Anda di halaman 1dari 13

Cara Kerja Surge Arrester Listrik

Maret 1, 2017
Tags: ​surge arrester
Tegangan Surge secara teknis disebut Spike (Tegangan Paku) atau Transien, biasanya
terjadi pada jaringan listrik suatu bangunan, yaitu berupa kenaikan tegangan sangat cepat
dengan panjang gelombang pendek.

Tegangan Surge dapat disebabkan oleh k​ ontaminasi arus petir yang masuk lewat kabel
terbuka PLN​ atau oleh yang lainnya, misal :

● Switching (On -Of) kontaktor yang berulang untuk daya besar di sebuah jaringan
listrik
● Pemutus tenaga atau switching capasitor
● Dan juga bisa karena colokan listrik yang ngefong ataupun nggejret (timbul bunga
api) saat menancapkan colokan.

Tegangan Surge tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik dan peralatan
listrik karena tegangan surge ini dapat menembus isolasi yang jauh di luar batas
kemampuan isolasi peralatan atau akan memberikan “​tegangan kejut​” pada komponen
sensitif di perangkat elektronik.

Saya pernah mengalami 2 speaker aktif digital saya seharga belasan juta rusak gara-gara
saya mencolokkan colokan charge HT dan nggejret (timbul bunga api). Langsung mati
seketika dan susah dibetulkan karena komponennya menggunakan SMD.

Tegangan Surge Petir sangat sering mengakibatkan kerusakan fatal karena tegangan paku
(Volt) tinggi sekali. Tingginya tegangan paku ini disebabkan karena terjadinya sambaran
petir, baik secara langsung maupun tidak langsung pada jaringan kabel listrik di dalam
suatu bangunan. Dengan dipasangnya Arrester Listrik, maka hal ini bisa dihindari.

Pengertian Surge Arrester

Surge Arrester adalah alat pelindung system kelistrikan terhadap tegangan lebih tanpa
harus memutuskan jaringan sesaatpun. Surge arrester adalah alat yang dapat digunakan
untuk melindungi peralatan elektronik dari induksi petir. Induksi petir dapat menyebabkan
rusaknya peralatan elektronik seperti komputer, pabx, telepon, cctv dan dvr, dll. Induksi
petir ini dapat terjadi pada komponen yang terhubung langsung dengan listrik dan melalui
jalur data dan telekomunikasi ( seperti line telepon, internet, radio telekomunikasi, tv,
antena ).
Fungsi Surge Arrester

Surge arrester mempunyai fungsi untuk menetralkan arus petir yang masuk melalui jalur
yang dilindunginya. Apabila ada arus yang lewat melebihi dari kapasitas maximumnya
(Imax), maka arrester tersebut akan memblokir kemudian memutuskan dengan rangkaian
elektronik didalamnya. Tegangan lebih tersebut dibuang ke grounding. Makanya dibutuhkan
juga adanya sistem grounding yang bagus agar arrester dapat berfungsi maksimal.

Surge Arrester berfungsi untuk membelokan tegangan paku dengan menggunakan


komponen atau perangkat Metal Oxyde Vasitor (MOV). Komponen MOV bekerja dengan
prinsip kerja mirip dengan Kapasitor Nonpolar, tetapi tanpa penyimpanan muatan listrik di
MOV tersebut. Jadi jika ada tegangan masuk yang melebihi batas MOV, maka tegangan
listrik ini akan di buang ke grounding melalui salah satu kutup MOV. Dengan sistem kerja
Surge Arrester tersebut, maka perangkat ini akan memberikan pengamanan terhadap
peralatan elektronik akibat tegangan kejut atau induksi petir.

Cara Kerja Surge Arrester

Struktur material dari Surge Arrester terdiri dari dua buah lempeng logam yang didekatkan
dengan atau tanpa material elektrikum. Untuk lempeng pertana di hubungkan ke jalur kabel
yang di amankan dan lempeng kedua ke grounding tempat pelepasan tengangan lebihnya.

Saat terjadi lonjakan tegangan di sebuah jaringan kabel, maka pada sisi kutup Anoda Surge
Arrester akan melepaskan lonjakan tegangan ke arah Katoda ( terhubung ke grounding ).
Ambang batas dari seberapa besar tegangan mulai meloncat sangat tergantung dari : 1).
jarak kerenggangan kedua kutub anoda, 2). jenis material di sela-selanya. S ​ emakin
panjang kerenggangan dari katoda, maka semakin besar ambang tegangan
buangnya dan begitu juga sebaliknya​. Material sela / elektrikum juga mempengaruhi.
Material yang seringkali di gunakan : Udara bebas , Metal Oxide varistor dan keramik.
Ketiga material ini karakter berbeda karakternya.

Didalam pemasangan penangkal petir, surge arrester merupakan jenis Internal Protection &
Eksternal Protection.

Kapasitas Surge Arrester

Menyangkut kapasitas / kemampuan perangkat surge arrester listrik petir, satuan yang
dipakai adalah I (Ampere). Maksimal besar arus yang bisa dibelokkan ke grounding
disingkat dengan ​Imax (Ampere Maksimal) dalam satuan kA​. Jadi semakin besar nilai
Imax, maka akan semakin besar arus yang dapat di belokkan ke grounding. Tetapi
konsekuensinya yaitu Imax berbanding terbalik dengan tingkat sensitif surge arrester.
(Arrester listrik merek OBO untuk kebutuhan industri dengan daya listrik yang besar)

Bila Imax besar, maka tegangan yang masih bisa masuk/tembus ke jaringan listrik juga
besar. Sebagai simulasi :

“Sebuah surge arrester listrik dengan Imax = 20 kA, maka tegangan masih bisa masuk
sebesar 500 Volt. Bila dibesarkan menjadi Imax = 40 kA, maka tegangan yang masuk bisa
menjadi 600 Volt atau semakin besar”. Begitulah gambaran sederhananya.

Solusinya adalah dengan pemasangan surge arrester listrik petir berlapis, dengan maksud
bila ada tegangan yang berhasil tembus di surge arrester tahap I, akan bisa di hadang oleh
surge arrester tahap II. Dengan gambaran mudah sebagaimana pemecah gelombang di
pantai. Pemasangan instalasi surge arrester berlapis tentunya harus disesuaikan dengan
keperluan dari suatu bangunan tersebut dan harus mempertimbangkan aspek biaya. Jadi
arrester 1 Imax 10kA, lalu disambung ke arrester 2 dengan Imax 20kA akan lebih aman.

Jadi ukuran surge arrester tidak ditentukan oleh besarnya daya listrik yang dilewati,
melainkan oleh besarnya Imax. Tapi untuk amannya, sebuah Surge Arrester merek OBO
V20-C umumnya maksimal 27.500 Watt.

Surge arrester sedapat mungkin dipasang di dekat titik masuk instalasi pada struktur
bangunan dan harus di upayakan ditempatkan bersama didalam PHB utama. A ​ rrester harus
dihubungkan dengan grounding melalui konduktor (kabel penyalur) yang jalur kabelnya
sependek mungkin. Akan lebih baik jika grounding arrester digabungkan dengan grounding
instalasi listrik​. Penggabungan grounding ini sangat dianjurkan dengan menggunakan
Ikatan Penyama Potensial (IPP) yang menuju grounding. Instalasi surge arrester harus
dipasang di tempat yang tidak akan menjadi elemen pemicu kebakaran, misal box logam.

PHB adalah singkatan dari Papan Hubung Bagi. Menurut definisi PUIL, adalah suatu
perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan
dan melindungi sirkuit dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box,
panel, atau lemari.

Berbagai kemungkinan penempatan dalam pemasangan surge arrester untuk sistem TN, TT
dan berlaku prinsip yang disampaikan sebelumnya. Penempatan surge arrester pada
instalasi konsumen yang dipadukan dengan Gawai Proteksi Arus Lebih (GPAL) ada juga
yang menempatkan surge arrester yang dipadukan dengan gawai proteksi arus sisa.

Jenis-Jenis Surge Arrester

Berbagai jenis Surge Arrester yang biasa digunakan untuk mengamankan keperluan
perangkat elektronik diantaranya :

● Arrester Listrik
● Arrester Antena
● Arrester Data

Untuk listrik terdapat beberapa tahapan :

1. Proteksi panel induk


2. Proteksi panel pembagi
3. Proteksi pada alat

Untuk data lebih bervariasi:

1. Proteksi Server, Router dan PC ( RJ45 interface )


2. Proteksi PABX dan line telepon
3. Proteksi radio dan satelit telekomunikas ( BNC,N,F connector )
4. Proteksi mesin absensi ( RS232 interface )
5. Proteksi untuk CCTV dan DVR

Dari rancangan material Surge Arrester pada dasarnya sama. Yang menjadikan kegunaan
berbeda di karenakan perbedaan jenis material selanya ( elektrikum ), dimensi dan mutu
serta kualitas dari material katodanya. Untuk kebutuhan arrester daya rendah, semisal
arrester Level 3, material katoda terbuat dari Kertas Tembaga dan akan jauh berbeda untuk
arrester Level 1, material katoda berupa Karbon Steel tahan karat . Sedang material
elektrikumnya untuk Level 1 udara saja. Material Metal Oxide Varistor / MOV acapkali
dimanfaatkan untuk kebutuhan arrester menengah sampai kecil karena sifatnya yang semi
isolator. Dengan perbedaan material katoda dan elektrikum di sebuah arrester akan
membuat karakteristik komponen beragam.

Kebutuhan Surge arrester listrik membutuhkan setidaknya 2 tahap pengamanan


: Level 1 dengan kategori mampu memindahkan energi yang besar ke ground,
dan Level 2 dengan kategori menengah.

Aplikasi Surge Arrester

Salah satu merek arrester listrik yang umum digunakan untuk rumah tangga dan industri
kecil adalah merek APC dan belkin. Sedangkan untuk kebutuhan industri, yang sering
dipakai adalah merek OBO (biasanya ditaruh di box panel, dengan model mirip seperti
MCB).
2 Gambar di atas adalah untuk kebutuhan rumah tangga yang bisa dihubungkan langsung
dengan peralatan elektronik. Yang paling penting dan wajib untuk diingat adalah : di
colokan arrester di atas yang di hubungkan ke PLN ada 3, yaitu : LIVE (kabel positif),
Neutral dan ground. Jika Anda colokkan arrester tersebut di colokan yang tidak ada
groundnya, atau ada groundnya tapi groundingnya kurang bagus, maka hasilnya akan
SIA-SIA!!!! Kenapa sia-sia ? karena lonjakan arus dari petir tidak bisa tersalurkan dengan
baik. Demikian pula untuk arrester jenis lain berlaku hal yang sama.

Sedangkan untuk kebutuhan data, biasanya menggunakan merek UBNT ataupun APC.
Merek lainnya tidak masalah asal sudah SNI atau memenuhi standar internasional.
Dengan memahami konsep penangkal petir, maka Anda tidak perlu terlalu kuatir lagi

peralatan mahal Anda rusak gara-gara petir

Cara pemasangan surge arrester untuk kebutuhan industri dan rumah tangga

Komponen yang dibutuhkan untuk daya PLN 3500 watt :

1. Surge Arrester : Surge Arrester Obo V20-C 1phase 280v Ac + N-Pe C25-B+C
2. MCB : RCBO slim (MCB + ELCB) 1P+N 16A 30mA Schneider Merlin Gerin –
DOM12522
3. Box Panel : untuk menempatkan surge arrester dan MCB di dinding dan tempat bus
bar untuk distribusi listrik ke peralatan

Skema : Meteran PLN ==> Surge Arrester ==> RCBO ==> Peralatan

Surge Arrester Obo V20-C 1phase 280v Ac + N-Pe C25-B+C


Harga surge arrester di atas sekitar 700ribuan di tokopedia untuk listrik 1 phase. Anda bisa
melihatnya
di https://www.tokopedia.com/ria-electr1k/surge-arrester-obo-v20-c-1phase-280v-ac-n-pe-
c25-bc

Di situ selain V20-C, ada tambahan N-PE C25-B+C. A


​ pa fungsi N-PE ini ?

Komponen yang digunakan untuk mengurangi tegangan lebih antara fase dan konduktor
netral adalah zinc oxide varistors. Akibatnya, Anda mendapatkan ambang batas pelindung
sangat rendah (sensitif), loncatan arus yang tinggi dan respon waktu yang pendek.
Pengurangan tegangan berlebih antara netral dan proteksi konduktor dilakukan oleh
pelepasan percikan muatan listrik.

RCBO slim (MCB + ELCB) 1P+N 16A 30mA Schneider Merlin Gerin – DOM12522

ELCB​ atau Earth Leakage Circuit Breaker secara fisik mirip dengan MCB pada umumnya.
Namun perbedaan utama dari unit tersebut adalah membatasi kebocoran listrik ke ground
yang biasanya terjadi karena seseorang tersengat listrik atau terjadi k​ ontak​ dengan baja
konstruksi saat pemasangan.

RCBO adalah alat proteksi terhadap bahaya sengatan listrik / arus bocor (berfungsi sebagai
ELCB) sekaligus proteksi beban lebih (berfungsi sebagai MCB) dalam 1
komponen. Besarnya yg hanya sebesar 1 modul MCB membuat mudah untuk diaplikasikan
sebagai modul tambahan maupun yang ingin meng upgrade MCB menjadi Berfungsi ganda.

Spesifikasi :
Proteksi beban lebih : 16 Ampere
Proteksi Arus Bocor : 30mA (untuk proteksi terhadap manusia)

● Perlindungan terhadap beban lebih (MCB) dan bahaya sengatan listrik (ELCB: 30mA)
● Perlindungan dari potensi bahaya kebakaran

Cocok untuk aplikasi distribusi akhir untuk rumah, apartemen, gedung dll.
Anda bisa membelinya
di https://www.tokopedia.com/listrikshopbdg/rcbo-slim-mcb-elcb-1pn-16a-30ma-schneider-
merlin-gerin-dom12522

Perbedaan Fungsi ELCB Dengan MCB Umum Serta Kelebihannya

Tadi sudah kita bahas tentang RCBO yang merupakan gabungan antara ELCB dan MCB.
Lalu apa perbedaan ELCB dan MCB ?

ELCB atau Earth Leakage Circuit Breaker secara fisik mirip dengan MCB pada umumnya.
Namun perbedaan utama dari unit tersebut adalah membatasi kebocoran listrik ke ground
yang biasanya terjadi karena seseorang tersengat listrik atau terjadi kontak dengan baja
konstruksi saat pemasangan. U
​ nit tersebut lebih bersifat pengaman terhadap manusia dari
pada sekedar pembatas besarnya arus.

Jika pada MCB, arus hanya akan diputus jika arus listrik yang melaluinya melampau rating
yang tertera pada MCB, sehingga pada instalasi listrik yang besar, fungsi pengaman untuk
manusia tidak banyak bermanfaat. MCB baru akan memutus listrik jika telah mencapai arus
maksimal yang diijinkan. Padahal, manusia tidak akan bertahan dalam kondisi tersengat
listrik hingga arus tertentu sebelum MCB bekerja.
Pada ELCB memiliki fungsi yang berbeda, yaitu mendeteksi kebocoran listrik ke ground. Bila
seseorang tersetrum listrik dalam jaringan tersebut, arus akan dengan sendirinya dibuang
ke tanah melalui tubuh. Fungsi ELCB adalah untuk mendeteksi kondisi tersebut.

Bila seseorang mengalami tersengat listrik, maka unit ini akan dapat bekerja dalam waktu
kurang dari 0.1 detik untuk memutus arus listrik​. Selain melindungi manusia, ELCB juga
sangat berguna untuk melindungi peralatan yang sangat sensitif terhadap kebocoran listrik
akibat kesalahan instalasi maupun kerusakan instalasi karena berbagai hal.

Tentu saja ELCB juga memiliki fungsi seperti halnya MCB, yakni membatasi arus dan
melindungi berbagai alat dari kerusakan akibat kelebihan beban. Dari segi harga, ELCB
lebih mahal dari pada MCB umumnya. ELCB terdiri dari unit yang bekerja sebagaimana
sebuah MCB dan sebuah unit lain yang bekerja mendeteksi kebocoran listrik.

ELCB bahkan dapat memutus arus saat tersentuh langsung dengan konduktor listrik
terutama pada beberapa jenis yang memiliki sensitifitas yang sangat tinggi. Perbedaan
fungsi ELCB dengan MCB umum serta kelebihannya inilah yang menyebabkan unit ini
menjadi standar pemasangan listrik di berbagai negara yang mengisyaratkan keamanan
konsumen.

Unit tersebut sangat banyak dipasang pada instalasi umum, hotel, taman dan berbagai
fasilitas umum yang mengharuskan keamanan yang lebih ketat untuk keamanan manusia.

Anda mungkin juga menyukai