Anda di halaman 1dari 2

Komposit (composite) biasanya dikaitkan dengan material yang

mengkombinasikan fasa matriks dengan campuran filamen yang berfungsi sebagai


penguat fasa. Composite berasal dari kata kerja to compose yang berarti
menyusun atau menggabung. Jadi definisi komposit dalam lingkup ilmu material
adalah gabungan dua buah material atau lebih yang digabung untuk memperoleh
campuran material yang baru sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan yang
lain.

Kajian Pustaka
1. Resin Epoksi
Resin epoksi merupakan cairan organik dengan berat molekul rendah yang
mengandung gugus epoksida. Epoksida sendiri terdiri dari satu oksigen dan dua
atom karbon yang saling mengikat. Reaksi dari epichlorohydrin dengan phenols
atau aromatic amines membuat banyak epoksi. Pengeras (hardener), pelunak
(plasticizer), dan pengisi (filler) juga ditambahkan untuk menghasilkan epoksi
dengan berbagai macam viskositas, impact, degradasi, dan lain-lain (Kaw, 2006).
Meskipun epoksi memiliki harga yang tergolong mahal daripada matriks polimer
lainnya, namun epoksi jenis polimer matrix composite yang paling populer
dipasaran. Lebih dari dua pertiga matriks polimer yang digunakan dalam aplikasi
industri pesawat terbang adalah epoksi.
Berikut merupakan sifat-sifat dari resin epoksi sebagai matriks polimer yang
digunakan :
1. Kekuatan yang dihasilkan tinggi.
2. Ketidakstabilan rendah.
3. Viskositas dan tingkat alirannya rendah, yang memungkinkan serat
terbasahi secara keseluruhan dan mencegah serat tidak tersusun secara
beraturan selama pemrosesan.
4. Tingkat penyusutan komponen rendah yang mengurangi kecenderungan
mendapatkan tegangan geser yang besar antara ikatan epoksi dengan
penguatnya.
5. Tersedia lebih dari 20 tingkatan untuk memenuhi sifat spesifik dan
kebutuhan pengolahan.
Dalam penelitian kali ini digunakan filler serat bambu dengan menggunakan
perbandingan komposisi resin epoksi dengan epoksi hardener sebesar 1:1. Resin
epoksi dalam penelitian kali ini digunakan sebagai matrik/pengikat.

Anda mungkin juga menyukai