis Ni/Pt CH3-CH3(g)
Etena etana
c. Reaksi alkena dengan hidrogenhalida/asam halida (hidrohalogenasi)
Umumnya alkena lebih aktif dari alkana. Reaktifitas senyawa alkena sangat
ditentukan oleh sifat ikatan rangkapnya.Sifat khas dari alkena adalah
terdapatnya ikatan rangkap dua antara dua buah atom karbon. Ikatan rangkap
dua ini merupakan gugus fungsional dari alkena sehingga menentukan adanya
reaksi-reaksi yang khusus bagi alkena, yaitu adisi, polimerisasi dan
pembakaran.
d. Alkena dapat mengalami adisi Adisi adalah pengubahan ikatan rangkap (tak
jenuh) menjadi ikatan tunggal (jenuh) dengan cara menangkap atom/gugus
lain. Pada adisi alkena 2 atom/gugus atom ditambahkan pada ikatan rangkap
C=C sehingga diperoleh ikatan tunggal C-C. Beberapa contoh reaksi adisi
pada alkena:
 Reaksi alkena dengan halogen (halogenisasi)
 Reaksi alkena dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi) Hasil reaksi antara
alkena dengan hidrogen halida dipengaruhi oleh struktur alkena, apakah
alkena simetris atau alkena asimetris.
• alkena simetris : akan menghasilkan satu haloalkana.
• alkena asimetris akan menghasilkan dua haloalkana. Produk utana reaksi dapat
diramalkan menggunakan aturan Markonikov, yaitu: Jika suatu HX bereaksi
dengan ikatan rangkap asimetris, maka produk utama reaksi adalah molekul
dengan atom H yang ditambahkan ke atom C dalam ikatan rangkap yang
terikat dengan lebih banyak atom H.
 Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)

1. Reaksi ini akan menghasilkan alkana.

2. Alkena dapat mengalami polimerisasi. Polimerisasi adalah penggabungan molekul-


molekul sejenis menjadi molekul-molekul raksasa sehingga rantai karbon sangat
panjang. Molekul yang bergabung disebut monomer, sedangkan molekul raksasa yang
terbentuk disebut polimer. pembakaran alkena Pembakaran alkena (reaksi alkena
dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.
CH2=CH2 + 2 O2 → 2CO2 + 2H2O
4) Sifat Fisika
 Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air dan
memiliki massa jenis lebih kecil dari air. Alkena dapat larut dalam alkena lain,
pelarut-pelarut nonpolar dan etanol. Pada temperatur kamar alkena yang
memiliki dua, tiga dan empat atom karbon berwujud gas. Sedangkan Alkena
dengan dengan berat molekul lebih tinggi dapat berupa cair dan padatan pada
suhu kamar.
 Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air dan
memiliki massa jenis lebih kecil dari air. Alkena dapat larut dalam alkena lain,
pelarut-pelarut nonpolar dan etanol. Pada temperatur kamar alkena yang
memiliki dua, tiga dan empat atom karbon berwujud gas. Sedangkan Alkena
dengan dengan berat molekul lebih tinggi dapat berupa cair dan padatan pada
suhu kamar.

Anda mungkin juga menyukai