Anda di halaman 1dari 49

NEUROFISIOLOGI

SISTEM SARAF OTONOM


DAN SOMATIK

I Wayan Tunjung, dr. Sp.S


BAGIAN NEUROLOGI
RSU KOTA MATARAM
• Sistem Saraf Otonom (SSO): Sistem saraf yang
mengatur kebanyakan fungsi viseral tubuh,
seperti:
• Tekanan arteri
• Motilitas dan sekresi gastrointestinal
• Pengosongan kandung kencing
• Berkeringat
• Merinding
• Bronkodilatasi-bronkokontriksi
• Temperatur tubuh
Pembagian SSO

SIMPATIS
PERIFER
PARASIMPATIS

SSO KORTEK LIMBIK

PUSAT HIPOTALAMUS

HIPOFISE
• Karakteristik yang menonjol SSO 
kecepatan dan intensitasnya didalam
mengubah fungsi viseral

• 3-5 detik  ↑ denyut jantung sampai


2x
• 10-15 detik  ↑ tek arteri menjadi 2x,
atau diturunkan sebegitu rendahnya
sehingga penderita pingsan
Skema serabut
simpatis dan
parasimpatis
(Duus, 2005)
Hubungan antara medulla spinalis, saraf spinal, rantai simpatis, dan
saraf simpatis perifer (Guyton dan Hall, 2006)
Perbedaan karakteristik inervasi sistem saraf
parasimpatis dan simpatis (Barman dkk, 2009)
Struktural molekular asetilkolin dan noreprinefrin
(Guyton dan Hall, 2006)

 Serat Kolinergik

 Serat Adrenergik
Reseptor Kolinergik
Muskarinik: otot polos, kelenjar eksokrin, nodus
sinoatrial, dan atriventrikular pada jamtung.
Nikotinik: sinapsis antara neuron praganglioner
dan pascaganglioner serta pada motor end
plate otot lurik.

Reseptor Adrenergik
α: α1 dan α2
β: β1 dan β2
Ilustrasi skematis
generalisasi tempat
hubungan (junction) varikositas
kolinergik (Katzung,
2006)

• Acetyl-CoA +
Choline 
Acetylcholine
(choline
acetyltransferase)
Ilustrasi skematis
generalisasi tempat
hubungan (junction)
adrenergik (Katzung,
2006)
1. Tyrosine  Dopa
(hydroxylation)
2. Dopa  Dopamine
(decarboxylation)
3. Transport Dopamine ke
dalam vesikel
4. Dopamine
Norepinephrine
(hydroxylation )
5. Norepinephrine 
Epinephrine
(methylation)
Reseptor Organ Efektor
Fungsi Medula Adrenal

• Organ utama dari


sistem saraf simpatis
• 80% Epinefrin
• 20% NE
• Menimbulkan
pelepasan hormon ~
efek simpatis ke
seluruh tubuh
Kelenjar Adrenal (Barman dkk, 2009)
PERBEDAAN EPINEPRINE & NOREPRINEPRIN
EPINEPRIN NOREPINEPRINE

Efek Jantung ++ +

Pembuluh darah + ++
otot & Tek. arteri

Efek Metabolisme ++ +
jaringan
REFLEKS OTONOM
Refleks Otonom Kardiovaskular
Refleks Otonom Gastrointestinal
Refleks Otonom Lainnya
Sistem baroreseptor
untuk mengontrol
tekanan arteri
(Guyton dan Hall,
2006)
Kontrol saraf pada dinding usus (Guyton dan Hall,
2006)
Kehidupan Vegetatif dan Sistem Saraf Otonom

Pupil dan sistem saraf otonom


Gangguan vegetatif pada kulit
Penyakit Raynaud
Akalasia dan Otot sfinkter yang
aganglionik
Proses Miksi
Proses Defekasi
Klinis Sindrom Horner

Sentral (serabut simpatis sentral)


Sindr. Wallenberg
Preganglionik
Gangguan berkeringat (anhidrosis) &
kemerahan pada wajah
Postganglionik
Nyeri wajah, ggn THT
Fenomena Raynaud (Li, 2009)
Persarafan kandung kencing (Duus, 2005)
Persarafan Rektum (Duus, 2005)
Area kontrol otonom pada batang otak dan hipotalamus
(Guyton dan Hall, 2006)
Pengaturan oleh Hipotalamus
(The head ganglion of the autonomic nervous system)
Pengaturan kelenjar endokrin
Pengaturan aktivitas susunan saraf otonom perifer (simpatik
&parasimpatik)
Zona dinamogenik (ergotropik) nuk.mamilaris simpatik
Zona endofilik (trofotropik) tuber sinerium parasimpatik
Regulasi suhu (anterior panas, post dingin)
Regulasi nafsu
Minum (hausbag.lateral)
Makan (lapar nuk.lateralis, kenyang nuk.ventromedialis)
Seksual (antero-ventral)
Emosi (lintasan lingkaran Papez)
Pusat kontrol hipotalamus dalam potongan sagital
(Guyton dan Hall, 2006)
Mekanisme
umpan balik
untuk kontrol
asupan
makanan
(Guyton dan
Hall, 2006)
Skema kontrol perifer dan sentral fungsi seksual
(Pistoia dkk, 2006)
Sistem limbik yang menggambarkan posisi kunci
hipotalamus (Guyton dan Hall, 2006)
Lintasan lingkaran Papez
Irama
sirkadian
dalam proses
tidur
(Barman dkk,
2009)
Peranan
batang otak
dan
hipotalamus
dalam proses
tidur (Barman
dkk, 2009)
SISTEM SARAF SOMATIK
SISTEM SARAF SOMATIK
 Akson-akson neuron motorik yang
mempersarafi otot rangka.
Terdapat pada cornu ventral korda
spinalis.
Bagian terminal akson neuron
motorik mengeluarkan asetilkolin,
yang menimbulkan eksitasi dan
kontraksi serat-serat otot yang
dipersarafi.
SISTEM SARAF SOMATIK
Neuron motorik hanya dapat
merangsang otot rangka,
berbeda dengan serat otonom
yang dapat merangsang atau
menghambat organ-organ
efektornya.
Dendrit saraf motorik dan
badan selnya banyak
dipengaruhi oleh sinaps
konvergen
(eksitatorik/inhibitorik).
Sebagian masukan ini adalah
bagian dari jalur refleks spinal
yang berasal dari reseptor2
sensorik perifer.
Yang lain adalah bagian dari
jalur-jalur desendens yang
berasal dari otak.
Daerah2 di otak yang
mengontrol gerakan otot rangka
meliputi daerah-daerah motorik
korteks, nukleus basal,
serebelum, dan batang otak.
Neuron motorik dianggap sebagai
jalur bersama terakhir (final
common pathway).
Sistem somatik dianggap berada
di bawah kontrol kesadaran
(volunter), tetapi banyak aktifitas
otot rangka yang melibatkan
postur, keseimbangan dan
gerakan2 stereotipik dikontrol di
alam bawah-sadar (involunter).
Anda dapat memutuskan
untuk mulai berjalan, tetapi
anda tidak perlu secara sadar
melakukan kontraksi dan
relaksasi bergantian pada otot-
otot yang berperan karena
gerakan tersebut sudah
dikoordinasi secara involunter
oleh pusat-pusat otak yang lebih
rendah.
From: Sherwood, L. (2007). Human physiology: From cells to systems. Belmont, CA: Thomson.
From: Sherwood, L. (2007). Human physiology: From cells to systems. Belmont, CA: Thomson.
RINGKASAN
• Bagian dari sistem saraf yang mengatur kebanyakan fungsi viseral
tubuh disebut sistem saraf otonom.

• Sistem ini membantu mengatur:


• tekanan arteri
• motilitas gastrointestinal
• sekresi gastrointestinal
• pengosongan kandung kencing
• Berkeringat
• Merinding
• bronkodilatasi-bronkokontriksi
• temperatur tubuh
RINGKASAN
• Fungsi sistem simpatis adalah menyiapkan tubuh
pada keadaan darurat

• Fungsi sistem parasimpatis bertujuan untuk


menyimpan dan memulihkan tenaga.

• Sifat antagonis antara komponen simpatis dan


parasimpatis dapat dianggap perlu untuk
mempersiapkan tubuh dalam menanggulangi
tantangan dan memelihara kehidupan tubuh
sepanjang masa.
RINGKASAN
Peranan sistem saraf otonom di dalam
klinik akan kita jumpai di dalam:
kehidupan vegetatif
berperanan pada peringai emosional
proses neurohormonal

Anda mungkin juga menyukai