Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN

PONED

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SAMPANG


UPT PUSKESMAS TANJUNG
TAHUN 2015
BAB 1

1. PENDAHULUAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-
2014 dalam bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama termasuk
Kesehatan, menyebutkan bahwa sasaran yang ditetapkan adalah 1)
meningkatnya Umur Harapan Hidup menjadi 72 tahun; 2) menurunnya
Angka Kematian Bayi menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup; 3) menurunnya
Angka Kematian Ibu menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup dan; 4)
menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi setinggi-
tingginya 15%. Pencapaian sasaran RPJMN, sampai saat ini untuk 1) AKI
semula 334/100.000 (tahun 1997), dalam kurun waktu 10 tahun turun
menjadi 228/100.000 (SDKI 2007); namun hasil SDKI 2012 AKI meningkat
menjadi 359/100.000. Meskipun hasil AKI SDKI 2012 terlihat meningkat
apabila dibandingkan SDKI 2007, namun dalam menginterpretasikan
angka tersebut perlu kehati-hatian oleh karena adanya perbedaan
metode peneliƟan dan sampling. 2) AKB turun dari 46/1.000 KH (tahun
1999), menjadi 34/1.000 KH menurut SDKI 2007 dan data hasil SDKI 2012
menunjukkan penurunan AKB tidak signifikan, menjadi 32/1.000 KH.
Dari gambaran angka-angka tersebut memperlihatkan bahwa
penurunan angka-angka kematian dapat dikatakan kurang bermakna,
sehingga target AKI maupun AKB yang ditetapkan baik untuk RPJMN
tahun 2010-2014 maupun untuk MDGs tahun 2015 diperkirakan akan
sulit tercapai. Demikian pula TFR yang ditargetkan dapat diturunkan dari
2,6 menjadi 2,1 pada tahun 2014, ternyata angka sementara SDKI 2012
angkanya masih tetap 2,6.
Salah satu upaya dalam penurunan AKI diperlukan perhatian serius
di dalam mengatasi masalah komplikasi pada saat kehamilan yang
dapat di prediksi. Diperkirakan 15 % kehamilan dan persalinan akan
mengalami komplikasi. Sebagian komplikasi ini dapat mengancam jiwa,
tetapi sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan ditangani bila: 1) ibu
segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan; 2) tenaga kesehatan
melakukan prosedur penanganan yang sesuai, antara lain penggunaan
partograf untuk memantau perkembangan persalinan, dan pelaksanaan
manajemen aktif kala III (MAK III) untuk mencegah perdarahan pascasalin; 3) tenaga
kesehatan mampu melakukan identifikasi dini komplikasi;
Pedoman PONED Puskesmas Tanjung

4) apabila komplikasi terjadi, tenaga kesehatan dapat memberikan pertolongan pertama


dan melakukan tindakan stabilisasi pasien sebelum
melakukan rujukan; 5) proses rujukan efektif; 6) pelayanan di RS yang
cepat dan tepat guna.
II. TUJUAN
1. Umum
Pedoman disusun untuk mewujudkan penyelenggaraan puskesmas mampu PONED
2. Khusus
a. Tersusunnya standart sebagai acuan puskesmas mampu PONED dalam upaya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan obstetric dan neonatal emergensi atau
komplikasi tingkat dasar.
b. Terjaminnya mutu pelayanan Puskesmas PONED

III. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup penulisan “Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas
mampu PONED” difokuskan pada:
1. Aspek manajemen Puskesmas mampu PONED
2. Proses membangun regional sistem rujukan dan pembinaan
pelayanan obstetri dan neonatal emergensi/komplikasi.
3. Upaya menggerakkan masyarakat melalui peran serta aktif
mitra-mitra kesehatan.
IV. BATASAN OPERASIONAL

1. Puskesmas PONED
Adalah unit pelayanan yang ada di Puskesmas yang mampu
menyelenggarakan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi atau komplikasi
tingkat dasar dalam 24 jam.
2. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan
pemeriksaan yang lebih diutamakan.
V. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang PrakƟk Kedokteran;
2. Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Undang-undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN)
4. Undang Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
5. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
6. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
7. Undang-undang No. 24 tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
8. Peraturan Pemerintah No.38 tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota.
9. Peraturan Presiden No. 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional (SKN)
10. Peraturan Presiden No. 12 tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 128 tahun 2004 tentang
kebjakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 741/MENKES/PER/
VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
di Kabupaten/Kota
13. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1464 tahun 2010 tentang
izin dan penyelenggaraan praktek bidan
14. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2052/Menkes/Per/X/2011
tentang Praktek Kedokteran;
15. Peraturan Menteri Kesehatan No. 01 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Perseorangan
16. Peraturan Menteri Kesehatan No.71 tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
Nasional
17. Peraturan menteri Kesehatan No. 69 Tahun 2013 tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Pedoman PONED Puskesmas Tanjung

18. Keputusan Menteri Kesehatan R.I No.1428 tahun 2006 tentang


Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas
19. Keputusan Menteri Kesehatan No. 326 Tahun 2013 tentang
Penyelenggraan Jaminan Kesehatan Nasional
20. Keputusan Menteri Kesehatan No.328 tahun 2013 tentang
Formularium Nasional
21. Keputusan Menteri Kesehatan No.455 tahun2013 tentang
Asosiasi Fasilitas Kesehatan
22. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 11 tahun 2012
tentang Standar Kompetensi Kedokteran Indonesia
BAB II

STANDART KETENAGAAN

I. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Nomor Nama Jabatan Kualifikasi Keterangan


Formal
1 Penanggung jawab Dokter/Dokter
PONED Kepala Puskesmas
2 Pelaksana PONED Bidan Bersertifikat
 SIB
 APN
 SIK
Ketentuan lainnya:
1. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja PONED.
2. Penanggung jawab Puskesmas PONED adalah dokter Puskesmas/kepala
Puskesmas.
3. Tenaga teknis dianjurkan jangan merangkap tugas lain.
4. Setiap petugas PONED harus mempunyai uraian tugas yang tertulis dan
diketahui oleh kepala Puskesmas.

A. Penanggung Jawab Puskesmas PONED mempunyai tugas dan tanggung jawab:


1. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis di PONED
2. Bertanggung jawab terhadap mutu pelayanan PONED, validasi hasil
pemeriksaan, mengatasi masalah yang timbul dalam pelayanan PONED
3. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pelayanan
PONED
4. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu pelayanan.

B. Tenaga Teknis Puskesmas PONED mempunyai tugas dan tanggung jawab:


1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional pelayanan PONED sesuai kompetensi
dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan standar prosedur
operasional
2. Melaksanakan kegiatan mutu pelayanan PONED
3. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
4. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja
5. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab PONED atau tenaga kesehatan
lain
6. Menyiapkan bahan rujukan
Pedoman PONED Puskesmas Tanjung

II. Distribusi Ketenagaan


PONED melayani pasien selama 24 jam,dimana pola pengaturan ketenagaan PONED
sesuai dengan jadwal petugas yang sudah ditentukan.
BAB III
STANDART FASILITAS

A. Denah Ruang

B. Standart Fasilitas

a. Fasilitas dan Sarana


Ruang PONED terletak di lantai satu dengan ukuran ruangan kurang lebih
3x4 meter. Sarana PONED terdiri dari
 2 buah bed Obsgyn
 1 buah bed resusitasi
 1 buah lemari kaca
 2 buah tiang infus
 2 buah tabung Oksigen
 1 buah meja instrumen
 1 buah lemari besi

b. Prasarana
Prasarana PONED merupakan jaringan/ instansi yang membuat suatu
sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Prasaran
laboratorium Puskesmas yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Pencahayaan harus cukup. Pencahayaan alami diperoleh setidaknya dari
jendela dengan luas minimal 1,6 m2 (yaitu terdiri dari 2 jendela dengan ukuran
lebar 80 cm x tinggi 100 cm).
b. Ruangan harus mempunyai sirkulasi udara yang baik (ventilasi silang/cross
ventilation), sehingga pertukaran udara dari dalam ruangan dapat mengalir ke
luar ruangan.
c. Suhu ruangan tidak boleh panas, dengan sirkulasi udara yang baik.
d. Ruangan tindakan dan perawatan kebidanan dan pasca persalinan harus
dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan
e. Fasilitas cuci tangan dilengkapi setidaknya dengan cairan
desinfeksi(sabun),handuk/tissue untuk mengeringkan tangan
f. Harus tersedia wadah (tempat sampah) khusus/terpisah yang dilengkapi
dengan penutupnya untuk pembuangan limbah padat medis infeksius dan non
infeksius .
g. Pengelolaan (pewadahan, pengangkutan dan pemusnahan) limbah padat
dilakukan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.
h. Limbah cair/air buangan dari ruangan PONED harus diolah pada
sistem/instalasi pengolahan air limbah Puskesmas.
Pedoman PONED Puskesmas Tanjung

C. Perlengkapan dan Peralatan


1. Perlengkapan
a. Perlengkapan tempat tidur pemeriksaan ibu hamil,bayi,gynecologi bed
masing masing dilengkapi meja dan kursi untuk pemberi pelayanan.
b. Perlengkapan PONED berupa beberapa tempat tidur periksa dan kelengkapan
penunjangnya berada di fasilitas PONED.
c. Perlengkapan di area terbatas berupa:
 Tempat tidur operatif sederhana di ruang tindakan
 Ginekologis bed di ruang persalinan.
 Tempat tidur dewasa di ruang pemulihan.
 Lemari alat alat medis di ruang penyimpanan alat.
 Meja instumen untuk tempat alat medis saat tindakan / persalinan,di
ruang tindakan dan di ruang persalinan.
 Lampu tindakan/operasi, di ruang tindakandan persalinan.
 Oksigen dan kelengkapannya
d. Perlengkapan perawatan bayi baru lahir/inkubator.
e. Perlengkapan meubeler bagi petugas kesehatan dalam memberi pelayanan
rawat inap termasuk PONED dalam melaksanakan tugasnya,berupa:
 Meja tulis dan kursi.
 Rak obat untuk penyimpanan obat.
 Lemari untuk ATK,arsip,dokumen(status,register rawat inap,surat
lainnya.
f. Bak cuci/sink 1)
 Dilengkapi kran untuk mengalirkan air bersih
 Ukuran minimal 40 cm x 40 cm dengan kedalaman bak minimal 30
cm
 Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotor menuju sistem
pengolahan air limbah puskesmas

2. PERALATAN

Kebutuhan Standart
NO ALAT MATERNAL
jml sesuai standart jml yg ada kondisi barang Ket

1 Meja instrumen 2 rak 1


2 Bak instrumen tertutup kecil 1
3 Bak instrumen tertutup medium 1
4 Bak instrumen tertutup besar (Obsgin) 1
5 Tromol kasa 2
6 Bengkok diameter sekitar 20-21cm 2
7 Bengkok diameter sekitar 23-24cm 2
8 Timbangan injak dewasa 1
9 Pengukur tinggi badan (microtoise) 1
10 Standar infus 1
11 Lampu periksa halogen 1
12 Tensimeter dewasa 1
13 stetoskop dupleks dewasa 1
14 Termometer klinik elektrik 1
15 Tabung oksigen+Regulator 1
16 Masker O2 + kanula nasal 2
17 Tempat tidur periksa (examination bed) 2
18 Rak alat serbaguna 1
19 Penutup baki rak alat serbaguna 2
20 Lemari Obat 1
21 Meteran /metline 1
22 Pita pengukur lengan atas 1
23 Funduskop 1
24 Dopler 1
25 Tempat tidur persalinan (partus bed) 2
26 Plastik alas tidur 1
27 Klem kasa ( korentang ) 2
28 Tempat klem kasa (korentang ) 2
29 Spekulum sims kecil 1
30 Spekulum sims medium 1
31 Spekulum sims besar 1
32 Spekulum cocor bebek kecil 1
33 Spekulum cocor bebek medium 1
34 Spekulum cocor bebek besar 1
35 kit resusitasi dewasa 1
36 Endotracheal tube dewasa 6,0 1
37 Endotracheal tube dewasa 7,0 1
38 Endotracheal tube dewasa 8,0 2
39 Stilet untuk pemasangan ETT no 1 1
40 Nasogastric tube dewasa 5 1
41 Nasogastric tube dewasa 8 1
42 Kacamata goggle 2
43 Masker 1
44 Apron 2
45 Sepatu boot 2
46 Tong / ember dengan kran 2
47 Sikat alat 1
48 Perebus instumen ( DTT ) 1
49 Sterilisator kering 1
50 Tempat sampah tertutup 3
51 Pispot sodok ( stik pan ) 2
52 Setengah kocher 4
53 Gunting episiotomi 4
54 Gunting tali pusat 4
Pedoman PONED Puskesmas Tanjung

55 Gunting benang 4
56 Pinset anatomis 4
57 Pinset sirurgis 4
58 Needle holder 4
59 Nelaton kateter 4
60 Jarum jahit tajam G 9 1
61 Jarum jahit tajam G 11 1
62 Bak/baskom plastik tempat plasenta 2
63 Ekstraktor vakum manual 1
64 Aspirasi Vakum Manual 1
65 Waskom 2
66 Klem Kelly /Klem koher lurus 1
67 KLem Fenster /klem ovum 4
68 Mangkok idiodin 1
69 Tenakulum Schroder 1
70 Klem kasa lurus 1
71 Gunting mayo CVD 1
72 Aligator ekstraktor AKDR 1
73 Klem penarik benang AKDR 1
74 Sonde uterus Sims 1
75 Heamoglobuin meter elektrik 1
76 Tes celup urinalisis Glukosa dan protein 1
77 Tes celup hCG ( test kehamilan ) 200
78 Tes golongan darah (ABO,rhesus ) 2
79 Benang kromik 2/0 1
80 Benang kromik 3/0 1
81 Spuit 1 ml 100
82 Spuit 3 ml 200
83 Spuit 5 ml 200
84 Spuit 10 ml 50
85 Spuit 20 ml 50
86 Three way Stopcock ( steril ) 1
87 Infus set dewasa 50
88 Abocath 16 50
89 Abocath 18 50
90 Abocath 20 50
91 Kateter penghisap lendir dewasa 8 1
92 Kateter penghisap lendir dewasa 10 1
93 kateter volley dewasa 16 G 5
94 Kateter folly dewasa 18 G 5
95 Kantong urine 10
96 Sarung tangan steril 7 50
97 Sarung tangan steril 7,5 50
98 Sarung tangan steril 8 50
99 Sarung tangan panjang ( plasenta manual ) 10
100 Sarung tangan rumah tangga ( serba guna ) 2
101 Plester non woven 1
102 Sabun cair untuk cuci tangan 1
103 Povidon iodin 10 % 1
104 Alkohol 75 % 1
105 Cuvette Heamoglobin meter elektonik 1

Kebutuhan Standart
NO ALAT NEONATAL
jml sesuai standart jml yg ada kondisi barang Ket

1 Tensimeter / sphygmomanometer bayi 1


2 Tensimeter / sphygmomanometer neonatus 1
3 Stetoscop dupleks bayi 1
4 Stetoscop dupleks neonatus 1
5 Termometer klinik (elektrik ) 1
6 Timbangan neonatus + bayi 1
7 ARI timer standar (Respiratory rate timer ) 1
8 Lampu emergensi 4
9 Meja resusitasi dg pemanas 1
10 kit resusitasi neonatus 1
11 Balon resusitasi neonatus dg reservoir 1
12 Sungkup resusitasi 1
13 Laringoskop neonatus 1
14 T piece Resusitator 1
15 Endotrakeal tube anak 1
16 Nasogastric tube neonatus 1
17 Tabung oksigen + regulator 1
18 Pompa penghisap lendir (electrik) 1
19 Penghisap lendir Deelee (neonatus ) 2
20 Handuk pembungkus neonatus 6
21 Kotak kepal neonatus (head box ) 1
22 Klem arteri koher mosquito lurus 1
23 KLem arteri koher mosquito lengkung 1
24 Klem arteri pean masquito 1
25 Pinset sirurgis 1
26 Pinset jaringan kecil 1
27 Pinst bengkok kecil 1
28 Needle holder 2
29 Gunting jaringan mayo ujung tajam 1
30 Gunting jaringan mayo ujung tumpul 1
31 Gunting jaringan iris lengkung 1
32 Skalpel 1
33 Bisturi 5
34 Baskom kecil 1
35 Needle holder Matheiu 1
Pedoman PONED Puskesmas Tanjung

36 Jarum ligasi knocher 1


37 doyeri probe lengkung 1
38 Pinset jaringan semken 1
39 Pinset kasa (anatomis ) 1
40 Pinset jaringan (sirurgis) 1
41 Gunting iris lengkung 1
42 Gunting operasi lurus 1
43 Retraktor finsen tajam 1
44 Skalpel 1
45 Bisturi 5
46 Klem masquito halsted lurus 2
47 Klem masquito halsted lengkung 2
48 Klem linen Backhauss 2
49 Klem pemasang klip hegenbarth 1
50 Kantong metode kangkuru 10
51 Inkubator Ruangan gd termostat 1
52 Infusset Pediatrik 1
53 Three way stopcock (steril) 1
54 Kanula penghisap lendir neonatus 2
55 Klem tali pusat 100
56 Kateter intravena 50
57 Kateter umbilicus 3
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. ALUR PELAYANAN PONED

BAGAN ALUR PELAYANAN PONED


PUSKESMAS TANJUNG

PASIEN DATANG

RUANG TINDAKAN PONED

PEMERIKSAAN FISIK & PENUNJANG

MENENTUKAN DIAGNOSA DAN


ASSESMENT

TINDAKAN /
YANKES SESUAI
SOP

KASUS DAPAT KASUS TIDAK DAPAT


DITANGANI DITANGANI

SEMBUH DILAYANI BELUM RUJUK KE


PUSKESMAS SEMBUH RS

PULANG RUJUKAN BALIK KE


PUSKESMAS
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TANJUNG
Jl. Raya Tanjung No. 4 Kec. Camplong (69281) Kab. Sampang
Telp. 0324 – 3510129 Email : pkmtanjung01@gmail.com

STRUKTUR ORGANISASI PONED


PJ. UKP

Dr. Suci Nurhayati

PL. PONED TIM PONED

Irmawati, A.md. Dr. Suci Nurhayati


Keb Dr. Yunita
wandansari
Hj. Rena Ningsih,
S.ST
Cicik Susilowati,
S.tr Keb

PL. Alat Kesehatan PL. Obat Dan BHP PL. RM Dan Klaim BPJS PL. Pencatatn Dan PL. Perlengkapan
Pelaporan Administrasi
Zulfa Dwinda A.S, S.tr Wahyu N A, A.md. Keb Alif Nur R, A.md Keb
Keb Iskiyah, A.md. Keb Julita Kurniastuti, S.ST
Siti Syarifah A.md. Keb Hildatun Naimah.S.Tr.Keb.
Nurul Qomariyah, Nilaizah Sundari,Amd.Keb. Latifatul M Amd. Keb.
A.md. Keb
A. TATALAKSANA PENERIMAAN PASIEN
1. Petugas Penanggungjawab
a. Bidan
2. Perangkat Kerja
a. status pasien
3. Tatalaksana Penerimaan Pasien PONED
a. Pasien datang di bagian admistrasi
b. Petugas menyerahkan surat pengantar rawat inap yang berasal dari poli
KIA,UGD maupun rujukan dari BPS,Polindes,dukun dan puskesmas dari luar
wilayah tanjung
c. Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara kepada
pasien
d. Lakukan pemeriksaan pada pasien sesuai SOP
e. Jika perlu pemeriksaan penunjang maka petugas memberikan formolir ke unit
pemeriksaan yang di tuju
f. Petugas memberikan informasi kepada pasien/keluarga tentang hasil
pemeriksaan
g. Bila pasien dalam keadaan gawatdarurat, maka akan langsung diberikan
pertolongan d ruangan tindakan, sementara keluarga atau penanggung jawab
melakukan pendaftaran di bagian administrasi
h. Melakukan kolaborasi dengan tim medis.

B. TATALAKSANA PEMERIKSAAN FISIK


1. Petugas Penanggungjawab
a. Bidan
2. Perangkat Kerja
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Stopwacth
e. Metlin
f. Dopler/funduskop
g. Jelly/pelumas
3. Tatalaksana Pemeriksaan Fisik
a. Mempersilahkan klien berbaring di tempat pemeriksaan
b. Melakukan pemeriksaan fisik sesuai SOP
c. Melakukan pemeriksaan kebidanan SOP
d. melakukan kolaborasi dengan tim medis
e. menentukan diagnosa kebidanan
f. melakukan pencataan hasil pemeriksaan
Pedoman PONED Puskesmas Tanjung

C. TATALAKSANA TINDAKAN MEDIS


1. Petugas Penanggungjawab
Dokter
2. Perangkat Kerja
a. Alat-alat medis
b. Obat-obatan yang dibutuhkan
3. Tatalaksana Tindakan Medis
a. menentukan diagnosa kebidanan
b. melakukan tindakan sesuai kasus
c. melakukan tindakan sesuai SOP
d. melakukan evaluasi
e. jika kasus dapat ditangani dan klien sembuh maka klien diperbolehkan pulang
f. jika kasus dapat ditangani tapi belum sembuh maka klien dilakukan rujukan ke
Rumah Sakit
g. jika kasus tidak dapt ditangani maka klien langsung dilakukan rujukan ke
Rumah Sakit

D. TATALAKSANA RUJUKAN
a. Menentukan tujuan rujukan dengan memperhatikan regionalisasi rujukan
b. Memberikan informasi kepada keluarga atau orang tua tentang keadaan pasien
c. Melengkapi syarat-syarat rujukan (persetujuan tindakan, surat rujukan, catatan
medis)
d. Merujuk pasien dalam keadaan stabil, dan ruangan dalam kendaraan yang
digunakan utuk merujukdan menjaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka selama
transportasi
e. Menyediakan peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan selama rujukan
f. Melakukan pemantauan dan penilaian selama didalam transportasi rujukan

F. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan
Pencatatan selain untuk pemantauan data juga untuk evaluasi.
Macam-macam pencatatan antara lain:
a. Buku Register pasien
b. Buku kasus poned
c. Rekam medis
d. Buku Rujukan
e. Form Rujukan

2. Pelaporan

Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi pencatatan
harian. Laporan triwulan, semester, dan tahunan sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB V

KESELAMATAN KERJA

Setiap kegiatan yang dilakukan di PONED Puskesmas dapat menimbulkan bahaya/resiko


terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk
mengurangi/ mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus
melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan tersebut merupakan
upaya kesehatan dan keselamatan kerja PONED.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

A. Di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja


1. Desain Tempat Kerja Yang Menunjang Kenyaman
- Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di PONED
- Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja;
- Pencahayaan cukup dan nyaman;
- Ventilasi cukup dan sesuai;
- Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah dijangkau jika diperlukan;
- Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya.
2. Sanitasi Lingkungan
- Semua ruangan harus bersih, kering dan higienis;
- Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan kantong plastik
dan diberi tanda khusus;
- Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak dapat dimasuki/ menjadi sarang
serangga atau binatang pengerat;
- Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan secara
teratur;
- Petugas PONED dilarang makan dan minum dalam PONED
- Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di dalam PONED

B. Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja

1. Melaksanakan praktek kebidanan yang benar setiap petugas PONED harus mengerti
dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi, dapat
menggunakan setiap peralatan PONED dan peralatan kesehatan dan keselamatan
kerja dengan benar, serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan di
PONED.
2. Tersedia fasilitas di PONED untuk kesehatan dan keselamatan kerja, seperti tempat
cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran.
3. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (celemek, masker, sarung tangan, alas
kaki tertutup/sepatu bod,kacamata googel) yang sesuai selama bekerja.
Pedoman PONED Puskesmas Tanjung

4. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat ke belakang dengan


rapi.
5. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum dan setelah
selesai melakukan aktifitas di PONED dan harus melepaskan baju proteksi sebelum
meninggalkan ruang PONED.
6. Dilarang melakukan kegiatan percobaan tanpa ijin pejabat yang berwenang
7. Dilarang makan, minum (termasuk minum dari botol air) dan merokok di tempat
kerja.
8. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. jarum atau benda tajam dimasukan
kedalam safety box
9. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/ peti kuning (menjadi
limbah medis/ infeksius) yang diberi tanda khusus.
10. Semua tumpahan harus segera dibersihkan.
11. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggung jawab
PONED.
12. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang ditentukan.
13. Pengelolaan bahan kimia yang benar
a. Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahan kimia yang benar
(antara lain penggolongan bahan kimia, bahan kimia yang tidak boleh
tercampur, efek toksik dan persyaratan penyimpanannya).
b. Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan mempunyai
pengetahuan serta keterampilan untuk menangani kecelakaan.
c. Semua bahan kimia yang ada harus diberi label/etiket dan tanda peringatan yang
sesuai.
14. Pengelolaan Limbah
a. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah khusus seperti
benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik, limbah kimia,
limbah B3 dan limbah plastik.
Fasilitas Pembuangan Limbah Padat:
1) Tempat Pengumpulan Sampah Terbuat dari bahan yang kuat, cukup
ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus
pada bagian dalamnya. Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan
ditutup, minimal terdapat satu buah untuk masing-masing kegiatan.
Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah
terisi sampah.
2) Tempat Penampungan Sampah Sementara Tersedia tempat
penampungan sampah yang tidak permanen, yang diletakkan pada
lokasi yang mudah dijangkau kendaraan pengangkut sampah. Tempat
penampungan sampah sementara dikosongkan dan dibersihkan
sekurang-kurangnya satu kali dalam 24 jam.
3) Tempat Pembuangan Sampah Akhir
a) Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola sesuai
prosedur dan peraturan yang berlaku.
b) Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan
sampah akhir yang dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku.
b. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik, limbah cair infeksius dan
limbah cair kimia. Cara menangani limbah cair:
1) Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam
septik tank.
2) Limbah cair infeksius dan Kimia dikelola sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku.
Pedoman PONED Puskesmas Tanjung

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

A. Keselamatan Pasien di PONED


1. Kejadian Tidak Diinginkan (KTD)
Yang kejadian tidak diinginkan yang ada di PONED antara lain meliputi :
a. Kesalahan pada waktu penyuntikan
b. Kesalahan pemakaian obat-obatan
c. Kesalahan hasil pemeriksaan PONED

2. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)


Yang termasuk Kejadian Nyaris Cedera yang ada di PONED antara lain meliputi :
a. Penggunaan obat yang kadaluarsa atau yang tidak teridentifikasi

3. Kejadian Potensial Cedera (KPC)


Yang termasuk Kejadian Potensian Cedera yang ada di PONED antara lain
meliputi:
a. pengguanaan obat yang tidak tercantum tanggal kadaluarsa.

B. Penatalaksanaan Keselamatan Pasien


a. Mengisi register KTD, KNC, dan KPC di register yang ada di PONED
b. Mencatat identitas pasien jika terjadi kasus di PONED yang terjadi
c. Membuat laporan kasus
d. Melaporkan kejadian yang berupa kasus kepada Tim Keselamatan pasien di
Puskesmas
BAB VII

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM

1. Bakuan Mutu
Demi menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu, diperlukan
bakuan mutu berupa pedoman/bakuan yang tertulis yang dapat dijadikan pedoman kerja
bagi tenaga pelaksana.
1. Tiap pelaksana yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas tentang apa dan
bagaimana prosedur melakukan suatu aktifitas.
2. Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga pelaksana baru yang
akan dipercayakan untuk mengerjakan suatu aktifitas.
3. Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis akan
menjamin konsistensinya mutu hasil yang dicapai.
4. Kebijakan mutu dibuat oleh penanggung jawab PONED.
5. Standar Operasional Prosedur dan instruksi kerja dibuat oleh tenaga teknis PONED
dan disahkan oleh penanggung jawab PONED Puskesmas.

2. Pemantapan Mutu
Pemantapan mutu (quality assurance) PONED adalah keseluruhan proses atau
semua tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan.
Kegiatan ini berupa Pemantapan Mutu Internal (PMI), Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
dan Peningkatan Mutu.
1. Pemantapan Mutu Internal (PMI) Internal Quality Control
Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan
yang dilaksanakan oleh setiap PONED secara terus menerus agar tidak terjadi atau
mengurangi kejadian kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat.
a. Manfaat:
1) Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan
mempertimbangkan aspek analitik dan klinis.
2) Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran hasil yang salah tidak
terjadi dan perbaikan dapat dilakukan segera
3) Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan
pasien,pemeriksaan,tindakan kebidanan sampai dengan pencatatan dan
pelaporan telah dilakukan dengan benar.
4) Mendeteksi penyimpangan dan mengetahui sumbernya.
5) Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan (customer)
b. Cakupan
Objek Pemantapan Mutu Internal meliputi aktivitas: tahap praanalitik, tahap
analitik dan tahap pasca-analitik.
1) Tahap Pra-Analitik adalah tahap mulai mempersiapkan pasien,pemeriksaan
fisik,dan tindakan medis sampai dengan rujukan.
Pedoman PONED Puskesmas Tanjung

a) Persiapan pasien Sebelum di lakukan pemeriksaan harus diberikan penjelasan


kepada pasien mengenai persiapan dan tindakan yang hendak dilakukan.
b) Penerimaan pasien petugas harus memeriksa dan mencatat hasil pemeriksaan
dalam status pasien.
c) Penanganan tindakan harus sesuai dengan kasus.
d) Penanganan kasus tidak berhasil maka segera dilakukan rujukan ke rumah sakit

2). Tahap Analitik adalah tahap mulai dari persiapan pasien,mengkalibrasi dan
memelihara alat PONED, uji ketepatan dan ketelitian.
a) Persiapan alat harus memenuhi syarat sesuai standar yang berlaku, masa
kadaluarsa tidak terlampaui.
b) Kalibrasi dan pemeliharaan peralatan Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan PONED adalah peralatan PONED. Harus
dilakukan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan PONED secara teratur dan
terjadwal. Peralatan PONED harus bersih dan tidak terkontaminasi. Contoh
beberapa peralatan PONED yang perlu dikalibrasi adalah:
 Inkubator (Incubator)
 Partus Park
 Autoklaf (Autoclave)
 Timbangan
 Termometer
 Tensimeter
 Meja instrumen
 Doppler/funduscop
3). Tahap Pasca-Analitik adalah tahap mulai dari mencatat hasil pemeriksaan dan
melakukan validasi hasil serta memberikan interpretasi hasil sampai dengan
pelaporan.
Kegiatan Pemantapan Mutu Internal (PMI) lainnya yang perlu dilakukan di
Puskesmas antara lain:
1) Pembuatan alur pelayanan, alur pemeriksaan.
2) Pembuatan prosedur untuk pemeriksaan pasien

2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME/External Quality Control)

Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara


periodik oleh pihak lain di luar PONED yang bersangkutan untuk memantau dan
menilai penampilan di PONED dalam bidang pemeriksaan tertentu.
Penyelenggaraan kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan oleh pihak
pemerintah, swasta atau internasional.
Setiap PONED wajib mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal yang
diselenggarakan oleh pemerintah secara teratur dan periodik meliputi semua bidang
pemeriksaan PONED.
Pemantapan mutu eksternal untuk berbagai bidang pemeriksaan
diselenggarakan pada berbagai tingkatan, yaitu :
1. Tingkat nasional/tingkat pusat : Kementerian Kesehatan
2. Tingkat Regional : BBLK
3. Tingkat Propinsi/wilayah : BBLK/ BLK
Kegiatan pemantapan mutu eksternal ini sangat bermanfaat bagi Petugas
PONED Puskesmas, karena dari hasil evaluasi yang diperoleh dapat menunjukkan
performance (penampilan/proficiency) PONED yang bersangkutan dalam bidang
pemeriksaan yang ditentukan.
Dalam melaksanakan kegiatan ini tidak boleh diperlakukan secara khusus,
harus dilaksanakan oleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan tersebut serta
menggunakan peralatan/metoda yang biasa digunakan, sehingga hasil pemantapan
mutu eksternal tersebut benar-benar dapat mencerminkan penampilan PONED yang
sebenarnya. Setiap nilai yang diterima dari penyelenggara dicatat dan dievaluasi
untuk mencari penyebab-penyebab dan mengambil langkah-langkah perbaikan.

3. Peningkatan Mutu
Peningkatan Mutu adalah suatu proses terus menerus yang dilakukan oleh
petugas PONED sebagai tindak lanjut dari Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) untuk meningkatkan kinerja petugas PONED.
Pedoman PONED Puskesmas Tanjung

BAB VIII

PENUTUP

Pedoman PONED ini dibuat agar dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, upaya
pengembangan, dan peningkatan pelayanan serta mutu pelayanan PONED di Puskesmas.
Kriteria penyelenggaraan PONED di Puskesmas yang diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan ini dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi

Anda mungkin juga menyukai