Pengertian Pedoman program PONED adalah acuan atau standart yang diperuntukkan
bagi kementrian kesehatan,dinas kesehatan propinsi dan
kabupaten/kota,organisasi profesi dan seminat,lembaga swadaya masyarakat
( LSM),dan masyarakat dalam mengelola penyelenggaraan puskesmas
mampu PONED.
Tujuan Tujuan Umum: Tersedianya pedoman penyelenggaraan puskesmas
mampu PONED.
Tujuan Khusus:
1. Diketahuinya langkah-langkah persiapan perencanaan dalam
meningkatkan fungsi puskesmas menjadi puskesmas mammpu PONED.
2. Diketahuinya fungsi puskesmas mammpu PONED dalam upaya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan obstetric dan neonatal
emergency/komplikasi tingkat dasar.
3. Diketahuinya fungsi puskesmas mampu PONED sebagai pusat rujukan
antara dari puskesmas disekitarnya dalam bentuk satu kesatuan
jejaring/sistem rujukan regional untuk kasus obstetric dan neonatal
emergency/komplikasi di tingkat kecamatan dan atau di kabupaten/kota.
4. Adanya acuan dalam bentuk satu sistem rujukan obstetric dan neonatal
emergency dasar akan mendukung berfungsinya rumah sakit PONED
sebagai rujukan obstetric dan neonatal emergency/komplikasi di
wilayah kabupaten bersangkutan.
Kebijakan Landasan hukum yang terkait dengan pedoman program PONED adalah :
1. UU No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
2. UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
3. UU No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN)
4. UU No.25 tahun 2009 tentang Layanan Publik.
5. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
6. UU No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
7. UU No.24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan
Social (BPJS)
Sasaran Bagian Tata Usaha Puskesmas yang bertugas dalam hal persuratan
Prosedur 1. Langkah pertama : Dinas kesehatan kabupaten/Kota memilih
Puskesmas rawat inap yang ada di wilayahnya untuk dikembangkan
menjadi puskesmas mampu PONED.
2. Langkah kedua : Memperhitungkan jumlah pasien yang akan
dilayani
3. Membubuhkan paraf disertai nama, tanggal dan jam saat surat
diterima pada Lembar Pengantar atau Buku Ekspedisi atau bentuk
tanda terima lainnya sebagai bukti penerimaan surat;
4. Melakukan sortir dan mengklasifikasikan surat ke dalam kelompok
Surat Dinas atau Surat Pribadi;
5. Mengatur dan menyusun surat ke dalam setiap kelompok alamat atau
tujuan berdasarkan penanganan masing-masing;
6. Menyampaikan semua surat yang telah disortir dan diteliti kepada
pembuat kebijakan
7. Oleh Unit Pengolah Surat Keluar, arsip tersebut dicatatkan ke dalam
Buku Register Arsip Surat Keluar dan disimpan ke dalam lemari
arsip sesuai kode dan klasifikasi surat;
8. Kemudian surat-surat tersebut yang dikirimkan dimasukkan ke dalam
amplop dinas dan diberikan alamat tujuan untuk selanjutnya
dikirimkan melalui Kantor Pos/Ekspedisi sesuai tujuan surat dan
tembusan-tembusannya.
9.
Unit terkait 1. Pusksmas mampu PONED dengan jejaring sisem rujukannya
2. Puskesmas non PONED disekitarnya dengan jejaring rujukannya
3. Rumah sakit rujukan Spesialistik Obstetri Neonatal ( RS PONEK /
Rumah Sakit Sayang Ibu bayi)
4. Pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota
5. Dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota
6. Lintas sector terkait, tingkat provinsi, kabupaten /kota , kecamatan
7. Organiasi profesi , LSM dan masyarakat peduli, media massa
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
PELAKSANAAN RAPAT PUSKESMAS
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
Puskesmas
Wua - Wua dr. Andi Nurmawanti
NIP.19750907 200212 2 006
Pengertian Rapat adalah pertemuan atau Kumpulan dalam suatu organisasi, perusahaan,
instansi pemerintah baik dalam situasi formal maupun nonformal
Tujuan untuk membicarakan, merundingkan dan memutuskan suatu masalah
berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
Kebijakan Pegawai Bagian Tata Usaha
Sasaran Bagian Tata Usaha Puskesmas yang Memiliki kewenangan dalam
Penyelenggaraan Rapat Dan Memiliki kemampuan untuk mencatat dan
menyusun notulen rapat dan laporan hasil rapat
Prosedur Peralatan/perlengkapan
1. Ruangan rapat,
2. sound system,
3. LCD,
4. daftar hadir,
5. konsumsi,
6. notulen rapat,
7. undangan
Prosedur (terlampir)
Unitterkait Internal puskesmas dan eksternal SKPD/ Instansi terkait
Prosedur Pelaksanaan Rapat Pegawai puskesmas Wua-wua
Pelaksana Mutu baku
No Kegiatan Kepala
Puskesmas
Kasubag Waker Bendahara Staf admin Kelengkapan Waktu Output
1. Memerintahkan persiapan pelaksanaan Jadwal pelaksanaan
2 menit Persiapan rapat
rapat bersama seluruh staf. kegiatan
2 Memerintah dan mengkoordinasikan untuk Ruangan rapat, sound Ruangan rapat,
mempersiapkan ruangan rapat, sound system, system, LCD, daftar sound system,
LCD, daftar hadir, konsumsi, notulen rapat, hadir, konsumsi, 5 menit LCD, daftar hadir,
undangan bila perlu dan perlengkapan lain notulen rapat, konsumsi, notulen
sesuai kebutuhan undangan rapat, undangan
3 Membersihkan/mengatur ruangan rapat, Ruangan rapat, Ruangan rapat,
soud system, LCD dan perlengkapan lain sound system, LCD 15 menit sound system,
sesuai kebutuhan LCD
4 Menyiapkan konsumsi ringan rapat Konsumsi
disesuaikan dengan ketersediaan anggaran 30 menit konsumsi
yang ada
5 Menyiapkan daftar hadir rapat, ATM/ ATK Daftar hadir, ATM/ Daftar hadir, ATK
rapat bila perlu, notulen rapat, undangan ATK rapat, notulen 15 menit rapat, notulen
rapat bila perlu. rapat, undangan rapat, undangan
6 Mengundang semua pegawai Surat Undangan Tanda terima
Puskesmas untuk mengikuti rapat. Rapat atau lisan 10 menit surat dan
konsumsi rapat
7 Mengecek kesiapan pelaksanaan rapat dan Kesiapan peserta Kesiapan peserta
5 menit
kehadiran peserta rapat rapat rapat
8 Melaporkan kepada kepala puskesmas Kesiapan rapat
5 menit Kesiapan rapat
bahwa rapat siap dimulai
9. Pelaksanaan rapat seluruh Pegawai. Semua Notulen rapat
Notulen hasil
pembahasan dalam rapat dicatat oleh 2 jam
rapat
notulen rapat.
10 Membersihkan ruangan rapat dan Alat membersihkan Ruangan rapat
15 menit
menatanya sesuai kondisi semula ruangan rapat bersih
11 Mengetik notulen rapat dan menyusunnya Konsep notulen hasil 45 menit Konsep laporan
dalam bentuk konsep laporan hasil rapat hasil pelaksanaan
pelaksanaan rapat rapat
12 Validasi konsep laporan hasil pelaksanaan Konsep laporan hasil
Laporan hasil
rapat pelaksanaan rapat 10 menit
pelaksanaan rapat
13 Mengarsipkan laporan hasil pelaksanaan Laporan hasil Arsip laporan
rapat pelaksanaan rapat 2 menit hasil pelaksanaan
rapat
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL (SPO)
PEMBUATAN KARTU INVENTARIS
RUANGAN
SPO No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Kartu Inventaris Ruangan adalah kartu untuk mencatat barang barang
inventaris yang ada dalam ruang kerja
Tujuan 1. Mengetahui tugas dan fungsi Pengelola barang
2. Mengetahui tugas dan fungsi Jabatan
3. Mengetahui aturan sarana da prasarana
Kebijakan Pegawai Bagian Tata Usaha
Sasaran Bagian Tata Usaha Puskesmas yang Memiliki kewenangan dalam
pencatatan dan pendataan inventaris barang
Prosedur Peralatan/perlengkapan
1. Lembaran kerja
2. Buku Induk inventaris
3. Komputer,
4. ATK,
5. Buku pergub tentang Sarpras (sarana dan prasarana)
Prosedur (terlampir)
Unit terkait Internal puskesmas
PELAKSANA MUTU BAKU
Kegiatan Kepala Pengelola Kelengkapan dan
Tata Usaha Waktu Output
Puskesmas barang Peralatan
1. Mengumpulkan data barang pada Agenda kerja/ 15 menit Data Barang
setiap ruangan dan memasukannya ke Tupoksi ATK Form
dalam form KIR untuk dikoreksi dan KIR, Buku induk
diketahui pimpinan.
2. Mencermati, mengoreksi data barang Data Barang Form 5 menit Data barang
yang disampaikan oleh Kasubag. Jika KIR, Buku induk
sudah benar diajukan ke Kepala
Ruangan untuk ditandatangani sesuai
format. Jika tidak sesuai akan
dikenbalikan dan diperbaiki
3. Meminta tandatangan Kepala Data barang 15 menit Form KIR
ruangan sesuai format KIR setelah
terlebih dahulu mengoreksi dan
mencermati kebenaran barang yang ada
dalam ruangan dengan yang ditulis
dalam form KIR
Peralatan
1. Undangan
2. Daftar hadir
3. Notulen
4. Laporan bulanan masing-masing program
Unitterkait Tim admen/ Ka. TU, Koordinator program, Pemegang program, Karyawan
puskesmas
Pengertian Pertemuan lintas program / lintas sektor adalah pertemuan yang membahas
tentang rencana kegiatan program Puskesmas yang berhubungan dan
memerlukan peran serta program
Tujuan Sebagai panduan dalam pertemuan dengan lintas program dan lintas sektor
dalam pelaksanaan program Puskesmas.
Kebijakan Pertemuan dengan lintas sektor dan lintas program dalam kegiatannya
langkah-langkah yang diterapkan harus sesuai dengan SOP ini.
Referensi Pedoman Manajemen Puskesmas Jilid I, Depkes RI, 1997.
Prosedur Prosedur
Penanggungjawab Program menyusun rencana kegiatan
Penanggungjawab Program berkonsultasi atau koordinasi dengan
Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas menyetujui rencana kegiatan dalam pelaksanaan
program bersama lintas sektor dalam minilokakarya 3 bulanan
Puskesmas
Petugas melalui bagian Tata usaha membuat undangan
Bagian Tata Usaha mendistribusikan undangan kepada pelaksana
Program / Lintas sektor terkait yang terlibat, minimal 4 hari sebelum
hari pelaksanaan
Petugas menyiapkan tempat dan perlengkapan lainnya ( daftar hadir,
notulen konsumsi, proyektor, laptop dll )
Peserta mengisi daftar hadir
Pertemuan dilaksanakan dengan tertib
Penangung jawab program membuat rencana tindak lanjut (RTL)
Penanggung jawab program melaksanakan tindak lanjut (TL) dan
evaluasi.
Hasil pertemuan ditulis dalam buku Notulen
Dokumen Terkait:
Undangan
Daftar hadir
Notulen
Unitterkait Instansi terkait, Koordinator program, Pemegang program, Koordinator
admen/ Ka TU.
SPO No. Dokumen : Ditetapkan oleh,
No. Revisi :
Ditetapkan oleh,
Kepala Puskesmas Lepo-Lepo
Peralatan
5. Undangan
6. Daftar hadir
7. Notulen
8. Laporan bulanan masing-masing program
Unitterkait Tim admen/ Ka. TU, Koordinator program, Pemegang program, Karyawan
puskesmas