ANAK YANG PELAYANAN PENDIDIKAN BAGI PESERTA DIDIK DI DAERAH
ANAK YANG MEMILIKI TERPENCIL ATAU TERBLAKANG; MASYARAKAT ADAT YANG MEMILIKI POTENSI TERPENCIL; YANG MENGALAMI BENCANA ALAM; YANG KECERDASAN MENGALAMI BENCANA SOSIAL; DAN/ATAU YANG TIDAK MAMPU KELAINAN DAN BAKAT DARI SEGI EKONOMI ISTIMEWA
A. Anak Berkebutuhan Khusus Permanen
1. Anak yang memiliki kelainan Anak memiliki kelainan terdiri atas: a. Anak tunanetra Anak tunanetra adalah anak yang memiliki hambatan dalam penglihatan. Tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu buta total (blind) dan kurang awas (low vision). Karena tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran. Prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan pengajaran kepada individu tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat taktual dan bersuara, contohnya adalah penggunaan tulisan Braille, gambar timbul, benda ,odel dan benda nyata, sedangkan media yang bersuara adalah radio, tape recorder, DVD, televisi dan sebagainya. b. Anak tunarungu Anak tunarungu adalah anak yang memiliki hambatan dalam pendengaran yang sedemikian rupa. Karena memiliki hambatan dalam pendengaran individe tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka sering tertukar pemahamannya dengan tunawicara. Bagi anak tunarungu yang memiliki kesulitan berkomunikasi dengan bahasa oral/lisan, cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat, untuk abjad jari telah dipatenkan secara internasional sedangkan untuk isyarat bahasa berbeda-beda disetiap negara. c. Anak tunawicara Anak tunawicara yaitu anak yang mengalami kesulitan bicara, yang bisa diakibatkan tidak/kurang berfungsinya alat-alat bicara seperti rongga mulut, bibir, lidah, langit-langit, pita suara, dan lainnya, bisa juga diakibatkan pada kerusakan lain seperti tidak/kurang berfungsinya indera pendengaran, keterlambatan perkembangan bahasa, kerusakan pada sistem saraf dan struktur otot, juga ketidakmampuan dalam kontrol gerak dapat mengkibatkan gangguan bicara. d. Anak tunagrahita Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki intelligensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam beradaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan. e. Anak tunadaksa Anak tunadaksa adalah anak yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan kelainan neuromuskular dan struktur tulang yang bersifat bawaa sakit atau akibat kecelakaan, termasuk cerebral palsy, amputasi (amputi) polio dan lumpuh. f. Anak tunalaras Anak tunalaras adalah anak yang mengalami gangguan dalam mengendalikan emosi dan perilaku atau kontrol sosial. g. Anak berkesulitan belajar spesifik (Learning Disability) Anak berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang dapat memengaruhi kemampuan berfikir, membaca, berhitung, berbicara yang disebabkan karena gangguan persepsi, brain injury, disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia perkembangan. h. Anak lamban belajar Anak lamban belajar (Slow Learner) adalah anakyang memiliki potensi intelektual sedikit dibawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita. i. Anak autis Anak autis adalah gangguan perkembangan pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interkasi sosial. j. Anak yang memiliki gangguan motorik Anak yang memiliki gangguan motorik mempunyai hambatan yang berat dalam perkembangan koordinasi motorik, yang tidak disebabkan oleh retardasi mental, gangguan neurologis yang didapat maupun kongenital. k. Anak yang menjdi korban penyalahgunaan narkoba, obat terlarang dan zat adiktif lainnya. l. Anak tunaganda (kelainan majemuk) Anak tunaganda atau kelainan majemuk adalah anak yang memiliki dua kelamin atau lebih. (Dedy Kustawan, 2012:23-31) m. Anak dengan ADD/ADHD Merupakan gangguan perilaku yang dialami anak yang disebabkan oleh adanya gangguan dalam pemusatan perhatian dan kadang-kadang disertai dengan hiperaktivitas. (Rini Hildayani, 2013: 10.3) n. Anak yang memiliki kelainan lainnya 2. Anak yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa
B. Anak Berkebutuhan Khusus Temporer
1. Anak di daerak terpencil atau terbelakang Anak yang bertempat tinggal di daerah yang secara geografis terletak dari jangkauan pelayanan pendidikan formal maupun nonformal. 2. Anak pada masyarakat adat yang terpencil Anak yang bertempat tinggal dalam lingkungan masyarakat yang secara geografis, sosial, dan kultural terpisah dari komunitas masyarakat pada umumnya karena ikatan adat tertentu. 3. Anak yang terkena bencana alam Anak yang tidak dapat mengikuti dan/atau menyelesaikan pendidikan akibat terkena bencana alam dalam kurun waktu tertentu. 4. Anak yang mengalami bencana sosial Anak yang tidak dapat mengikuti dan/atau menyelesaikan pendidikan akibat terkena bencana sosial dalam kurun waktu tertentu. 5. Anak dari keluarga/masyarakat yang tidak mampu dari segi ekonomi Anak dari lingkungan keluarga yang memiliki pendapatan dibawah rata-rata secara ekonomi sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan belajarnya. (Dedy Kustawan, 2012:23-31)
DAFTAR PUSTAKA
Hildayani, Rini. 2013. PENANGANAN ANAK BERKELAINAN ( anak dengan
kebutuhan khusus). Banten: Universitas Terbuka. Kustawan, Dedy. 2012. Pendidikan Inklusi & Upaya Implementasinya. Jakarta Timur: PT Luxima Metro Media.