BAB III
METODE PENELITIAN
1. Definisi Operasional
a. Pengaruh
atau tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata hasil belajar matematika
siswa sebelum diajar menggunakan model PBL melalui pendekatan saintifik dan
setelah siswa diajar menggunakan model PBL melalui pendekatan saintifik yang
pada siswa (student centered). Prinsip dari model PBL adalah pengetahuan tidak
diterima secara pasif, tetapi dibangun secara aktif oleh siswa. Hal ini dapat
melatih kemampuan dan pengetahuan siswa serta meningkatkan daya serap siswa
Hasil belajar matematika adalah suatu prestasi yang diperoleh siswa selama
mengikuti proses belajar mengajar dikelas dalam kurun waktu tertentu. Data hasil
belajar matematika diperoleh melalui tes hasil belajar matematika. Instrumen tes
mengukur kemampuan siswa, yang nantinya akan dilihat atau dinilai dari hasil tes
evaluasi belajar semester 2 dengan soal dalam bentuk essay tes, pada siswa kelas
B. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini terdiri atas dua, yakni
saintifik dan model konvensional dan instrumen berupa tes/essay untuk mengukur
1. Lembar Pengamatan/Observasi
dan model konensional dan lembar observasi siswa dalam kegiatan belajar
yang diisi oleh para observer. Lembar pengamatan yang dibuat terdiri atas
tindakan/aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam kelas, selama proses
diadakan pada setiap pertemuan/tatap muka yaitu sebanyak tujuh kali pertemuan
perlakuan, baik pada kelas yang diajar mengunakan model PBL melalui
pendekatan saintfik maupun model Konvensional adalah tes tertulis dalam bentuk
uraian/essay sebanyak 8 nomor. Tes ini disusun oleh peneliti bekerjasama dengan
guru pamong kelas XI IPA SMA Negeri 1 Raha dan telah dikonsultasikan dan
disetujui oleh dosen pembimbing. Sebelum tes digunakan terlebih dahulu tes
sebagai berikut.
N XY X Y
rXY
N X X N Y Y
(Arikunto, 2005:72)
2 2 2 2
Keterangan:
X = Skor item
Y = Skor Total
N = Jumlah Responden
b. Jika rXY < rtabel dengan α = 0,05 maka item tersebut tidak valid
4
Uji coba instrumen tes hasil belajar matematika siswa tersebut terdiri dari
16 butir soal mewakili 8 indikator yang diberikan kepada 32 orang siswa kelas XI
IPA4 SMA Negeri 2 Raha. Berikut ini adalah hasil analisis validitas tes hasil
Tabel 3.5
soal yang tidak valid (Invalid) dan 11 butir soal yang valid. Kesebelas butir soal
yang valid yaitu soal nomor 1,2,3,5,6,9,11,12,13,14 dan 16. Namun karena ada 5
nomor soal yang mewakili 2 (dua) indikator yang sama maka peneliti memilih
salah satu dari soal tersebut untuk mewakili indikator yang dimaksud. Sehingga
untuk soal postest, peneliti memilih 8 nomor soal saja yang akan dijadikan
sebagai berikut:
2
n i
r 1
11 n 1 (Arikunto, 2005:109)
2
t
Keterangan:
0,90 < r11 ≤ 1,00 reliabilitas : sangat tinggi (Jihad, 2008: 181)
Hasil analisis reliabilitas instrumen tes hasil belajar siswa terlihat pada tabel
3.6 berikut ini:
Tabel 3.6
Hasil Analisis Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siswa
Instrumen Koefisien Interpretasi Kolerasi
Reliabelitas
Posttest 0,606695043 Sedang
Sumber: Data Primer Diolah Dengan MS. Excel 2007
Berdasarkan tabel 3.6 di atas diperoleh nilai koefisien reliabilitas tes dari
kategori reliabilitas sedang. Hal ini berarti bahwa tes ini cukup diandalkan untuk
lembar observasi dan tes hasil belajar matematika siswa dalam bentuk essay
kelas, baik dikelas yang menggunakan model PBL melalui pendekatan saintifik
model PBL melalui pendekatan saintifik dan model Konvensional, maka diadakan
post-test pada dua kelas eksperimen yakni kelas eksperimen I dan kelas
tersebut.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilaksanakan tes hasil belajar
pada kedua kelas adalah sama. Kemudian tes tersebut dikerjakan oleh siswa,
selanjutnya hasil pekerjaan siswa dikumpulkan oleh peneliti untuk diperiksa dan
diberi nilai. Nilai dari hasil pekerjaan siswa setelah (post-test) pembelajaran, nilai
nilai rata-rata dari masing-masing kelas yang dibentuk oleh kelas yang diajar
menggunakan model PBL melalui pendekatan saintifik dan kelas yang diajar
saintifik pada materi turunan dan siswa yang diajar menggunakan model
Konvensinal
1. Analisis Deskriptif
Menentukan ukuran data statistika, yaitu: banyak data (𝑛), rata-rata (𝑥̅ ),
median (𝑀𝑒), modus (𝑀𝑜), varians (𝑠 2 ), standar deviasi (𝑠𝑑), nilai minimum
dengan Permendikbud No. 81A Tahun 2013 seperti ditunjukkan pada tabel 3.7
Tabel 3.7
Nilai Pengetahuan Matematika Siswa dengan Skala 0-4
NO Nilai Tingkat Penguasaan Siswa
1 0,00 ≤ Y ≤ 1,33 Kurang
2 1,33 < Y ≤ 2,33 Cukup
3 2,33 < Y ≤ 3,33 Baik
4 3,33 < Y ≤ 4,00 Sangat Baik
8
Tabel 3.8
Nilai Pengetahuan Matematika Siswa dengan Skala 0-100
NO Nilai Tingkat Penguasaan
Siswa
1 0,00 ≤ Y ≤ 33,25 Kurang
2 33,25 < Y ≤ 58,25 Cukup
3 58,25 < Y ≤ 83,25 Baik
4 83,25 < Y ≤ 100,00 Sangat Baik
2. Analisisis Inferensial
a. Uji Normalitas
dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang akan diuji
adalah :
berikut:
1) Data hasil pengamatan variabel Y diurutkan mulai dari data yang terkecil
Y
Z
Keterangan :
a) Jika Dmaks Dtabel maka data berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
b) Jika Dmaks > Dtabel maka data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
kedua kelompok yang diteliti mempunyai varians yang homogen atau tidak.
Varians terbesar
Fhit
Varians Terkecil
Dalam hal ini berlaku ketentuan, bila harga F hitung lebih kecil atau sama
Pasangan hipotesis:
H0 : 𝜎21 = 𝜎22
H1 : 𝜎21 ≠ 𝜎22 .
Keterangan:
c. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas dan uji homogenitas data hasil
model PBL melalui pendekatan saintifik dan kelas eksperimen II yang diajar
dan varians homogen. Oleh karena itu, pengujian perbedaan rata-rata hasil belajar
matematika siswa antara siswa yang diajar menggunakan model PBL dengan
digunakan uji perbedaan dua rata-rata atau statistik (uji– t) dengan Rumus t hitung
X1 X 2
t hit (Sudjana, 2005: 239)
1 1
S
n1 n2
11
Keterangan:
Keterangan:
DAFTAR PUSTAKA
OLEH:
MUSTIKA
A1C1 13 041
KENDARI
2016