HIDAYAH
Page 1
DAFTAR ISI
HALAMAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………… 3
B. Tujuan Pedoman ………………………………………………………. 3
C. Ruang Lingkup ………………………………………………………… 4
D. Batasan Operasional ………………………………………….………. 5
E. Landasan Hukum ……………………………………………………… 5
Page 2
YAYASAN DUA SEPTEMBER BOYOLALI
RUMAH SAKIT UMUM
HIDAYAH
KRAGILAN-MOJOSONGO-BOYOLALI
Telp. (0276) 324614Fax (0276) 325220 Email : rshidayahhospital@gmail. com
https://www.rshidayahboyolali.commail.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH BOYOLALI
Nomor : 075 /SK/DIR.RSHB/I/2021
TENTANG
Page 3
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH
BOYOLALI TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN
PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM
HIDAYAH BOYOLALI ;
Ditetapkan di : Boyolali
Pada Tanggal : 22 Januari 2021
Direktur,
Page 4
LAMPIRAN : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM HIDAYAH BOYOLALI TENTANG
PEDOMAN INSTALASI RAWAT JALAN
NOMOR : 075 TAHUN 2021
TANGGAL 22 Januari 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Page 5
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta tuntutan masyarakat akan
pemenuhan kesehatan yang prima maka instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum
Hidayah Boyolali memberikan pelayanan diantaranya terdiri dari;
a. Klinik dalam
b. Klinik bedah
c. Klinik anak
d. Klinik obgyn
e. Klinik gigi
f. Klinik mata
g. Klinik THT
h. Klinik jiwa
i. Klinik saraf dan fisioterapi
j. Klinik Orthopedi
k. Klinik Paru dan TB- DOTS
B. Tujuan Pedoman
Tujuan Umum:
Sebagai panduan/acuan yang jelas dalam melaksanakan kegiatan pelayanan di
rawat jalan sehingga keselamatan pasien dan peningkatan mutu di Rumah Sakit Umum
Hidayah Boyolali dapat tercapai.
Tujuan Khusus:
1. Sebagai pedoman pelayanan yang baku yang dapat dipakai dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan pasien di rawat jalan
2. Mempermudah admistrasi pelayanan di rawat jalan
3. Tercapainya indikator mutu dan keselamatan pasien di rawat jalan
4. Tersedianya Sumber Daya Manusia/ petugas baik Medis, Tenaga
Keperawatan, Penunjang sesuai standar
5. Tersedianya sarana prasarana baik medis maupun non medis untuk menunjang
kelancaran pelayanan
6. Meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan
7. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar yang berlaku di rumah sakit: Pedoman
Praktik Klinik (PPK), Standard Pelayanan Minimal (SPM), Indikator Mutu Klinik,
Indikator Pelayanan, Standard Prosedur Operasional ( SPO )
8. Meningkatkan keselamatan pasien
9. Meningkatkan keselamatan kerja
10. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Page 6
11. Menyediakan wahana pendidikan,pelatihan dan penelitihan
D. Batasan Operasional
1. Pelayanan poliklinik
a) Klinik Dalam dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan antropometri, terapi oksigen portable, perekaman EKG,
pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS stik), tes kesehatan dan MCU. Dokter
yang melayani adalah Spesialis penyakit dalam.
b) Klinik Bedah umum dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan fisik,
rawat luka, angkat jahitan, pemasangan kateter, pemeriksaan colok dubur,
pemasangan dan pengangkatan gips, pemeriksaan GDS (Gluco DR) dan bedah
minor. Dokter yang melayani adalah dokter Spesialis bedah umum.
c) Klinik Anak dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan fisik,
pemasangan NGT anak, Nebulizer dan pelayanan imunisasi. Dokter yang
melayani adalah Spesialis anak.
d) Klinik Obgyn dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan kehamilan,
konsultasi kandungan / alat kontrasepsi, USG kandungan 2D dan 4D, inspekulo,
biopsy servix ringan, papsmear, tindakan pemasangan dan lepas alat kontrasepsi
iud, implant, dan pesasrium, serta rawat luka. Dokter yang melayani adalah
dokter Spesialis Obgyn.
e) Klinik Gigi dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan gigi, scalling,
tambal sinar, ordontectomy, tambal GIC, perawatan saluran akar, orthodontia,
insisi mucokel, dan ekso . Dokter yang melayani adalah dokter gigi.
f) Klinik Mata dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan mata,
ekstraksi korpal, ekstraksi korpal dengan gram, insisi granuloma, visus,
slidelamp, insisi hordeolum, epilasi bulu mata, spolling bola mata, USG mata, aff
heacting dan ganti balut. Dokter yang melayani adalah Spesialis Mata
Page 7
g) Klinik THT dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan THT,
toileting dan spolling hidung telinga, USG hidung, ekstraksi serumen. Dokter
yang melayani adalah Spesialis THT.
h) Klinik Jiwa dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan jiwa,
pemeriksaan narkoba, MCU, pemeriksaan jasmani dan rohani. Dokter yang
melayani adalah Spesialis Jiwa.
i) Klinik Orthopedi dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan pasca
traumatik, pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS stik), rawat luka post orif dan
post removal implant. Dokter yang melayani adalah Spesialis Kulit.
j) Klinik saraf dan fisioterapi dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan pasien saraf baik pasien baru dan pasien post rawat inap. Dan
fisioterapi sesuai advise dokter. Dokter yang menangani dokter spesialis saraf dan
ahli fisioterapi.
k) Klinik Paru dan TB-DOTS dimana didalamnya mencakup pelayanan deteksi,
pengobatan dan konseling. Dokter yang melayani adalah Spesialis Penyakit Paru.
2. Pelayanan Skrining
a) Pelayanan skrining administrasi : kelengkapan syarat pasien BPJS dan tujuan ke
dokter periksa.
b) Pelayanan skrining kondisi pasien ( jika pasien dalam kondisi gadar maka
diarahkan ke IGD dan jika pasien dengan resiko jatuh tingkat sedang – berat
maka dipakaikan pita warna kuning di pergelangan tangan pasien)
3. Pelayanan Care Solution
a) Menampung complain pasien dan keluarga
b) Sebagai pusat informasi bagi pasien dan keluarga
c) Kepanjangan tangan dari pendaftaran:
1) Membantu atau mengisikan form pendaftaran pasien baru
2) Melayani pendaftaran via telepon
3) Membantu dan memfasilitasi pasien daftar online
d) Melakukan skrining kondisi pasien
e) Menelfon pasien yang daftar online ketika dipanggil oleh pendaftaran sebanyak 3
kali tidak datang
4. Pelayanan Pendaftaran
Page 8
a) Mendaftar pasien yang sudah daftar melalui online, telepon dan onsite baik
BPJS maupun Non BPJS
b) Membagi pendistribusian ( nomor antrian periksa ) ke klinik pelayanan yang
di tuju
c) Mendata jumlah pasien untuk tiap tiap dokter.
d) Pelayanan SEP rujukan antar rumah sakit.
e) Pelayanan rujukan Non PRB (rujuk balik)
E. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan pedoman pelayanan rawat jalan RSUD Kelet adalah sebagai
berikut:
Page 9
13. Peraturan Menteri Kesehatan 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medik;
Page 10
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat jalan adalah :
1. Tenaga medis
Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis yang bersertifikat,dan
berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan kedokteran dokter
spesialis serta lulus dalam kredensial yang di lakukan oleh komite medik.
2. Kepala Instalasi
a. Pendidikan : Dokter Spesialis,Dokter Umum
b. Pelatihan : 1. Pelatihan Manajemen Rumah Sakit
2. Pelatihan dasar: K3, PPI, PS, BLS
c. Pengalaman Kerja dan
: 1. Dokter Spesialis dan Dokter umum
jenjang karir
minimal 1 tahun
d. Syarat lain : 1. Memiliki kemampuan dalam
kepemimpinan
2. Berdedikasi tinggi
3. Dapat bekerja sama dengan bagian lain
4. Cepat dan tanggap
5. Bertanggung jawab
6. Usia 25-56 tahun
7. Sehat jasmani dan rohani
3. Kepala Ruang
a. Pendidikan : SI Keperawatan + Ners/DIII Keperawatan dan
menduduki jenjang karir PK III
b. Pelatihan : 1. Manajemen Kepala Ruang
2. Pelatihan dasar: K3, PPI, PS, BLS
c. Pengalaman Kerja dan
: Menjadi Pelaksana perawatan minimal 3 tahun
jenjang karir
Page 11
d. Syarat lain : 1. Memiliki kemampuan dalam kepemimpinan
4. Berdedikasi tinggi
5. Dapat bekerja sama dengan bagian
6. Cepat dan tanggap
7. Bertanggung jawab
8. Usia 25-56 tahun
9. Sehat jasmani dan rohani
3. Perawat Pelaksana
Pendidikan : Minimal DIII Keperawatan
Pelatihan : 1. Pelatihan dasar: K3, PPI, PS, BLS
2. Pelatihan BTCLS
Pengalaman Kerja : Menjadi perawat Pelaksana
minimal PK II
Syarat lain : 1. Berdedikasi tinggi
2. Dapat bekerja sama dengan pelaksana
perawat lain
3. Cepat dan tanggap
4. Bertanggung jawab
5. Sehat jasmani dan rohani
Page 12
C. Distribusi Ketenagaan
Jumlah tenaga ruang poliklinik adalah 19 orang yang meliputi:
NO PENDIDIKAN JML DISTRIBUSI JABATAN
1 S1 Kep + Ners 1 1 Perawat Pelaksana
3 D III Keperawatan 6 6 Perawat Pelaksana
4 D III Kebidanan 1 1 Ka ru
D. Pengaturan Jaga
Jam Kerja Poliklinik dan Posko
Jam kerja pegawai dalam satu minggu minimal 37,5 jam, terdistribusi sebagai berikut:
1. Senin s/d Kamis : dari jam 07.00-15.30 WIB
2. Jum’at : dari jam 07.00-14.00 WIB
Jam Kerja Hemodialisa
Jam kerja pegawai dalam satu minggu minimal 37,5 jam, terdistribusi sebagai berikut:
1. Pagi : dari jam 07.00-13.30 WIB
2. Siang : dari jam 11.30-19.00 WIB
Page 13
Pengaturan jaga poliklinik dan posko terdiri dari perawat non shift , masuk pagi hari Senin
sampai Jumat sedangkan ruang hemodialisa terdiri dari perawat shift, masuk secara bergantian
pagi dan siang ( ritme jadwal menyesuaikan SDM yang tersedia ).
Page 14
BAB III.
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Lokasi
Lokasi ruang Poliklinik terletak di gedung Instalasi Rawat Jalan satu gedung dengan Instalasi
Rekam Medis, Instalasi Farmasi dan Kantor. Ruang Hemodialisa terletak di dekat Ruang
Radiologi dan ICU sedangkan Posko terletak di dekat ruang IGD. Desain
Ruang Poliklinik merupakan ruang pelayanan pasien dengan penyakit dalam, bedah, anak,
mata, THT, Obsgyn, Gigi, TB-DOTS, Psikologi, VCT, Kulit, Jiwa, Posko dan pelayanan
Hemodialisa
Ruangan Poliklinik dibagi menjadi beberapa area yang terdiri dari :
1. Area pasien :
Page 15
Klinik Gigi
a) Wastafel
b) AC
c) Komputer, Keyboard, Mouse
d) Timbangan
e) Tensi digital
f) Meja Administrasi
g) Tempat duduk pasien
h) Kursi dokter
i) Meja dokter
j) Tempat sampah medis dan non medis
k) Alamari alkes
l) Dental Unit
m) Lampu whitening teeth
Klinik Mata
a) Meja periksa
b) Komputer, Keyboard, Mouse
c) ARK
d) Gluco DR
e) Wastafel
f) AC
g) Phaco Emulsifikasi
h) USG Mata
i) Slide Lamp
j) Snellent Chart Elektrik
k) Filling kabinet
l) Komputer, Keyboard,Mouse
m) Tensimeter air raksa
n) Stetoscope
o) Lemari B3
p) Bantal
q) Tempat tidur
r) Kursi dokter
s) Meja dokter
t) Tempat sampah medis dan non medis
Klinik Bedah
a) Wastafel
b) AC
c) Endoscopi
d) Meja periksa
Page 16
e) Timbangan
f) Meja Administrasi
g) Komputer, Keyboard, Mouse
h) Kursi dan meja dokter
i) Kursi pasien
j) Tempat sampah medis dan non medis
k) Troli alkes
l) GB Set
m) Tensimeter digital
n) View rontgen medical film
Klinik Anak
a) Meja periksa
b) Bantal
c) Tensi digital
d) Stetoscope anak
e) Termometer digital
f) Timbangan digital
g) Nebulizer
h) Meja Admistrasi
i) Komputer, Keyboard, Mouse
j) Tempat sampah medis dan non medis
k) Kursi dan meja dokter
l) Kursi pasien
m) Kulkas
Klinik Dalam 1
a) Meja periksa
b) Bantal
c) Timbangan
d) Meja Admistrasi
e) ECHO
f) Tensimeter digital
g) Stetoscope
h) Termometer digital
i) Alat Treatmill
j) AC
k) Kipas Angin
l) Dispenser
m) TV
n) Sound sistem
o) Printer
Page 17
p) Komputer, Keyboard, Mouse
q) Meja dan kursi dokter
r) Lemari B3
s) Tempat sampah medis dan non medis
t) EKG
Klinik Dalam 2
a) Meja periksa
b) Bantal
c) Komputer, Keyboard, Mouse
d) EKG
e) Tensimeter digital
f) Stetoscope
g) Termometer digital
h) AC
i) Wastafel
j) Timbangan
k) Meja Admistrasi
l) Meja dan kursi dokter
m) Tempat sampah medis dan non medis
n) View rontgen medical film
Klinik Obsgyn
a) Meja gynecologi
b) Lampu sorot
c) Tempat tidur pasien
d) Bantal
e) Timbangan
f) Tensimeter digital
g) Stetoscope
h) Termometer digital
i) USG + TV LCD
j) Meja Admistrasi
k) Komputer, Keyboard, Mouse
l) Meja dan kursi dokter
m) Tempat sampah medis dan non medis
Klinik THT
a) Meja periksa
b) Bantal
c) Timbangan
d) Tensimeter air raksa
e) Stetoskope
Page 18
f) Alat periksa THT
g) Monitor THT
h) Meja Admistrasi
i) Meja dan kursi dokter
j) Wastafel
k) AC
l) Komputer, Keyboard, Mouse
m) Tempat sampah medis dan non medis
Klinik TB-DOTS
a) Meja periksa
b) Bantal
c) Timbangan
d) Tensimeter raksa
e) Stetoscope
f) Termometer
g) Meja Admistrasi
h) Meja dan kursi dokter
i) Tempat sampah medis dan non medis
Klinik Psikologi
a) Sofa
b) Meja Admistrasi
c) Komputer, Keyboard, Mouse
Klinik VCT
a) Meja periksa
b) Timbangan
c) Meja Admistrasi
Klinik Kulit
a) Meja periksa
b) Timbangan
c) Laser Nd
d) AC
e) Wastafel
f) Komputer
g) Meja Admistrasi
Klinik Psikologi
a) Meja
b) Kursi
c) Almari
d) Wastafel
e) Komputer
Page 19
f) Printer
g) Sofa
h) Filling kabinet
Klinik Jiwa
a) Meja periksa
b) Timbangan
c) Wastafel
d) AC
e) Meja Admistrasi
f) Komputer
Posko Covid
a) Meja periksa
b) Tensimeter digital
c) Termometer digital
d) Kursi petugas
e) Kursi pasien
f) Wastafel
g) Kipas Angin
h) Meja Admistrasi
i) Komputer
j) Printer
k) APD level 2 dan 3
l) Almari APD bersih
m) Tempat APD kotor
n) Kamar mandi
o) Tempat sampah medis dan non medis
p) Alat dekontaminasi
Klinik Hemodialisa
a) Tempat tidur
b) Timbangan
c) Meja Administrasi
d) Almari linen
e) Mesin hemodialisa
f) Nurse station
2. Lingkungan
Lingkungan yang nyaman dengan ruang ber AC
3. Tempat penyimpanan linen bersih Penyimpanan
linen bersih di dalam arlmari linen
4. Ruang linen kotor
Tempat menyimpan linen kotor didalam troly linen kotor
Page 20
5. Ruang Janitor
Tempat menyimpan barang-barang cleaning servise.
Page 21
B. Standar Fasilitas
Peralatan yang memadai baik kuantitas maupun kualitas sangat membantu
kelancaran pelayanan. Berikut ini adalah ketentuan umum mengenai peralatan :
a. Jumlah dan macam peralatan disesuaikan dengan standar yang berlaku.
b. Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat.
c. Peralatan dasar meliputi:
1) Tensimeter
2) Stetoskop
3) Termometer.
4) Timbangan
5) Peralatan portable untuk transportasi.
6) Lampu untuk tindakan.
7) Elektrokardiogram
8) Alat dekontaminasi
9) APD level 2 dan 3
e. Protokol dan pelatihan kerja untuk staf medik dan perawat perlu tersedia untuk penggunaan
alat-alat termasuk langkah-langkah untuk mengatasi apabila terjadi malfungsi.
BAB V
LOGISTIK
C. Ruang lingkup
1. Perencanaan logistik
a. Tujuannya agar barang yang diterima sesuai dengan standar kebutuhan ruangan rawat
inap baik kualitas maupun kuantitasnya
b. Perencanaan barang di ruang rawat adalah Kepala Ruang Rawat.
c. Cara:
1. Rencana kebutuhan disusun berdasarkan jenis, prioritas, standart, jumlah dan
kualitas
2. Permintaan ditulis pada formulir yang tersedia
3. Waktu: barang rutin direncanakan tiap akhir bulan dan barang non rutin
direncanakan setiap akhir tahun anggaran
d. Alur Perencanaan
Bidang Pelayanan
Direktur
2. Pengadaan Barang
Pengadaan barang dilaksanakan oleh Panitia yang ditunjuk dengan Surat Keputusan
Direktur
3. Pendistribusian
a. Dilaksanakan oleh gudang farmasi dan atau gudang umum/ laundry
b. Pelaksanaan pendistribusian dilakukan setelah barang ada.
c. Cara :
1) Barang datang diterima oleh:
- Gudang farmasi: berupa alat kesehatan
- Gudang umum: alat rumah tangga/ kantor
- Instalasi Laoundry: alat tenun/ linen
2) Setelah barang diterima oleh ketiga tempat tersebut maka barang didistribusikan ke
instalasi rawat jalan.
3) Prosedur permintaan dari ruangan – ruangan di instalasi rawat jalan diketahui oleh
kepala ruang masing – masing.
4) Barang didistribusikan ke ruang rawat jalan kemudian dicatat dalam buku
inventaris ruangan, selanjutnya dapat digunakan untuk pelayanan sesuai
kebutuhan.
d. Untuk barang- barang non rutin/ tertentu.
Pengalokasian barang dibuat bersama yaitu oleh Pengurus Barang (asset) / Bidang
Perencanaan bersama Bidang Pelayanan.
4. logistik keperawatan
a. Barang yang telah diterima disimpan dan dicatat dengan baik menurut kelompok
dan jenisnya.
b. Barang ditempatkan sedemikian rupa sehingga memudahkan pengecekan
setiap waktu dan pengeluaran jika dibutuhkan.
c. Peralatan yang dibutuhkan sehari-hari tiap pagi disiapkan.
d. Selesai pemakaian, alat dibersihkan kemudian di simpan sesuai tempatnya.
1. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assessmen
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko, Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan.
2. Tujuan :
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
b. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat c.
Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
3. Programme WHO, World Alliance for Patient Safety
Pada Januari 2002 Executive Board WHO menyusun usulan resolusi, dan
kemudian diajukan pada World Health Assembly ke 55 Mei 2002, dan diterbitkan
sebagai Resolusi WHA55.18. Selanjutnya pada World Health Assembly ke 57 Mei
2004, diputuskan membentuk aliansi International untuk peningkatan keselamatan
pasien dengan sebutan World Alliance for Patient Safety, dan ditunjuk Sir Liam
Donaldson sebagai Ketua.
World Alliance for patient safety pada tahun 2004 menerbitkan 6 program
keselamatan pasien, dan tahun 2005 menambah 4 program lagi, keseluruhan 10
program WHO untuk keselamatan pasien adalah sbb :
a. Global Patient Safety Challenge
b. Ist Challenge : 2005-2006 : Clean Care is Safer Care,
c. 2nd Challenge : 2007-2008 : Safe Surgery Safe Lives
d. Patient for Patient Safety
e. Taxonomy for Patient Safety
f. Research for Patient Safety
g. Solutions for Patient Safety
h. Reporting and Learning
i. Safety in action
Keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja di rumah sakit dan fasilitas medis lainnya
perlu di perhatikan. Demikian pula penanganan faktor potensi berbahaya yang ada di rumah sakit
serta metode pengembangan program keselamatan dan kesehatan kerja disana perlu dilaksanakan,
seperti misalnya perlindungan baik terhadap penyakit infeksi maupun non-infeksi, penanganan
limbah medis, penggunaan alat pelindung diri dan lain sebagainya. Selain terhadap pekerja di
fasilitas medis/klinik maupun rumah sakit, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit juga
“concern” keselamatan dan hak-hak pasien, yang masuk kedalam program patient safety.
1. Keselamatan dan keamanan
a. Menyusun rencana perbaikan fasilitas di ruangan
b. Pemasangan kamera pada daerah yang dianggap rawan
c. Semua staf, pengunjung, vendor diiedntifikasi dan diberi tanda pengenal
sementara atau permanen.
2. Bahan-bahan berbahaya
a. Melakukan inventarisasi bahan-bahan dan limbah berbahaya
b. Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
c. Pelaporan dan penyelidikan tumpahan, paparan terhadap bahan/limbah
berbahaya
d. Peralatan pelindung dan prosedur yang benar dalam penanganan tumpahan bahan
berbahaya
e. Pemberian label bahan dan limbah berbahaya secara tepat
3. Kesiapan menghadapi bencana
a. Menentukan jenis, kemungkinan terjadi, konsekuensi bahaya, ancaman dan kejadian
b. Mengidentifikasi dan penugasan terhadap staf bila terjadi bencana
c. Mengelola kegiatan selama kejadian bencana
4. Penanganan kebakaran
a. Mencegah kebakaran melalui pengurangan risiko, penyimpanan dan penanganan bahan-
berbahaya
b. Menyediakan jalan keluar yang aman dan tidak terhalang apabila terjadi kebakaran
c. Menyediakan system peringatan dini, deteksi dini, alarm kebakaran