PENDAPATAN NEGARA
Abstrak
A. Pendahuluan
% Energi
Impor
Produksi Ekspor Listrik
Tahun
Tahun Tahun yang
Negara Negara Negara 2012 Negara
2012 (Juta/ 2012 (Juta/ Bersumbe
(Juta/
Ton ) Ton ) r dari
Ton )
batubara
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar hasil produksi batu
bara dalam negeri yaitu lebih dari 80% untuk tujuan ekspor. Indonesia
melakukan ekspor batu bara dikarenakan Indonesia sebagai salah satu
produsen batu bara terbesar didunia dengan produksi yang mencapai 400 juta
ton per tahun namun belum memaksimalkan kebutuhan dalam negeri
Akibatnya, batu bara yang digunakan oleh pembangkit listrik dan industri
dalam negeri sedikit.
300,000,000
200,000,000
100,000,000
*Data Sementara
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS),2014
90.00
85.3384.87
80.00 81.69
76.7076.8976.6178.13 80.31 81.90 80.44
70.00
77.07
60.00 74.81
Harga BB
May-13
Jun-13
Jul-13
Aug-13
Sep-13
Oct-13
Nov-13
Dec-13
Jan-14
Feb-14
Mar-14
Apr-14
Sumber : Kesimpulan Rapat Pembahasan APBNP TA 2014 yang disampaikan oleh Dirjen Mineral
dan Batubara KESDM Pada 12 Juni 2014
Menjadi (%)
Semula (%) (Rencana
Kalori PP No.9/2012 Kenaikan)
Batubara Calorific Value (CV) <5100 3 7
Batubara CV 5100-6100 5 9
Batubara CV >6100 7 13.5
*Kenaikan tarif tersebut dengan asumsi harga diatas USD 80/ton serta tanpa
mempertimbangkan kapasitas produksi.
5 Badan Kebijakan Fiskal (2014) “Kajian Evaluasi Tarif PNBP Mineral dan Batubara”
http://www.fiskal.depkeu.go.id diakses tanggal 4 Juli 2014
6 ibid
7 Widyasari,esti (2014) “Kenaikan Royalti Progresif Berlaku Bila Harga Tembus 80
Peraturan Pemerintah (PP) No.9 tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Tabel 4. Simulasi Perhitungan PNBP SDA Batubara dengan kenaikan tarif royalti
batubara adanya rencana
Kurs Harga
Kalori Tarif Volume (Ton) PNBP
(Rp) (US$/Ton)
Setelah KenaikanTarif
5100 11,600 7.0% 5,809,730 82 386,835,062,320
5100-6100 11,600 9.0% 38,026,260 82 3,255,352,066,080
>6100 11,600 13.5% 22,057,428 82 2,832,438,444,336
6,474,625,572,736
Sebelum KenaikanTarif
5100 11,600 3.0% 5,809,730 82 165,786,455,280
5100-6100 11,600 5.0% 38,026,260 82 1,808,528,925,600
>6100 11,600 7.0% 22,057,428 82 1,468,671,785,952
3,442,987,166,832
F. Kesimpulan
Upaya meningkatkan pendapatan Negara. Disamping
ketidakseimbangan antara penerimaan dengan eksploitasi terhadap SDA yang
telah dilakukan. Pemerintah membuat usulan rencana kenaikan tarif royalti
batubara bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan tarif IUP
sampai dengan 13.5%. Dengan adanya rencana kenaikan tarif royalti
diharapkan pendapatan Negara akan bertambah hingga mencapai Rp.3 Triliun.
Dilihat dari manfaat ekonomi dan efek dari kegiatan usaha
pertambangan batu bara sehubungan dengan dampak yang akan ditimbulkan
nantinya. Oleh karena itu pemerintah perlu mematangkan serta mengkaji ulang
atas rencana kenaikan tarif tersebut
Upaya pemerintah untuk meningkatkan penerimaan Negara batubara
tidak hanya serta merta menaikkan tarif royalti namun bisa digali dari potensi
kerugian Negara dengan meningkatkan kepatuhan dan pengawasan terhdap
para pengusaha Royalti batubara sehubungan besarnya kerugian yang timbul
atas aktivitas pertambangan batubara, selain itu dapat digali juga dari sisi
perpajakan, karena potensi hilangnya penerimaan pajak pada batubara cukup
besar yaitu sebesar 28,5 triliun.8(ANA)
8
Kontributor kendari (2014) “KPK: Indonesisa Kehilangan Rp.28,5 Triliun dari Pajak Tambang”
http:// www.regional.kompas.com diakses tanggal 4 Juli 2014
Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN | 50