DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
1. Annisa Rahmatiah J210171055
2. Lucia Fadilla Permatasari J210171069
3. Arief Pebrianto J210171099
4. Debby sukma oktaviany J210171103
5. Eka Mutya J210171106
6. Qowiatul Muthmainnah J210171116
7. Irwan Surya Wibisono Kambu J210171169
8. Dewi Aulia Rachmawati J210171173
9. Erika Sitta Nurlaela J210171182
10. Tiara Bhima Murti J210171178
11. Aldahaniastiti Kuncahya J210171186
12. Oktavia Putri J210171193
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari penyakit kronis?
2. Apa etiologi dari penyakit kronis?
3. Apa saja tanda dan gejala penyakit kronis?
4. Bagaimana manajemen gejala yang biasa muncul pada pasien penyakit
kronis khususnya kanker payudara?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menguasai pinsip manajemen gejala yang biasa muncul pada klien dengan
long term condition (kanker payudara)
2. Tujaun Khusus
a. Diketahuinya pengertian dari penyakit kronis
b. Diketahuinya etiologi dari penyakit kronis
c. Diketahuinya tanda dan gejala penyakit kronis
d. Diketahuinya manajemen gejala yang biasa muncul pada pasien penyakit
kronis khususnya kanker payudara
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari enam bulan.
sembuh dari penyakit kronis (Sarafino, 2006). Rasa sakit yang diderita akan
Penyakit kronis dapat diderita oleh semua kelompok usia, tingkat sosial
kematian dari penyakit infeksi dan kondisi serius lainnya, nutrisi yang
membaik dan peraturan yang mengatur keselamatan di tempat kerja yang telah
memungkinkan orang hidup lebih lama, dan gaya hidup yang berkaitan dengan
masyarakat modern yang telah meningkatkan insiden penyakit kronis (Smeltzer
penyakit kronis adalah batuk dan demam yang berlangsung lama, sakit pada
bagian tubuh yang berbeda, diare berkepanjangan, kesulitan dalam buang air
D. Kontrol Gejala
muncul pada penyakit yang lebih lanjut. Area dalam penelitian ini sebagian
besar berhubungan dengan pasien kanker, namun ada beberapa populasi lain
berat, peyakit respirasi lanjut dan penyakit yang berhubungan dengan HIV.
persoalan metode, dan populasi yang diteliti seperti pasien rawat inap atau
rawat jalan.
terapi holistik pada pasien dan (sesuai dengan persetujuan pasien) jika
dengan hemoptisis dari kanker paru, radioterapi atau laser brakiterapi dapat
4. Terapi simptomatis
Dalam banyak kasus, pengobatan penyakit mendasar tidaklah
mungkin atau tidak dapat dikontrol sendiri gejalanya. Terapi simptomatis
kemudian dibutuhkan. Terapi ini dapat berupa :
a. Farmakologis
Ilustrasi ini menggunakan gejala muntah sebagai contoh. Berbagai
penyebab timbulnya gejala muntah meliputi berbagai kelompok
reseptor yang berbeda dan terapi terbaik menggunakan anti emesis yang
berbeda-beda. Sama seperti nyeri, terkadang obat yang terbaik sama
sekali bukanlah obat anti emetik.
Penyebab Bentuk Lokasi Terapi Yang Komentar
Reseptor Dipilih
Yang Terlibat
Dari
Stimulasi
Muntah
Obstruksi Dominan Dopamin, Haloperidol Sangat berguna
akibat mual, 5HT3 apabila
malignansi mengantuk receptor, diberikan satu
urologi- dan chemoreseptor dosis perhari
gynecology kebingungan trigger zone secara subkutan
obstruksi usus Distensi Efek vagal Cyclizine, Lebih efek
malignant abdomen, haloperidol, dan dibandingkan
muntah, analog drip analgetik
nyeri dan somatostatin dan hanya
konstipasi sedikit
mengurangi
gejela kecuali
pasien
menjalani
pembedahan
Obstruksi stasis cairan Dopamine. metoklopropamid, Muncul pada
erosif gaster dalam Reseptor domperidone pasien dengan
jumlah besar, 5HT4 dan kanker
muntah dan efek vagal lambung,
mual dihubungkan
dengan asites
dan
hepatomegali
Kecemasan Mual, Reseptor Ansiolitik
muntah GABA pada (misalnya
korteks serebri benzodiazepin)
Batuk Muntah- Faring Antitusif
muntah (misalnya kodein)
dengan batuk
b. Non farmakologis
1) Tehnik relaksasi untuk serangan sesak napas
2) Posisi saat tidur untuk mengurangi sekresi dahak yang tertahan
3) Modifikasi diet pada disfagia
4) Bantuan mobilisasi pada kelumpuhan
5) Akupunktur dan acupressure untuk mual
6) Penggunaan transcutaneus electrical nerve stimulation (TENS)
untuk nyeri
c. Kombinasi dari keduanya
American Cancer Sosiation. 2013. Cancer fact and figures. Diakses pada tanggal
11 Desember 2017 dari https://www.cancer.org/cancerfactstatistic/2013
World Healt Organization. 2012. World healt statistic. Diakses pada tanggal 11
Desember 2017 dari
https://www.who.int/ins/bitstreum/10665/44844/1/9789241-eng-pdf
World Cancer Declaration. 2013. Diakses pada tanggal 11 Desember 2017 dari
http://www.google.com/search/world cancerdeclaration.2013