Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM KERJA

PENANGGULANGAN TB
DOTS
RSKIA PKU MUHAMMADIYAH
KOTAGEDE TAHUN 2022
KEPUTUSAN DIREKTUR RSKIA PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE
NOMOR : 50/RS.PKUKG/PER-DIR/V/2022

TENTANG
PROGRAM KERJA PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK PKU MUHAMMADIYAH
KOTAGEDE

Direktur Utama Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak PKU Muhammadiyah Kotagede
Menimbang : a.. Bahwa Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak PKU Muhammadiyah
Kotagede perlu untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan melalui peningkatan mutu secara berkesinambungan.
b. Bahwa akreditasi rumah sakit merupakan salah satu instrumen
peningkatan mutu berkelanjutan dan kewajiban bagi rumah sakit
sesuai ketentuan pemerintah.
c. Bahwa dalam pelaksanaan dan persiapan akreditasi diperlukan
berbagai panduan.
Mengingat : 1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
4. PerMenKes RI No 59.B/MenKes/Per/II/1998 tentang Pengaturan
caracara Akreditasi Rumah Sakit
5. Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah no : 233/KEP/1.0/0/2013
tanggal 09 Shafar 1435 I 12 Desember 2013 tentang Penetapan
Direktur Utama dan Wakil Direktur Bidang Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak PKU Muhammadiyah Kotagede masa jabatan 2017 2021
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/V/2009
tentang Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.
7. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 884/Menkes/VII/2007
tentang Ekspansi TB Strategi DOTS di Rumah Sakit dan Balai
Kesehatan / Pengobatan Penyakit Paru
8. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor
YM.02.08/III/673/07 tentang Penatalaksanaan TB di Rumah Sakit.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1165.A./Menkes/SK/X/2004
tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit

ii
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PROGRAM KERJA PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS


RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK PKU
MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Pertama : Pedoman Pelayanan Rekam Medis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah


Yogyakarta sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini dimaksud
dalam Diktum pertama harus dijadikan acuan dalam memberikan
pelayanan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak PKU Muhammadiyah
Kotagede

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat halhal yang perlu penyempurnaan,
maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Yogyakarta
Pada Tanggal: 02 Februari 2022

Direktur

dr. Cicih Wahyu Adiningsih

iii
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang tak terhingga kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa
dan Maha Bijaksana yang telah membukakan pintu rahrnatNya. Berkat bantuan dari
berbagai pihak, pembuatan Program Kerja TB DOTS ini dapat diselesaikan. Untuk itu
penyusun sampaikan terimakasih kepada yang terhormat dr.Irni Sofiani MMR selaku Direktur
Rumah Sakit KIA PKU Muhammadiyah Kotagede.
Dalam meningkatkan kesehatan di Indonesia, khususnya pada kasus tuberkolosis
di Rumah Sakit KIA PKU Muhammadiyah Kotagede agar terciptanya masyarakat yang sehat.
Kami berharap kepada pasien anak yang sudah menderita TB agar dapat diobati dan pasien
dewasa yang tersekrening TB dirujuk dan mendapat pengobatan serta tidak terkontaminasi
dengan masyarakat lainnya.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan Program Kerja TB DOTS ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun guna perbaikan penulisan Program Kerja selanjutnya. Semoga Program Kerja TB
DOTS bermanfaat dan sumbangan positif terhadap semua pembaca.

Yogyakarta, 20 Januari 2022

TIM DOTS

iv
DAFTAR ISI

KEPUTUSAN DIREKTUR RSKIA PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE...........................ii


KATA PENGANTAR....................................................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................................................v
A. PENDAHULUAN....................................................................................................................1
B. LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
C. TUJUAN..................................................................................................................................2
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN..............................................................2
E. CARA MELAKUKAN KEGIATAN......................................................................................3
G. ANGGARAN...........................................................................................................................4
H. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM TIM TB................................................................7
I. PENCATATAN ,PELAPORAN DAN EVALUASI...............................................................8

v
PROGRAM KERJA TIM TB RSKIA PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman tuberkulosis (TB) menyerang paru, tetapi
juga dapat mengenai organ tubuh lainnya. Sumber penularan adalah dahak yang
mengandung kuman TB. Gejala umum TB pada orang dewasa adalah batuk yang terus
menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih. Sumber penularan adalah pasien TB BTA Positi
f, yaitu pasien yang ditemukan kuman TB pada saat pemeriksaan dahak.tingkat penularan
seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman TB yang dikeluarkan oleh parunya. Faktor
yang mempengaruhi kemungkinan seseorang tertular penyakit Tuberkulosis adalah daya tahan
tubuh yang rendah, diantaranya karena gizi buruk, HIV/AIDS atau penyakit lain misalnya
Diabetes Mellitus. Tanpa pengobatan, setelah lima tahun, 50 % penderita Tuberkulosis akan
meninggal, 25 % akan sembuh sendiri dengan dayatahan tubuh yang tinggi dan 25 % menjadi
kasus kronis yang tetap menular (WH0.1996)
TB sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS telah diterapkan di ban
yak negara sejak tahun I 995. Dalam laporan WHO tahun 2013, diperkirakan terdapat8,6 juta kasus
TB pada tahun 2012 dimana 1,1 juta orang adalah pasien TB dengan HIV positif. Dan pada
tahun itu pula diperkirakan terdapat 450.000 orang yang menderita TBMDR dan 170.000
diantaranya meninggal dunia.
Pada tahun 2012 diperkirakan proporsi kasus TB anak diantara seluruh kasus TB secara
global mencapai 6 % (530.000 pasien TB anak/tahun). Sedangkan kematian anak (dengan status
HIV negatif) yang menderita TB mencapai 74.000 kematian/tahun atau sekitar8 5 dari total
kematian yang disebabkan TB.
B. LATAR BELAKANG
WHO telah merekomendasikan strategi DOTS sebagai strategi dalam pengendalian TB
sejak tahun 1995. Bank dunia menyatakan strategi DOTS sebagai salah satu intervensi kesehatan
yang secara ekonomis sangat efektif.
Pada tahun 2011 Indonesia (dengan 0,38-0,54 juta kasus) menempati urutan
keempat setelah India, Cina, Afrika Selatan. Indonesia merupakan negara dengan beban tinggi TB
pertama di Asia Tenggara yang berhasil mencapai target Millenium Development Goals (MDG)
untuk penemuan kasus TB di atas 70% dan angka kesembuhan 85% pada tahun 2006.
Pengobatan kasus TB merupakan salah satu strategi utama pengendalian TB karena dapat
memutuskan rantai penularan. Meskipun Program Pengendalian TB Nasional telah berhasil
mencapai target angka penemuan dan angka kesembuhan, penatalaksanaan TB di sebagian besar
rumah sakit dan praktik swasta belum sesuai dengan strategi Directly Observed Treatment Short-
course (DOTS) dan penerapan standar pelayanan berdasar International Standards for Tuberculosis
Care (!STC). Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan
kepada pasien TB tipe menular (TB paru) dengan cara memutuskan rantai penularan TB.

1
Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan
TB.
Sekitar 75 % penderita TB adalah pada usia produkti f yang karena sakitnya
inidiperkirakan kehilangan waktu kerjanya antara 3-4 bulan, dan ini berdampak pada
kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya. Jadi penyakit TB selain berdampak pada secara
ekonomi juga memberikan dampak buruk secara sosial seperti stigma dan dikucilkan
masyarakatIndonesia telah mencapai kemajuan yang bermakna dalam pengendalian TB namunperlu
di waspadai adanya berbagai tantangan2 antara lain masih besamya kasus TB yang'hilang' atau tidak
terlaporkan dalam program. Pada tahun 2012 diperkirakan mencapai130.000 kasus TB ada tetapi
tidak terlaporkan.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka Tim DOTS RS KIA PKU Muhammadyah
Kotagede menyusun program kerja yang dapat untuk memudahkan tercapainya program- program
yang sudah direncanakan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan untuk mengingkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif mengenai pencegahan pengobatan
pola hidup bersih dan sehat kepada pasien, keluarga pengunjung dan staf rumah sakit.
b. Melakukan kegiatan surveilans untuk memperoleh data epidemiologi TB.
c. Melakukan kegiatan Tuberkulosis dengan mengendalikan faktor resiko di rumah sakit sesuai
dengan pedoman nasional pelayanan kedokteran Tuberkulosis.
d. Memperluas dan meningkatkan pelayanan DOTS yang bermutu pada pasien TB di RSKIA
PKU Muhammadiyah Kotagede
e. Memberikan dukungan dan pelayanan termasuk dalam penyediaan OAT pada penderita TB
rawat jalan
f. Melakukan skrening penegakan diagnosa pengobatan dan pengawasan menelan obat dan
perujukan untuk pasien dewasa
g. Melakukan pencatatan dan pelaporan untuk pasien TB baik yang diobati maupun yang
terskrening
h. Pemberian kekebalan yang dilakukan melalui pemberian imunisasi BCG terhadap bayi.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pengelolaan TB di RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede senantiasa mendapat
dukungan dari direktur dan manajemen, adanya komitmen politis dari pihak terkait dengan dokter
penanggung jawab dan pelaksana program TB DOTS. Adanya kegiatannya antara lain:
1. Mengadakan promosi kesehatan tentang penyakit TB
RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede melakukan promosi kesehatan berkoordinasi dengan tim
PKRS melalui edukasi: pemberian leaflet ke pasien rawat jalan dan rawat inap,poster ditempel di
area publik RS, memberikan masker gratis ke pengunjung RS yang beresiko penularan droplet
airbone.

2
2. Mengadakan surveilans Tuberkulosis
RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede dalam memperoleh data epidemiologi yang diperlukan
dalam sistem informasi program penanggulangan Tuberkulosis, seperti pencatatan dan pelaporan
Tuberkulosis sensitive obat. Pencatatan dan pelaporan ni dilaksanakan setiap triwulan dan
dilaporkan kepada direktur utama. Untuk pelaporan eksternal akan dilaporkan ke dinas kota.
3. Pengendalian faktor risiko
RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede melakukan pengendalian faktor risiko penularan
tuberculosis diantaranya dengan pemakaian masker, penempatan poli TB di tempat yang tidak
berbaur dengan poli yang lain, edukasi ke pasien dan pengunjung tentang etika batuk.
4. Penemuan dan penanganan kasus Tuberkulosis
a. Anamnesa pasien suspek TB
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemberian masker
d. Edukasi
e. Pemeriksaan sputum
f. Pemeriksaan radiologi
g. Penegakan diagnosis sesuai hasil laboratorium sputum/ kultur
h. Menentukan klasifikasi/ tipe diagnosis
i. Klasifikasi penyakit dan tipe pasien antara lain
- Kategori I, kategori II
- Memulai pengobatan sesuai tipe dan klasifikasi pasien
5. Pemberian kekebalan
RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede melakukan pemberian kekebalan kepada pasien yaitu
dengan memberikan vaksin BCG untuk anak usia kurang dari 2 bulan.
6. Pemberian obat pencegahan
RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede melakukan pemberian obat pencegahan pada rawat
jalan, diantaranya :
a. Edukasi pasien dan keluarga
b. Penunjukan PMO
c. Memberikan informasi cara minum obat yang baik dan benar, dan gejala yang timbul akibat
efek samping obat
d. Memberikan obat kepada pasien
e. Menuliskan pencatatan di form-form sesuai dengan aturan yang berlaku
f. Memotivasi pasien untuk bersedia dilakukan pemeriksaan HIV/ AIDS
E. CARA MELAKUKAN KEGIATAN
Saat ini RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede sudah terbentuk Tim TB DOTS yang fokus
melakukan pengobatan pada pasien anak sedangkan pada pasien dewasa hanya sebatas skrening
dikarenakan lingkungan dan penataan ruangan yang belum memadai,dan tenaga laboratorium belum
terlatih TB DOTS.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelayanan TB DOTS antara lain:
1. Rapat rutin dilakukan tiga bulan sekali pada minggu ke tiga

3
2. Melakukan penilaian dan analisis situasi, apakah rumah sakit telah optimal untuk melaksanakan
program DOTS.
3. Mendapatkan komitmen yang kuat terutama dari manajemen dan dokter spesialis yang akan
melaksanakan DOTS.
4. Meningkatkan kinerja tenaga pelaksana DOTS internal RS seperti dokter, perawat poliklinik,
petugas laboratorium, petugas farmasi, petugas rekam medis.
5. Melakukan pembenahan dalam pencatatan pelaporan TB DOTS secara periodik.
6. Meningkatkan jejaring ekstemal RS bersama Dinas Kesehatan KotaYogyakarta dan Provinsi
DIY.
F. SASARAN
1. 100 % dokter spesialis menegakkan diagnosis TB sesuai dengan ISTC
2. 100% dokter spesialis Anak memberikan terapi TB sesuai dengan ISTC atau regimen sesuai
DOT
3. 100% pasien TB dewasa dapat tersekrining dan diobati
4. 100% pasien TB anak dapat tercatat dan terlaporkan
5. Semua pasien TB, keluarga pasien dan PMO.
G. ANGGARAN
1. Sosialisasi Kebijakan TB

No. Anggaran Harga @ Banyak Jumlah


1 Snack untuk rapat Rp. 10000,- 60 Rp 600.000,-
Total Rp 600.000,-

2. Pemberian masker untuk pasien setahun


No. Anggaran Harga @ Banyak Jumlah
1 Masker 2 tempat bulan ke 1 Rp18.500,- 3 Rp 55.500,-
2 Masker 2 tempat bulan ke 2 Rp18.500,- 3 Rp 55.500,-

3 Masker 2 tempat bulan ke 3 Rp18.500,- 3 Rp 55.500,-


4 Masker 2 tempat bulan ke 4 Rp18.500,- 3 Rp 55.500,-
5 Masker 2 tempat bulan ke 5 Rp18.500,- 3 Rp 55.500,-
6 Masker 2 tempat bulan ke 6 Rp18.500,- 3 Rp 55.500,-
7 Masker 2 tempat bulan ke 7 Rp18.500,- 3 Rp 55.500,-
8 Masker 2 tempat bulan ke 8 Rp18.500,- 3 Rp 55.500,-
9 Masker 2 tempat bulan ke 9 Rp18.500,- 3 Rp 55.500,-
10 Masker 2 tempat bulan ke 10 Rp18.500,- 3 Rp 55.500,-
11 Masker 2 tempat bulan ke 11 Rp18.500,- 3 Rp 55.500,-
12 Masker 2 tempat bulan ke 12 Rp18.500,- 3 Rp 55.500,-
Total 36 Rp. 666.000,-

4
3. Pemberian kekebalan vaksin

No. Anggaran Harga @ Banyak Jumlah


1 Transport untuk Rp20.000,- 1 Rp20.000,-
mengambil vaksin dari
puskesmas bulan1
2 Transport untuk Rp20.000,- 1 Rp20.000,-
mengambil vaksin dari
puskesmas bulan 2
3 Transport untuk Rp20.000,- 1 Rp20.000,-
mengambil vaksin dari
puskesmas bulan 3
4 Transport untuk Rp20.000,- 1 Rp20.000,-
mengambil vaksin dari
puskesmas bulan 4
5 Transport untuk Rp20.000,- 1 Rp20.000,-
mengambil vaksin dari
puskesmas bulan 5
6 Transport untuk Rp20.000,- 1 Rp20.000,-
mengambil vaksin dari
puskesmas bulan 6
7 Transport untuk Rp20.000,- 1 Rp20.000,-
mengambil vaksin dari
puskesmas bulan 7
8 Transport untuk Rp20.000,- 1 Rp20.000,-
mengambil vaksin dari
puskesmas bulan 8
9 Transport untuk Rp20.000,- 1 Rp20.000,-
mengambil vaksin dari
puskesmas bulan 9
10 Transport untuk Rp20.000,- 1 Rp20.000,-
mengambil vaksin dari
puskesmas bulan 10
11 Transport untuk Rp20.000,- 1 Rp20.000,-
mengambil vaksin dari
puskesmas bulan 11
12 Transport untuk Rp20.000,- 1 Rp20.000,-
mengambil vaksin dari
puskesmas bulan 12

Total Rp240.000,-

5
4. Menyusun MOU dengan Dinas
No. Anggaran Harga @ Banyak Jumlah
1 Transport Rp40.000,- 1 Rp 40.000,-
Total Rp 40.000,-

5. Pertemuan tri wulan, , Revisi pembentukan tim, pelaporan pasien TB, dan evaluasi

No. Anggaran Harga @ Banyak Jumlah


1 Snack untuk rapat Rp7.000 10 Rp70.000,-
triwulan 1
2 Snack untuk rapat Rp7.000 10 Rp70.000,-
triwulan 2
3 Snack untuk rapat Rp7.000 10 Rp70.000,-
triwulan 3
4 Snack untuk rapat Rp7.000 10 Rp70.000,-
triwulan 4
Tota 40 Rp280.000,-
l

6. Promosi kesehatan

No. Anggaran Harga @ Jumlah Total


1 Snack Rp6.500,- 60 Rp 390.000,-
2. Transportasi Rp50.000 1 Rp50.000,-
3 Pemateri Rp200.000,- 1 Rp200.000,-
4 Pembuatan leaflet Rp1500,- 100 Rp150.000,-
Total Rp790.000,-

7. Pelatihan Inhouse training

No. Anggaran Harga @ Jumlah Total


1 Snack Rp7000,- 40 Rp 280.000,-
2 Pemateri Rp500.000,- 1 Rp500.000,-
3 Sertifikat Rp3000,- 40 Rp120.000,-
4 ATK Rp2000,- 40 Rp80.000,-
Total Rp980.000,-

8. Koordinasi dengan unit kerja internal dan eksternal


No Anggaran Harga@ Jumlah Total
1 Pulsa Rp10.000,00 1 Rp10.000,00
2. Pulsa Rp10.000,00 1 Rp10.000,00
3 Pulsa Rp10.000,00 1 Rp10.000,00
4 Pulsa Rp10.000,00 1 Rp10.000,00
Total Rp40.000,-

6
9. Koordinasi dengan wasor
No Anggaran Harga@ Jumlah Total
1 Pulsa Rp40.000,00 1 Rp40.000,00
Total Rp40.000,00

10. Pelaporan data survieor dan pelaporan validasi data


No Anggaran Harga@ Jumlah Total
1 Transportasi bulan 1 Rp20.000,00 1 Rp20.000,00
2. Transportasi bulan 4 Rp20.000,00 1 Rp20.000,00
3 Transportasi bulan 7 Rp20.000,00 1 Rp20.000,00
4 Transportasi bulan 10 Rp20.000,00 1 Rp20.000,00
Total Rp80.000,-

11. Total anggaran dari semua program TB DOTS


No
Program Total Anggaran
.
1. Pertemuan tri wulan, Revisi pembentukan
Rp280.000,-
panitia, pelaporan pasien tb dan evaluasi
2. Pemberian masker untuk pasien batuk Rp666.000,-
3. Pemberian kekebalan/vaksinasi Rp240.000,-
4. Menyusun MOU dengan RS dan dinas Rp40.000,-
5. Sosialisasi Kebijakan TB Rp600.000,-
6. Promosi kesehatan Rp790.000,-
7. Pelatihan inhouse training Rp980.000,-
8. Koordinasi dengan unit kerja internal dan
Rp40.000,-
eksternal
9. Koordinasi dengan wasor Rp40.000,-
10. Pelaporan data survieor dan pelaporan
validasi data Rp80.000,-
TOTAL Rp3.756.000,-

G. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM TIM TB

NO Kegiatan Bulan Ket


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Revisi v
pembetukan
tim TB
2 Pemberian v v v v v v v v v v v v
masker
4 Pemberian v v v v v v v v v v v v
kekebalan
/vaksinasi

7
4 Membuat v
kebijakan
pelayanan
TB
5 Menyusun v
MOU
dengan RS
dan Dinas
6 Pertemuan v v v v
tri wulan

7 Pembagian v v v v v v v v v v v v
leaflet

10 Promosi v
kesehatan

11 Pelatihan v
inhouse
training
12 Koordinasi v v v v
dengan unit
kerja internal
dan
eksternal
13 Koordinasi v
dengan
wasor
14 Pelaporan v v v v
data
survielor
15 Pertemuan v v v v
validasi
data.
16 Pelayanan v v v v v v v v v v v v
program tb

17 Pelaporan v v v v
pasien TB

18 Evaluasi v

H. PENCATATAN ,PELAPORAN DAN EVALUASI


Salah satu komponen penting kegiatan monitoring dan evaluasi adalah pencatatan dan
pelaporan. Kegiatan ini bertujuan mendapatkan data untuk diolah, dianalisis, diinterpretasi,
disajikan dan disebarluaskan untuk dimanfaatkan. Data yang dikumpulkan harus sahih atau
valid (akurat), lengkap, tepat waktu sehingga memudahkan pengolahan dan analisis.
- Pertemuan rutin tim TB dapat berjalan sesuai dengan jadwal dan terdokumentasikan.
- Terbentuknya sistem rujukan dengan rumah sakit sesuai dengan jejaring
- Meningkatnya jumlah suspek pasien TB di rumah sakit.
- Terlaksananya pencatatan dan pelaporan pasien TB oleh Tim TB yang diserahkan pada
Dinkes dan Direktur Rumah Sakit.

8
1. Pencatatan
Pencatatan dilakukan oleh masing-masing PJ yang telah ditentukan, dan dilakukan setiap
menemukan pasien TB.
2. Pelaporan
Laporan per 3 bulan, meliputi jumlah kasus :
a. Jumlah suspek TB
b. Jumlah pasien TB anak
c. Jumlah pasien dirujuk
d. Kendala yang ada dilapangan
Laporan per 1 tahun meliputi rekapan hasil laporan per 3 bulan

3. Evaluasi
Program secara menyeluruh dilakukan melalui evalusi kinerja pelayanan TB dari
pelaporan serta kegiatan lapangan. Dengan evaluasi dapat dinilai sejauh mana tujuan dan
target yang telah ditetapkan sebelumnya dicapai. Hasil evaluasi sangat berguna untuk
kepentingan perencanaan program kedepannya.

Mengetahui,
Yogyakarta, 20 Januari 2022

Ketua TIM DOTS Direktur Utama

dr.Ary Kamal Firdaous dr. Cicih Wahyu Adiningsih

Anda mungkin juga menyukai