Anda di halaman 1dari 5

TEORI DAN CONTOH

PROGRAM INTELEJEN PERSAINGAN (SCIP)

ARTIKEL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam menempuh Mata Kuliah Manajemen
Strategi, oleh Dosen Pembina Dr. S. Marten Yogaswara, M.M.
dan Asisten Dosen Saiful Al-Mujab, Mp.d

Disusun oleh :
Dian Pratiwi
155020062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
Definisi Intelejen Kompetitif

Beberapa teori dari banyak definisi memberikan pengertian tersendiri mengenai


intelejen kompetitif. Berbagai aspek yang berbeda telah diungkapkan para teorisi
memberikan definisi secara berbeda-beda mengenai intelejen kompetitif. Dalam buku
hatmojo (2003:18), webster (1997) mendefinisikan intelejen sebagai berita kabar, informasi,
atau bahkan pengumpulan informasi “rahasia”. Sedangkan Prunckun (2010) mendefinisikan
arti intelijen dalam empat hal yaitu: action or processes used to produce knowledge; the body
of knowledge thereby produced; organizations that deal in knowledge (e.g., an intelligence
agency); the reports and briefings produced in the process or by such organizations. Dari
definisi Prunckun tersebut dapat diartikan bahwa intelijen mempunyai empat arti yaitu
tindakan-tindakan untuk menghasilkan pengetahuan, badan untuk menghasilkan
pengetahuan, organisasi yang menangani pengetahuan, dan laporan serta uraian yang
dihasilkan oleh proses atau organisasi.

Kahaner (1996) menjelaskan bahwa “intelijen adalah pengumpulan butir-butir


informasi yang telah disaring, disuling, dan dianalisis”. Selanjutnya Kahaner menjelaskan
bahwa intelijen kompetitif dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan-tujuan: mengantisipasi
perubahan pasar; mengantisipasi kegiatan para pesaing; untuk menemukan pesaing yang baru
(potensial); untuk belajar dari keberhasilan atau kegagalan orang lain; menambah jumlah dan
mutu sasaran akuisisi; belajar tentang teknologi, produk, dan proses-proses baru yang
mempengaruhi bisnis; belajar tentang perubahan politis, legislatif atau pengaturan yang dapat
mempengaruhi bisnis; memasuki bisnis baru; melihat praktik bisnis sendiri dengan pikiran
yang terbuka; dan membantu menerapkan sarana manajemen yang muthakir.

Aplikasi intelijen kompetitif pada organisasi bisnis bisa bermacam-macam tergantung


kebutuhan dan budaya organisasi tersebut, namun secara prinsip cara kerjanya mengikuti
kaidah intelijen dan menghasilkan informasi yang bersifat intelijen. Intelijen kompetitif tidak
sekedar memata-matai kompetitor tetapi melakukan analisis ilmiah atas potensi ancaman,
kerentanan, dan risiko yang dimiliki serta menghasilkan rencana yang akan
direkomendasikan kepada pengambil keputusan. Intelijen kompetitif berfungsi sebagai alat
untuk mendukung dalam pengambilan keputusan bisnis.
Prinsip dan cara intelijen yang bisa digunakan oleh organisasi bisnis berbeda dengan
yang digunakan oleh negara melalui aparat penegak hukum, militer dan intelijen negara.
Intelijen kompetitif pada suatu organisasi bisnis harus mampu mencari data dan mengolahnya
menjadi informasi. Data dan informasi tersebut bisa berasal dari sumber terbuka maupun
sumber tertutup. Pencarian data dari sumber terbuka bisa menggunakan cara penelitian atau
wawancara resmi, dari media massa, media sosial atau sumber lainnya. Data dan informasi
dari sumber tertutup yang akurat dapat diperoleh dengan dengan cara intelijen seperti
elisitasi. Informasi dari sumber terbuka sangat banyak namun yang bernilai intelijen dalam
arti penting dan akurat sangat kecil. Sebaliknya informasi dari sumber tertutup sangat sedikit
namun nilai kepentingan dan akurasinya sangat besar.

Intelijen jika digunakan dengan benar akan mempunyai manfaat yang sangat besar
bagi organisasi bisnis. Persaingan bisnis dengan kompetitor bisa terbantu jika organisasi
mempunyai informasi-informasi penting terkait kompetitor tersebut. Faktor-faktor yang bisa
menjadi ancaman dan gangguan bisnis seperti unjuk rasa, keputusan politik, gangguan
keamanan juga bisa dideteksi dini dengan metode intelijen. Selain itu intelijen bisa membantu
organisasi bisnis untuk membangun skenario mulai dari yang terbaik hingga terburuk
sekaligus menyiapkan strategi untuk mencegah dan menangani ancamannya.

Intelijen saat ini bukan saja menjadi kebutuhan bisnis, tetapi juga menjadi peluang
bisnis. Saat ini sudah mulai bermunculan perusahaan yang bergerak di bidang layanan
intelijen kompetitif. Perusahaan tersebut tidak hanya menyediakan layanan informasi yang
akurat dan penting sebagai pendukung pengambilan keputusan tetapi juga membantu
organisasi bisnis untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan cara
legal formal. Di tengah persaingan pada tingkat lokal, regional, dan global, menggunakan
intelijen kompetitif untuk menjaga keberlanjutan bisnis sudah sangat tepat.

Unsur penting dalam proses intelijen yang efektif, yakni termasuk:

 mendefinisikan masalah bisnis


 menentukan sumber data-informasi kompetitif
 mengumpulkan dan mengatur data-informasi kompetitif
 menghasilkan “kecerdasan” yang bisa ditindak lanjuti
 mengkomunikasikan hasil dan temuan; memberikan masukan dalam proses
perencanaan strategik
 memberikan umpan balik untuk dilakukannya evaluasi ulang.

Suatu contoh dari masalah bisnis yang khas adalah:

1. Bagaimana barang atau jasa dibedakan? Bagaimana kita dapat menambahkan


nilai bagi para pelanggan dengan melakukan sesuatu yang lebih baik atau
berbeda dari para pesaing kita? Bagaimana kualitas dapat ditingkatkan dan
dirasakan para pelanggan?
2. Bisakah kita melakukan suatu daya ungkit (leverage), sinergi dan fokus untuk
mendapatkan keuntungan?
3. Mampukah kita menentukan arah pertumbuhan alternatif yang perlu
dipertimbangkan? Bagaimana pertumbuhan tersebut harus dikejar?
4. Tingkat investasi apa yang paling tepat untuk setiap segmen pasar? Dan
5. Strategi terbaik apakah yang perlu dilakukan yang sesuai dengan kekuatan dan
tujuan organisasi bisnis?

Intelijen kompetitif pada tingkatan taktikal berfokus pada masalah bisnis, seperti
tindakan pesaing, pelanggan dan pemasok yang dapat berdampak pada bisnis saat ini, bulan
depan atau kuartal berikutnya. Intelijen tersebut biasanya dikembangkan pada unit bisnis atau
sektor dan/atau sub-sektor bisnis. Sebaliknya, intelijen kompetitif strategik akan memandu
arah keseluruhan unit bisnis. Langkah intelijen strategik, meskipun sering diberi umpan oleh
informasi taktikal, namun inisiatifnya harus datang dari tingkat manajemen senior organisasi
bisnis. Manajemen senior perlu menentukan sumber data-informasi kompetitif setelah
masalah bisnis diidentifikasi dan proyek terpetakan. Sumber utama data-informasi kompetitif
dapat diidentifikasi dan dimanfaatkan, yang biasanya bersumber dari, yakni:

 staf internal
 informasi yang dipublikasikan
 hasil wawancara dengan pihak ketiga dan
 penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

http://indonews.id/artikel/9244/Intelijen-Kompetitif-Bagi-Organisasi-Bisnis/

https://sbm.binus.ac.id/2015/03/25/peran-intelijen-kompetitif-dalam-persaingan-
bisnis-kontemporer-bagian-4-selesai/

https://sbm.binus.ac.id/2015/03/17/peran-intelijen-kompetitif-dalam-persaingan-
bisnis-kontemporer-bagian-2/

https://www.coursehero.com/file/p3e4hj4/Perusahaan-membutuhkan-program-
intelijen-kompetitif-yang-efektif-Tiga-misi/

(Diakses pada tanggal 3 Maret 2018)

Anda mungkin juga menyukai