0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
98 tayangan4 halaman
Pemeriksaan rongga mulut dilakukan untuk mendeteksi gangguan atau kelainan. Prosedurnya meliputi inspeksi, palpasi, dan perkusi untuk melihat, menyentuh, dan mengetuk daerah mulut. Hasil pemeriksaan pasien ini normal tanpa kelainan pada bibir, gigi, lidah, tonsil, dan kelenjar lainnya.
Pemeriksaan rongga mulut dilakukan untuk mendeteksi gangguan atau kelainan. Prosedurnya meliputi inspeksi, palpasi, dan perkusi untuk melihat, menyentuh, dan mengetuk daerah mulut. Hasil pemeriksaan pasien ini normal tanpa kelainan pada bibir, gigi, lidah, tonsil, dan kelenjar lainnya.
Pemeriksaan rongga mulut dilakukan untuk mendeteksi gangguan atau kelainan. Prosedurnya meliputi inspeksi, palpasi, dan perkusi untuk melihat, menyentuh, dan mengetuk daerah mulut. Hasil pemeriksaan pasien ini normal tanpa kelainan pada bibir, gigi, lidah, tonsil, dan kelenjar lainnya.
Mengucapkan salam dan basmallah 1. Bismillahirrohmanirrahim, dan Assalamualaikum wr.wb. 2. Cuci tangan dengan cairan aseptik Mencuci dengan cairan antiseptik sebelum melakukan pemeriksaan 3. Memperkenalkan diri, dan menanyakan identitas pasien Selamat pagi, baik Bapak/Ibu perkenalkan nama sy dr. Nana. Saya dr yang bertugas dirumah sakit ini. Kalau boleh tau, dengan Bapak/Ibu siapa? 4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan melakukan informed consent Baik Bapak/Ibu, hari kita akan melakukan pemeriksaan pada rongga mulut Bapak/Ibu. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan atau kelainan pada rongga mulut Bapak/Ibu. Jadi prosedurnya, nanti saya akan melakukan pemeriksaan mulai dari inspeksi, perkusi, dan palpasi rongga mulut Bapak/Ibu. Mungkin nanti selama pemeriksaan akan terasa tidak nyaman, tapi pemeriksaan ini tidak akan berbahaya Bapak/Ibu rileks saja dan jangan khawatir. Jadi apakah Bapak/Ibu bersedia melakukan pemeriksaan? Baik jika bersedia saya akan menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan, mohon izin untuk Bapak/Ibu untuk ke tempat pemeriksaan agar saya bisa melakukan pemeriksaan ya. 5. Mempersilahkan pasien untuk duduk rileks dan pemeriksa juga duduk berhadapan dengan posisi bersilangan Permisi Pak/Bu, jadi kita akan memulai pemerikasaannya ya. Silahkan Bapak/Ibu duduk rileks saja saya akan melakukan pemeriksaan dengan posisi bersilangan dan saling duduk berhadapan. 6. Pemeriksa menggunakan head light dengan benar dan memfokuskan ke mulut pasien Setelah selesai melakukan informed consent dan mempersilahkan pasien untuk duduk rileks maka pemeriksa menggunakan head light dengan benar sambil memfokuskan ke mulut pasien. 7. Meminta pasien untuk membuka mulut lebar-lebar Permisi Pak/Bu, silahkan mulutnya dibuka dengan lebar supaya saya bisa melakukan pemeriksaan. 8. INSPEKSI Jadi pemeriksaannya kita mulai dari yang pemeriksaan yang pertama yaitu Inspeksi/Melihat, pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat atau mengetahui bagaimana keadaan rongga mulut Perhatikan orifisium oris dan sudut nasobial. Nilailah warna dan simetrisitasnya, cari ada tidaknya peradangan pada bibir, tumor, ataupun fisurasi Baik untuk kesimetrisitas bibir normal kiri dan kanan, sudut bibir dan nasobialnya juga simetris kiri dan kanan, kemudian untuk warna bibir normal ( tidak pucat, sianotik, pigmentasi ), tidak adanya cheilitis ( peradangan pada bibir, tampak kering dan edema ), tidak adanya cheiilosis ( fissurasi pada daerah inflamasi ), perleche ( angular cheilitis ), serta tidak adanya vesikel, dan lain-lain. Selanjutnya untuk gerakan bibir dan sudut mulut ( N.VII ) saat pasien membuka mulut, Silahkan senyum dan dibuka mulutnya Pak/Bu, disini juga tidak terdapat deformitas atau asimetris mulut, ptialismus/hipersalivasi, trimus ( kekakuan otot mulut ). Perhatikan mukosa rongga mulut. Gunakan tongue spatel untuk menilai mukosa bagian gingiva dan bukal secara hati-hati. Nilai juga dental/gigi pasien secara keseluruhan Untuk warna dan bentuk mukosa pada arah bibir, buccal/pipi, palatum, juga normal tidak adanya kelainan ( misalnya ulkus, oral thrush, stomatitis, pigmentasi, bercak koplik ) kemudian untuk gingiva juga normal, tidak adanya kelainan ( misalnya edema, nyeri, hiperemia, epulis ) Selanjutnya untuk gigi-geligi, tidak terlihat adanya karies pada dental P2, P1, M1, M2, M3 yang biasnya dapat menimbulkan sinusitis maksilaris serta gigi M3 yang letaknya miring dan biasanya dapat menyebabkan trismus. Perhatikan warna, simetritasitas dan pergerakan lidah Selanjutnya lidah, disini saya perhatikan tidak adanya makro/mikroglosia tremor lidah, kemudian parese N.XII tidak mengalami atrofi, tidak ada tumor maligna. Untuk permukaan bawah lidah, juga tidak adanya tumor, tidak ada pembengkakan kelenjar saliva sublingual, dan tidak ada inflamasi pada jaringan dasar mulut. Minta pasien mengangkat lidahnya untuk menilai kelenjar saliva sublingual dan jaringan bagian bawah lidah. Nilai juga kelenjar saliva lainnya. Silahkan lidahnya diangkat, saya juga akan melakukan pemeriksaan pada kelenjar saliva lainnya seperti parotis dan sub mandibula untuk menilai peradangan atau tumor. Jadi setelah saya melihat, tidak ada tanda-tanda peradangan atau pembengkakan serta tumor pada kelenjar-kelenjar salivanya. Minta pasien merilekskan lidah dalam mulut. Lalu ambil 2 spatula lidah ( tongue spatel ) lalu tekankan perlahan pada 𝟏⁄𝟑 tengah lidah. Hindari menyentuh uvula atau palatum durum untuk mencegah refleks muntah. Perhatikan mukosa faring dan tonsil, nilai ada tidaknya inflamasi, pembesaran atau tumor. Lalu untuk faring, setelah diamati faringnya simetritas kemudain pergerakan pergerakan uvula dan tonsil juga normal. Selanjutnya untuk warna mukosa faring juga tidak hiperemis, pucat ataupun terdapat eksudat. Kemudian disini juga tidak adanya granul limfoid pada sekitar faring. Minta pasien mengatakan “aaaaa” untuk menilai pergerakan faring dan palatum mole Terakhir, coba Bapak/Ibu bilang “aaaaa” nanti saya akan menilai pergerakan faring dan palatum atau langit-langitnya. Disini untuk palatum durum ( torus palatinus ) dan prosessus alveolaris, tidak terlihat adanya pembengkakan, yang mungkin biasanya disebabkan oleh peradangan atau tumor dari sinus maksilaris. 9. PALPASI Selanjutnya pemeriksaan yang kedua dengan cara Mempalpasi/Menekan-nekan daerah yang akan diperiksa untuk merasakan ada kelainan seperti pembengkakan dan lain-lain. Masukkan tongue spatel secara vertikal lalu sentuhkan tonsil kiri dan kanan untuk menilai mobilitas dan nyeri pada tonsil. Cara Pemeriksaan : Lakukanlah palpasi/penekanan pada tonsil. Menggunakan 2 tongue spatel, spatula pertama digunakan menekan lidah sehingga faring lebih nampak. Spatula kedua digunakan untuk menekan tonsil pada bagian lateral dan anterior. Posisi spatula vertikal, lalu sentuh perlahan bagian tonsil dan paratonsiler. Pada kasus tumor tonsil akan terfiksasi pada jaringan sekitar sehingga sulit bergerak. Sedangkan pada kasus infeksi/inflamasi tonsil akan mobile dan nyeri. Hasil Pemeriksaan : Pemisi Pak/Bu, saya akan menekan-nekan untuk mengetahui adanya pembengkakan atau tidak, lalu bagaimana rasanya Pak/Bu apakah ada rasa nyeri tekan? Baik jika tidak ada maka untuk tonsilnya masih normal tidak ada nyeri tekan ataupun pembengkakan. Tambahan : Cara Pemeriksaan Tambahan : Lakukan palpasi pada lidah dan daerah lantai cavum oris. Nilai ada tidaknya ulkus, tumor atau peradangan pada jaringan bagian bawah mulut ( angina ludovici ) Hasil Pemeriksaan Tambahan : Untuk hasil palpasi pada lidah dan daerah lantai cavum oris menunjukkan tidak adanya ulkus, tumor ataupun pada jaringan bagian bawah mulut. Cara Pemeriksaan Tambahan : Lakukan palpasi dari luar untuk mencari pembesaran kelenjar parotis dan subamandibula. Perluas perabaan ke arah leher untuk mencari peradangan pada limfonodi regional. Hasil Pemeriksaan Tambahan : Dan untuk palpasi dari luar bisa dengan mencari pembesaran kelenjar parotis dan subamandibula. Serta perluasannya perabaan ke arah leher untuk mencari adanya peradangan pada limfonodi regional. Melakukan rangsangan refleks muntah dengan menyentuh uvula atau palatum mole. Silahkan Bapak/Ibu, mohon untuk dirilekskan lidah dalam mulutnya kita akan melakukan rangsangan refleks muntah dengan menyentuh uvula atau palatum mole, jadi jika rangsangan refleks muntah maka itu bagus dan menunjukkan sesuatu yang normal. Setelah kita lakukan pemeriksaan rangsang refleks muntah menunjukkan hal yang positif jadi normal dan hal yang bagus. Keluarkan tongue spatel secara hati-hati 10. PERKUSI Dan pemeriksaan yang terakhir dengan cara Memperkusi/Menketok-ketok daerah yang akan diperiksa untuk merasakan ada kelainan/gangguan pada organ yang diperiksa. Lakukan perkusi pada gigi yang dicurigai menderita infeksi Lakukan perkusi/ketukan. Menggunakan instrumen logam seperti pinset atau tongue spatel pada dental/gigi yang dicurigai terdapat lubang atau inspeksi. Nilai penjalaran nyeri dan sifat nyeri nya. Permisi, saya akan melakukan pemeriksan perkusi dengan cara mengetok-ketok jadi ketika terasa nyeri. Apakah ada rasanya nyeri Pak/Bu? Baik setelah diperkusi tidak ada rasanya nyeri maka tidak ada lubang atau infeksi ataupun. Jadi gigi masih normal tidak ada lubang ataupun infeksi. 11. Menyatakan pemeriksaan telah selesai Baik Bapak/Ibu pemeriksaan rongga mulut telah selesai kita lakukan. 12. Menginterpretasikan hasil permeriksaan Selanjutnya saya akan menyimpulkan hasil pemeriksaannya masih dalam batas normal mulai dari pemeriksaan awal hingga akhi. Jadi untuk pemeriksaan pertama yaitu inspeksinya semua masih dalam batas normal, sama dengan pemeriksaan palpasinya yang menunjukkan semuanya juga masih dalam batas normal dengan hasil pemeriksaan berupa rangsangan refleks muntah positif terjadi serta tidak adanya pembengkakan ataupun tumor. Untuk pemeriksaan terakhir atau perkusi juga menunjukkan masih dalam batas normal karena tidak adanya rasa nyeri serta lubang pada giginya. 13. Mengucapkan Hamdallah Apakah ada tidak dimengerti dan ingin ditanyakan Pak/Bu? Baik alhamdulillah pemeriksaan telah selesai kita lakukan ya Pak/Bu. 14. Mencuci tangan dengan cairan antiseptik Mencuci tangan dengan cairan antiseptik setelah melakukan pemeriksaan 15. Mengucap salam dan terimakasih Terimakasih ya Pak/Bu, dan Wasssalamualaikum wr.wb.