Oleh :
Nurzal & Okto Siswanto 2
1
1
Dosen Teknik Mesin - Institut Teknologi Padang
2
Alumni Teknik Mesin ITP
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh komposisi fly ash dan suhu sintering terhadap densitas
dan kekerasan Vickers keramik lantai dari fly ash yang telah di-vitrifikasi. Fly ash yang digunakan berasal dari
sisa pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap dari Sijantang Sawahlunto. Pertambahan
jumlah produksi fly ash menyebabkan dampak negatif pada lingkungan, sehingga salah satu solusi untuk
mengatasi dampak tersebut adalah dengan cara memanfaatkan fly ash yang telah di-vitrifikasi sebagai raw
material untuk membentuk keramik lantai. Komposisi material yang dipergunakan yaitu: 50 % berat fly ash
vitrifikasi (Fav) + 40 % berat clay + 10 % berat batu kapur. Spesimen uji dibuat berbentuk silindris dengan
diameter 15 mm dengan tekanan sebesar 120 MPa. Spesimen uji kemudian di-sinter pada suhu 1050, 1100,
1150 oC dengan laju pemanasan 10 oC/menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimal densitas
dan kekerasan vickers terjadi pada spesimen (50% berat fly ash vitrifikasi + 40 % berat clay + 10% berat batu
kapur) pada tekanan 120 MPa dan suhu sinter 1150 oC, yaitu densitas sebesar 3,52 gr/cm3, kekerasan vickers
sebesar 6,98 Kg/mm2.
Kata kunci : fly ash vitrifikasi, clay ,batu kapur, sintering, densitas, kekerasan vickers.
PENDAHULUAN 1. Keramik
Fly ash dihasilkan dari sisa pembakaran Keramik merupakan campuran padat yang
batubara pada pembangkit listrik tenaga uap. dibentuk dari aplikasi panas dan tekanan,
Produksi fly ash menyebabkan polusi berisikan sedikitnya sebuah logam dan non
lingkungan berupa pencemaran udara dan air logam atau kombinasi sekurang-kurangnya dua
tanah, karena pemanfaatannya baru sedikit unsur non logam (Barsoum, 1997).
yaitu kurang lebih 20 sampai 30 %. Oleh
karena itu perlu dicari suatu solusi untuk Pengembangan material keramik pada saat ini
mengatasi masalah tersebut dengan cara mulai banyak diarahkan pada pembuatan
memanfaatkan fly ash sebagai raw material keramik lantai, salah satunya adalah fly ash
untuk membentuk keramik lantai. sebagai matrix dipadukan dengan unsur lain
untuk mendapatkan sifat yang lebih baik.
Dalam pengembangan dibidang teknik fly ash
mempunyai sifat superior, diantaranya : Klasifikasi Keramik
kekerasan, kekuatan yang tinggi dan mampu Secara umum keramik dapat diklasifikasikan
kerja yang baik, sehingga dapat diaplikasikan menurut tipe atau fungsi dengan berbagai cara.
pada bidang konstruksi, mekanik dan industri Dalam bidang industri, keramik dikelompokkan
kimia (Boccacini dkk, 1995). sebagai gerabah, produk lempung keras (bata,
pipa keramik, dan sebagainya), bahan tahan-api
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (bata tahan api, silica, alumina, basa, netral),
pengaruh variasi komposisi fly ash dan suhu semen dan beton, gelas dan enamel vitrous, dan
sinter terhadap densitas dan kekerasan Vickers keramik rekayasa (teknik halus).
keramik lantai dari fly ash yang di-vitrifikasi.
Fasa Keramik
Bahan keramik mempunyai karakteristik yaitu
merupakan senyawa antara logam dan bukan
logam. Senyawa ini mempunyai ikatan ionik dan
Jurnal Teknik Mesin Vol.1, No. 2, April 2012 : 1-5 1
ikatan kovalen. Jadi, sifat-sifatnya berbeda khusus, sehingga lempung mempunyai sifat
dengan logam. Biasanya merupakan isolator, sangat dipengaruhi oleh gaya-gaya permukaan.
tembus cahaya (bening), tidak dapat diubah Partikel ini biasanya berukuran lebih kecil dari 2
bentuknya dan sangat stabil dalam lingkungan µm dan umumnya mengandung Alumunium
yang sangat berat. Perbandingan fasa keramik Silikat, Magnesium dan dapat juga mengandung
dan bukan keramik. Kebanyakan fasa keramik zat besi. Partikel clay mempunyai hidroksil
mempunyai struktur kristalin. Ikatan ionik (OH) yang berada pada permukaannya.
menyebabkan bahan keramik mempunyai
stabilitas yang relatif tinggi. Sebagai Sifat khas dari lempung adalah :
kelompok bahan, keramik mempunyai titik Dalam campuran dengan sejumlah air
cair yang tinggi dibandingkan dengan logam membentuk massa yang plastis yang dapat
atau bahan organik. Biasanya lebih keras dan dibentuk dengan banyak cara.
tahan terhadap perubahan-perubahan kimia. Bila air diuapkan, benda yang terbuat dari
Keramik padat biasanya merupakan isolator lempung akan menjadi keras/padat dengan
sebagaimana pula halnya dengan bahan kadar air < 8% dan menjadi rapuh bila kadar
organik. Pada suhu tinggi dengan energi airnya nol.
termal yang lebih tinggi, keramik dapat
menghantar listrik meskipun daya hantarnya Batu Kapur
lebih rendah dibandingkan dengan logam. Batu kapur (CaCO3) adalah sebuah batuan
Karena tidak memiliki elektron bebas, sedimen terdiri dari mineral calcite (kalsium
kebanyakan bahan keramik tembus cahaya carbonate). Batu kapur (wollastonite) ini
(bila tipis) dan merupakan penghantar panas digunakan sebagai bahan pelebur serta
yang buruk. pembentuk suatu ikatan, sehingga bahan ini
dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah
2. Material lempung.
3.3
2.5
2.3
Sintering 2.1
Green compact yang telah dicetak belum 1000 1050 1100 1150 1200
Kekerasan Vickers
6
5 4.93
4
Saptoadi, H., Sumardi, P.C., and Suhanan, 2002.
3.51
3 Compression Strength of Artificial Light
2
1000 1050 1100 1150 1200 Weight Aggregates Made from Fly Ash
Suhu Sintering (0c)
Dari grafik diatas terlihat Kekerasan Vickers Botha, F, 2000, Utilization of Illinois Fly Ash in
pada: Manufacture of Ceramic Tiles.
Suhu sinter 1050 0 C = 3,51 gr/cm3
Suhu sinter 1100 0 C = 6,98 gr/cm3
Suhu sinter 1150 0 C = 4,93 gr/cm3
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA