Anda di halaman 1dari 5

CLS 2 ( PEMERIKSAAN SISTEM REPRODUKSI WANITA )

CHECKLIST PEMERIKSAAN SISTEM REPRODUKSI WANITA

No. Aspek yang dinilai


1. Mengucapkan salam dan basmallah
Bismillahirrohmanirrahim, dan Assalamualaikum wr.wb.
2. Cuci tangan dengan cairan antiseptik
Mencuci tangan dengan cairan antiseptik sebelum melakukan pemeriksaan.
3. Memperkenalkan diri, dan menanyakan identitas pasien
( Menjabat tangan tangan pasien ), baik Ibu/Mbak perkenalkan nama sy dr.Blabla.
Saya dr yang bertugas dirumah sakit ini. Kalau boleh tau, dengan Ibu/Mbak siapa?
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan melakukan informed consent
Jadi Ibu/Mbak, hari kita akan melakukan pemeriksaan fisik luar pada sistem
genitalia atau alat kelamin Ibu/Mbak untuk melihat apakah pemeriksaan fisik luar
pada sistem genitalia atau alat kelamin Ibu/Mbak normal atau ada tidak ya
Ibu/Mbak.
Nanti Ibu/Mbak tidak usah khawatir ya, rileks saja mungkin selama pemeriksaan.
Mungkin akan terasa tidak nyaman tapi saya akan berusaha membuat Ibu/Mbak
senyaman mungkin ya. apakah Ibu/Mbak bersedia melakukan pemeriksaan? Baik
jika bersedia saya mohon izin untuk melakukan pemeriksaan ya Ibu/Mbak.
5. Mempersiapkan alat dan bahan
Permisi ya Ibu/Mbak, saya akan mempersiapkan alat dan bahannya dulu ya, baik
disini tedapat alat dan bahan yang steril maupun tidak steril seperti :
1. Meja instrument
2. Ranjang ginekologi
3. Lampu sorot
4. Sarung tangan DTT (didensinfeksi tingkat tinggi)
5. Spekulum/cocor bebek
6. kateter nelaton
7. Kapas sublimat / kapas disinfektan.
8. Lubrikan / jel
9. Apron
10. Sabun dan air bersih
11. Handuk bersih dan kering
6. Mempersiapkan pasien
Cara mempersiapkan pasien :
a. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih.
b. Pasien diminta untuk untuk membuka pakaian bagian bawah
c. Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi
d. Atur posisi pasien dengan posisi LITHOTOMI
e. Pemeriksa menghidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang
akan diperiksa
Sudah selesai ya Ibu/Mbak, selanjutnya kita mulai pemeriksaannya ya. Jadi apakah
tadi pagi sudah pernah kencing? ( untuk memastikan pengosngan kandung kemih ),
Ibu/Mbak tidak usah khawatir ya, rileks saja mungkin selama pemeriksaan akan
terasa tidak nyaman tapi saya akan berusaha membuat Ibu/Mbak senyaman
mungkin ya. Jadi silahkan Ibu/Mbak membuka pakaian bawahnya dan kemudian
berbaring di ranjang ginekologi dengan posisi LITHOTOMI ( sebuah posisi yang
digunakan untuk persalinan yang dibantu, di mana Ibu/Mbak berbaring terlentang
dengan kaki terangkat dan terpisah, ditopang oleh sanggurdi )
( Selanjutnya pemeriksa menghidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada
bagian yang akan diperiksa )
7. Memakai sarung tangan
Permisi ya Ibu/Mbak, saya memakai handschoon = sarung tangan dulu
Cara memakai sarung tangan :
a. Letakkan sarung tangan dalam bungkus yang sudah dibuka di meja instrumen.
b. Cuci tangan dan keringkan.
c. Lepaskan lipatan sarung tangan, ambil sarung tangan kiri dengan ibu jari dan
telunjuk tangan kanan pada bagian sebelah dalam kemudian pasang sesuai
dengan jari-jari kiri dan kencangkan dengan jalan menarik pangkal sarung
sebelah dalam.
d. Ambil sarung tangan kanan dengan tangan kiri (yang telah menggunakan
sarung tangan) dengan menyelipkan jari-jari tangan kiri di bawah lipatan
sarung tangan.
e. Pasangkan sarung tersebut pada tangan kanan, sesuai dengan alur masing-
masing jari tangan, kemudian kencangkan dengan cara menarik
pangkal/lingkaran sarung tangan.
8. Pemeriksaan
Baik Ibu/Mbak kita mulai pemeriksaannya ya
Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disedikan, menghadap ke aspektus
genitalis
Ambil kapas, basahi dengan larutan antiseptic kemudian usapkan pada
daerah vulva dan perenium
9. Melakukan pemeriksaan genitalia eksterna (inspeksi dan palpasi)
 INSPEKSI
- Jadi setelah saya melakukan pemeriksaan dengan inspeksi atau melihat maka
terlihat pertumbuhan norma dan penyebaran merata pada rambut pubis
Ibu/Mbak, tidak adanya kutu )
- Untuk didaerah kulit pada bagian vulva juga tidak adanya perlukaan, vesikel (
vesikel merupakan lepuh kecil yang dibentuk dengan akumulasi cairan dalam
epidermis/lapisan kulit dan biasanya berisi cairan serosa dan ditemukan pada
anak-anak yang menderita eksern ) atau nodul ( penonjolan pada kulit atau
bawah kulit yang berukuran lebih dari 0,5 cm ), pruritus ( rasa gatal yang bis
meliputi seluruh atau sebagian tubuh seseorang ), tumor ( jenis penyakit yang
memiliki benjolan, didaerah-daerah tertentu ))
- Kemudia labia mayora dan minora ( tidak adanya inflamasi ( respon dari
suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan,
berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami
cedera, seperti karena terbakar atau terinfeksi ), tidak ada luka maupun bekas
luka, papil atau sejenis pembengkakan )
- Lalu klitorisnya tidak adanya pembesaran/maskulinisasi
- Untuk orifisium urethra atau lubang kencingnya tidak adanya infeksi
- Dan introitus vagina (hymen = lipatan membran yang menutup sebagian luar
vagina ) normal tidak ada perobekan
- Selanjutnya perineumnya tidak adanya pembengkakan, ataupun bekas
episiotomi/skar = sayatan pada bagian di antara jalan lahir bayi dan anus atau
diseut perineum
- Keadaan introitus vagina ( apakah ada discharge yang mengalir pada liang
vagina baik jenis atau wujudnya, konsistensinya, banyaknya, berbau atau
tidak )
 PALPASI
- Raba dan telusuri labium mayora kanan dan kiri (terutama di bagian kelenjar
bartholini) dengan ibu jari dan ujung telunjuk (perhatikan dan catat
kelainannya (ada tidaknya pembesaran/nyeri tekan))
- Permisi Ibu/Mbak, apakah ada nyer tekan? Jadi disini saya juga merasakan
tidak adanya pembesaran ataupun edema.
10. Pemisi ya Ibu/Mbak saya akan melakukan pemeriksaan alat kelamin dan
genitalia itu dengan menggunakan alat-alat pemeriksaan seperti pemeriksaan
spekulum, pemeriksaan bimanual, pemeriksaan recto-abdominal, dan
pemeriksaan rektal.
Melakukan pemeriksaan spekulum
Dilakukan pada wanita yang sudah menikah atau pada wanita yang sudah
berhubungan seksual.
a. Masukkan spekulum sesuai ukuran, beri pelumas (berbahan dasar air) pada
bagian luar spekulum untuk memberi kenyamanan saat memasukkan
spekulum.
b. Saat akan memasukkan spekulum buka labia secara gentle dengan jari telunjuk
dan ibu jari tangan kiri, identifikasi orifisium uretra dan vagina.
c. Ambil spekulum cocor bebek dengan tangan kanan - masukkan ujung telunjuk
tangan kiri di commisura posterior untuk merelaksasi dinding otot posterior
yang akan menambah kenyamanan dan sedikit membuka introitus vagina –
masukkan spekulum dalam keadaan tertutup dan miring sejajar dengan
introitus vaginae – dorong masuk kedalam vagina,
d. Jika pasien merasakan ketidaknyamanan hentikan sesaat proses memasukkan
spekulum. Kemudian masukkan spekulum secara perlahan.
e. Setelah 2/3 spekulum masuk ke vagina, putar spekulum perlahan-lahan dengan
sudut 900 sehingga tangkai spekulum mengarah tegak lurus kebawah.
f. Masukkan spekulum lebih jauh sehingga mencapai forniks anterior dan
posterior.
g. Buka spekulum dengan menekan tuas dan atur kedudukan spekulum sehingga
masing-masing menyentuh dinding depan dan belakang vagina.
h. Buka spekulum lebih lanjut sehingga portio servik terlihat jelas – perhatikan
bentuk,ukuran dan warna porsio, ada tidaknya ulkus/perdarahan, sekresi yang
abnormal-perhatikan sekret vagina.
i. Setelah inspeksi selesai, lepas pengungkit dan pengatur jarak bilah-putar
tangkai spekulum 900 berlawanan dengan arah jarum jam sambil mengamati
keadaan mukosa vagina
j. Keluarkan spekulum dari vagina secara hati-hati dengan kedua bilah dalam
keadaan tertutup (saat mengeluarkan, daun speculum keadaan tertutup.
Pegangan speculum dimiringkan (seperti saat dimasukkan) kemudian
speculum dikeluarkan dari vagina.
k. Letakkan spekulum di bengkok yang berada dimeja instrumen
11. Melakukan pemeriksaan bimanual
a. Dilakukan pada wanita yang sudah menikah atau pada wanita yang sudah
berhubungan seksual
b. Masukkan jari telunjuk dan jari tengah dimasukkan secara bersamaan ke dalam
vagina sampai mencapai servik, agar lebih mudah berikan pelumas (berbahan
dasar air) pada jari tersebut
c. Vulva dan Vagina : ada tidaknya masa, ada tidaknya kelainan di daerah
introitus vagina (kista/abses bartholini), ketegangan (kuatnya) dinding vagina,
ada tidaknya kelainan congenital
d. Servik : Permukaan (sikatriks, ulkus, tumor, licin), besar dan bentuk,
konsistensi (kenyal, lunak, keras), ada tidaknya masa, mudah atau sukar
digerakkan, sakit pada pergerakan/nyeri goyang porsio
e. Untuk menentukan ukuran uterus (anteversi), letakkan jari dibawah servik dan
tekan ke atas ke arah dinding anterior abdomen. Tangan pemeriksa diletakkan
melawan dinding abdomen untuk melokalisasi tekanan fundus ke atas. Uterus :
bentuk, ukuran, posisi dan kedudukan uterus (anteversi, retroversi, antefleksi,
retrofleksi, nistro atau dekstroposisi), konsistensi (kenyal, padat), permukaan
uterus rata atau berbenjol-benjol, mobilitas uterus, ada tidaknya tumor (bentuk,
ukuran, konsistensi)
f. Adnexa, gunakan 2 jari di vagina untuk mengangkat adnexa dari kul-de-sak
menuju dinding anterior abdomen. Adnexa terjebak di antara 2 jari di vagina
dengan tangan pemeriksa yang melakukan tekanan ke bawah melawan dinding
bawah abdomen. Bila ukuran uterus normal, tangan pemeriksa tepat berada
diatas ligamentum ingunal dan rami pubis.
g. Cavum douglas (menonjol atau tidak, nyeri tekan atau tidak)
12. Melakukan pemeriksaan recto-vaginal
a. Pemeriksaan ini dilakukan dengan indikasi khusus yaitu nyeri pelvis,
identifikasi masa pada pelvis, gejala pada rectum, screening kanker kolon
b. Ganti sarung tangan saat melakukan pemeriksaan bimanual dan recto-vaginal
untuk menghindari kontaminasi dari rectum.
c. Jari telunjuk dimasukkan ke dalam vagina dan jari tengah ke dalam rectum
d. Sapukan jari secara horizontal jari saling menekan berlawanan seperti gunting
untuk menilai septum rectovaginal dan jaringan parut.
e. keluarkan jari telunjuk, kemudian jari tengah menyapu rectum secara
melingkar untuk memeriksa adanya masa.
13. Melakukan pemeriksaan rectal
a. Memasang handscoon steril
b. Oleskan jeli pada jari telunjuk
c. Masukkan jari telunjuk pada rectum
d. Naikkan telunjuk kearah anterosuperior untuk melihat hymen (utuh/robekan
arah jam)
14. Beritahukan pasien pemeriksaan telah selesai
Baik Ibu/Mbak pemeriksaan alat kelamin dan genitalia tenlah selesai kita lakukan ya
15. Menyampaikan dan menjelaskan hasil pemeriksaan ke pasien
Jadi setelah kita melakukan pemeriksaan mulai dari inspeksi dan palpasi semuanya
masih dalam keadaan normal, kemudaian untuk pemeriksaan dengan menggunakan
alat-alat pemeriksaan seperti pemeriksaan spekulum, pemeriksaan bimanual,
pemeriksaan recto-abdominal, dan pemeriksaan rektal juga masih normal.
16. Mengucapkan Hamdallah dan menjelaskan kepada pasien bahwa pemeriksaan
telah selesai
Alhamdulillah pemeriksaan sistem genitalia atau alat kelamin telah selasai kita
lakukan ya Ibu/Mbak, mungkin ada yang kurang jelas dan ingin Ibu/Mbak tanyakan?
Baik jika tidak ada yang ingin ditanyakan saya ucapkan terimakasih.
17. Mencuci tangan dengan cairan aseptic
Mencuci tangan dengan cairan antiseptik setelah selesai melakukan pemeriksaan.
18. Mengucapkan salam dan terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai