1. Mengucapkan salam dan basmallah Bismillahirrohmanirrahim, dan Assalamualaikum wr.wb. 2. Cuci tangan dengan cairan antiseptik Mencuci tangan dengan cairan antiseptik sebelum melakukan pemeriksaan. 3. Memperkenalkan diri, dan menanyakan identitas pasien ( Menjabat tangan tangan pasien ), baik Ibu/Mbak perkenalkan nama sy dr.Blabla. Saya dr yang bertugas dirumah sakit ini. Kalau boleh tau, dengan Ibu/Mbak siapa? 4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan melakukan informed consent Jadi Ibu/Mbak, hari kita akan melakukan pemeriksaan fisik luar pada sistem genitalia atau alat kelamin Ibu/Mbak untuk melihat apakah pemeriksaan fisik luar pada sistem genitalia atau alat kelamin Ibu/Mbak normal atau ada tidak ya Ibu/Mbak. Nanti Ibu/Mbak tidak usah khawatir ya, rileks saja mungkin selama pemeriksaan. Mungkin akan terasa tidak nyaman tapi saya akan berusaha membuat Ibu/Mbak senyaman mungkin ya. apakah Ibu/Mbak bersedia melakukan pemeriksaan? Baik jika bersedia saya mohon izin untuk melakukan pemeriksaan ya Ibu/Mbak. 5. Mempersiapkan alat dan bahan Permisi ya Ibu/Mbak, saya akan mempersiapkan alat dan bahannya dulu ya, baik disini tedapat alat dan bahan yang steril maupun tidak steril seperti : 1. Meja instrument 2. Ranjang ginekologi 3. Lampu sorot 4. Sarung tangan DTT (didensinfeksi tingkat tinggi) 5. Spekulum/cocor bebek 6. kateter nelaton 7. Kapas sublimat / kapas disinfektan. 8. Lubrikan / jel 9. Apron 10. Sabun dan air bersih 11. Handuk bersih dan kering 6. Mempersiapkan pasien Cara mempersiapkan pasien : a. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih. b. Pasien diminta untuk untuk membuka pakaian bagian bawah c. Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi d. Atur posisi pasien dengan posisi LITHOTOMI e. Pemeriksa menghidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan diperiksa Sudah selesai ya Ibu/Mbak, selanjutnya kita mulai pemeriksaannya ya. Jadi apakah tadi pagi sudah pernah kencing? ( untuk memastikan pengosngan kandung kemih ), Ibu/Mbak tidak usah khawatir ya, rileks saja mungkin selama pemeriksaan akan terasa tidak nyaman tapi saya akan berusaha membuat Ibu/Mbak senyaman mungkin ya. Jadi silahkan Ibu/Mbak membuka pakaian bawahnya dan kemudian berbaring di ranjang ginekologi dengan posisi LITHOTOMI ( sebuah posisi yang digunakan untuk persalinan yang dibantu, di mana Ibu/Mbak berbaring terlentang dengan kaki terangkat dan terpisah, ditopang oleh sanggurdi ) ( Selanjutnya pemeriksa menghidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan diperiksa ) 7. Memakai sarung tangan Permisi ya Ibu/Mbak, saya memakai handschoon = sarung tangan dulu Cara memakai sarung tangan : a. Letakkan sarung tangan dalam bungkus yang sudah dibuka di meja instrumen. b. Cuci tangan dan keringkan. c. Lepaskan lipatan sarung tangan, ambil sarung tangan kiri dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan pada bagian sebelah dalam kemudian pasang sesuai dengan jari-jari kiri dan kencangkan dengan jalan menarik pangkal sarung sebelah dalam. d. Ambil sarung tangan kanan dengan tangan kiri (yang telah menggunakan sarung tangan) dengan menyelipkan jari-jari tangan kiri di bawah lipatan sarung tangan. e. Pasangkan sarung tersebut pada tangan kanan, sesuai dengan alur masing- masing jari tangan, kemudian kencangkan dengan cara menarik pangkal/lingkaran sarung tangan. 8. Pemeriksaan Baik Ibu/Mbak kita mulai pemeriksaannya ya Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disedikan, menghadap ke aspektus genitalis Ambil kapas, basahi dengan larutan antiseptic kemudian usapkan pada daerah vulva dan perenium 9. Melakukan pemeriksaan genitalia eksterna (inspeksi dan palpasi) INSPEKSI - Jadi setelah saya melakukan pemeriksaan dengan inspeksi atau melihat maka terlihat pertumbuhan norma dan penyebaran merata pada rambut pubis Ibu/Mbak, tidak adanya kutu ) - Untuk didaerah kulit pada bagian vulva juga tidak adanya perlukaan, vesikel ( vesikel merupakan lepuh kecil yang dibentuk dengan akumulasi cairan dalam epidermis/lapisan kulit dan biasanya berisi cairan serosa dan ditemukan pada anak-anak yang menderita eksern ) atau nodul ( penonjolan pada kulit atau bawah kulit yang berukuran lebih dari 0,5 cm ), pruritus ( rasa gatal yang bis meliputi seluruh atau sebagian tubuh seseorang ), tumor ( jenis penyakit yang memiliki benjolan, didaerah-daerah tertentu )) - Kemudia labia mayora dan minora ( tidak adanya inflamasi ( respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar atau terinfeksi ), tidak ada luka maupun bekas luka, papil atau sejenis pembengkakan ) - Lalu klitorisnya tidak adanya pembesaran/maskulinisasi - Untuk orifisium urethra atau lubang kencingnya tidak adanya infeksi - Dan introitus vagina (hymen = lipatan membran yang menutup sebagian luar vagina ) normal tidak ada perobekan - Selanjutnya perineumnya tidak adanya pembengkakan, ataupun bekas episiotomi/skar = sayatan pada bagian di antara jalan lahir bayi dan anus atau diseut perineum - Keadaan introitus vagina ( apakah ada discharge yang mengalir pada liang vagina baik jenis atau wujudnya, konsistensinya, banyaknya, berbau atau tidak ) PALPASI - Raba dan telusuri labium mayora kanan dan kiri (terutama di bagian kelenjar bartholini) dengan ibu jari dan ujung telunjuk (perhatikan dan catat kelainannya (ada tidaknya pembesaran/nyeri tekan)) - Permisi Ibu/Mbak, apakah ada nyer tekan? Jadi disini saya juga merasakan tidak adanya pembesaran ataupun edema. 10. Pemisi ya Ibu/Mbak saya akan melakukan pemeriksaan alat kelamin dan genitalia itu dengan menggunakan alat-alat pemeriksaan seperti pemeriksaan spekulum, pemeriksaan bimanual, pemeriksaan recto-abdominal, dan pemeriksaan rektal. Melakukan pemeriksaan spekulum Dilakukan pada wanita yang sudah menikah atau pada wanita yang sudah berhubungan seksual. a. Masukkan spekulum sesuai ukuran, beri pelumas (berbahan dasar air) pada bagian luar spekulum untuk memberi kenyamanan saat memasukkan spekulum. b. Saat akan memasukkan spekulum buka labia secara gentle dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri, identifikasi orifisium uretra dan vagina. c. Ambil spekulum cocor bebek dengan tangan kanan - masukkan ujung telunjuk tangan kiri di commisura posterior untuk merelaksasi dinding otot posterior yang akan menambah kenyamanan dan sedikit membuka introitus vagina – masukkan spekulum dalam keadaan tertutup dan miring sejajar dengan introitus vaginae – dorong masuk kedalam vagina, d. Jika pasien merasakan ketidaknyamanan hentikan sesaat proses memasukkan spekulum. Kemudian masukkan spekulum secara perlahan. e. Setelah 2/3 spekulum masuk ke vagina, putar spekulum perlahan-lahan dengan sudut 900 sehingga tangkai spekulum mengarah tegak lurus kebawah. f. Masukkan spekulum lebih jauh sehingga mencapai forniks anterior dan posterior. g. Buka spekulum dengan menekan tuas dan atur kedudukan spekulum sehingga masing-masing menyentuh dinding depan dan belakang vagina. h. Buka spekulum lebih lanjut sehingga portio servik terlihat jelas – perhatikan bentuk,ukuran dan warna porsio, ada tidaknya ulkus/perdarahan, sekresi yang abnormal-perhatikan sekret vagina. i. Setelah inspeksi selesai, lepas pengungkit dan pengatur jarak bilah-putar tangkai spekulum 900 berlawanan dengan arah jarum jam sambil mengamati keadaan mukosa vagina j. Keluarkan spekulum dari vagina secara hati-hati dengan kedua bilah dalam keadaan tertutup (saat mengeluarkan, daun speculum keadaan tertutup. Pegangan speculum dimiringkan (seperti saat dimasukkan) kemudian speculum dikeluarkan dari vagina. k. Letakkan spekulum di bengkok yang berada dimeja instrumen 11. Melakukan pemeriksaan bimanual a. Dilakukan pada wanita yang sudah menikah atau pada wanita yang sudah berhubungan seksual b. Masukkan jari telunjuk dan jari tengah dimasukkan secara bersamaan ke dalam vagina sampai mencapai servik, agar lebih mudah berikan pelumas (berbahan dasar air) pada jari tersebut c. Vulva dan Vagina : ada tidaknya masa, ada tidaknya kelainan di daerah introitus vagina (kista/abses bartholini), ketegangan (kuatnya) dinding vagina, ada tidaknya kelainan congenital d. Servik : Permukaan (sikatriks, ulkus, tumor, licin), besar dan bentuk, konsistensi (kenyal, lunak, keras), ada tidaknya masa, mudah atau sukar digerakkan, sakit pada pergerakan/nyeri goyang porsio e. Untuk menentukan ukuran uterus (anteversi), letakkan jari dibawah servik dan tekan ke atas ke arah dinding anterior abdomen. Tangan pemeriksa diletakkan melawan dinding abdomen untuk melokalisasi tekanan fundus ke atas. Uterus : bentuk, ukuran, posisi dan kedudukan uterus (anteversi, retroversi, antefleksi, retrofleksi, nistro atau dekstroposisi), konsistensi (kenyal, padat), permukaan uterus rata atau berbenjol-benjol, mobilitas uterus, ada tidaknya tumor (bentuk, ukuran, konsistensi) f. Adnexa, gunakan 2 jari di vagina untuk mengangkat adnexa dari kul-de-sak menuju dinding anterior abdomen. Adnexa terjebak di antara 2 jari di vagina dengan tangan pemeriksa yang melakukan tekanan ke bawah melawan dinding bawah abdomen. Bila ukuran uterus normal, tangan pemeriksa tepat berada diatas ligamentum ingunal dan rami pubis. g. Cavum douglas (menonjol atau tidak, nyeri tekan atau tidak) 12. Melakukan pemeriksaan recto-vaginal a. Pemeriksaan ini dilakukan dengan indikasi khusus yaitu nyeri pelvis, identifikasi masa pada pelvis, gejala pada rectum, screening kanker kolon b. Ganti sarung tangan saat melakukan pemeriksaan bimanual dan recto-vaginal untuk menghindari kontaminasi dari rectum. c. Jari telunjuk dimasukkan ke dalam vagina dan jari tengah ke dalam rectum d. Sapukan jari secara horizontal jari saling menekan berlawanan seperti gunting untuk menilai septum rectovaginal dan jaringan parut. e. keluarkan jari telunjuk, kemudian jari tengah menyapu rectum secara melingkar untuk memeriksa adanya masa. 13. Melakukan pemeriksaan rectal a. Memasang handscoon steril b. Oleskan jeli pada jari telunjuk c. Masukkan jari telunjuk pada rectum d. Naikkan telunjuk kearah anterosuperior untuk melihat hymen (utuh/robekan arah jam) 14. Beritahukan pasien pemeriksaan telah selesai Baik Ibu/Mbak pemeriksaan alat kelamin dan genitalia tenlah selesai kita lakukan ya 15. Menyampaikan dan menjelaskan hasil pemeriksaan ke pasien Jadi setelah kita melakukan pemeriksaan mulai dari inspeksi dan palpasi semuanya masih dalam keadaan normal, kemudaian untuk pemeriksaan dengan menggunakan alat-alat pemeriksaan seperti pemeriksaan spekulum, pemeriksaan bimanual, pemeriksaan recto-abdominal, dan pemeriksaan rektal juga masih normal. 16. Mengucapkan Hamdallah dan menjelaskan kepada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai Alhamdulillah pemeriksaan sistem genitalia atau alat kelamin telah selasai kita lakukan ya Ibu/Mbak, mungkin ada yang kurang jelas dan ingin Ibu/Mbak tanyakan? Baik jika tidak ada yang ingin ditanyakan saya ucapkan terimakasih. 17. Mencuci tangan dengan cairan aseptic Mencuci tangan dengan cairan antiseptik setelah selesai melakukan pemeriksaan. 18. Mengucapkan salam dan terimakasih Wassalamualaikum wr.wb dan terimakasih