Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP) PELAYANAN PONED

No. Dokumen SOP/ /IMB/2018

SOP No. Revisi 0

Tanggal Terbit

Halaman 1/3
UPTD
KESEHATAN Hj. Nia Kurniasih H
PUSKESMAS NIP.198512161988032005
IMBANAGARA

Pengertian Pedoman program PONED adalah acuan atau standar


yang diperuntukan bagi Kementrian Kesehatan, dinas
kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, organisasi
profesi dan seminat, lembaga swadaya masyarakat
(LSM), dan masyarakat dalam mengelola
penyelenggaraan puskesmas mampu PONED.
Tujuan Tujuan Umum: Tersedianya pedoman penyelenggaraan
puskesmas mampu PONED.
Tujuan Khusus:
1. Diketahuinya langkah-langkah persiapan
perencanaan dalam meningkatkan fungsi
puskesmas menjadi puskesmas mampu PONED.
2. Diketahuinya fungsi puskesmas mampu PONED
dalam upaya penyelenggaraan pelayanan
kesehatan obstetri dan neonatal
emergensi/komplikasi tingkat dasar.
3. Diketahuinya fungsi puskesmas mampu PONED
sebagai pusat rujukan antara dari puskesmas di
sekitarnya dalam bentuk satu kesatuan
jejaring/sistem rujukan regional untuk kasus
obstetri dan neonatal emergensi/komplikasi di
tingkat kecamatan dan atau di kabupaten/kota.
4. Adanya acuan dalam membentuk satu sistem
rujukan obstetri dan neonatal emergensi dasar
akan mendukung berfungsinya rumah sakit
PONED sebagai rujukan obstetri dan neonatal
emergensi/komplikasi di wilayah kabupaten
bersangkutan.
Kebijakan Landasan hukum yang terkait dengan pedoman program
PONED adalah:
1. UU No.29 tahun 2004 tentang Praktik kedokteran.
2. UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
3. UU No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN)
4. UU No.25 tahun 2009 tentang Layanan Publik.
5. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
6. UU No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
7. UU No.24 tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Referensi Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Nomor HK.02.03/II/1911/2013 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Puskesmas mampu Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar (PONED)
Referensi Tambahan (buku-buku) terkait
penyelenggaraan PONED:
1. Keputusan Menteri Kesehatan R.I No.1428 tahun
2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
2. Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial, Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan
Dasar, Kementerian Kesehatan bersama WHO,
IDAI dan UNICEF, 2010.
3. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam
di Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan R.I, 2012.
Penatalaksanaan 1. Langkah pertama: Dinas Kesehatan
kabupaten/kota memilih Puskesmas rawat inap
yang ada di wilayahnya untuk dikembangkan
menjadi Puskesmas mampu PONED.
2. Langkah kedua: Memperhitungkan jumlah pasien
yang akan dilayani
3. Langkah ketiga: Mempersiapkan kebutuhan
sumber daya kesehatan yang dibutuhkan untuk
penyelenggaraan PONED
4. Langkah keempat: Mempersiapkan bangunan
fasilitas pelayanan rawat jalan dan rawat inap di
Puskesmas mampu PONED dan kelengkapan
sarana dan prasarananya
5. Langkah kelima: Mempersiapkan peralatan untuk
penyelenggaraan PONED
6. Langkah keenam: Mempersiapkan obat dan bahan
habis pakai
7. Langkah ketujuh: Penataan Area Lingkungan
8. Langkah kedelapan: Mempersiapkan sarana
pendukung pelayanan PONED
9. Langkah kesembilan: Memfungsikan PONED di
Puskesmas dan upaya pemantapan selanjutnya
Hal-hal yang perlu diperhatikan -
Unit terkait 1. Puskesmas mmpu PONED dengan jejaring sistem
rujukannya
2. Puskesmas non PONED disekitarnya dengan
jejaring rujukannya
3. Rumah Sakit Rujukan Spesalistik Obstetri-
Neonatal (RS PONEK/ Rumah Sakit Sayang Ibu
Bayi)
4. Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota
5. Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
6. Lintas Sektor terkait, tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan
7. Organisasi Profesi, LSM dan Masyarakat peduli,
Media Massa

Anda mungkin juga menyukai